Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Review Buku Sang Alkemis Paulo Coelho

Gambar
  Hidup ini adalah perjalanan menuju takdir mimpi. Begitulah yang dipahami Santiago. Seorang anak lelaki penggembala domba yang memilih nasibnya sendiri. Seorang anak lelaki yang ingin sekali menjelajahi negeri melebihi desanya. Kisah sederhana tentang hidup Sang Alkemis yang ditulis penulis keturunan Brazil ini membuatku tertarik.  Kisah tentang pencarian diri seorang anak muda hingga ia bertemu seorang raja tua, penipu, pedagang kristal, dan perempuan Gipsi. Ia bahkan hampir bertemu dengan kematian. Untunglah, waktunya belum tiba.  Penasaran, kan? Yuk, baca sinopsisnya! Sinopsis Sang Alkemis Karya Paulo Coelho Tidak ada yang mengenal gembalaannya seperti dirinya. Penggembala yang mengenal dan telah mempelajari domba-dombanya melebihi orang lain. Selain gembalaannya, anak lelaki itu tak merasa ada hal lain yang lebih penting. Ia nggak perlu memikirkan apa pun selain mencari makanan dan minuman untuk gembalaannya.  Setiap hari is mengikuti ritme gembalaannya. Bangun di pagi hari sebelu

(Review Novel) Kekasih Semusim: Cinta di Langit Praha

Gambar
  Judul Novel           : Kekasih Semusim Penulis                   : Dini Fitria Penyunting            : Jia Effendie Penerbit                : PT. Falcon Cetakan Pertama  : April 2021 Tebal Buku            : 412 halaman ISBN                        : 978-602-6714-63-3 Saat mendengar judul novel ini pertama kali, aku mengira kisahnya hanya tentang cinta belaka. Kisah cinta antara pria dan wanita yang terdengar klise di telingaku. Tetapi, ternyata novel Kekasih Semusim karya Dini Fitria ini melebihi dari sekedar romantisme biasa. Cerita cinta antara Nina, Kanaya, dan Reno ini ternyata nggak hanya sekedar rasa madu yang manis. Pahit dan getir yang menyertai putaran nasib ketiganya seolah memberi gambaran bagiku bahwa hidup ini penuh kejutan. Tak terduga! Apalagi, ada sosok Eyang Yono yang ikut mengisi ruang dalam kisah Kekasih Semusim ini. Sosok sederhana yang keberadaannya mungkin nggak banyak diketahui kecuali bagi yang mencoba mengerti sejarah. Masa lalu yang membent

Jalan Busur Panah: The Archer Paulo Coelho

Gambar
Kemarin, aku mendengarkan Oase Ramadhan tentang amalan penghapus dosa. Bagaimana kita melakukan amalan baik secara konsisten. Istiqomah. Kualitas diri yang terhubung dengan sifat sabar. Kualitas yang dimiliki oleh seorang pemanah. The Archer. Sifat pemanah yang bikin aku tertarik dengan Jalan Busur Panah The Archer karya Paulo Coelho. Penulis asal Brazil yang terkenal lewat bukunya The Alchemist . Kenapa aku membaca Jalan Busur Panah The Archer? Ah, aku tahu kalau kamu pasti membayangkan seorang pemanah dengan busur dan anak panah. Senjata kuno yang butuh lebih dari sekedar keahlian untuk menguasainya. Seperti ucapan Tetsuya pada pemanah asing yang menantang skill memanahnya. Pemanah asing itu begitu kompeten. Tapi, ia gagal mengalahkan Tetsuya. Ia belum bisa mengontrol pikirannya. Kenapa? Saat tenang, ia mampu mencapai target. Namun, saat ia harus berdiri di atas jembatan yang bergoyang, anak panahnya gagal mencapai target. Padahal, kata Tetsuya, dalam hidup kita sering nggak bisa me

Euforia Mudik Cinta di Tengah Pandemi

Gambar
  Gambar diambil diambil pada tahun 2018 Pandemi belum berakhir. Akibatnya, banyak perantau yang nggak bisa mudik. Namun, sebagian perantau masih nekat mudik dengan alasan mereka nggak mudik tahun lalu. Padahal, pemerintah telah mengeluarkan peraturan pelarangan mudik dari tanggal 6 – 17 Mei 2021.   Mudik yang dianggap sebagai salah satu cara menyambung silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman adalah tradisi yang sudah lama dilakukan masyarakat Indonesia. Tradisi yang bahkan telah dimulai sejak zaman kerajaan Majapahit dan Mataram Islam. Baca Juga: Kenapa Kita harus cinta bangga dan Paham Rupiah   Euforia mudik, cinta di   tengah pandemi seolah mengatakan pada kita bahwa dengan mudik kita membuktikan rasa sayang pada keluarga. Terlihat bagaimana pemudik berjuang sekuat tenaga untuk mudik, dari menumpang truk sayur hingga pura-pura membawa gallon air minum. Aksi kreatif mudik untuk bertemu keluarga di kampung halaman.   Apa sih mudik itu? Sambil menulis, aku masih me

Kenapa Kita Harus Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah?

Gambar
Lebaran sebentar lagi datang. Perayaan yang kita nantikan sepanjang tahun. Apalagi kalau kita  mendapatkan Rupiah sebagai THR. Bahagia rasanya, hingga hati terasa lapang. Namun, kebahagiaan itu pasti akan berkurang rasanya kalau kita memperoleh Rupiah palsu. Temanku pernah dapat Rupiah palsu saat belanja di pasar. Rasanya  nyesek di dada. Seperti saat mencintai pacar, kita nggak akan keliru dengan pacar palsu. Begitu pun alasan kenapa kita harus cinta, bangga, dan paham Rupiah. Aku yakin, kejadian yang dialami temanku nggak akan terjadi karena ia bisa mengenali Rupiah dengan tepat. Sumber gambar: webinar Bank Indonesia Jambi bersama ISB Kenapa Harus Cinta Rupiah? Tak kenal, maka tak sayang Rupiah. Tak sayang, maka tak cinta Rupiah. Saat sudah cinta Rupiah, maka kita akan merawat dan menjaganya dengan tepat. Setuju, kan?! Lalu, kenapa kita harus cinta Rupiah?  Pertanyaan yang bisa kita  tanyakan pada diri, seperti kenapa kita harus mencintai negeri ini? Dan, jawabannya sederha

Semoga Allah Mengabulkan Harapan Terbesarku

Gambar
  Apa sih passionmu? Kok, hidupmu sepertinya begini-begini aja. Nggak ada kemajuan. Lihat tuh, si anu sudah sukses. Bla bla bla.. Pernah dengar omongan seperti itu? Lalu, apa yang bisa kamu lakukan selain berdoa. Semoga Allah mengabulkan Harapan terbesarku. Semoga Allah mengangkat derajat diriku dan keluargaku. Nah, pahitnya ucapan tetangga atau orang-orang yang katanya teman, tapi julid dengan urusan kita pasti bikin gemes, ya? But, that’s life. Aku nggak bisa mengatur pikiran dan lidah orang lain. Aku hanya bisa mengatur hati, menyusun rencana, dan mengeksekusi rencana tersebut. Masalah hasilnya, itu ada di tangan Allah. Aku hanya manusia yang tugasnya berusaha semaksimal mungkin. Eh, itu menurutku lho. Pendapatmu pun boleh kamu utarakan dan tulis di komentar atau ungkapkan. Sungguh! Allah kan ciptakan kita berbeda, agar kita bisa saling menghargai dan melengkapi. Iya, kan? Okey, aku akan ceritakan padamu tentang harapan terbesarku, sambil terus berdoa. Semoga Allah mengijaba