10 Tips Agar Tetap Fokus Dengan Pekerjaan Kita

Seorang temanku pernah mengalami kecelakaan parah karena nggak fokus saat mengendarai kendaraan motornya. Ia menelepon kekasihnya sambil terus menjalankan motornya di tengah jalan. Akibatnya, ia sempat dirawat di rumah sakit dan kakinya harus dipen.

Memang sih, ada pekerjaan yang bisa dilakukan bersamaan, seperti: nonton televisi dan makan siang. Tapi, nggak semua orang bisa melakukannya. Contohnya aku yang nggak bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus karena hasilnya pasti nggak maksimal.

tips-agar-tetap-fokus-dengan-pekerjaan-kita


Sayangnya, kenyataan sering memaksaku untuk melakukan dua atau beberapa pekerjaan sekaligus pada saat bersamaan. Seperti  memasak sambil mencuci baju dan mencuci piring. Perlu fokus penuh agar semua pekerjaan itu selesai dengan baik.

Nah, aku menemukan 10 tips agar kita tetap bisa fokus dengan pekerjaan kita. Cara mudah agar pekerjaan yang kita lakukan dapat sukses.

Tentukan tujuan atau rencana pekerjaan

Bekerja tanpa tujuan itu pasti membingungkan. Kasus yang hampir nggak pernah terjadi pada ibu di rumah, karena ibu mengerti dengan tujuan hidupnya. Membahagiakan keluarganya.

Tujuan besar yang kemudian dipecah sesuai kebutuhan keluarga pada saat itu. Misalnya, tujuan hari ini adalah mengantar anak ke sekolah jam 7 pagi, maka ibu akan mulai bekerja membuat sarapan dari jam 6.30 dan membereskan rumah sebelum jam 7 pagi.

Nah, tujuan sederhana yang dapat dicapai per hari akan mempermudah ibu untuk fokus menyelesaikannya. Lalu, setelah menyelesaikan tujuan tersebut, ibu dapat fokus dengan pekerjaan yang lain.

Ibu juga nggak akan mudah mendapatkan distraction jika sudah membuat rencana pekerjaan. Aku sih, kebayang dengan orang yang menjalankan hari-hari tanpa rencana atau tujuan, maka hidupnya nggak akan penuh dengan semangat. Sayang sekali karena waktu terbuang percuma.

Tentukan skala prioritas

Aku sering memperhatikan ibuku yang bisa melakukan beberapa pekerjaan dengan baik selama bertahun-tahun. Ia bilang, kita harus menentukan skala prioritas dalam menyelesaikan salah satu pekerjaan yang menunggu kita. Misalnya, pada pagi hari prioritas pekerjaan adalah membuat sarapan dan menyiapkan bekal makan siang untuk dibawa ke kantor.

Skala prioritas dibuat berdasarkan kepentingan yang paling mendesak dan nggak bisa ditunda. Kalau kita urutkan dari pekerjaan ibu sehari-hari seperti; mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, membuat sarapan dan membereskan rumah, maka urutannya adalah membuat sarapan, menyetrika baju kerja, membereskan rumah, mencuci piring, dan mencuci baju. Atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan pada hari tersebut.

Tentukan back up Plan saat Tujuan Awal nggak berjalan dengan baik

Terkadang, rencana yang kita buat nggak berjalan dengan baik. Misalnya, saat aku masak sayur dan masakanku nggak bisa dimakan karena nggak enak. Maka, aku akan menggoreng telor agar aku masih bisa makan. Solusi sederhana yang bisa aku kerjakan dengan sempurna, meski aku sering tertawa sendiri mengingat kejadian tersebut.

Pointnya sih, tujuan agar keluargaku bisa makan pagi itu tercapai. Tentu saja, aku melakukan pekerjaan menggoreng telur dengan fokus. Aku nggak meninggalkan kuali dan kompor sampai telur selesai kugoreng. Aku pun pernah menggoreng telur gosong karena aku melakukannya sambil membaca buku.

Fokus dengan satu Pekerjaan pada satu waktu

Kata orang, mengurus anak sambil jualan itu bulls**t! Aku sih menyaksikan sendiri gimana tanteku yang sibuk jualan hingga anak-anaknya terlantar pendidikannya. Mereka nggak menyelesaikan sekolah menengah karena nggak ada yang membimbing.

Maksudku, orang tua harus menyediakan waktu khusus untuk anak-anaknya di  tengah kesibukannya. Meletakkan gawainya sejenak dan membimbing anak-anak dalam pendidikannya adalah kewajiban orang tua. Nggak hanya memenuhi kebutuhan financial atau materinya saja. Anak-anak butuh perhatian dan kasih sayang orang tua.

Cara sederhananya sih, orang tua bisa berbagi peran dalam pengasuhan anak. Ayah atau ibu bisa bergantian dalam membimbing anak di rumah. Fokus menemani anak tanpa diganggu dengan aktivitas yang lain.

Kebayang kan kalau saat sedang ngobrol dengan seorang teman, fokus kita terbagi dengan gawai? Rasanya pasti nggak nyaman. Begitu pun pekerjaan, proses pengerjaan pekerjaan yang nggak dilakukan dengan fokus yang baik, pasti hasilnya nggak seperti yang diharapkan. Ya, kan?

Fokus dengan diri Sendiri

Siapa bilang jadi selfish itu jelek? Dalam bekerja, kupikir menjadi selfish itu perlu dan wajib. Kita nggak akan bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik kalau kita nggak selfish.

Aku ambil contoh saat kita bekerja di tengah teman-teman kita yang sedang bergosip atau ngobrol. Beberapa mungkin akan menanyakan pendapat kita, namun kita nggak akan menjawabnya karena pertanyaan itu nggak akan berhenti. Sikap yang mengakibatkan pekerjaan kita terbengkalai.

Mungkin, saat fokus dengan pekerjaan kita dengan tujuan agar pekerjaan selesai tepat waktu nggak selalu disenangi teman-teman. Kita akan dianggap selfish dan kurang bersosialisasi. Risiko yang mau nggak mau harus diambil demi kebaikan diri kita sendiri dan tim kerja kita. Rasanya nggak asyik kalau dianggap nggak bertanggung jawab karena nggak fokus akibat rajin bersosialisasi. Ya kan?

Pilih Teman Seperjuangan yang Sama denganmu

Pernah kan gabung dengan orang yang berbeda denganmu? Nggak salah sih, itu menyenangkan kadang-kadang untuk menambah pergaulan. Namun, mereka mungkin nggak mengerti dengan grit yang kita miliki.

Kata orang, semua orang akan tergabung dengan orang yang sama warna bulunya. Maksudnya, kita akan memiiki kecenderungan untuk dekat dengan orang yang kecintaannya pada sesuatu itu sama atau menyerupai kita. Begitu pun terkait dengan semangat kerja yang fokus dengan tujuan.

Temanku, Mbak Ani yang aktif di Jafra, tergabung dengan komunitas Jafra Go JCC yang fokus untuk meningkatkan volume penjualan bulan ini agar dapat meraih target utama. Semua yang tergabung di dalam komunitas adalah orang-orang yang punya niat sama. Fokus bisnis Jafra.

Teman yang memiliki visi yang sama akan mempermudah kita untuk lebih fokus dengan tujuan dibandingkan dengan teman yang berbeda visi. Motivasi yang sama untuk meraih tujuan pun bikin fokus kita nggak terganggu.

Kosongkan Pikiran, Kecuali Pekerjaan yang ada di depanmu

Aku pernah mengerjakan pekerjaan di sekolah, namun teringat jemuran yang ada di rumah. Saat itu hujan lebat, pikiranku gelisah dan nggak bisa fokus mengajar. Rasanya nggak enak sekali karena aku nggak bisa fokus mengajar. Tujuan pembelajaran pun gagal tercapai.

Kejadian ini sama dengan saat aku merawat ibuku. Aku hanya fokus dengan apa yang ada di hadapanku. Mengosongkan pikiran dari rasa kekhawatiran yang nggak perlu agar tujuanku merawat ibuku sampai sembuh dapat tercapai.

Nggak Usah Usil dengan Urusan Orang Lain

Kita sering mengira bahwa pekerjaan kita lebih berat dari orang lain. Lalu, kita pun jadi kepo dengan gaji dan hal lain yang bukan urusan kita. Rasa usil yang mengganggu kenyamanan kita dalam bekerja.

Mungkin, benarlah ungkapan ‘mind your own business’ kalau mau fokus. Seperti seorang anak yang dapat membawa kelereng dengan sendok di mulutnya karena ia fokus dengan pekerjaan yang ia lakukan. Nggak usil dengan orang yang ada di sekitarnya.

Hilangkan Perasaan Khawatir akan Hasil Pekerjaan

Seorang atlet  yang akan bertanding akan fokus dengan latihan dan tujuannya untuk menang. Ia nggak akan memunculkan rasa khawatir akan hasil latihannya. Ia hanya fokus untuk melakukan hal yang terbaik dan menang.

Perasaan khawatir yang berlebihan akan hasil pekerjaan akan membuat kita enggan memulai pekerjaan kita. Padahal energi negatif dari rasa khawatir berlebihan ini jika dirubah akan membantu kita untuk meraih tujuan.

Orang bijak bilang, kita nggak bisa menentukan hasil dari pekerjaan kita. Tapi kita bisa melakukan yang terbaik semampu kita. Dan, meyakinkan diri bahwa hasil itu nggak menghianati usaha kita.

Lakukan pekerjaan dengan bahagia

Perasaan bahagia dalam menjalankan pekerjaan akan membantu kita terus bertahan untuk terus melakukan pekerjaan kita tersebut. Apa pun yang terjadi, rasa bahagia akan menolong pikiran untuk fokus menghasilkan yang terbaik.

Rasa bahagia yang timbul akibat rasa cinta pada diri sendiri dan pekerjaan yang kita jalani. Kita punya grit yang bisa menginspirasi keluarga dan orang yang ada sekitar kita. Bukankah fokus kehidupan ini adalah membahagiakan diri kita sendiri sebelum membahagiakan orang lain?

So, melakukan pekerjaan dengan perasaan bahagia adalah salah satu kunci kita bisa fokus melakukan apa pun. Seperti petani bahagia yang fokus menanam padi sepanjang hidupnya. Ia nggak pernah mengeluh dan berhenti menjadi petani. Ia bahagia melakukan pekerjaan yang menjadi gritnya.

Nah, gimana dengan dirimu? Apa trikmu untuk fokus dengan apa yang kamu lakukan? Dan, mengapa kamu melakukannya? Yuk, share ceritamu di kolom komentar ya.

Komentar

  1. Aku biasanya butuh istirahat beberapa menit tiap siang hari kak, biar bisa fokus melakukan sesuatu setelahnya. Kalau gak istirahat pasti uring-uringan dan nggak maksimal melakukan sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga ya, Kak. Istirahat cukup sangat penting supaya bisa fokus..^^

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa