My Top Ten Song's Stories

Hidup akan terasa sedikit hampa tanpa lagu. Itu menurutku, lho. Seperti juga hidup yang tanpa nada. Kupikir, meski tak bisa mendengar pun, seseorang pasti melakukan sesuatu dengan nada. Irama yang mengiringi langkahnya. Meski tak menyadarinya. Nada khas yang dimilikinya sendiri. Sesuai waktunya. Sekali waktu lagu nadanya cepat dan bertenaga, dan di waktu yang lain lambat, melankolis. Seolah menandakan isi hati. Mengekspresikan suasana perasaan lewat pilihan lagu yang dipilih. Bukankah seseorang yang sedang sedih lebih cenderung memilih lagu bertempo lambat, ballad atau yang sejenisnya. Atau bahkan malah memilih dangdut untuk melupakan? Atau memilih musik dengan beat yang cepat dan bersemangat saat sedang senang karena habis terima uang, misalnya? Yah, pilihan lagu pun bisa menandakan karakter seseorang. Untukku sendiri, dengan sifatku yang cenderung suka memendam rasa sendiri, aku lebih suka lagu yang easy to listen. Baiklah, akan kutuliskan cerita dibalik rasa sukaku pada 10 lagu - lagu ini. Rasa suka yang berhubungan dengan orang - orang yang penting dalam hidupku.

1. Reza - Keabadiaan
Ini lagu lama yang pernah dinyanyikan oleh Reza Artamevia. Lagu yang enak didengar di telingaku. Saat kudengar lagu ini, aku teringat saat perjalananku bersama adikku di Bekasi, Titin. Titin yang saat itu tak sadar menyanyikan lagu ini pada bagian reff nya "Mungkinkah kau mencintai diriku selama - lamanya hingga ..." sambil makan camilannya. Aku hanya nyengir saat kudengar ada orang lain yang sedang duduk di taman itu yang seolah ikut nyanyi bareng Titin. Padahal kami tak mengenal orang itu. Lagu pun, dinikmati semua orang, selama  udara membawa lagu dan menerbangkan bersama cinta dan harapan. Seperti harapan Reza akan keabadian cinta yang ada di dunia ini.

2. Glen Fedly- Malaikat Juga Tahu
Lagu romantis yang easy to listen banget ini merupakan OSt nya Rectoverso. Menceritakan bahwa cinta yang murni dan tulus adalah cinta yang dibagi pada orang lain. Seperti cinta itu sendiri. Cinta yang ibarat malaikat itu ada. Meski tak rupawan, tanpa sayap. Tak sempurna. Mengingatkanku akan cinta orang tuaku padaku. Cinta tanpa batas. Aku ingat saat aku sakit dan mamak merawatku dengan penuh sayang. Tak mengeluh, Hanya menjagaku dengan cinta. Cinta yang dituturkan  oleh Glen dengan melalui liriknya yang indah.

3. Romeo- Bunga Terakhir
Dulu sekali, aku punya seorang teman. Namanya Maria. Ia suka sekali dengan lagu ini. Entah mengapa aku selalu ingat Maria, saat mendengar lagu ini. Mungkin karena aku merindukannya. Mungkin karena kami tak pernah bertemu lagi. Sampai hari ini. Aku nggak tahu gimana kabarnya. Kuharap ia sehat. Sampai ku bertemu lagi dengannya. Nanti.

4.  Kerispatih - Bila Rasaku ini Rasaku
Menceritakan tentang cinta emang gak akan ada habisnya. Seperti rasaku pada seseorang yang akhirnya kandas waktu. Meski sekarang pun masih sendiri, aku tetap mengingat lagu ini. Mengingat hari kemarin itu pernah ada. Rasa itu ada. Meski tak berbunga. Aku pun tetap bahagia, karena aku ternyata masih punya rasa. Rasa yang akan kuberikan pada hari esok saja. Kadang untuk itu, aku mendengarkan lagu ini sambil minum teh dan makan camilan kesukaanku. Sungguh enak.

5. Lionel Richie & Diana Ross - Endless Love
Endless love ini merupakan duet Lionel Richie dan Diana Ross yang direkam pertama kali di 1981. Lagu yang ditulis oleh Lionel Richie ini sempat jadi bestseller dan merupakan salah satu lagu kesukaanku. Lagu tentang endless love yang kuharap kuraih. Am I helplessly romantic? Kayaknya iya, ya? Aku ingat, aku pernah hampir nangis saat ada penyanyi yang nyanyiin lagu ini dengan begitu bagusnya di acara pernikahan seorang teman. Untung saja, hanya dadaku yang sesak dan mataku yang rasanya berair. Tidak lucu, kan? Ada teman yang bahagia, kok kita menangis karena sebuah lagu. Yang pasti,sih, aku tetap sukses menampilkan rasa ikut bahagiaku dengan tersenyum di acara tersebut. Juga tersenyum di foto pernikahan tersebut. Pernikahan yang indah, seindah lagu ini.

