Persahabatan, Bukan Obat Luka, Hanya Penawar Rasa
Pernah kukatakan pada diriku sendiri, bahwa hidup itu tak bisa sendiri. Harus berteman. Memiliki pasangan. Seperti semua mahluk di atas bumi. Lalu, kenapa aku masih sendiri? Masih belum punya pasangan. Ah, jawabnya masih ada dalam doaku. Aku yakin, semua mahluk ada pasangannya. Termasuk aku. Bicara tentang pasangan, kupikir tak lepas dengan kata teman atau sahabat. Ya, teman. Seperti koin. Teman dan sahabat ada di salah satu sisinya. Kenapa kubilang begitu? Mungkin karena kupikir teman selalu ada saat senang dan sahabat selalu ada saat susah. Mungkin begitu. Ini menurutku, lho. Meski kuyakin semua orang punya pendapat beda. Tak mengapa. Beda itu bagus. Mengingatkanku kalau kamu ada. Okey, kalo aku mikirin tentang teman, maka akan bertumpuklah nama dan wajah di benak dan pikirku. Aku saat ingat pada nama - nama itu, saat senyumku lebar dengan piring penuh makanan yang siap kubagi. Aku tertawa bersama dan bahagia pernah mengenal mereka. Hidup ini terasa berwarna jika aku duduk b