Mimpi Bertemu Roald Dahl
Pernah baca buku Matilda, BFG, Danny The Champion of the World ? Kalau pernah, kamu pasti tahu Roald Dahl, penulis lebih dari 20 buku anak yang sebagian besar sudah difilmkan. Sebut aja Matilda dan Charlie and the Chocolate Factory.
Dan, karena aku membaca buku-buku karya penulis yang pernah jadi mata-mata pada perang Dunia kedua ini, aku pun memimpikannya siang itu.
Yah, aku mimpi bertemu Roald Dahl. Dan, dalam mimpi itu, rasanya aku jadi fasih berbahasa Inggris wkwkwk.
Mengingat mimpi itu, aku masih bisa senyum-senyum sendiri. Lha, ketemu penulis beken lokal seperti Dee Lestari atau Pramudya Anantatoer aja belum pernah. Eh, ini aku mimpi bertemu penulis Inggris legendaris yang sudah meninggal di tahun 1990. Keren kan?
Tapi, sekali lagi, mimpi itu kan bebas. Bisa melewati ruang dan waktu. Ya kan?
Siapa sih Roald Dahl itu?
Nah, bagi kamu yang belum kenal dengan beliau. Aku akan ceritakan sedikit dari sumber yang kubaca ya.
Roald Dahl lahir di Liandaff, Cardiff, United Kingdom pada 13 September 1916. Hari kelahirannya ini dirayakan sebagai hari special Roald Dahl. Perayaan ini mulai dilakukan sejak 2006 dan pada tahun ini akan memasuki perayaan yang ke-108 tahun ulang tahunnya.
Ia jago meramu kata-kata baru, seperti the Oompa-Loompas dan Sctumdiddly from Charlie and the Chocolate Factory, hingga Oxford University Press menciptakan edisi kamus khusus Roald Dahl yang berisi lebih dari 8000 kata nyata dan imajinasi yang sering Dahl gunakan.
Menurut artikel yang kubaca, beliau mulai menulis kata-kata ini sejak istrinya berulang kali terserang stroke, hingga istrinya tersebut harus belajar bicara lagi.
Dan, kamu tahu apa yang paling unik? Ia mulai menulis buku anak-anak sejak ia memiliki anak sendiri.
Wah, kalau kita semua kreatif seperti Dahl, aku yakin banyak buku anak yang ditulis oleh para orang tua di dunia ini. Membayangkan aja sudah bahagia ya?
Selain menulis buku-buku anak, Dahl juga adalah penulis script film James Bond "You Only Live Twice." Film ini dulu diperankan oleh Sean Connery.
Oya, tubuh Dahl yang tinggi, yaitu sekitar 6.6' kaki atau sekitar 201 cm ini juga yang menurut cerita di salah satu bukunya, membuatnya kesulitan untuk duduk di ruang cockpit pesawat tempur yang sempit.
Dan, sebagai penulis, ia suka menulis di gubuk kecil di kebunnya. Pria keturunan penjelajah Norwegia, Roald Amundsen, ini fasih beberapa Bahasa seperti Norwegia, Inggris, dan Swahili.
Ah, aku nggak heran beliau punya kreativitas yang tanpa batas. Mungkin ini adalah caranya untuk menuangkan ide-idenya.
Kenapa aku bisa Mimpi bertemu Roald Dahl?
Kalau ada yang bertanya kenapa aku mimpi bertemu penulis ini, maka mungkin jawabanku adalah satu. Karena aku membaca bukunya.
Lalu, kenapa Roald Dahl? Mungkin, karena bukunya menarik. Yah, jujur aja sih, baca buku-buku ini pun nggak sengaja. Aku ingat dulu kan sering diminta baca buku. Dan, karena aku pengin skill membaca dalam Bahasa Inggris nggak luntur, aku pilih text Bahasa Inggris. So, begitulah, aku bertemu buku-buku Dahl.
Lucky me, aku cenderung memimpikan orang yang sedang aku pikirkan. Kadang-kadang, aku mimpi tentang siswaku di sekolah. Kata temanku, aku sih masih biasa aja. Beberapa teman di sekolah yang sering memikirkan siswanya, hingga sering ngelindur dan memanggil-manggil nama anak-anak tersebut. Dan, ini terasa serem pas malam hari ya? Kasian yang tidur bareng doi. wkwk.
Keistimewaan Roald Dahl
Sebagai anak yatim, Dahl dibesarkan ibunya. Ia dikirim di sekolah asrama yang terkenal dengan level disiplin yang menggunakan kekerasan fisik. Dalam artikel yang kubaca, anak-anak dihukum menggunakan tali pinggang hingga berdarah. Duh..
Mungkin, inilah yang menyebabkan Dahl menganggap guru sebagai sosok yang kejam. Dalam bukunya Matilda, kita bisa merasakan ketakutan anak-anak pada guru mereka. Meskipun, pada akhirnya mereka bertemu dengan guru yang baik.
Meskipun dikritik tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak, buku-buku Dahl disukai ribuan orang di seluruh dunia. Buktinya, rating bukunya adalah 5 bintang.
Kehebatan Dahl dalam meramu sisi gelap dalam kehidupan ini, aku pikir menjadikan anak-anak belajar bahwa dunia ini penuh dengan bermacam-macam manusia. Anak-anak akan mengerti bahwa ada orang yang baik dan ada orang yang tidak baik.
Selain kemampuan luar biasa dalam menulis kisah dari inspirasi pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitarnya, ia juga mampu menggunakan kata-kata baru yang unik miliknya sendiri.
Dan, sebagai seorang penulis, ia nggak terpuruk saat istrinya sakit atau saat anaknya meninggal dunia. Dahl tetap berkarya. Menulis. Sehingga, aku pun berpikir, mungkin benarlah bahwa mungkin menulis itu juga yang menjadikan Dahl tetap waras. Menulis dapat menjadi pelarian dan obat bagi jiwa yang gelisah.
Namun, aku yakin, semua orang punya ceritanya sendiri. Hingga, pengalaman hidup seseorang nggak mungkin terganti oleh apa pun, termasuk oleh kecerdasan buatan.
So, buat aku dan kamu yang suka atau baru belajar menulis. Jangan takut untuk berkarya. Yakin aja bahwa kita pasti bisa bertahan hidup, karena kita punya rasa empati dan kasih sayang. Rasa yang bisa kita tuangkan lewat tulisan.
Inspiring banget ya Roald Dahl ini
BalasHapuskarya karyanya "sederhana" tapi mendunia!