Yoha's Thought

Belanja Online, Belanja Mudah dan Murah Siapa sih yang nggak suka belanja? Pasti semua suka belanja, apalagi perempuan. Ya, kan? Apalagi kalau belanjanya mudah, murah dan cepat. Pasti suka. Belanja mudah, murah dan cepat yang ditawarkan oleh banyak situs belaja online yang memberi jawaban bagi kaum urban yang minus waktu dan tenaga buat belanja. Banyaknya pilihan situs belanja, bagiku merupakan angin surga yang menyegarkan. Selain karena alasan lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat yang artinya aku bisa hemat waktu,  tenaga dan uang. Bisa dibayangkan, kan, kalau kita belanja satu produk saja dan harus keluar rumah. Kita menghabiskan waktu yang bisa kita gunakan untuk kegiatan lain. Menghabiskan bensin karena kita menggunakan kendaraan untuk ke toko atau mal untuk belanja. Belum lagi antri di mall atau macet di jalan. Sungguh hal yang tidak praktis dan tidak efisien. Sayang kan? So, Kupikir belanja online adalah jawaban masalah belanja tersebut. Saya punya gambaran mengenai si

Kebahagiaanku yang Sederhana Kebahagiaan. Hal yang dicari semua orang seumur hidupnya. Ada yang mencarinya jauh dari kampung halaman, dan menemukannya tepat di depan matanya. Ada yang memperolehnya setelah perjalanan yang panjang dan berliku. Ada yang berpikir tak pernah merasakan kebahagiaan, karena ia tak menyadari bahagia sudah duduk bersamanya sejak ia lahir. Ada juga yang selalu merasa kebahagiaan adalah nama lainnya, karena ia selalu bersyukur.  Aku sendiri, merasa kebahagiaan itu sederhana. Seperti menarik napas setiap pagi sambil melihat matahari yang cerah.  Yah, kebahagiaan sederhanaku itu sederhana, sesederhana kata - kata yang menggambarkannya berikut ini: 1. Bangun tidur  Aku selalu merasa bahagia dapat bangun tidur setiap pagi. Sehat. Aku bisa membayangkan banyak orang yang tidak memperoleh kesempatan yang Allah anugrahkan padaku ini. Tips bahagia bangun tidur  - Hitung keberuntungan yang kita peroleh kemarin dan bersyukurlah. -     Duduk,

Mawar dan 5 Produk Kecantikan Wajibku Mawar adalah bunga yang indah. Perempuan, menurutku, dapat diibararkan seperti mawar. Indah. Menawan. Menghiasi dunia ini. Membuar dunia ini harum dan semarak. Sebagaimana mawar yang dirawat dengan pupuk, perempuan perlu merawat dirinya dengan produk kecantikan yang sesuai dengan dirinya agar ia dapat merasa percaya diri dan bahagia. Mencintai dirinya, karena ia sehat dan cantik. Memang sih, kecantikan itu lebih dari sekedar sudut pandang. Sudut pandang budaya, yang dipengaruhi oleh pola pikir yang ada di lingkungan tempat perempuan tersebut tinggal. Bisa jadi di satu budaya, misalkan, gendut itu cantik dan di tempat lain mengatakan bahwa cantik itu jika perempuan tersebut berleher jenjang dan masih banyak lagi sudut pandang budaya lain yang mempengaruhi perempuan memandang dirinya. Sayangnya, perempuan, hampir selalu menyerahkan cara pandang tersebut menjadi pandangan memandang dirinya. Perempuan belum merasa percaya diri menganggap d

Gerimis Langit pun mencurahkan rintiknya Gerimis yang kau katakan sendu Tapi kukatakan, langit putih cerah Tak ada sedih gulana Gerimis lalu diam termangu Berhenti untuk menyisakan basah Tanah yang lembab Daun yang berkilau Desember 15,  2018 Gerimis di Bulan Desember Katakan yang Hilang Katakan yang datang Di bulan desember saat itu Seperti gerimis yang jatuh ke tanah Seolah menghilang Meninggalkan basah dan bau tanah Desember, 25 Desember 2018

Kenangan Masa Kecil Yoharisna Mataku tertumbuk melihat pohon pisang yang tegak di hadapanku. Aku teringat, aku pernah membuat mainan dengan menggunakan pelepah pisang. Rasanya senang tak terhingga. Meski bajuku penuh getah pisang, dan mamak marah padaku. Aku tersenyum mengingat masa itu. Masa kecil.  Tak ada yang bisa melupakannya. Aku pun begitu. Masa di mana tawa lepas dan bahagia menggema di sudut ruangan. Rumah kita. Aku pikir,  masa kecil adalah masa yang membahagiakan. Masa bermain sepanjang hari. Masa yang tak merasa apa pun selain bahagia.  Berbeda dengan hari ini, kulihat anak - anak tak punya masa kecil yang sama dengan anak - anak jaman dulu. Aku ingat, dulu, aku selalu bisa tertawa lepas bersama teman - teman kecil seumurku hanya dengan permainan pecahan batu bata yang disusun atau lempengan genteng pecah, atau hanya berlari ke sana - kemari tanpa lelah. Bahkan selembar daun pun bisa dijadikan mainan. Murah. Tak perlu beli, dan membumi aka mudah di dapa

My Greatest Wishes Seandainya bumi itu datar, mungkinkan kita dapatkan semua keinginan kita dalam hitungan detik. Untungnya, bumi kita bulat. Dan, mau kita belum tentu baik buat kita. Paling tidak, hal terbaik buat kita adalah tersenyum dan bersyukur. Bersyukur atas nikmat hidup yang Allah curahkan padaku. Bersyukur atas kebahagiaan yang kurasakan hari ini. Bersyukur atas segalanya. Hingga rasanya aku tak merasa pantas untuk menuliskan keinginan - keinginanku yang tak ada habisnya ini. Keinginan yang terpendam dan yang terucap di bibirku dalam doa. Keinginanku yang membuatku malu jika kuucapkan bahkan pada teman atau saudara. Hingga hanya kulantunkan lirih dalam doa pada Sang Khalik. Doa-doa yang menjadi rahasiaku yang terdalam, hingga hanya akan kutuliskan sebagian untuk menenangkan diriku. Moga tulisan ini pun jadi doa agar keinginanku segera terwujud. Aamiin. 1. Menikah Dari skala prioritas, menikah adalah keinginanku yang terbesar. Perhaps, inilah my greatest wish

Hari Ini dan Penyesalanku Hidup yang kujalani hari ini merupakan kelanjutan dari hari kemarin. Hari di mana kadang kupikir ada keinginan atau cita - cita yang belum kuraih atau kucapai hingga terbesit sedikit penyesalan. Penyesalan yang membuatku menoleh ke belakang, termenung. Memikirkan apa yang harus kulakukan hari ini agar penyesalanku tidak membuatku jatuh dan bersedih berkepanjangan. Aku tak ingin hidup dalam masa lalu, meski aku tak dapat melupakan masa lalu. Karena aku sadar, masa lalu yang membentuk kita. Masa lalu yang membuat kita ada. Masa lalu yang mungkin tak sesuai mau kita. Tapi, hidup terus berjalan. Aku harus berusaha melihat sisi positif dari setiap kejadian. Sisi positif yang membuatku tersenyum dan tertawa. Bukankah, up and down itu biasa? Seperti juga hujan dan panas. Menyesal pun seperti bahagia dan bangga, kadang muncul dalam pencapaian dalam hidup kita. Membuat kita sadar bahwa kita hanya manusia biasa. Penyesalanku hari ini pun terkait beberapa hal ya