Mengenal Arti Kerja Keras Milah Smart: Seorang Fasilitator Muda Lampung

Mengenal-arti-kerja-keras-seorang-fasilitator-lampung

 

Jadi seorang fasilitator itu mudah? Mungkin itu yang terlintas di pikiran kita, karena seorang fasilitator hanya bicara. Paling tidak, itu yang dikatakan oleh Fina, putri sahabatku yang menyaksikan ibunya jadi fasilitator di kelas. Dan, karena usianya yang masih 5 tahun, kami hanya tersenyum mendengar perkataan Fina.

Aku menyadari bahwa menjadi seorang fasilitator bukan hanya membutuhkan keberanian, tapi juga kerja keras. Hingga aku mengenal arti kerja keras Milah Smart: seorang fasilitator muda Lampung yang lahir dari keluarga petani biasa. Keluarga yang hidup dari nderes gula aren di kampungnya.

Baca juga : Menggali Potensi Peserta Didik

Hebatnya, meski baru saja lulus kuliah di tahun 2017, Milah Smart sudah berhasil menjadi fasilitator di salah satu SMK yang cukup ternama di Bandar Lampung.

Nah, untuk mengetahui cerita dibalik kesuksesan Milah ini, yuk kita ikuti ceritanya ini.

Sejarah Nama Milah Smart

Terlahir sebagai anak ketiga, Milah dulunya bukanlah Jamilah. Tapi, Zam Zam Jamiatu Sholehah. Nama yang panjang, ya?

Namun, dengan alasan mempermudah penulisan nama di Akta Kelahiran, namanya pun berubah menjadi Jamilah. Meski sempat ada drama perubahan nama, nama Jamilah nggak berubah lagi. Hingga hari ini. Alhamdulillah. Kalau berubah, aku pasti nggak akan mengenal Jamilah. Hehehe

Lalu, keinginan untuk membranding diri, Milah pun menambahkan kata smart. Harapannya, pilosofi kata smart akan jadi branding yang positif bagi karir Milah.

Perjuangan dan Kerja Keras Milah Smart Meraih Pendidikan

Sebagai anak desa yang tinggal jauh dari sekolah, Milah berjuang sekuat tenaga untuk meraih ilmu. Jalan yang berbatu dan curam, hujan, panas, dan lapar, jadi tantangan bagi Milah dalam bersekolah. Ia bahkan sering merasakan lutut atau tangan memar, karena terjatuh dari motor.

Berbeda denganku yang tinggal di kota, hingga aku nggak pernah merasakan perjuangan berat Milah dalam menjemput ilmu. Kisah yang mengingatkanku dengan cerita Laskar Pelangi. Inspiratif sekali.

Mengenal-arti-kerja-keras-dari-seorang-milah-smart-fasilitator-lampung


Usaha Milah Smart untuk menjadi Seorang Fasilitator

Jamilah yang bersekolah di SD Datar Lebuay ini sangat mencintai dunia pendidikan. Sehingga, gadis kelahiran tahun 1995 ini mengabdikan keilmuannya di Yayasan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Daarul ‘Ilmi Bandar Lampung, sebagai tim Humas.

Sebagai Slide Designer Muslimah dan Training Facilitator, Milah berjuang untuk membuktikan dirinya. Nggak menghiraukan keraguan orang lain atas kemampuannnya.

Baca juga: 5 Wanita Inspiratif

Siapa sosok inspiratif Milah Smart?

Aku sering menyaksikan orang jatuh dalam hidupnya bukan karena kurangnya harta. Tapi, karena turunnya integritas. Konsistensi untuk terus beribadah hanya karena Allah semata. Hingga, seseorang itu butuh sosok inspiratif untuk terus istiqomah berjuang di jalan Allah.

Milah yang lulusan UIN Lampung ini, mengagumi sosok Nusaibah binti Ka’ab Al-Anshariyah. Sosok wanita pemberani yang selalu teguh membela Nabi Muhammad Saw. Ala nabi wa alihi shalawat.

Selain pemberani, sosok Nusaibah ini pun penyabar. Sehingga, Milah pun menjadikan sosok istimewa ini sebagai idolanya. Tentunya, ia juga meneladani sosok Khadijah. Wanita pendamping Rasulullah ini menjadikan Milah makin bertekad untuk menyumbangkan kemampuannya di dunia pendidikan.

Untuk itu, Milah memilih jalan sebagai seorang fasilitator pendidikan untuk mengikuti jejak tokoh idolanya. Guru yang dapat membantu peserta didik meraih mimpinya. Hidup mandiri, berakhlak mulia dan kompeten di bidangnya masing-masing.

Apa sih definisi dan tugas Fasilitator itu?

Nah, karena menulis tentang Milah Smart sebagai seorang fasilitator, aku pun kepo dengan definisi fasilitator. 

Aku yang awalnya bingung dengan definisi dan tugas seorang fasilitator, merasa tercerahkan setelah riset di sebuah artikel.

Kebingungan untuk membedakan fasilitator dan moderator juga? Apakah keduanya sama dalam tugasnya? Okey, without further ado,  let’s check this out!

Perbedaan definisi moderator dan Fasilitator

Fasilitator adalah orang yang membantu orang atau kelompok dalam bekerja sama dengan lebih baik dalam memahami tujuan bersama, dan merencanakan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Selama diskusi, fasilitator akan bersikap netral.

Sementara fasilitator bertugas membantu orang atau kelompok untuk mendapatkan jawaban dari sebuah masalah, seorang moderator bertugas untuk menolong seseorang atau kelompok untuk mencapai kesepakatan dalam sebuah meeting atau workshop.

Fasilitator yang berasal dari kata facilitate yang artinya to make easy or ease the process, bertugas merencanakan, guide, dan mengatur suatu acara agar tujuan tercapai secara efisien.

Nah, sifat Milah yang tenang dan terbuka serta fleksible, kupikir bisa jadi kunci suksesnya sebagai seorang fasilitator.

 

Kenapa Milah Smart ingin menjadi seorang Fasilitator?

Keinginan untuk menapaki jalan kebaikan menjadikan Milah ingin ngebrand dirinya sebagai seorang yang smart. Kata yang mewakili harapannya sebagai warga milenial yang senang menuntut ilmu. Dan, menjadi seorang fasilitator akan membuka jalan baginya untuk terus mengembangkan diri.

Mimpinya untuk jadi muslimah dan istri smart serta teladan bagi keluarga adalah alasan terbesar menjadi seorang fasilitator. Ia berharap orang-orang yang berinteraksi dengannya akan merasakan manfaat dan terinspirasi. Insyaallah.

Bagaimana sih cara Milah Smart membranding diri sebagai seorang Fasilitator?

Bagi orang yang nggak kenal dengannya, pasti mengira Milah sebagai pribadi biasa saja. Namun, bagi orang-orang yang mengenalnya, terutama teman-teman blogger seperti aku, pasti akan mengingat Milah sebagai orang yang tekun belajar dan giat membranding diri sebagai seorang Slide Designer di medsos.

Achievement  Milah Smart Terbesar saat ini

Setelah lulus cumlaude di UIN tahun 2017, Milah juga sukses menjadi fasilitator di sebuah pelatihan di SMTI Bandar Lampung. Achievement yang kupikir sangat bermanfaat dalam membantu siswa SMK untuk mengasah keterampilannya.

Anyway, menurutku sih, achievement terbesar seseorang bukanlah hasil yang bisa kita lihat hari ini. Namun, proses untuk terus belajar mengembangkan diri untuk jadi hamba Allah yang lebih baik adalah achievement terbesar.

Ini mengingatkanku akan kisah seorang anak desa yang diremehkan oleh teman-teman dan orang sekitarnya, karena ia malas bersekolah. Mereka nggak tahu bahwa si anak memiliki ketertarikan dan ketekunan akan hal lain. Katak dan reptile. Di usianya yang masih kurang dari 9 tahun ia telah mengumpulkan ratusan jenis kodok dan reptile.

Hingga suatu hari seorang ilmuwan menemukan si anak dan menyadari kejeniusannya. Lalu, ia pun mengangkat si anak sebagai muridnya.

Akhirnya, kuharap seorang Milah pun mampu meraih impiannya. Menjadi seorang yang smart yang mengikuti jejak Nusaibah binti Ka’ab. Aamiin.

Oya, untuk mengenal profil Milah Smart, kamu bisa meluncur ke medsos Milah Smart

Instagram: https://www.instagram.com/p/CVT0-XRh7x2

Blog : https://www.milahsmart.com

Okey, selamat saling mengenal ❤️

Salam sayang.

Komentar

  1. Wow mantap kak, aku pun bisa merasakan perjuangan Kak Milah saat membaca semangatnya yang tinggi dalam melahap buku2
    .


    Layak jika membawa kak milah memiliki mindset yang tertata rapi apalagi memang dia suka buku motivasi inilah yang mgkin menyemangatinya menjadi fasilitator.

    Keren ya, masih muda tapi punya segudang karya.

    Mana fokus gini kan ya.

    Dua jempol deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentar mbak.. orangnya fokus banget. Emang menginspirasi deh^^

      Hapus
  2. awal kenal Mba Milah ini saya yakin beliau orangnya supel banget, lo, Mba. Saking nggak paham pelatihan beliau, saya ngotot pengen belajar. Syukurlah Mba Milah langsung tanggap. Beliau nelpon saya. Emang pekerja keras banget Mba Milah ini, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..keren banget. Emang bener kalau orang pinter banyak. Tapi, yang tekun dan pekerja keras itu makin jarang..

      Hapus
  3. Salut dengan semangat dan ketekunan Mila ini. Di usiany yg masih muda sudah menginspirasi dan produktif. Keren bgt

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa