Cafe Kopi Ketje: Tempat Asyik Buat Santai yang Menginspirasi
"Yuk, main ke mana gitu," kata temanku Triana siang itu. "Aku pusing nih."
"Ke mana?" tanyaku. Triana pun menunjukkan instagram Cafe Kopi Ketje tempat asyik buat santai, katanya sambil mengambil kontak motor dari tanganku. Yup, karena aku nggak berani membonceng, jadi si doi yang mengendarai motor. Sementara aku duduk di belakang dengan manis hehe.
Nggak disangka, temanku yang lain. Lia pun ingin ikut menikmati kopi bersama. So, kami segera membereskan buku-buku di meja.
Anyway, kami pun keluar dari gerbang sekolah. Menyusuri jalanan Sukarame Bandar Lampung yang panas.
Rasanya, matahari sedang senang menunjukkan kewibawaannya sebagai bintang siang itu. Jadilah, mahluk bumi sepertiku yang sibuk berteduh atau sekedar menikmati minuman dingin untuk meredakan rasa panas yang mendera.
Map lokasi Cafe Kopi Ketje Kopri di Bandar Lampung |
Cafe Kopi Ketje Kopri Bandar Lampung
Terletak nggak jauh dari sekolah tempatku bekerja, cafe ini jadi lokasi yang enak buat santai. Selain tempatnya nyaman, kita juga dapat mengakses wifi gratis.
Ruangannya juga adem. Rasanya enak banget setelah mengendarai motor sepanjang jalan Kopri yang terik. Apalagi kopinya pas. Nikmat. Kami bisa ngobrol dan berswafoto sambil tertawa. Persis anak-anak hehe.
Oya, jarak cafe Kopi Ketje ini sekitar 20 menit dari Terminal Raja Basa. Cafe-nya terletak di ruko yang lumayan padat. Cukup strategis, karena kecamatan Sukarame sekarang cukup berkembang.
Kalau naik motor, kamu dapat menyusuri jalan Sultan Agung jalur dua. Lurus turus, hingga kamu temukan cafe ini di kawasan ruko Kopri.
Kopri juga berdekatan dengan Jatimulyo. Sebuah desa yang sudah masuk wilayah Lampung Selatan. Jati Mulyo dikenal dengan sentra sayuran. Pasar tradisional Jati Mulyo sangat ramai, hingga buka hampir 24 jam.
Sementara ruko di daerah ini kebanyakan buka hingga malam. So, aku bisa minum kopi dan menikmati jajanan lain yang ada di sekitar ruko dengan puas. Asyik kan?
Foto bareng di cafe Kopi Ketje Kopri. Triana (kiri), aku (tengah), dan Lia (kanan). |
Santai Bareng Teman di Cafe Kopi Ketje
Jujur, aku termasuk tipe anak rumahan yang hampir nggak pernah jajan di luar. Namun, aku tetap menyukai kebersamaan dengan teman-teman di mana pun. Termasuk jajan bareng di warung atau cafe yang keren ini.
Selain bisa melepaskan penat setelah melakukan aktivitas seharian, aku juga bisa me-recharge semangatku untuk mengisi konten blog atau medsos-ku. Setelah nyantai di cafe, harapanku sih aku lebih semangat nulisnya. So, tulisanku isinya nggak menoton.
Begitulah, kami sibuk berpose selama hampir dua jam. Berpindah dari sudut satu, ke sudut yang lain. Aku bahkan membuat video pendek. Meski video-ku belum terlihat bagus, Triana terlihat bahagia. Maklumlah, video itu isinya wajahnya aja.
Cafe Kopi Ketje, Tempat Mencari Inspirasi Tulisan
Melihat dan merasakan suasana cafe yang tenang dan terbuka, aku merasa ini adalah tempat yang bagus untuk mencari inspirasi tulisan. Beberapa orang, sepertinya anak ITERA atau UIN sedang sibuk memandangi layar laptop. Sesekali kulihat mereka menyesap kopi Ketje yang ada di depan mereka. Sepertinya, hanya kami bertiga yang sibuk mengobrol.
Sambil mengobrol, aku berpikir tentang peluang bisnis kuliner yang menjanjikan di Bandar Lampung. Dari segelas kopi ini aja, konsumen membayar seharga Rp20.000. Harga yang sudah termasuk PPn dan lain-lain.
Sambil mengobrol, aku berpikir tentang peluang bisnis kuliner yang menjanjikan di Bandar Lampung. Dari segelas kopi ini aja, konsumen membayar seharga Rp20.000. Harga yang sudah termasuk PPn dan lain-lain.
Selanjutnya, aku pun mulai membayangkan bagaimana segelas Kopi Ketje ini bisa ada di tanganku. Di kepalaku, terbayang petani yang menanam kopi, memetik, dan menjemurnya hingga kering. Proses yang terus berlanjut, hingga ada di tangan seorang barista. Ah, sudah berapa tetes keringat yang membersamai kopi ini. Belum lagi kemasan plastik, sedotan plastik, dan es yang jedi pelengkap minuman ini.
Begitu banyak perputaran uang yang terjadi, karena bisnis kopi ini. Bisnis yang menghidupi banyak orang. Menciptakan harapan buat anak-anak untuk bersekolah dan meraih masa depan.
Kopi Ketje: Peluang Bisnis yang Menciptakan Cuan
Sambil mengaduk kopi dinginku dengan sedotan, aku memperhatikan konsumen lain yang ada di cafe ini. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang sibuk dengan laptopnya. Ada juga yang sibuk dengan bisnisnya. Aktivitas yang bisa mendatangkan cuan.
Kopi Ketje sebagai tempat nongkrong santai di Bandar Lampung, dapat mempertemukan orang-orang untuk melakukan aktivitas apa pun. Ruangan yang nyaman di cafe ini bisa digunakan untuk arisan, pertemuan bisnis, atau buat konten media sosial.
Cafe Kopi Ketje, Tempat Asyik yang Menginspirasi
Merasakan enaknya kopi di cafe ini menerbangkan ingatanku saat pertama kali minum kopi. Pahit. Namun, berbeda dengan kopi yang pernah kuminum, Kopi Ketje ini punya banyak varian. Pastinya rasanya disesuaikan dengan selera konsumen yang kebanyakan adalah anak muda.
Ah, tempat asyik ini menginspirasiku untuk menulis tentang bagaimana sebuah bisnis itu dimulai. Pertama kali yang harus kita lakukan adalah melakukan riset pasar. Seperti temanku Riana yang mulai bisnis dimsum recehnya. Kini ia sudah merambah kuliner bakso. Katanya sih, kita harus terus mengikuti selera pasar, agar produk kita tetap diminati. Artinya, inovasi produk merupakan keharusan.
Seperti aku yang seorang guru, sebelum mengajar aku harus membuat rencana pembelajaran setelah melakukan riset tentang input dan daya dukung peserta didik. Selanjutnya, aku melakukan inovasi dan modifikasi dalam pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai target pembelajaran. Lalu, refleksi untuk evaluasi proses pembelajaran dilakukan agar output sesuai dengan target. Begitulah, siklus ini terus berulang. Seperti, usaha kopi yang berkelanjutan.
Aku pun sedikit merenungi filosofi kopi yang pahit, tapi disukai ini. Bagaimana seseorang yang jatuh cinta dengan sesuatu dan tetap setia pada produk kita itu menjadi kunci sukses bisnis. Dan, untuk menjaganya dibutuhkan nggak cuma kerja keras, tapi rasa cinta pada pekerjaan tersebut. Tanpa itu, semangat akan memudar seiring waktu.
Lalu, bagaimana dengan aku yang kadang mengejar konten? Apakah cafe Kopi Ketje ini recommended?
Bagiku yang suka menulis blog, Kopi Ketje ini cukup recommended. Alasannya adalah akses lokasi mudah, kopi enak, tempat bersih dan nyaman, dan akses wifi yang cepat. So, aku bisa mengisi konten media sosialku dengan lancar.
Gimana dengan kamu? Suka ngopi sambil bikin konten juga?
Komentar
Posting Komentar