Kenapa Guru Harus Serba Ingin Tahu?

guru-harus-serba-ingin-tahu-dan-tips

"Anak-anak di sini berbeda dengan anak kota," kata Pak Adi, guru SMPN 6 Bandar Lampung saat kami berkunjung untuk sosialisasi sekolah. "Lebih dari 80% anak yang bersekolah di sini adalah anak biling. Program bina lingkungan yang digagas pemerintah untuk membantu rakyat miskin agar dapat bersekolah gratis. 

Latar belakang keluarga, lingkungan, dan ekonomi adalah faktor penyebab anak-anak ini memiliki perbedaan dibandingkan anak lain. Oya, fyi, SMPN 6 Bandar Lampung ini terletak di dekat pasar Kangkung, Teluk Betung. Sekolah ini berada nggak jauh dari pinggir laut. 

Eh, apa hubungannya antara letak sekolah dan sikap anak-anak? Awalnya, aku pun nggak mengerti kalau anak pinggiran kota ini bisa lebih 'berbeda' dibandingkan teman sebayanya yang tinggal di tengah kota. 

Dalam hati, aku menyadari kenapa guru harus serba ingin tahu aka kepo dengan anak-anaknya. Yah, guru harus pengin tahu dari perkembangan zaman dan teknologi hingga masalah seksualitas remaja dan faktor demografis yang bisa memengaruhi perkembangan dan proses pembelajaran anak di sekolah. 

Ah, bisa dibilang, guru harus berusaha yang terbaik untuk terus belajar agar dapat membantu anak-anak didiknya dalam mengembangkan dirinya sesuai minat dan bakatnya.

Lebih jauh, Pak Adi menjelaskan keadaan anak-anak ini, agar kami nggak terkejut melihat sikap mereka. Mereka nggak tahu, kalau sekolah kami pun punya masalah yang sama wkwkwk. Sekolah tempatku mengajar kan berada di pinggir kota Bandar Lampung. Satu langkah aja sudah ada di kabupaten Lampung Selatan. 

Bedanya, mereka menghadapi anak-anak SMP dan kami menghadapi anak-anak SMK. 

Tantangan yang kompleks ini adalah PR besar bagi kita semua, baik sebagai guru atau orang tua yang ikut bertanggung jawab bagi masa depan anak.

Pengertian Guru

Menurut kbbi, guru adalah seorang pendidik professional yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi Peserta didik. 

Peran Guru bagi Peserta didik di kelas

Sebagai orang tua dan guru di sekolah, aku menyadari pentingnya memberi contoh terbaik bagi peserta didik. Hingga, istilah modelling is better than a thousand advice menjadi relevant untuk dilakukakan oleh siapa pun. 

Bukankah semua orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah? 

Selain sebagai pengajar, guru adalah pendidik yang memiliki kemampuan untuk menjaga, mengarahkan, dan membimbing peserta didik agar mereka dapat mengembangkan diri sesuai minat dan bakatnya. 

Lalu, mereka dapat hidup mandiri dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Bagi guru SMK, tugas kami nggak berhenti saat anak-anak lulus sekolah, tapi berlanjut hingga mereka dapat bekerja di dunia usaha dan industri. Kami akan membantu mengantarkan anak-anak lulusan, agar dapat bekerja di perusahaan-perusahaan yang telah menjadi mitra sekolah atau dunia usaha yang tersebar di Indonesia.

Bagi lulusan SMK yang ingin kuliah juga bisa kok. Hingga tanggal 27 Februari 2023, pendaftaran SNPMB ini. 

Untuk di sekolahku, ada 67 peluang buat lulusan yang ingin kuliah. Sayang, anak-anak lebih tertarik langsung kerja. Dapat cuan, kata mereka wkwk. 

Oya, sekarang sih, sekolah vokasi telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan bergengsi di Indonesia, seperti; PT. Telkom, PLN, United Tractor, Yamaha, Alfamart, dan lain-lain. 

Belum lagi mitra UMKM yang tersebar di sekitar sekolah yang dijadikan tempat magang anak-anak di kelas XI, seperti; bengkel motor, bengkel mobil, studio foto, percetakan, toko servis laptop, dan lain-lain. Kalau disebutkan, ada sekitar 134 rekan dunia usaha yang sudah menjadi mitra di sekolahku.

Untuk itulah, peran guru sebagai role model bagi peserta didik harus selalu dikuatkan oleh sekolah. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan anak agar lulusan dapat siap bekerja. 

Kenapa Guru Harus Serba Ingin Tahu?

Perubahan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi yang sangat masif menimbulkan tantangan dan peluang yang besar bagi generasi muda untuk meraih pendidikan. 

Sayangnya, persiapan mental anak-anak belum dapat mengimbangi membanjirnya informasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi ini. 

Inilah yang menjadikan tugas orang tua dan guru menjadi nggak ringan. Pekerjaan rumah yang nggak hanya harus dipelajari dan diterapkan, tapi juga harus konsisten.

Bagaimana nggak? Sementara orang tua dan guru masih belum terbiasa dengan teknologi dan baru mempelajarinya, anak-anak sudah belajar lebih dulu dan lebih cepat. 

Triknya sih, guru harus serba ingin tahu. Kepo dengan apa pun yang anak-anak lakukan baik di lingkungan offline dan online.

Nggak lucu kan? Anak-anak bisa menggunakan produk teknologi baru, tapi kita nggak bisa. Padahal produk itu kita yang beli. wkwk. Dan butuh waktu berjam-jam buat belajar. Eh, pas sudah belajar, lupa lagi. Haha.

Upaya guru membimbing siswa

Salah satu upaya untuk dapat terus menciptakan suasana yang baik tersebut adalah dengan terus melakukan supervisi dan pengawasan bagi tenaga pendidik di sekolah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa