Penyesalanku Hari Ini

Hari Ini dan Penyesalanku


Hidup yang kujalani hari ini merupakan kelanjutan dari hari kemarin. Hari di mana kadang kupikir ada keinginan atau cita - cita yang belum kuraih atau kucapai hingga terbesit sedikit penyesalan. Penyesalan yang membuatku menoleh ke belakang, termenung. Memikirkan apa yang harus kulakukan hari ini agar penyesalanku tidak membuatku jatuh dan bersedih berkepanjangan. Aku tak ingin hidup dalam masa lalu, meski aku tak dapat melupakan masa lalu. Karena aku sadar, masa lalu yang membentuk kita. Masa lalu yang membuat kita ada. Masa lalu yang mungkin tak sesuai mau kita. Tapi, hidup terus berjalan. Aku harus berusaha melihat sisi positif dari setiap kejadian. Sisi positif yang membuatku tersenyum dan tertawa. Bukankah, up and down itu biasa? Seperti juga hujan dan panas. Menyesal pun seperti bahagia dan bangga, kadang muncul dalam pencapaian dalam hidup kita. Membuat kita sadar bahwa kita hanya manusia biasa. Penyesalanku hari ini pun terkait beberapa hal yang kadang bisa membuatku tersenyum dan tertawa.


1. Salah Kostum
Hari itu aku pergi untuk pelatihan seperti biasa, tanpa tahu bahwa di kampus teman - teman telah janjian untuk memakai seragam kompak berikut jilbabnya. Yah, aku biasa malas buka hp kalau sudah di rumah. Kebiasaan yang pelan - pelan kurubah. So, hari itu aku melihat teman - teman yang memandangiku dengan aneh dan bertanya, "Kok, nggak pake seragam, Bu?" Aku hanya menggeleng. Malu. Dan, Aku hanya bisa ambil pose di belakang. Alhasil, saat kulihat potoku hari itu, aku hanya bisa lihat gambar kepalaku di antara teman- temanku. Bisa dibayangkan, dengan badanku yang relatif tidak tinggi bagaimana posisi poseku saat itu. Untungnya, aku masih kelihatan. Aku mendesah. Tersenyum sendiri.



2. Salah Makan
Dalam setiap momen, makan bareng adalah acara yang paling aku suka. Bukan karena aku suka makan. Tapi aku tipe yang tak suka menahan lapar. Lapar membuatku tidak fokus. Jadi, makan bareng itu sangatlah membahagiakan bagiku. Hingga suatu waktu, aku menyesal pernah salah pesan makanan, ikan bakar pedak, lauk yang tidak begitu ramah di lidahku. Jadi momen makan saat itu tak bisa kunikmati. Aku hanya makan sambel dan nasinya saja. Untungnya, ada temanku, Weni, yang memberiku sepotong ayam miliknya. Ah, aku tak lupa hari itu. Aku menyesal tidak menghabiskan makananku. Aku merasa bersalah dengan nasi sisaku. Saat ini pun aku masih ingat dan geleng - geleng kepala. Aku berjanji tak akan mengulangi kesalahanku lagi.


3. Salah Bicara
Aku dulu punya seorang teman akrab. Sangat dekat. Ke mana pun selalu bersama. Hingga suatu kejadian membuat persahabatan kami berubah. FYI, kami tak bertengkar atau mengatakan apa pun,  hanya memendamnya. Sampai hari ini. Kami pun tidak saling menghindari, hanya saja kami tak sedekat dulu lagi. Entahlah, aku tak bisa mengatakannya. Tapi, aku merasa ada yang salah. Aku tahu, aku atau dia salah bicara. Tapi aku tak tahu bagaimana caa memperbaikinya. Jadi,  kami cenderung bicara secara formal. Untungnya, aku dan dia masih bisa sering bertemu. Paling tidak, waktu akan membuat kami lebih dewasa. 

Menurutku sih, penyesalan itu hal yang sederhana yang bisa merubah hidup kita, saat kita menyadarinya. Penyesalan memang rasanya getir dan asam, tapi bikin hidup kita jadi seperti nano - nano. Penuh rasa. Membuat kita lebih merenung tentang diri. Memperbaiki diri untuk jadi orang yang lebih baik.

@bloggerperempuan
#bloggerperempuan
#bpn30daychallenge2018
#harike23

Bandar Lampung, 12 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa