Cerita tentang Sirup: Minuman Yang Disuka


fixabay courtesy

Sirup menurutku adalah jenis minuman jadul yang disukai banyak orang. Kenapa kubilang jadul? Kusebut minuman jadul karena minuman ini ada jauh sebelum aku lahir. Lha, aku kan jadul, so minuman ini pun kusebut jadul. Kata orang makin jadul itu makin enak. Setuju? Nggak? Hehe. Apalagi kalau kita tahu sejarah tentang syrup dan cara pembuatannya, pasti kita jadi lebih tahu cara menikmati syrup. Ya, kan?

Nah, syrup atau sirup yang bahasa Arabnya adalah sharab ini adalah cairan kental yang memiliki kadar gula yang tinggi. Syrup ini tidak memiliki kecenderungan mengendapkan kristal. Sedangkan, penyebab syrup menjadi kental  adalah adanya ikatan hydrogen antara gugus hidroksil pada gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya,


Dalam dunia ilmiah, syrup banyak dikenal sebagai cairan kental atau residu yang terkandung zat terlarut selain gula. Pemanasan syrup dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar gula terlarut hingga larutan tersebut menjadi super jenuh, encer. Syrup banyak dimanfaatkan di dunia pengobatan, kuliner dan minuman.

Sejarah Syrup

Sejarahnya, syrup di Indonesia banyak dikenal di daerah Surabaya dengan merek Siropen Telasih. Merek ini popular sejak 1923, diproduksi oleh pabrik syrup di jalan Mliwis No. 8 Kota Surabaya. Sebuah pabrik rumahan dengan nama Pabrik Limoen J. C. Van Drongelen & Hellfach di atas tanah seluas 3.000 meter persegi.

Minuman syrup ini sekarang masih bisa dinikmati dengan varian rasa mawar coco pandan, leci, melon, jeruk keprok, dan vanilla. Harganya berkisar antara Rp.23 ribu hingga Rp.24 ribu. Syrup ini juga memiliki varian rasa lain yang tak kalah lezat, seperti: Siropen Gourmet dengan campuran kopi yang dibandrol dengan harga Rp.100 ribu. Banyak juga varian lain yang banyak digemari seperti  Banyak juga varian lain yang banyak digemari seperti cocktail, moctail, mocha, rum, peppermint dan tiramisu.

Nah, kalau di Indonesia syrup pertama kali banyak dikenal di Surabaya, syrup di dunia pertama kali dikenalkan oleh penduduk asli di Amerika Utara. Jauh sebelum orang Eropa tiba di daerah itu. Katanya sih, secara tak sengaja  syrup ini dibuat oleh seorang wanita Iroquois, istri dari Chief Woksis, Syrup pertama dibuat dari maple, sejenis tanaman yang banyak tumbuh di Asia dan sebagian tanah Eropa.

Maple syrup diketahui mengandung antioksidan dan nutrisi. Syrup jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi setara dengan gula kelapa hingga sebaiknya dikonsumsi dengan seimbang. Maple syrup juga diketahui sebagai anti inflammatory, seperti: the hijau, bluberi, dan wine. Khaasiatnya ini menjadikan maple syrup disebut superfood.

Selain kandungan dalam segelas maple syrup setara dengan 819 kalori, hingga cocok buat yang ingin menjaga kesehatan tubuh, syrup jenis ini juga punya kadar glicemic lebih rendah dibanding gula tebu. Kandungan magnesium, kalsium, zat besi, potassium, zink, manganese dan coppernya lebih besar dari gula merah.

Cara membuat maple syrup juga mirip dengan pembuatan gula merah, seperti:
1.      Mencari pohon maple.
2.      Tambahkan sayatan di pohon untuk dapat menyadap getah pohon
3.      Kumpulkan getah. Getahnya akan terlihat jernih dan berasa seperti air yang agak manis
4.      Rebus getah tersebut
5.      Selesai/simpan

Pembuatannya yang alami di akhir musim dingin dan di awal musim bunga menjadikan produksi pengerjaannya terbatas hingga harga maple syrup cukup mahal.

Okeh, sekarang kebayang kan bedanya antara syrup Indonesia dan negara lain (Amerika). Aku belum bisa ngomongin negara lain. Takut tulisanku jadi tambah ngelantur dan kepanjangan. Ini aja kayaknya udah agak aneh ya hehe. Nggak pa-pa lah ya yang penting, habis ini kita bisa minum syrup pas buka. Eh,

Oya, sebelum tambah lupa, aku akan mulai cerita tentang cara menikmati syrup di bulan  Ramadan saat pandemic. Harapanku sih, setelah ini kita bisa merasakan manisnya buah kesabaran kita dalam menghadapi ujian ini. InsyaAllah.


5 Cara Menikmati Sirup Saat Ramadan di Saat Pandemi

Menikmati sirup yang segar ini kupikir dapat sedikit menghibur kegelisahan akibat pandemi Covid 19. Sirup yang selain murah dan dapat menggantikan peran gula yang harganya naik di kisaran Rp.17 ribu. Kita juga bisa buat varian makanan dan minuman menggunakan syrup yang harganya ada yang hanya sekitar Rp.11 ribu dengan varian rasa tertentu..

Apalagi dengan makin rendahnya daya beli masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi yang turun di level 80%. Bahkan harga komoditi sayur seperti cabe merah turun hingga Rp. 15 ribu dan harga bawang merah putih dan merah yang ada di kisaran Rp.40 ribu per kilo. Harga yang memukul perekonomian petani.

Untuk itulah, kreativitas dalam mengolah makanan dan minuman yang bernutrisi dan baik sangat dibutuhkan tubuh. Pengolahan sederhana yang mengedepankan aspek ekonomi dan efisiensi sebagaimana yang ditawarkan syrup. Jenis pemanis yang dapat digunakan untuk kreasi makanan dan minuman yang terjangkau dan lebih ramah dibanding pemanis lain.

Berikut 5 cara menikmati sirup dengan kreasi sederhana  
1.      Roti tawar sirup maple/marjan atau varian lain
2.      Es buah sirup maple/ABC/ atau varian lain
3.      Bolu kukus sirup maple atau varian lain
4.      Pie sirup lemon
5.      Lemet sirup lemon

Penggunaan gula merah atau gula tebu di sini bisa kita ganti dengan syrup maple yang lebih ramah bagi tubuh. Takarannya tentu saja sesuai dengan selera kita. Tentu saja ini hanya ide yang bisa dikembangkan sesuai selera. Kalau syrup maple tak ada, kita bisa  menggunakan syrup marjan, ABC atau merek lain yang kandungannya hampir 100% gula pasir, sebaiknya kita membatasi penggunaannya.

Agar tak penasaran, aku juga akan tulis resep kreasi syrup simple yang bisa kita praktekkan di rumah. Resep murah dn mudah.

Cara membuat Lemet sirup lemon
1.      Kupas singkong
2.      Parut
3.      Campur dengan syrup lemon sebagai pengganti gula
4.      Bungkus dengan daun pisang
5.      Kukus hingga matang
6.      Hidangkan

Sederhana kan? Enak lagi. Pasti bisa dilakukan di rumah. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Udah dulu ya? Aku mau ngasih makan ayam dulu hehe. Kita lanjut lagi nanti atau besok. Doaku adalah semoga Ramadan ini menjadikan kita hamba Allah yang lebih bertakwa. Aamiin..


Bandarlampung, 24 April 2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa