Mencintai Lampung, Sebuah Narasi dalam Membentuk Personal Branding

Mencintai tanah kelahiran adalah kata niscaya dalam membentuk jati diri. Rasa cinta ini pun membungkus kata - kata dalam narasi yang dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih. Narasi yang menggerakkan untuk menjadikan tanah kelahiran, Lampung sebagai tanah narasi di bumi Nusantara ini.

Gerakan membumikan cinta pada dunia narasi ini menjadi suluh dibentuknya Tapis Blogger. Komunitas blogger Lampung yang peduli dan cinta Lampung. Komunitas yang digawangi oleh 5 pendiri yang terus berkomitmen untuk meningkatkan semangat bernarasi yang positif dalam diri masyarakat Lampung.

foto bareng sebelum acara Milad Tapis Blogger ke 4 (gambar courtesy Tapis Blogger)

Tapis Blogger yang merayakan milad ke 3 di cafe Sudirman ini mengambil tema 'Mencintai Lampung dengan Narasi dan Fotography'.  Acara yang diadakan hari Minggu, 1 September 2019 ini terselenggara berkat dukungan penuh berbagai pihak seperti Warung Sudirman, Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Ayam Bakar Juleeha, Slanik Waterpark, Perut Bulat Cafe, Chasya Busana, Yara art and Craft, Grab Lampung, Papatoms official, Dapoer Sulis dan Tapis Blogger.

Acara milad kali ini bernas dengan diskusi tentang cara membranding diri dengan balutan narasi dan fotography yang terintegrasi, lengkap dan bermakna. Hingga,  peserta diskusi yang terdiri dari anggota Tapis Blogger dan umum terbawa dalam diskusi hangat ini. Peserta diajak untuk lebih memahami tentang membumikan rasa cinta pada kearifan lokal tanah Lampung melalui narasi yang bercerita lewat fotography. Dan, fotography yang bercerita melalui narasi yang arif.

Yangisha (moderator), Yopie Pangkey, Naqiyyah Syam, dan Adian Saputra

 Milad Tapis Blogger ke 3 yang dihadiri sekitar 26 peserta ini dipandu oleh Yangisha dengan nara sumber beken di bidangnya, yaitu : Yongky Pangkey (fotographer), Adian Saputra (journalist), dan Naqiyyah Syam (blogger).

Acara milad dibuka oleh sambutan dari perwakilan Dinas Pariwisata Lampung, Pak Arif yang menyambut baik dan mendukung penuh acara ini dalam rangka memajukan pariwisata Lampung. Pak Arif juga menambahkan bahwa pariwisata Lampung akan terangkat seiring terangkatnya narasi di Lampung. Beliau juga mendorong blogger Lampung untuk terus mempromosikan Lampung lewat narasi yang menyatu dengan kearifan lokal.

Dan, puncak acaranya adalah diskusi yang diawali oleh Bang Yongky yang telah lama bergelut dengan dunia fotography. Kecintaannya pada fotography membawanya menjelajahi nusantara. Bang Yongky yang aktif di Generasi Pesona Indonesia ini memberikan beberapa trik dalam mengambil gambar agar hidup dan bermakna.  

Trik ala Bang Yongky adalah
  1. Komposisi garis 1/3 . Komposisi yang dibuat agar angle terlihat jelas.
  2. Pembanding. Gambar yang diberikan pembanding yang dapat berupa binatang, orang, atau yang lain dapat memberikan persfektif gambar hingga terlihat nyata.
  3. Refleksi. Bayangan/refleksi gambar dapat membuat gambar terlihat menyatu dengan sekitarnya. Real
  4. Pengulangan bentuk/warna yang dapat menghipnotis mata untuk fokus dengan gambar.
  5. Guiding line yang dapat memicu mata pada fokus gambar.
  6. Kurva.
Point dari trik yang diberikan adalah pengambilan angle subjek atau objek gambar yang menghasilkan kedalaman foto yang diperkuat dengan narasi yang bercerita. Kekuatan gambar, kedalaman narasi yang lengkap dan membumi dapat menciptakan ciri khas dari seorang blogger/penulis. Menjadikan suatu karya lekat dengan seorang penulis/blogger/ fotographer. Personal branding. 

Sebuah karya photo ada yang bisa dinikmati semua orang secara visual, meski tak menggambarkan kenyataan yang indah, lanjut Bang Yongky. Misalkan, photo pengemis yang lusuh dan kelaparan dengan latar tempat pembuangan sampah. Photo yang bagus. Karya seni yang berkualitas, tapi bukan kenyataan yang menyenangkan. Menurutnya lagi, karya seni yang dapat dinikmati semua orang adalah karya seni yang dilengkapi dengan narasi yang lengkap dan mendalam.

Lalu, pembicara selanjutnya yaitu mba Naqi menambahkan bahwa personal branding itu berbanding lurus dengan kesuksesan seorang blogger. Misalnya, seorang Raditya Dika yang terkenal dengan blog nya yang berganre komedi, Cumi Lebay yang seorang travel blogger dan lain - lain. Dan, diperlukan  kerja keras dan konsistensi untuk membentuk personal branding. Tak ada yang instan.

Seorang blogger juga harus terus mengupdate kemampuan menulisnya. Mengembangkan kualitas dengan banyak membaca dan menulis. 

Dan pembicara terakhir, yaitu Bang Adian menyimpulkan dengan kata - kata ampuhnya,"Jangan terpenjara oleh Karya." Tetaplah berkarya dan berinovasi. Membangun personal branding yang membumi dengan narasi di bumi Lampung tercinta.

Bandar Lampung, 8 September 2019





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa