Konser Colplay dan Fanatisme Musik Kebablasan

konser-coldplay-fanatik-musik-kebablasan


Yeay, sebentar lagi konser Coldplay akan diadakan di Jakarta. Tepatnya tanggal 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Aku bisa ikut membayangkan kegembiraan fans Coldplay yang disebut Coldplayer di Indonesia. Pasti happy banget ya! Apalagi band asal London ini pernah batal tampil di tahun 2017. So, ini adalah konser Coldplay yang pertama di Indonesia.

Meski bukan penggemar Coldplay, aku bisa merasakan vibe Colplayers untuk menyaksikan band kesayanganya tampil di atas panggung. Bahkan banyak penggemar yang rela merogoh kantong cukup dalam dan berutang untuk membeli tiket demi melihat pertunjukan band idolanya secara live. Fanatisme musik kebablasan yang bikin aku geleng kepala. 

Tapi, kalau sudah suka, who am I to judge? Bagaimana pun, semua orang berhak untuk menyukai dan melakukan sesuatu. Asalkan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain serta memberikan semangat positif bagi sekitarnya.

Apa sih idola itu?

Alaminya, seorang manusia itu butuh figur yang bisa jadi panutan, contoh, dan idola. Menurut KBBI, idola adalah orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. Biasanya figur idola zaman sekarang adalah orang-orang yang sering berada dalam sorotan kamera, seperti: artis, selegram, selebriti, dan lain-lain. Idola bisa saja seseorang yang dipuja karena karya, harta, kekuasaan, atau kisah kontroversinya.

Salah satu idola yang banyak digandrungi adalah grup musik Coldplay yang berdiri tahun 1997. Grup musik yang awalnya bernama Starfish ini telah menghasilkan banyak karya yang disukai penggemarnya dari seluruh dunia. Dengan follower twitter sekitar 25, 5 juta, grup ini telah meraup penghasilan sekitar Rp22,4 triliun. 

Di Jakarta saja, fan basenya sekitar 1, 6 juta orang yang tentunya mempengaruhi rating streaming grup musik yang anggotanya berusia sekitar 45 tahunan ini. Bisa kebayang kan jumlah penghasilan grup ini dari fan base Indonesia? Untuk streaming 2,5 jam aja, seorang streamer bisa raup uang sekitar 2 miliar.  Apalagi idola sekelas Coldplay dengan fan base sekitar 323 juta di seluruh dunia. Wuih, hitung uangnya sih kalau aku pasti senang hehehe.

Apa sih penggemar atau fans itu?

Menurut kamus Merriam-Webster, fan merupakan kependekan kata dari fanatic yang diperkenalkan sekitar tahun 1550. Kata ini memiliki arti minat yang berlebihan dan pemujaan tanpa syarat yang intens. Seorang penggemar bisa saja mengorbankan banyak uang dan waktunya hanya untuk menyaksikan pertunjukan idolanya. 

Kalau untuk Coldplay aja, di bulan Mei 2023 Coldplayer sudah mulai berebut tiket. Gosipnya, bahkan harga tiket konser grup yang digawangi Chris Martin ini bisa tembus 30 juta. Padahal harga tiket resminya sekitar Rp800 ribu hingga Rp11 juta. Harga yang cukup mahal untuk menonton satu konser. Namun, bagi seorang fan, harga itu nggak sebanding dengan rasa senang dan kepuasan bisa menyaksikan langsung band kesayangannya.

Sayangnya, nggak semua fans memberi dampak baik bagi idola atau orang lain. Terkadang kita bisa menemukan fans bersikap tidak baik, hingga menimbulkan kerugian bagi idola. Dalam kasus John Lennon, penggemar fanatiknya telah bertindak kebablasan hingga menghilangkan nyawa. Ironisnya, alasan Chapman membunuh John Lennon adalah karena ia seorang yang terkenal. Duh..

Kenapa Seseorang menjadi Fanatik Musik?

Saat gelisah atau gundah, aku memiliki kecenderungan untuk mendengarkan lagu-lagu melankolis. Lagu yang sesuai dengan suasana hatiku. Rasanya, pada saat galau begitu aku nggak bisa mendengarkan musik yang berirama keras, seperti rok atau dangdut koplo. Kalau lagi moody dan aku mendengarkan musik genre ini, kepalaku pasti tambah pusing. Bawaannya jadi pingin tidur wkwkwk.

Karena sering merasakan galau, aku pun jadi suka beberapa penyanyi seperti Nike Ardila. Ah, jadi ingat lirik lagu penyanyi yang terkenal di tahun 1990an ini. 

🎵Kala ku seorang diri hanya berteman sepi dan angin malam..🎵 

Selain alasan emosional, seseorang menjadi penggemar biasanya adalah 

  1. mengekspresikan kepribadiannya lewat jenis musik yang ia sukai. Seperti Coldplayer, kesamaan visi dan pandangan hidup terhadap lingkungan bikin penggemar merasa idolanya sama dan paham dengan dirinya.
  2. memilki keterikatan secara emosional dengan musik atau lirik lagu yang dibawakan penyanyi. Contohnya sih seperti lirik lagu a sky full of stars yang seolah memberi motivasi bagi siapa pun yang mendengarnya.
  3. mengekspresikan identitas sosial. Seperti penggemar lagu dangdut yang diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah atau musik klasik yang dekat dengan masyarakat menengah ke atas.
  4. kesamaan pemikiran.  Karena musiknya yang menggugah dan emosional, Coldplay pun menginspirasi penggemarnya hingga mereka merasa punya pemikiran yang sama.
  5. Memiliki keterikatan dengan ingatan atau kenangan masa lalu. Sebut aja penggemar Coldplay yang setia sejak awal grup musik ini berdiri. Mereka bilang, Coldplay telah menemani perjalanan hidupnya dari pacaran hingga punya anak. 
Lalu, aku pun berpikir, wajar aja kalau seseorang jadi fans suatu idol. Sebagai mahluk sosial, kita sering merasa kesepian dan membutuhkan teman. Dan musik bisa jadi teman yang menghibur. 

Nggak heran kalau penyanyi lagu tersebut dianggap sebagai idola, karena dianggap telah menyelamatkannya dari rasa sepi. Aku sering mendengar pengakuan teman-teman yang menyukai penyanyi tertentu, karena lirik lagu penyanyi tersebut mewakili suasana hatinya.

Fanatisme Musik Kebablasan

Namun, rasa sayang dan cinta fans nggak selalu disalurkan dalam hal positif. Dari kasus John Lennon aja seorang idola bisa merasa ketakutan. 

Fanatisme musik kebablasan, hingga lupa diri adalah salah satu penyebab penggemar bertingkah laku nggak menyenangkan. 

Beberapa tindakan tak menyenangkan yang dilakukan fans adalah 

  • Melempari idola dengan barang saat di panggung
  • Memukul idola dengan tangan atau benda. Alasan penggemar sih geregetan. 
  • Stalking hingga idola merasa terganggu ruang privasinya, seperti kelakuan Sasaeng yang bikin merinding.
  • Menyentuh bagian tubuh tertentu idola tanpa izin.
  • Mengancam penggemar idola lain yang dianggap saingan idolanya. Ini seperti kasus Jungkook yang diancam oleh penggemar RI
Tindakan yang dilakukan oleh penggemar tersebut bisa jadi merupakan bentuk rasa perhatian pada idolanya. Sayang, karena fanatik, mereka terkadang sulit mengendalikan emosinya.

Emang sih, seorang fanatik musik bisa memborong semua pernak-pernik yang berhubungan dengan idolanya bisa menimbulkan dampak positif buat bisnis kreatif. Tapi, pemujaan berlebihan ini kan bisa mengganggu kesehatan mental penggemar tersebut dalam jangka panjang.

Obsesi yang intens ini akan mengubah fokus hidup penggemar. Ia bisa berubah jadi pribadi yang sulit menggunakan akal sehatnya. Ia akan berpikir bahwa apa pun yang dilakukan idola adalah maha benar dan harus diikuti. 

Tips menjadi Penggemar yang Baik

Aku pun memiliki idola dalam hidup. Ia adalah putri nabi Muhammad. Fatimah Azzahra. Wanita hebat sepanjang masa. Ibu terbaik bagi anak-anaknya.

Dan dari wanita suci ini, aku menyimpulkan tips menjadi penggemar yang baik
  1. Memilih idola dengan akal
  2. Memperhatikan caranya bertutur kata, dan bertingkah laku
  3. Menganalisa caranya mengambil keputusan dalam menghadapi masalah
Nah, begitu aja sih menurutku. Gimana prndapatmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa