Reza Permadi: Penggagas Digitalisasi Pariwisata Indonesia dengan Atourin

reza-permadi-penggagas-digitalisasi-pariwisata-indonesia-dengan-atourin
Reza Permadi Penggagas Digitalisasi Pariwisata Indonesia dengan Atourin (sumber gambar: Instagram @repermadi

Ingin healing atau sekedar jalan-jalan bareng teman sekaligus membantu perekenomian masyarakat sekitar? Pilihan destinasi wisata di Indonesia bisa jadi opsi menarik.

Kenapa? Karena Indonesia itu indah dan memiliki diversity kekayaan alam dan budaya serta kuliner yang bisa kita eksplor.

Sebut aja Pantai Mutun di Lampung. Pantai yang cukup ramai dikunjungi warga Lampung, karena pasir pantainya yang lembut serta ombak laut yang tenang. Kita bisa menikmati ketenangan alam bersama keluarga. Bahkan pasangan muda-mudi pun suka menjadikan Mutun sebagai latar foto mereka.

Problemnya, terkadang kita bingung mencari informasi terkini tentang kondisi destinasi wisata pilihan kita. Seperti, saat Pantai Mutun yang sempat ditutup tahun 2020 hingga pengunjung tidak dapat berwisata ke pantai tersebut. Pengunjung pun harus balik lagi dan mencari alternatif destinasi wisata lain.

Hal ini pun pernah dialami oleh Reza Permadi Penggagas Digitalisasi Pariwisata Indonesia dengan Atourin. 

Asal Mula Atourin 

Dulu, di tahun 2014 Reza Permadi pernah berencana untuk mendaki gunung Semeru. Reza sudah mempersiapkan perlengkapan mendaki dan kebutuhan yang lainnya. Tapi, rencana itu kandas akibat jalur pendakian ditutup. 

Saat itulah, Reza berpikir jika saja ada aplikasi yang bisa memberikan informasi daerah wisata secara akurat atau real time. Pastilah pengunjung  tidak perlu mengalami pengalaman yang pernah ia rasakan. 

Perasaan kecewa karena niat wisata gagal. Sementara waktu dan uang sudah terlanjur terbuang.

Peristiwa itulah yang memicu terciptanya Geotour.id yang merupakan asal mula terlahirnya Atourin di tahun 2019. 

mimpi-atourin-reza-permadi-penggagas-digitalisasi-pariwisata-indonesia-melalui-atourin


Atourin Visitors Management System 

Dilansir dari tradingeconomic.com bahwa pariwisata menghasilkan sekitar 4.390, 10 juta dolar AS pada kuartal kedua tahun 2025. Pendapatan dari sektor pariwisata ini ada di angka ketiga setelah minyak dan gas dan CPO (minyak sawit).

Peluang yang menjanjikan bagi Indonesia ini dapat lebih optimal saat  kolaborasi lintas sektor secara konsisten mendukung ekosistem wisata yang berkelanjutan. 

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjawab tantangan global pariwisata. Salah satu kendala pelaku wisata Indonesia, seperti Pantai Mutun adalah pengelolaan wisata yang masih menggunakan sistem konvensional, seperti promosi dari mulut ke mulut. Cara yang dapat dioptimalkan dengan penggunaan media digital, sehingga informasi dapat lebih detail.

Dari data BPS di tahun 2020 saja, trend wisatawan untuk menggunakan layanan go digital sudah mencapai 70%, tapi baru 20% tempat wisata yang sudah menjawab tantangan ini.

Untuk itu, dengan Atourin, Reza Permadi dapat membantu mendigitalisasi layanan pariwisata, termasuk mempromosikan  kekayaan alam Indonesia seperti desa wisata. Artinya, Atourin dapat mempermudah wisatawan untuk menikmati kunjungan wisatanya. 

Dengan mengakses platform Atourin, wisatawan dapat memperoleh narasi wisata yang menarik secara utuh, dari cerita keunikan tempat hingga kuliner destinasi wisata yang sudah bekerja sama dengan Atourin.

Menurut Reper, panggilan akrab Reza, Atourin bukan sekedar agen perjalanan biasa, melainkan sebuah market place yang menghubungkan langsung antara pemilik produk wisata, misalnya desa wisata, home stay dengan wisatawan.  

Kita bisa ambil contoh, jika pengelola Pantai Mutun menggunakan sistem AVMS, maka Atourin dapat mengelola kunjungan wisata secara otomotis, transparan, dan tanpa kertas. Pengunjung tinggal menunjukkan barcode pembayaran dan pihak Mutun dapat mencatatnya. 

AVMS merupakan salah satu bentuk produk TOTAL (Tourism Goes Digital) milik Atourin yang ditujukan kepada pengelola desa wisata dan daya tarik wisata lokal di Indonesia dalam penjualan tiket wisata online dan manajemen data pengunjung agar teraktivasi secara digital dan memilki data kunjungan real-time, valid, dan transparan. 

Selain itu, AVMS juga melayani produk wisata, seperti paket wisata, local experience, dan tiket masuk wisata. Artinya, sebagai pengunjung, kita bisa mendapatkan informasi diskon wisata, paket liburan yang murah, atau keunikan lokasi wisata yang ditawarkan. Contohnya aja, Pulau Pahawang dengan lautnya yang indah hingga kita bisa snorkling sambil menyaksikan ikan badut menari-nari di sekeliling kita. 

Tantangan yang dihadapi Atourin 

Nggak hanya wisata laut, potensi alam pegunungan dan wisata edukasi, seperti Lembah Hijau Lampung juga memiliki potensi untuk go digital. Layanan yang dapat mempermudah pengunjung, hingga nggak perlu antri lama untuk membeli tiket dengan uang cash

Sayangnya, pengelola wisata masih enggan untuk beralih ke go digital dengan Atourin. Mereka khawatir dengan cost yang harus dikeluarkan atau pengurangan pendapatan dari pengunjung, karena penggunaan layanan Atourin. 

Untuk itu, Reza menjelaskan bahwa justru dengan Atourin, pengelola dapat lebih optimal dalam pembiayaan yang tanpa kertas. Atourin juga tidak menggunakan harga agen untuk pengunjung. Pengunjung akan membayar sesuai harga beli, hingga pihak pengelola akan mendapat keuntungan yang diharapkan. 

Kendala internet pun bukan masalah yang besar, karena pengunjung dapat memesan tiket dari jauh-jauh hari. Hingga, jika ada masalah internet, pengunjung dapat menunjukkan sreenshot barcode atau bukti pembayaran tiket. 

Atourin sebagai solusi pariwisata digital 

Kemudahan yang ditawarkan Atourin untuk mengelola destinasi wisata yang sustainable dan adaptif merupakan proses perjalanan kerja yang melibatkan lintas sektor, termasuk masyarakat desa wisata. Sebut aja Ibu Mahariah, seorang pegiat lingkungan dan guru di Kepulauan Seribu, merupakan salah satu rekan Atourin. Di tahun 2020,  sobat Atourin ini bertugas sebagai penerjemah wisata virtual di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Dalam penuturannya, Ibu Mahariah menceritakan awal mula beliau mulai berkolaborasi dengan Atourin hingga melibatkan masyarakat yang tinggal di Pulau Pramuka dari menanam pohon hingga mengelola sampah. Wisata virtual yang dilakukan inilah yang akhirnya menarik wisatawan untuk datang dan merasakan langsung pengalaman berwisata di Pulau Pramuka.

Nggak hanya itu, beberapa pelaku wisata yang mulai go digital pun merasakan peningkatan wisatawan yang significant sejak mereka mulai mendigitalisasi produk wisatanya. 

atourin-reza-permadi-penggagas-digitalisasi-pariwisata-indonesia-melalui-atourin
Reza Permadi penerima apresiasi Satu Indonesia Award dari Astra kategori Teknologi

Pencapaian Reza Permadi: Penggagas Digitalisasi Pariwisata Indonesia dengan Atourin

Sebagai founder dan COO di Atourin, dan anggota Fakultas di Universitas Binus yang fokus pada teknologi industri pariwisata berkelanjutan, Reza Permadi banyak mempresentasikan karyanya, termasuk di Konferensi Jaringan Geopark Asia Fasifik dan Konferensi Pariwisata Internasional (ITC). 

Karena usahanya ini, Reza telah meraih berbagai penghargaan sebagai Duta Muda Kreatif Indonesia (2017), penghargaan Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia (2022), dan penghargaan Aplikasi Unik Terbaik dari Google di tahun 2022 .

Nggak hanya itu, pencapaian Reza lainya adalah apresiasi Indonesia Award dari Astra Indonesia (2023). Apresiasi yang diberikan pada anak-anak muda Indonesia yang tidak kenal lelah memberikan kontribusi bagi masyarakat untuk mendukung terciptanya kehidupan yang berkelanjutan melalui bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

Reza Permadi terpilih berdasarkan kategori teknologi Atourin yang dapat menjangkau masyarakat. Teknologi yang dapat mendorong perekonomian masyarakat desa wisata secara berkelanjutan. 

Produk lain Atourin - ARTI solusi pariwisata berkelanjutan

Seperti yang kita ketahui, pariwisata merupakan salah satu tulang punggung devisa negara. Di tahun 2024 saja, pariwisata menyumbang sekitar Rp25, 4 triliun. Sekitar 4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) yang menjadi tolak ukur perkembangan ekonomi suatu negara.

Dengan kata lain, pariwisata yang berkelanjutan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa wisata yang akhirnya dapat menjaga kestabilan perekonomian negara. Hingga, pelaku pariwisata perlu menyadari dampak lain dari kunjungan wisatawan ke desa wisata, seperti dampak lingkungan. 

Contohnya, Selama 2 hari seorang pengunjung desa wisata Jogjakarta menghasilkan sekitar  210 kg jejak karbondioksida. Dan, kita perlu menanam 3 pohon untuk menyeimbangkan lingkungan.

Menjawab tantangan ini, Reza bersama tim Atourin pun meluncurkan ARTI (Atourin Regenerative Tourism Initiative) di tahun 2022. Ide yang diusung Atourin ini mendorong pariwisata regeneratif di Indonesia agar lebih ramah terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aksi Atourin ini dapat memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif dari kunjungan wisatawan.

Dengan ARTI, pengunjung dapat ikut berkontribusi terhadap pemberdayaan lingkungan dengan ikut mendukung penanaman pohon di lokasi wisata. Aksi nyata ini dapat menjaga keberlanjutan desa wisata yang asri dan nyaman untuk dikunjungi. 

ARTI juga menawarkan program wisata edukasi bahari, konservasi, dan pengelolaan sampah yang melibatkan warga lokal, seperti Ibu Mahariah di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. 

Keterlibatan semua pihak ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat secara berkelanjutan, hingga keunikan desa wisata di Indonesia dapat diwariskan ke generasi mendatang.

Mimpi Atourin dalam Digitalisasi Desa Wisata 

"Kami berusaha mendorong semua destinasi wisata di Indonesia go digital, targetnya pada 2030," kata Reza. 

Untuk itu, Reza melakukan kolaborasi dengan Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif dalam berbagai kegiatan, seperti kegiatan Program Anugrah Desa Wisata Indonesia dan Program Kampanye Sadar Wisata serta Bali Kreatif Desa Wisata. Dalam semua kegiatan tersebut, Reza berusaha mengakuisisi semua mitra agar hasilnya lebih optimal.

Reza menggandeng pemerintah desa untuk mendigitalkan desa wisata mereka dengan Atourin. Usaha ini dilakukan untuk mendukung target pemerintah 1,08 miliar pergerakan wisatawan di tahun 2025. 

Alhamdulillah, Reza telah berhasil menggandeng beberapa pemerintah daerah, seperti Pemerintah Belitung Timur yang telah mendigitalkan 10 desa wisata, Provinsi Kalimantan Tengah mendigitalkan 20 desa wisata, dan Kabupaten Samosir mendigitalkan 10 desa wisatanya. 

Keuntungan yang dapat diperoleh oleh mitra Atourin adalah wisatawan dapat memperoleh informasi dengan mudah tentang produk wisata hanya dengan mengakses platform Atourin di Marketplace. 

Sedangkan bagi mitra pelaku pariwisata yang berminat menjadi mitra Atourin dapat mengunjungi halaman https://partner.atourin. 

Harapan kita adalah fokus pariwisata Indonesia di tahun 2025 pada peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara melalui transformasi pengalaman wisata yang berkualitas dan berkelanjutan dapat terwujud. Tentunya, hal ini merupakan salah satu peran kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab.

#APA2025-ODOP

 #APA2025-PLM

#APA2025-BLOGSPEDIA

Referensi 

https://geologi.ft.undip.ac.id/kisah-inspirasi-reza-permadi-alumni-teknik-geologi-undip-bangun-jembatan-menuju-desa-wisata-indonesia

https://youtu.be/ggmuUCnVH3s?si=1xvTbfsdMDN628zy

https://www.tempo.co/sains/tokoh-inspiratif-reza-permadi-ciptakan-atourin-untuk-dorong-digitalisasi-pariwisata-indonesia-26618

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter Siswa SMK : Oase yang Hampir Hilang

Belajar Arti Kejujuran dari Seorang Bakul Sayur

3 Tips to Speak English