Lebaran Asyik Tanpa THR

Lebaran-asyik-tanpa-thr


Pernah merasakan lebaran tanpa THR? Atau kalau pun ada, besarannya nggak cukup buat beli baju lebaran. Tapi, lebaran asyik tanpa THR masih bisa berjalan.

Gimana caranya? Sederhana, kok. Aku sih, nggak pernah menginginkan banyak produk. Hanya beli yang aku butuhkan. Bukan yang aku Ingnkan.

 

Tipsnya apa?

Pingin beli barang seperti yang dimiliki teman atau orang lain yang kita lihat di TV? Sayang,  uang di dompet hanya cukup untuk keperluan makan sederhana sebulan. Nah, kalau ikutan shopping seperti teman, jatah makan sebulan bisa ikut terpakai. Jadi gimana  caranya?

Uninstal aplikasi belanja

Bukannya pelit dan nggak mau memanjakan diri, tapi aku perlu mengukur kemampuan. Sadar diri. Maka, nggak heran kalau temanku nggak banyak. Sebagian orang kan bersosialisasi dengan shopping bareng. Ya kan?

Selain shopping di mal atau pasar tempel yang juga harus mengeluarkan uang. Teman-temanku juga suka shopping online. Kebiasaan yang nggak kumiliki sejak dulu. Aku sih nggak pernah membuka applikasi belanja online. Bahkan aku uninstall applikasi shopping karena nggak merasa butuh. Aku kn bisa belanja langsung dengan temanku. Selain murah, aku juga bisa bayar belakangan. Asyik kan?

Tidak memegang uang tunai dalam jumlah besar

Selain uninstall applikasi belanja, aku juga nggak suka membawa uang tunai dalam jumlah besar ke pasar. Takut dengan godaannya. Alasan keamanan pun jadi pertimbangan membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Kalau pun terpaksa, aku membawa sejumlah uang yang dibutuhkan.

Oh ya, kamu mungkin heran kenapa aku masih transaksi dengan uang tunai, ya? Aku kan hanya belanja di pasar tempel Way Dadi Sukarame yang murah meriah. Jadi, nggak perlu pake e-wallet atau kartu kredit.

Buat daftar belanja

Harga yang murah di pasar tempel, bisa menjadi godaan juga lho. Apalagi kalau ada potongan harga sayur kangkung, asam, atau sayur lain. Ya, kadang pedagang mengobral dagangannya kalau sudah siang. Mereka lebih suka menjual sayur dengan harga murah daripada membuangnya.

Nah, godaan seperti itu yang bikin kita beli dalam nggak sesuai kebutuhan. Akibatnya kan kita beli sayur terlalu banyak. Memang bisa dikasih ke orang lain, sih. Namun, kan uangnya bisa untuk beli kebutuhan yang lain.

So, daftar belanja yang kita buat bisa membantu mengatasi godaan tersebut. Kita jadi lebih fokus dalam belanja.

Beli barang yang dibutuhkan sesuai budget

Setelah memegang daftar belanjaan yang dibutuhkan, kita juga menyesuikan barang dengan budget yang kita miliki. Misalnya, kita punya uang hanya Rp200.000 untuk membeli beras 25kilo,  kita harus membeli beras seharga Rp200.000 atau kurang. Bukan membeli dengan harga yang lebih mahal.

Cek produk promo yang kita butuhkan

Memiliki daftar belanja, bukan berarti harus kaku dan nggak membeli produk yang kita suka. Apalagi kalau memang produk itu kita perlukan dan harganya lebih murah daripada hari biasanya. Misalnya, produk make up yang kita suka dan stok di rumah habis. Ya, beli saja. Kita kan perlu sekali-kali memanjakan diri.

Sisihkan uang buat keperluan cadangan

Keuntungan membuat daftar belanja adalah kita bisa memprediksi pengeluaran kita. kita pun bisa menyisihkan uang belanja untuk keperluan cadangan. Keperluan mendesak yang nggak bisa ditunda, seperti membeli obat. Nggak asyik kan, kalau untuk beli obat sakit gigi aja nggak bisa?

Lebih baik lagi kalau kita sudah sediakan pos khusus untuk uang cadangan. Kata orang tua, kita harus selalu siap paying saat hujan turun.

Sisihkan uang untuk membayar zakat fitrah dan sedekah

Dan, menyisihkan uang untuk membayar zakat adalah yang paling pentng karena sebagian dari harta kita ada hak orang lain. Kita wajib mengeluarkannya sebagai rasa terima kasih kita pada nikmat Allah dan bukti kecintaan pada-Nya.

Kesimpulan

Mendapatkan THR adalah suatu keberuntungan. Namun, tidak mendapatkannya pu bukan berarti lebaran jadi nggak asyik buat dirayakan. Point terpenting adalah kita bisa merayakan kebahagiaan dengan hari damai yang bahagia karena rasa syukur pada nikmat Allah yang besar.

Bukankah orang yang kaya adalah orang yang keinginannya tidak sebesar kemampuannya? Sedangkan, orang yang miskin adalah orang yang memiliki banyak keinginan?

Nah gimana denganmu? Semoga THR yang kau dapatkan atau  tidak dapatkan tidak mengurangi rasa bahagia atas rahmat Allah. Semoga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa