Konsisten dengan Usaha Sederhana dalam Belajar
Belajar adalah proses melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik. Proses yang dilakukan seumur hidup. Sehingga mau konsisten dengan usaha sederhana dalam belajar adalah langkah awal.
Mungkin analoginya belajar itu seperti menaiki tangga untuk sampai ke kelas. Bisa saja, tangga milikmu dan orang lain terlihat sama. Mungkin juga berbeda. Tapi, kita semua memiliki tujuan yang sama. Ruang kelas.
Dan, ada yang gigih hingga sampai tujuan. Tapi, ada juga yang merasa sudah cukup atau berhenti saat di tangga awal atau tangga kedua. Alasannya tentu bermacam-macam.
Seperti alasan seseorang untuk terus melanjutkan usaha hingga tuntas.
Untuk lebih sederhananya, aku akan ceritakan tentang usahaku untuk menjadi guru professional dan blogger prolific.
Usaha sederhana dalam belajar jadi guru Professional
1. Mengikuti UKG (uji kompetensi guru) dua kali. Aku baru lulus di tahun 2017. Dari sekitar 17 guru dari sekolahku yang ikut, hanya 9 guru yang lolos tes.
2. Mengumpulkan berkas dari SK awal hingga akhir mengajar. Biasanya, guru yang bisa ikut UKG adalah guru yang sudah mengabdi lebih dari 5 tahun dan terdata di Simpkb.
3. Mengikuti program ppg daring dan luring (kombinasi). Program ini berjalan sekitar 6 bulan. Aku ingat banget pas daring, aku masih jadi ketua Pelaksana MPLS. Mantap riwehmya wkwk.
4. Setelah proses daring, aku menjalani PPGDJ (Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan) di Unila. Program ini seperti pelatihan guru di LPMP. Bedanya adalah penyelenggaranya adalah pihak universitas.
Oya, untuk tahun 2023 ini, hanya 1 guru aja di sekolahku yang lulus UKG kemarin. Bu Soneta. Ia dapat di UNNES. Bedanya sih, sejak pandemi, guru PPG-nya menggunakan sistem daring.
5. Mengikuti UKIN (Uji Kinerja) dan UP UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru). UKIN ada yang dilakukan satu bulan di sekolah yang ditunjuk universitas. Kalau aku kemarin sih, hanya satu hari di SMAN 1 Metro Lampung.
Sedangkan UP UKMPPG dilakukan di Universitas yang ditunjuk. Aku sih ujian di Unila secara luring. Tapi, sejak 2020, ujian dilakukan online dengan kamera dihidupkan.
Alhamdulillah, aku lulus dan mendapatkan sertifikat guru dengan gelar Gr.
6. Mengikuti program pelatihan yang diadakan MGMP Bahasa Inggris. Biasanya sih, waka kurikulum yang menugaskan aku untuk mewakili sekolah. Bukan karena aku lebih pintar sih, tapi aku emang selalu mau kalau disuruh belajar wkwk. Mumpung ada kesempatan kan?
Biasanya kegiatan ini rutin sebulan sekali tiap hari Rabu di minggu pertama. Sekarang sih, ketuanya Pak Ayub yang masih baru dilantik. Suasananya agak beda. Tapi, who cares, aku hanya mau fokus belajar. Bukan ngerumpi.
Apalagi pas pembahasan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Ada perbedaan dengan yang kurikulum sebelumnya. Sebut aja yang dulunya RPP, sekarang jadi modul ajar.
Namun, point-nya sih ya, untuk kurikulum merdeka ini, lebih student-oriented. Mungkin, kalau dalam bisnis disebut customer-oriented gitu ya?
7. Tahun ini sih, aku lagi mencoba program CGP (Calon Guru Penggerak) Angkatan 10. Alhamdulillah, aku lulus tes tahap 2. Nanti, aku akan mengikuti program ini sekitar 9 bulan. Kalau nggak salah. Aku belum lihat kontraknya wkwk.
Dan, jangan tanya untuk persiapannya ya? Untuk awal daftar CGP aja, guru harus jawab pertanyaan essay yang cukup panjang. Alhamdulillah, aku terbiasa nulis di blog. Jadi, udah biasa mengarang indah wkwk.
Lalu, tes micro teaching-nya aja, aku latihan hampir sebulan. Sampai aku hapal titik komanya. Ehh, pas tes, tetap aja improvisasi wkwk.
So, bisa dibilang, belajar untuk jadi guru professional itu asyik.
Oya, sekarang sepertinya sedang proses CGP Angkatan 11. Dan, kalau kamu pingin daftar, sebentar lagi dibuka CGP Angkatan 12. Rajin cek Simpkb aja.
Usaha sederhana dalam belajar jadi Blogger Prolific
1. Mengikuti program komunitas blogger baik online ataupun offline. Salah satu yang berusaha aku ikuti adalah program Odop ISB.
2. Menulis satu tulisan satu hari. Dan, alhamdulillah, berkat program Odop ISB, aku jadi lebih termotivasi. Yah, aku merasa kalau semua orang punya ritme yang berbeda. Tapi, paling tidak, aku harus bisa sampai ke tujuan.
3. Membaca buku dan menulisnya di blog. Mudah-mudahan, nanti tulisan ini ada manfaatnya.
4. Mengikuti lomba blog, agar aku lebih termotivasi untuk belajar dan belajar lagi.
Konsisten Belajar
Aku berpikir, siapa pun diri kita, yang terpenting bukanlah seberapa hebat atau sebanyak apa uang atau pengetahuan yang kita punya. Tapi, bagaimana kita dapat membagi apa pun yang kita miliki ini agar memberi manfaat pada sekitar kita.
Mungkin, pemikiran ini yang membuatku memilih untuk jadi guru.
Dan, guru terbaik adalah dengan memberikan contoh yang baik pada peserta didik kita. Ah, itu kata guruku lho.
Sederhananya sih, seperti seseorang yang konsisten untuk merapikan tempat tidurnya sendiri saat bangun tidur. Kesuksesan awal yang sederhana yang bisa jadi awal pencapaian yang lebih besar di hari itu. Ah, kalau itu kata seseorang di TikTok. Aku lupa namanya wkwk.
Ya, apa pun itu, usaha sederhana atau kecil yang rutin dilakukan, pasti bisa jadi awal pencapaian yang luar biasa.
Nah, bagaimana dengan pendapat kamu?
Komentar
Posting Komentar