Postingan

Puisi - Antologi

I.                     Langkah Kecil Pertama                                                 Oleh : Yoharisna Kau melangkah tertatih menyapa matahari Tertatih dalam naungan awan yang berarak mengiringi Awan yang menghitam dan gemetar kelaparan Lapar tak terperi dalam genggaman tangan iba Tangan yang pernah menggenggam bekal buatan emak Bekal yang selalu mengenyangkan perutmu yang lapar Lapar yang meneriakkan rasa penuh Kau menepuk dan berkata, “Sabarlah, waktumu akan tiba.” Kau   terus melangkah menggenggam bekalmu erat Dengan langkah kecilmu menuju matahari Menemui teman berbagi bekal Berbagi tiap butir nasi Butir nasi harapan dari tanah yang pernah hijau Hijau yang memanggil masa depan II.                   Pernah Oleh : Yoharisna Pernahkah kau rasakan dalamnya sunyi Tanah yang menghijau dalam ceracau pagi Dalam syahdu nyanyian cinta sang pujangga negeri tercinta Mengalun bagai simponi lagu buat sang kekasih Memabukkan bagi seorang peci

Grandpa

My grandfather was such a lovely man. Everybody loved him. Though he had already passed a long time ago, we still could remember everything he said and did as if he was still alive. Sometimes, I myself imagined to see the glimpse of his figure only to find he was already not here. I had something that I still kept to see when I missed him a lot. He and I used to play and watch things together. In my village, Kedaton Bandar Lampung, we used to have a traditional show that people called "wayang orang" which performed traditional legend of Ramayana. We enjoyed the show from midnight to dawn. He also often told me some stories about legend in his times. Then, he gave me his old puppet, semar. Semar is one of punakawan who portray as the wise man in the legend of Mahabrata, the traditional epic which transform my life. He, my grandfather said that Semar was the only person who could minimize the impact of war. "Dear, life was a greatest battle ever. Your job was only to f

Joko

Ia bercerita dalam doanya bahwa sungguh ia tidak pernah menyesali hidupnya. Tak mengapa ia tak pernah lulus sekolah. Ia hanya lulus SMP karena orang tuanya tidak punya biaya untuk menyekolahkannya pada saat itu. Kemudian ia mengikuti program Paket C untuk mendapatkan ijazah setara SMA sambil bekerja sebagai pembantu di keluarga Bapak Dian dan Ibu Retno yang tinggal di pinggiran kota Jakarta, Bekasi. Di sana juga ia bertemu dengan Joko dan merajut kasih hingga akhirnya menikah di usia 19 tahun. Pernikahan mereka dikaruniai dua orang putra dan dua orang putri yang sehat dan cerdas. Mereka hidup dengan tenang di sebuah kontrakan kecil di kota kecil yang nyaman, Guwek. Ia dan Joko memulai usaha dagang sambil tetap bekerja sebagai pembantu di keluarga bu Retno yang juga memberi modal usaha pada mereka. Bahkan keluarga tersebut mengakomodasi agar ia dan Joko dapat tetap berdagang dan menjaga putra-putri mereka dengan memberi tugas pada mereka secara bergantian.

Cinta Pertama

Jantungku berdetak kencang. Rasanya mau copot. Aku seakan tak percaya. Tapi, mataku tak mungkin bisa berbohoong. Itu dia. Dimas. Cinta pertamaku. Meskki waktu telah lebih dari dua decade berlalu, masih kulihat kilau jenaka masa remaja yang kuingat tergambar di wajahnya yang makin tampan dan matang. Di mataku. Perlahan kuatur napasku dan mengerjapkan mataku. Menghilangkan rasa grogi yang menguasai seluruh tubuhku hanya karena melihatnya. Ternyata waktu tidak membunuh sebuah rasa. Hanya membenamnya makin dalam dan menumbuhkan rasa yang sama yang bahkan lebih kuat. “Tut, kenapa ?” Susi, teman akrabku memandangku khawatir Sebenarnya aku tak pernah ingin bertemu dengan masa laluku seperti ini. Bertemu dengan orang yang bahkan telah merubah diriku. Merubah cara berpikirku tentang hidup, cinta dan benci. Aku hanya ingin meninggalkan masa lalu di belakang dan memandang serta berbuat untuk hari ini dan masa depan saja. Tapi, aku tahu bahwa

Yasmin

MIMPI DAN HARAPANKU Yasmin berumur lima belas tahun dan duduk di kelas   X TKJ 2 di salah satu SMK swasta di Bandar Lampung. Ia tinggal bersama pakde dan budenya, yang biasa ia panggil emak dan babe sejak bayi. Sementara ayah dan ibukandungnya tinggal di Bekasi bersama ke dua kakaknya. Meski Yasmin tidak tinggal bersama ayah dan ibu kandungnya, Yasmin tetap berusaha mengunjungi ayah dan ibunya saat liburan. Meski hampir tak pernah berkomunikasi dengan rutin , Yasmin yakin kebaikan mereka selalu ada bersamanya.Sebenarnya   emak dan babe  mengijinkan Yasmin jika ia ingin tinggal di rumah ayah dan ibu kandungnya, tapi Yasmin tidak bisa meninggalkan emak dan babe yang telah merawatnya selama ini. “Tidak apa-apa , Mak. Yasmin tinggal sama emak dan babe di sini.” Senyum Yasmin. “Yasmin berharap bisa menemani emak dan babe. Kalau ayah dan ibu kan sudah dijaga kakak Ari dan Kakak Ali.” “Ya sudah, nak.” Kata babe sambil memandangku,”Kalau kamu kangen ayah dan ibu mu bilang dengan bab

Carla

CARLA       Panas matahari membakar kulitku meski aku telah menggunakan payung. Pohon-pohon telah menggugurkan daunnya seperti siklus alam yang wajar di musim panas ini. Debu-debu tipis bertebangan tertiup angin di sekitarku. Aku mengusap mataku yang pedih terkena debu, lalu aku mengambil tisu dari tas mengajarku untuk mengusap wajahku. Mataku lalu melihat sepatuku yang kusam karena tertutup debu. Aku berhenti melangkah dan jongkok untuk mengusap sepatuku menggunakan tisu bekas mengusap wajahku.’Ah, sekarang jadi lebih baik, gumamku terseyum sendiri. Aku melanjutkan perjalananku menapaki gang menuju perumahan tempatku tinggal. Perumahan sederhana di pinggiran kota Bandar Lampung. Perumahan yang cicilannya baru kumulai satu tahun ini, sejak suamiku meninggalkan ku bersama wanita yang kini dinikahinya. Aku tinggal bersama putriku, Sari. Putriku satu-satunya dari mantan suamiku itu. Sari lah penghiburku. Penyemangatku. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan di Bandar Lampu

Closed Door

Behind the door, Amy could catch the murmur fade away. She might be ignorant about the scene played behind that door, though she understood that no words could have justified what those people acted upon whomever the victims in the closed door in front of her. Vaguely, Amy felt the constant pains emerged then receded just as if it has never happened. The next day, Amy found the closed door

Si Jago

Si Jago Yang Pemalas Pagi itu si Jago baru bangun tidur. Ia keluar dari kandangnya sambil mengepakkan sayapnya. Lalu ia berkokok. Kukuruyuuuuk. “Selamat pagi, pak Jago,” sapa si Hitam, ayam betina yang tinggal di samping kandangnya. Si Hitam baru dibeli tuan mereka beberapa hari yang lalu dari sebuah peternakan ayam di Pringsewu. “Kukuuruuuyuuuk. Ya.” Si Jago   mengangguk. “Aku capek, jadi kesiangan.” Ia mengucek matanya dengan ujung sayapnya. Si Hitam mengangguk. “Oh, aku sih sudah bangun dari jam 5.30 pagi. Aku dan teman-teman pergi ke kebun belakang. Di sana banyak nasi sisa pesta semalam.” Si Hitam menepuk temboloknya yang penuh. “Kami semua makan kenyang sekali. Pak Jago bisa ke sana kalau mau.” Si Hitam menunjuk si Putih yang sedang menyeker tanah dengan ke lima anak-anaknya. “Tuh, bisa pergi bareng si Putih dan anak-anaknya.” Mendengar namanya disebut si Putih mendongak dan menghampiri mereka. “Pagi, pak Jago.” Si Putih tersenyum. “Mau pergi ke kebun belakang bersa

Lost

31 april 2017 People cried when the sun go down, he said while he saw the sun set on the horizon. Yeah, I think another day passed by when the sun set, another day lost. Though, there would be another day to look forward to. We had to remember that.

Gone

Here I thought about how life may turn out. It might have gone real bad to worse in a second. Who had known about it might as ignorant as it was. Well, I had to find out what life’s secrets by my own hand and head. Though, I had to keep my hands off of anything if I wanted everything is what it was. Yeah, I has bless and curse engulfed my hands when I touch it will be turned to be stoned. So, you may see my home now there many stoned I earned by mistake, my friends, my pets, my sibling, even my own grandparents. Luckily, I had not made my parent stoned. I smirked. Though, I really enjoyed looking at my stoned collection, I felt lonely deep inside because those stone couldn’t respond my emotions anytime I wanted. They only could transform into their original form on the second Friday night each months. My cursed hands trapped them into the stony form and of course they were very angry at me when they shift into real human in flesh. And I did not blame them. I blame myself for that too

Rumah

Hujan di bulan Februari membasahi tanah tempatku berdiri. Menebarkan bau tanah yang menghipnotisku. Aku memandangi hujan yang turun dengan derasnya sambil mendekap erat tasku yang berisi buku-buku. Hari ini aku lupa membawa payung, alhasil aku harus berteduh di halte bis di depan SD Negeri 1 Bandar Jaya yang letaknya tak jauh dari tempatku mengajar. Mataku nanar menatap langit yang makin gelap. Tak ada bintang. Tak ada bulan. Kelam. Bahkan lampu jalan yang terletak di depan gerbang sekolah sudah tidak berfungsi. Jadi di tempatku berdiri sekarang juga terlihat gelap. Untung saja, kendaraan pribadi yang lalu-lalang di hadapanku dapat sedikit menerangiku dan jarak pandangku. Ku ambil sapu tangan di tasku untuk mengusap tetes air hujan yang membasahi wajah dan jilbabku. Mataku berair karena terkena air hujan dan sorot lampu kendaraan yang menerpa wajahku. Jujur, aku berharap ada seseorang yang mengenalku dan memberi tumpangan pulang. Aku tersenyum, membayangkan senyum emak dan segelas te

Hari Ibu, Refleksi Rasa Cinta Dulu dan Sekarang

Gambar
Hari Ibu, Refleksi Rasa Cinta Dulu dan Sekarang Hari Ibu yang diselenggarakan di seluruh dunia untuk menghargai jasa ibu yang tak terhingga di keluarga kita. Ibu, yang tanpanya kita tak berarti. Ibu, yang pengorbanannya tanpa mengenal pamrih. Ibu yang melakukan segalanya buat kita sejak kita dilahirkan. Sejarah Hari Ibu yang dimulai tahun 1908 oleh Anna Jarvis, seorang aktivist perdamaian yang merawat para tentara yang terluka pada American Civil War, menciptakan Mother's Day yang ditujukan untuk memperhatikan isu kesehatan masyarakat. Anna Jarvis melanjutkan pekerjaan yang dimulainya untuk menghormati seluruh ibu yang lebih berjasa  pada kita di banding siapapun di dunia ini. Rasa cinta yang tak dimiliki mahluk selain ibu. Di Indonesia, Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden no 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1928 pada ulang tahun ke 25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal terse

Target Blogging 2019 Yoharisna

Gambar
Target Blogging 2019 Yoharisna " Trying to please everybody is impossible, " kata John Lennon dalam tulisan  John Hughes di blognya yang berjudul 'How to Build a Target Audience Profile for Your WordPress Blog (3 Simple Steps). Tulisan yang membuatku berpikir keras, karena aku berusaha memikirkan target bloggingku di tahun 2019. Berpikir bagaimana menentukan targetku. Rasanya, tulisan John Hughes dan Ryan Biddulp ini cukup menggelitikku. Dalam tulisannya, John Hughes mengatakan bahwa mengetahui target audience itu penting untuk mengikat rasa ketertarikan mereka terhadap blog kita dan memberi informasi yang kita butuhkan untuk menciptakan kontent blog yang lebih baik. Plus, menargetkan spesifik audience itu lebih mudah daripada menggapai pengguna dalam skala yang lebih luas, khususnya saat kita baru mulai menulis. Menurut John Hughes, audience yang lebih kecil memudahkan kita menargetkan traffik,meningkatkan kualitas kontent, dan memberikan lebih pada audience k