Postingan

9M Protokol Kesehatan saat Bekerja di Sekolah

Gambar
Gambar siswa jurusan listrik sedang praktik di bengkel listrik Meski pandemi telah berlangsung selama lebih satu setengah tahun, masih banyak orang yang abai dengan prokes. Bahkan, temanku pun kerap lupa untuk menggunakan masker dengan baik saat berada di sekolah. Hingga, petugas gugus Covid yang datang ke sekolah ikut mengingatkannya. Rasanya ikut malu sih, karena guru kan seharusnya jadi contoh bagi sekitarnya. Contoh yang baik. Karena selain sebagai pendidik yang mengajarkan tentang merdeka belajar, aku pikir seorang guru pun harus dapat mengimplementasikan perbuatan baik yang dapat menjaga keselamatan orang di sekitarnya. Tentunya, dengan tanpa diingatkan dan diawasi. Baca juga: Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning Selanjutnya, aku mulai belajar untuk mempraktikkan 9M protokol kesehatan saat bekerja di sekolah. Aku ingin konsisten untuk menjaga diriku dan orang lain dari paparan virus mematikan ini.   Kajur otomotif sedang bertugas di bengkel otomotif Menggun

Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning

Gambar
Pak Solihin (baju merah), ketua MPLS SMK BLK Bandarlampung 2020/2021 berfoto bersama pemateri dunia usaha secara daring Sejak pandemi berlangsung, guru dan peserta didik dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring. Meski terbentur dengan banyak masalah yang menghambat proses pembelajaan, peserta didik dan guru harus berusaha untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi baru. Masalahnya, sebagai siswa SMK yang dituntut memiliki kompetensi keterampilan, siswa harus praktik di bengkel atau laboratorium. Aktivitas yang belum bisa dilakukan di rumah, karena keterbatasan pengawasan dan fasilitas di rumah peserta didik. Hingga sekolah pun mengadakan hybrid learning. Kombinasi pembelajaran luring dan daring yang diadakan sejak tahun lalu. Baca juga: Meraih Pekerjaan Impian Bersama SMK Nah, menjelang Tahun Ajaran Baru yang akan berlangsung tanggal 12 Juli 2021, SMK BLK Bandarlampung akan menerima tantangan baru. Memperkenalkan sekolah pada calon peserta didik lewat kegiatan

Self Love: Me Before You

Gambar
  Pernah merasa nggak enak karena harus menolak permintaan keluarga atau teman baik? Aku sih pernah. Saat itu, saudaraku mengajakku pergi ke Pringsewu karena ada keluarga yang menikah. Karena aku nggak ikut, rasanya aku selalu ketinggalan gossip di kalangan keluarga. Namun, itu risiko yang harus aku ambil. Baca juga: Cara Mendapatkan Pelayanan Obat dan Konsultasi di Rumah Sakit Jiwa Pesawaran Memang sih, lebih mudah jika kita selalu bilang ya pada semua orang. Berusaha sebisa mungkin untuk menyenangkan orang lain. Sayangnya, dengan melakukan hal tersebut, kita jadi mengorbankan kepentingan dan kesenangan diri sendiri. Lalu, kita akan merasa tersiksa. Bukan hanya merasa menderita, kita pun akan mudah cemas, depresi, dan kehilangan rasa percaya diri, karena kita selalu melihat diri kita dari kaca mata orang lain. Selalu khawatir dengan pandangan orang. Hal yang bisa mengganggu kualitas hidup kita. Padahal, kita bisa menghindari keadaan tersebut. Caranya ya, self love. Me before you.

Meraih Pekerjaan Impian Bersama SMK

Gambar
  Sekarang sudah memasuki Tahun Ajaran Baru. Meski pandemi masih melanda dunia, anak-anak tetap harus bersekolah. Meraih pendidikan dan mengasah kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Terkadang anak-anak bertanya padaku tentang pilihan antara SMA dan SMK. Lalu, aku akan menanyakan ulang tentang keinginan mereka. Tujuan mereka bersekolah. Jika mereka menjawab ingin langsung melanjutkan kuliah, maka aku akan menyarankan mereka untuk bersekolah di SMA. Namun, kamu bisa pilih SMK, jika ingin langsung bekerja setelah sekolah. Baca juga: Pengaruh Media Sosial dalam Pendidikan Anak Meski nggak ada yang menyangkal saat lulus SMA pun kamu bisa langsung bekerja, lulusan SMK memiliki keunggulan kompetensi keahlian yang membuat lulusan dapat bersaing di pasar kerja. Seorang anak dapat meraih pekerjaan impian bersama SMK , karena keterampilan spesifik lulusan yang dibutuhkan masyarakat, seperti keterampilan menjahit, plumbing, las, memperbaiki motor dan mobil, dan lain-lain.

Pengaruh Media Sosial dalam Pendidikan Anak

Gambar
  Aku terkesima menonton seorang Putri Ariani yang begitu lancar membaca berita. Layaknya anchor sungguhan. Padahal ia memiliki keterbatasan fisik. Tuna netra. Namun, keterbatan nggak menyurutkan langkahnya buat berkarya. Selain pandai membaca berita, Putri pun pandai menyanyi dan memainkan berbagai alat musik. Terutama piano.  Keren, ya!   Netizen pun jadi bertanya-tanya, bagaimana cara Putri melakukan hal tersebut. Membaca berita dan memenuhi challenge yang diberikan Marvin, salah satu penyiar berita Metrotv.   Baca juga : Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Cara Berkomunikasi di kelas Bukan itu saja, lho pencapaian Putri. Selain terkenal saat memenangkan ajang pencarian bakat indonesia’s Got Talent 2014, ia telah melahirkan albumnya yang berjudul Melihat dengan Hati. Nggak berhenti dengan itu, Putri juga terus berkarya lewat media sosial. Membuat konten dengan hobi yang ia sukai. Menyanyi dan memainkan alat musik.   Nah, melihat kesuksesan Putri mengasah bakatnya, aku menyada