Postingan

Ulasan Cerpen “A Thousand Sakura Petals” karya Waobi

Gambar
“Maka… maka berusahalah untuk selalu hidup!” Kalimat ini yang menarik perhatianku saat membaca cerpen “A Thousand Sakura Petals” karya Waobi ini. Kalimat yang menyentuh hatiku. Terlebih dengan kata-kata penguat dari sensei Naoko pada Ageha yang menderita kanker hati akut ini. Kata-kata yang mengingatkanku bahwa hidup ini pun rentan.  Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok. Tugas kita sebagai manusia hanya berusaha untuk hidup dengan baik. Demi orang-orang yang menyayangi kita, demi diri kita sendiri. “Berusahalah hidup untuk ibumu. Berusahalah hidup untukku. Berusahalah hidup untuk orang yang menyayangimu. Berusahalah hidup untuk dirimu sendiri. Berusahalah hidup untuk masa depanmu…” Cerpen ini mengisahkan tentang Ageha, remaja SMP Swasta Madoka High yang divonis menderita sakit parah dan harus menjalani operasi. Prosedur yang belum pasti keberhasilannya ini membuat Agaha mengalami konflik di sekolahnya. Ia jarang masuk sekolah, dan kalau pun masuk sekolah, ia tak

Ulasan Cerpen Kendedes "Manjing" karya Luluk Fatimah Azzahra

Ulasan Cerpen | Kendedes "Manjing" karya Luluk Fatimah Azzahra Manjing atau “anjing” dalam bahasa Bumiayu ini dapat diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai masuk ke dalam ruangan. Istiah yang digunakan penulis untuk menginterpretasikan penyakit skizofrenia Neswari, tokoh sentral dalam cerpen Kendedes “Manjing” yang berlatar sejarah Tumapel yang kelak jadi cikal bakal kerajaan Singosari. Cerpen yang menyajikan dengan apik tentang bagaimana seorang penderita skizofrenia ini berandai-andai menjadi seorang Ken Dedes, sosok yang dicintai Tunggul Ametung yang disegani di Tumapel. Dalam alam bawah sadarnya, Neswari mendengar bisikan-bisikan yang membuatnya yakin bahwa dirinya “manjing” sebagai Ken Dedes. "Ken Dedes sudah  manjing  di ragamu, Nes. Tidak ada yang bisa menyingkirkanmu," sebuah suara, bernada berat menimpali. Bisikan-bisikan di telinga Neswari ini merupakan ciri khas dari seorang penderita Skizofrenia yang biasa orang sebut sebagai orang gila.

Industri dan Gaya Hidup Halal di Era Disrupsi

Saya lapar, sementara matahari terik di atas kepala saya. Saya melirik gawai di tangan saya. Jam 12.30 siang. Waktunya makan siang.  Saya memutuskan untuk makan bakso di warung langganan saya. Sambil makan, saya memperhatikan kondisi warung yang tak seramai dulu lagi. “Sekarang banyak saingan yang pakai gopay, gojek, dan apalah itu, mbak,” kata bude penjual bakso.”Saya gak ngerti begituan, jadi ya warung saya sepi gini.” Aku mengangguk-angguk sambil mengunyah baksoku.  Mataku mengamati warung yang masih seperti dulu, seperti pertama aku datang ke sini. Bedanya, warung ini terlihat lebih kusam dibanding warung bakso yang sekarang lebih disukai kaum milenia. “Anak muda sekarang senangnya pesen lewat hape dan dianter pake gojek,” kata penjual itu lagi, “Saya kan males. Ribet.” Aku hanya mengangguk-angguk saja. Nggak bisa ngomong karena masih mengunyah. Takut baksoku mencelat keluar dari mulutku. Padahal aku ingin bilang ke bude bakso, kan dia bisa belajar. Bukankah anaknya bers

Tantangan Lulusan SMK Hari Ini, Pengusaha Masa Depan

Isu mengenai lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang mendominasi angka pengangguran menjadi perhatian banyak pihak. Padahal visi dan misi SMK adalah menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan siap kerja, seperti berikut ini: VISI SMK Bermutu, Unggul Merata, Terampil, Berkarakter dan Berdaya Saing Dalam Kebekerjaan. MISI Meningkatkan Ketersediaan sarana prasarana SMK Bermutu sesuai SNP. Meningkatkan keterjangkauan layanan SMK yang berkeadilan. Meningkatkan kualitas pembelajaran SMK Unggul Merata untuk menghasilkan lulusan berdaya saing dalam bekerja. Mewujudkan kesetaraan layanan SMK yang memberdayakan potensi bangsa. Meningkatkan kepastian layanan yang menghasilkan lulusan SMK terampil , berkarakter dan mandiri. Bandingkan dengan data yang bisa kita dapatkan ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang ada di angka 5,28 persen di tahun 2019 dengan kisaran 7,05 juta orang di bulan Agustus 2019. Jadi sekitar 5 orang menganggur dari 1

Cara Pandang Fanton Drummond dalam Olenka: Sebuah Refleksi Diri

Ketertarikan saya terhadap refleksi diri versi Olenka terjadi saat saya membaca karya Budi Darma "Olenka". Sebuah novel yang merefleksikan perjalanan Budi Darma, penulisnya selama berada di negeri Paman Sam itu.  Perjalanan yang akhirnya menciptakan master-piece yang kini ada di tangan saya ini. Konsep diri yang dinyatakan dalam proses pencariannya akan sosok "Olenka" seperti dalam kata - kata Olenka pada Drummond,  "Objek harus merupakan proses bergerak dan proses perhubungan dengan segala sesuatu di sekitarnya."  Ucapan Olenka yang menggambarkan sifat Drummond yang berhubungan dengan sekitarnya. Mungkin ada yang bertanya - tanya kenapa saya tertarik dengan tulisan Budi Darma yang menurut saya berbeda dari novel yang pernah saya baca sebelumnya.  Novel ini terkesan jujur, bahkan cenderung blak - blakan dalam memaparkan kebodohan dan kekurang-ajaran tokoh di dalamnya dalam menghadapi sekitarnya.  Ketidakpedulian tokoh - tokoh yang ada terhadap sekitarny

Review Fran Shaff Novel "Change of Heart" Historical Romance for Everyone Who Loves A Love Story

Gambar
Blurb "Love is a very powerful emotion, but then I believe you already recognize that, don't you?" "I beg your pardon?" "Wasn't your travelling here an act of love? Hasn't love enticed you to do something you might not have done otherwise?" "I'm not sure I comprehend what you mean." "You traveled here because you love your sister, and, because of that love, you want to care for her son, give him a good home." "That's true enough." "The power of love enables us to do many things we never thought we would or could do." Sinopsis Cerita diawali oleh kisah perjalanan Marietta Randolf yang menjadi heroine, tokoh utama di novel historical fiction yang berlatar Fort Kearney, Nebraska. Tanah baru yang keras di akhir tahun 1850. Marietta, melakukan perjalanan yang sulit sepanjang 200 mil untuk menjemput Zach, keponakannya yang baru saja menjadi anak yatim-piatu. Perjalanan ke Barat

Tantangan Lulusan SMK Menghadapi Society 5.0

Berbagai data yang saya pernah baca terkait lulusan SMK menyatakan bahwa lulusan SMK memberikan kontribusi pengangguran yang lebih tinggi di banding lulusan SMA. Hal yang sangat memprihatinkan mengingat lulusan SMK seharusnya langsung berkerja .   Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sekitar 5,01 % dari jumlah angkatan kerja sekitar 136, 18 juta orang. Naik sekitar 2, 24 juta orang di bulan Februari 2018. Dan, dari angka TPT tersebut sebesar 8, 63 % adalah lulusan SMK.   Menurut BPS, besarnya TPT lulusan SMK tersebut dinilai dari anggapan kurang bersaingnya kompetensi lulusan SMK kita dibanding dengan negara ASEAN.  Lulusan SMK dianggap belum mampu masuk ke dunia kerja karena belum adanya ketersesuaian kurikulum SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Kurikulum SMK masih cenderung kaku dengan aturan yang belum membebaskan SMK untuk memenuhi tuntutan dunia kerja.  Rendahnya tingkat keterserapan lulusan SMK di dunia

Ulasan Novel Olenka karya Budi Darma

Gambar
Dalam Olenka, kita memasuki dunia ajaib yang diberikan oleh bahasa (Seno Gumira Ajidarma) Kehidupan itu terkadang berpusat pada satu tokoh penting yang kalau dalam cerita di sebut pemeran utama. Sebagaimana bumi mengitari matahari. Sebagaimana matamu mencari sosok di mana hatimu tertambat pada satu orang. Sulit berpaling. Dan, saat orang itu berpaling hingga alam memintamu untuk mencari gantinya, hatimu tetap mencarinya. Begitu pun kisah Olenka yang jadi sumbu cerita antara tokoh - tokoh lain di cerita ini. Antara Wayne dan Fanton Drummond. Kisah yang menurut penulisnya diselesaikan kurang dari tiga minggu. Novel yang menggambarkan proses perjalanan tanpa henti dari tokoh Fanton yang memuja Olenka seperti dalam kata - kata yang ia ucapkan, "Kadang - kadang saya ingin memperlakukan tubuhnya seperti sebuah peta. Kalau dapat melakukannya demikian, saya akan menggulungnya, kemudian membukanya di atas ranjang, atau di atas meja, atau di atas lantai, atau di atas reru

Kenakalan Remaja, Salah Siapa?

Remaja yang identik dengan masa - masa pencarian jati diri adalah fase kehidupan manusia yang penuh dengan keresahan dan ketidakpastian. Masa di saat mereka mencoba belajar mengenal diri, orang lain dan sekitarnya dengan lebih baik. Lalu, mencari sosok idola yang bisa dijadikan tokoh panutan dalam kehidupannya. Pencarian tokoh panutan pada remaja milenia belakangan memiliki kecenderungan pada tokoh yang biasa disebutkan di media sosial yang lekat dengan kehidupan mereka. Sayangnya, hubungan itu pun melebihi hubungan mereka dengan orang tua baik dalam level kuantitas maupun kualiatas. Akibatnya, orang tua terkadang tak tahu perkembangan psikologis anak begitu pun sebaliknya, anak tidak tahu apa yang orang tua pikirkan. Baik anak maupun orang tua terputus komunikasi secara psikologis. Kehilangan sentuhan kasih sayangnya. Bagaimana tidak? Komunikasi langsung sering terjadi lewat gawai dibanding bertemu secara fisik. Kedekatan remaja milenia dengan teknologi ini melahirkan gejola