Postingan

Menampilkan postingan dengan label Features

Ikhlas sebagai Cara Menghargai Diri Sendiri

Gambar
Dalam buku The Secret of Letting Go, Guy Finley menggambarkan tentang beberapa konsep untuk mencapai pemahaman terhadap diri dengan lebih baik. Ikhlas merelakan perasaan yang sulit, seperti: kesepian, takut, gelisah, dan frustasi. Mengubahnya menjadi ketiadaan hingga kita merasa lebih bahagia. Kita menyadari bahwa perasaan-perasaan negatif itu, sebenarnya nggak pernah ada. Rasa ikhlas akan memerdekakan diri kita. Kita pun jadi mengerti cara menghargai diri sendiri. Bagaimana Ikhlas sebagai cara menghargai diri sendiri? Aku pernah merasa melihat seseorang yang hidupnya sepertinya sangat sempurna dan mudah. Kaya, cantik, pintar, berbakat, sehat, dan semua orang terlihat begitu menyayanginya. Ia orang yang sangat beruntung. Namun, saat ada kesulitan sedikit, ia mengeluh. Ia nggak tahu bahwa yang masih ia miliki itu lebih banyak. Seharusnya, ia harus bersyukur. Seperti seorang ibu yang mengeluh tentang anak-anaknya yang mengompol, cerewet, dan makan banyak. Ia nggak tahu, banyak

Pasar Koga Old and Now: Kejayaan Pasar Tradisional yang Tinggal Kenangan

Gambar
  Pasar Koga merupakan salah satu pasar tradisional yang punya nilai sejarah bagi orang-orang di sekitarnya. Sejak pertama kali pasar ini ada di sekitar tahun 1984. Waktu yang cukup lama. Dulu, pasar Koga nggak mempunyai nama. Orang menyebutnya pasar Kagok. Pasar kaget. Ibuku, yang menghabiskan masa kecil di pasar sering ikut berjualan. Rumah nenekku (almarhumah) tepat berada di belakang pasar koga. Sebelumnya sih, pasar kagok ini merupakan mess tentara Korem. Sebelum akhirnya dialih fungsikan menjadi pasar hingga hari ini. Pasar tradisional ini pun sempat ramai sekali. Banyak pedagang yang transit dari kampung dan berjualan di Koga. Sayang, Pasar Koga old dan now sangatlah berbeda. Kejayaan pasar Koga sebagai pasar tradisional sekarang hanya tinggal kenangan. Apalagi sejak krisis ekonomi yang menghantam dunia di tahun 1997. Musibah kebakaran juga menimpa Pasar Koga. Ia pun makin sepi dan ditinggalkan pelanggannya. Sejarah Pasar Koga: Pasar Tradisional Milik Korem 043 Pasar y

Puisi Buatmu: Harapan Baru Dalam Tarian Cinta

Gambar
  Mungkin kita masih ingat dengan kisah cinta Romeo dan Juliet. Kisah tragis yang muncul karena rasa egois dan nggak mau melepaskan kebencian masa lalu. Lalu, membunuh cinta masa depan yang baru tumbuh. Kisah ini pun menginspirasiku untuk membuat Puisi Buatmu: Harapan Baru dalam Tarian Cinta ini. Selain untuk memenuhi tantangan ODOP Komunitas ISB untuk menulis puisi. Puisi tentang harapan di tahun baru ini.   Puisi Buatmu Sebenarnya, kehidupan ini adalah sebuah tarian kehidupan. Sebuah drama dan babak yang skenarionya telah diatur. Tertulis jauh sebelum kita lahir. Ada putaran kebaikan yang akhirnya kembali kepada pelakunya. Begitu pun sebaliknya. Ah, aku hampir lupa menuliskan puisiku ini. Puisi sesaat yang muncul tiba-tiba. Namun meresap dalam hatiku.   Puisi Buatmu Aku bukan Rumi pada Shamsi Atau Sincero pada cinta dirinya Atau seperti matahari pada bumi Hingga aku nggak melihat dunia seperti mereka   Seperti hari ini, berbeda dengan hari kemarin Aku mema

Gardening: Keep My Feet Muddy

Gambar
  Assalamualaikum, gaes. Tabik pun, Keep your feet muddy adalah puisi milik Nanao Sakaki. Puisi yang ada dalam buku Coleman Bark yang membahas tentang puisi Rumi. The Book of Love. Well, aku nggak akan membicarakan tentang bagaimana itu cinta ala Sufi. Apalagi ngomongin tentang sobbet, percakapan mistikal yang berat itu. Aku hanya ingin bicara tentang hobiku. Gardening: Keep my feet muddy. Berkebun yang menyenangkan. Meski begitu,   hobi ini mengingatkan aku dengan puisi Nanao ini. Aku suka dengan puisi ini. Begini bunyinya, Keep Your Feet Muddy When you hear dirty story Wash your ears When you see ugly staff Wash your eyes When you get bad thoughts Wash your mind And Keep your feet muddy (Nanao Sasaki)   Begitulah, kupikir, sebaik apa pun kesenangan itu adalah yang terus mengingatkan kita akan tanah. Bumi ini. Sebagai bentuk rasa cinta kita pada Allah. Gardening: Kebiasaan atau Keterpaksaan? Kalau Aku dalam Dance Dance Dance novel karya Haruki Mura

3 Alasan Orang Indonesia Mudah Bahagia

Gambar
  Aku menggeleng-gelengkan kepalaku melihat seorang temanku asyik nonton drakor. Padahal saat itu masih suasana rapat. Alasannya, ia pusing mendengarkan bahasan rapat yang menonton. Jadi katanya, daripada stress , lebih baik nonton drakor yang bikin rileks. Pemikiran yang disetujui oleh sebagian besar teman-temanku. Ternyata, saat rapat mereka juga sbuk sendiri. Ada yang chat sama istri, pacar, atau mendengarkan music . Artinya, nggak ada yang mau cape-cape mikirin masalah yang menurut mereka nggak ada habisnya. Selanjutnya, aku pun mengingat-ingat apa yang kulakukan saat aku bosan dalam rapat. Well, aku pun melakukan hal yang sama. Meski nggak nonton drakor, aku sering melamun saat rapat. Wah, rasanya jadi ingin merasa malu. Tapi kutahan aja, kan aku nggak sendiri. Ya, kan? Banyak orang Indonesia yang sepertiku. Maksudku, orang Indonesia itu mudah sekali bahagia. Bukankah apa pun yang terjadi, orang Indonesia selalu bilang “Masih untung”? Hingga, aku mencoba mencatat 3 alasan

It’s Okey to Hate Someone, but Do it Short

Gambar
  Seorang guru pernah bercerita tentang persahabatan antara kancil dan monyet yang nggak terpisahkan. Kemana pun mereka selalu bersama. Hingga kancil berbuat kesalahan yang sangat fatal. Ia hampir membuat monyet terbunuh. Kancil berusaha meminta maaf. Memperbaiki kesalahannya dengan merawat monyet. Namun, monyet tak juga memaafkannya. Kancil pun patah hati. Setelah kesembuhan monyet, setiap hari kancil menemuinya. Tentu saja, monyet menghindari kancil dengan naik ke dahan pohon yang tinggi. Meski ujung matanya masih memperhatikan gerak-gerik kancil. Sebenarnya, ia sudah memaafkan kancil. Tapi, monyet gengsi. Apalagi, ia menikmati perhatian kancil. Monyet nggak tahu, hari itu   adalah hari terakhir pertemuannya dengan kancil. It’s Okey to Hate Someone, but Do it Short It’s okey to hate someone, but do it short adalah term yang mungkin bisa kuambil dengan tiga pertimbangan. Pertama, aku bukan monyet. Kedua, temanku pun bukan kancil. Ketiga, kami adalah manusia. Well, aku (mu

Pentingnya Peran Ibu dalam Membangun Karakter Anak

Gambar
  Hari ini adalah tanggal 22 Desember, diperingati sebagai hari ibu. Moment yang baik bagi seorang anak untuk mengingat tentang peran seorang ibu, perempuan dalam kehidupannya. Peran yang penting dalam membangun karakter anak. Meski, menurut ibu Giwo yang juga ketua Kowani, hari Ibu di Indonesia berbeda dengan perayaan yang ada di Amerika. Di Indonesia, hari ibu erat kaitannya dengan perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Hal yang menandakan bahwa ibu di Indonesia sangat berjasa dalam semua aspek kehidupan. Ini mengingatkanku tentang pentingnya seorang ibu, perempuan untuk melek pendidikan. Aku masih ingat kata-kata Babi, ayah Laila dalam A Thousand Splendid Suns, “ … because a society has no chance of success if its women are uneducated, Laila. No chance.” (page.13) Seorang ibu, kemudian akan mampu mendidik dan membangun keluarganya dengan kearifan. Mampu menghadapi tantangan zaman yang berubah dengan cepat. Bisakah kita membayangkan jika sebuah negara memiliki ibu-ib