6. Letto - Ruang Rindu
Ruang Rindu ini lagu yang masih hit saat aku kerja di Bandar Jaya. Perjalanan dari Bandar Jaya - Bandar Lampung yang kurang lebih 5 jam pulang pergi ini, membuatku lebih banyak waktu di jalan. Yah, untuk info, aku hanya mengajar di Bandar Jaya selama satu setengah jam dengan bayaran Rp 35 rb di tahun 2008. Benar - benar perjuangan demi harapan dan cinta serta kerinduan. Rasanya sih, lirik lagu ini mempresentasikan rasa rinduku pada cinta. Cinta yang baru bertemu dalam harapanku.

7. Calum Scott - You are the Reason
Masih tentang cinta. Tentang penyesalanku untuk memperbaiki diriku demi kebahagiaan orang tuaku. Orang - orang yang kucintai. Untukku juga. Kadang kuingin membalik waktu dan mengurai luka. Hingga tak ada yang menangis karena aku. Saat ini pun aku berusaha sekuat tenaga untuk melakukan yang terbaik untuk diriku. Demi cinta, seperti yang Calum tuturkan dalam lirik yang sesuai dengan semangatku untuk berjuang. Meraih mimpi dan keinginanku.

8. Michael Buble - Home
Duduk sambil ditemani novel romance dan teh hangat, cocok sambil mendengarkan lagu ini. Lagu yang seakan menceritakan kisah yang kudengar dari mamakku tentang kampung halamannya yang lebih dari 30 tahun tak pernah ia kunjungi, sampai liburan tahun kemarin. Tanah Cibulan yang sama saja dengan tanah yang kuinjak sekarang, Bandar Lampung. Bedanya, Cibulan yang merupakan tanah leluhur orang tua mamak, meninggalkan sejarah yang hanya mamak yang tahu, Kerinduan yang tetap ada, meski waktu dan tempat tak berpihak. Harapan tanah kelahiran. Rumah. Tempat untuk pulang. Dan, saat kutanya padanya, mamak menjawab, " Rumah itu di mana orang - orang yang kita cintai tinggal." Mata mamak menerawang. Menatap tanah Cibulan.

9. Martin Garrix - High
Lagu keren ini punya cerita khusus yang berubungan dengan moment yang mengabadikan kehebatan orang - orang tangguh, Paralympic games. Saat aku nonton acara Paralympic Game kemarin, aku begitu tergugah. Bagaimana mengharukan perjuangan tanpa henti para atlit difable itu menyobek hatiku, membuatku malu dengan semangatku yang lebih sering turun. Aku ingat ucapan mamakku saat nonton bareng waktu itu, "Lihat, orang yang fisiknya tak sempurna aja bisa mewujudkan mimpinya, jadi kamu pun bisa." Aku mengangguk sambil menghapus air mataku. Kulihat mamak pun menghapus matanya. Mendengarkan lagu Highnya Martin Garrix yang berdentam di dadaku. Semangat yang kuharap tak pernah luntur.

10. Bruno Mars - Count on Me
Lagu ini jadi soundtrack di hatiku saat PPG ku kemarin. Lagu yang kudendangkan dalam hati saat belajar. Penyemangatku. Bersama teman - teman yang berjuang bersamaku. Mengingatkanku akan teman - teman yang selalu membantuku, yang tanpa mereka aku pasti merasa lelah dan patah semangat. Melati yang cantik pintar dan baik. Mbak Maya yang keibuan dan mengayomi. Mbak Sari yang penuh perhatian dan penngertian, dan masih banyak lagi nama teman-teman yang selalu membantuku. Tanpa mereka, warna PPG pasti hanya hitam putih saja. Aku, seperti judul lagu ini, Count on me, jadi sangat menghargai arti persahabatan yang meski sesaat tapi jadi yang selamanya. Seperti lagu ini yang tetap abadi di dalam ingatanku. Kuharap, persahabatanku itu akan salalu menguatkan.

Bandar Lampung, 8 Desember 2018





Komentar

  1. Lagunya Reza, jadi inget zaman SMP

    BalasHapus
  2. Btw mbak, biar tampilannya makin kece, tiap kali posting, kasih gambar 😘

    Sama ganti template yang lebih friendly biar blognya makin cantik 💗💗

    BalasHapus
  3. Ruang rindu nya Letto tuh selalu bikin hati mendayu-dayu hehehe
    List lagunya beneran bikin malam jadi sendu nih hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa