Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Belajar Ngonten dalam Bahasa Inggris di TBI Kelapa Gading

Gambar
Bisa ngonten dalam Bahasa Inggris itu kasih kepuasan tersendiri. Konten berbahasa Inggris bisa menjangkau audience yang lebih luas, karena digunakan lebih di 118 negara di dunia.  Dan, aku senang banget, akhirnya aku bisa ikut belajar ngonten dalam Bahasa Inggris di TBI Kelapa Gading. Yeay!  Lho, kok bisa? Ya, bisa dong.  Penasaran kan? Kenapa aku yang guru Bahasa Inggris bisa ikutan program Creative writing short course di TBI Kelapa Gading? Nah, begini ceritanya. Kesadaran untuk upgrade kemampuan Bahasa Inggris Seperti halnya guru biasa lainnya, aku sudah terbiasa ada di zona aman. Di zona ini, aku hanya melakukan rutinitas mengajar yang minimal 24 jam mengajar dalam seminggu.  Meskipun, di lapangan sih, guru bisa mengajar lebih dari 24 jam. Belum lagi ditambah beban tugas lain yang cukup menguras tenaga. Sebut aja tugas upload kinerja guru di PMM yang bisa bikin guru cukup stress. Yah, begitulah, tantangan guru sekarang. Sehingga, aku pikir, sebagai pekerja professional, guru sepert

Review Anime My Happy Marriage: Korban Bully yang Ternyata Seorang Dream Sight

Gambar
Nonton anime itu asyik, ya? Eh, kamu juga suka? Sama ya? hehe. Aku jadi ingat, dulu suka banget baca manga hingga berjam-jam. Seru! Nah, aku baru nonton anime My Happy Marriage. Oh ya, nggak perlu khawatir, ceritanya aman buat 13 tahun ke atas kok. Dan, dari cerita ini, kita bisa belajar tentang  penerimaan diri, keluarga, dan cinta.  Okay, kamu mungkin penasaran dengan ceritanya kan? Yuk, cek review Anime My Happy Marriage ini sambil ngemil hehe.. Sinopsis Anime My Happy Marriage Terlahir sebagai anak yang dianggap nggak berharga, hidup Miyo bagai di neraka. Ia selalu mendapatkan perlakuan buruk dari keluarganya. Bahkan ayah kandungnya pun sering membentaknya. Dalam ingatannya, Miyo hanya mengenal kasih sayang ibunya yang telah meninggal. Dan, kini ia hanya memiliki sebuah sisir yang telah patah sebagai peninggalan sang ibu.  Miyo yang merasa hampa dan putus asa. Ia  pasrah saat sang ayah menikahkannya dengan seorang pria terpandang. Ia mengerti bahwa hidupnya tidaklah berarti. Apalag