Langit memerah dalam gemetarnya pepohonan yang jadi lautan api
Asap menyerbu ruang pandang bagi akar rumput yang kini mulai meranggas
Kabut yang menyelimuti alam, menyiksa bagiku dan kamu, sang pengelana
Menatap lekat pada para pembawa api, pimpinan api, angin dan tanah (24 September 2019)
Panas, debu, keringat dan lapar tak mengurungkan niat para pendemo yang berusaha menyuarakan aspirasi rakyat. Menolak RKUHP yang dianggap bermasalah. Tidak demokratis. Bahkan pukul 18.35 menurut berita yang kubaca, pedemo masih berkumpul di depan JCC (Jakarta Convention Center). Panas yang berganti dengan dinginnya malam. Debu, keringat dan rasa lapar telah menempel di kulit. Melekatkan rasa semangat memperjuangkan hak rakyat. Demi perbaikan. Perubahan. Gerakan damai.
Gerakan turun ke jalan ini bukan hanya terjadi di Jakarta saja. Hampir semua mahasiswa di daerah pun melakukannya, termasuk mahasiswa di kota tempat tinggalku Bandar Lampung. Rasa kritis dan cinta pada Indonesia membawa para pemuda Indonesia berjuang dengan bicara lantang. Berusaha agar didengarkan.
Rasa cinta pada Indonesia membawa pemuda Indonesia menolak pasal RKUHP yang tak sesuai. Menurut Presiden Jokowi, ada 14 pasal yang masih dianggap belum sesuai.
Infografis Pasal-Pasal Kontroversial dalam RUU KUHP. (Liputan6.com/Triyasni)Aku akan kutip dari penelusuran Liputan6.com salah satu dari pasal kontroversial itu, yaitu: Pasal 417 Ayat 1Setiap orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami atau istrinya dipidana karena perzinahan dengan pidana penjara paling lama 1(satu) tahun atau denda.Membaca salah satu pasal kontroversial ini aku jadi bergidik. Kalau perbuatan yang melanggar norma susila ini dihukum dengan ringan, bagaimana nasib anak negeri merah putih ini. Aku yang awam hukum ini mengerti bahwa salah satu alasan seseorang takut atau enggan melakukan perbuatan dosa ini adalah karena hukum pidana yang sesuai. Kalau secara hukum, berdasarkan pasal 417 ayat 1 seorang penzina bisa bebas hanya dengan membayar denda, maka akan banyak orang berduit yang bebas berzina. Nauzubillah.Aku pun berpikir, jika seorang pezina bisa dengan mudahnya bebas, bagaimana dengan pembakar hutan? Pembakar yang membunuh harapan masyarakat akan udara sehat. Seperti seorang pezina yang merusak kesempatan keturunannya untuk jadi seorang ulama besar. Nasab yang rusak karena tindakan tak bertanggung-jawab. Jadi bisa dianalogikan bahwa pembakar hutan itu seperti seorang pemerkosa anaknya sendiri. Membunuh hak - hak generasi penerusnya sendiri. Membakar rumahnya sendiri.Aku pikir, gerakan mahasiswa dari tanah ini adalah gerakan damai seorang anak pada ayahnya sendiri. Demi sebuah cinta pada Ibu pertiwi. Bumi Indonesia di langit Merah Putih.Bandar Lampung, 24 September 2019#OdopBatch7Sumber https://www.liputan6.com/news/read/4069168/headline-kontroversi-pasal-di-ruu-kuhp-ancaman-demokrasi-bila-disahkan
Mungkin kamu belum tahu kalau aku adalah guru SMK. Ya, aku sudah mengajar di SMK sejak tahun 2009. Sebelumnya sih aku mengajar di lembaga kursus. Pernah juga jadi trainer IHT sebuah perusahaan di Lampung Tengah. Dan, kebetulan, meskipun hanya seorang guru, aku sangat peduli dengan karakter anak-anak didikku. Aku pikir, pembelajaran di kelas dapat memberikan nilai bagi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak saat mereka memiliki karakter yang baik. Yup, aku setuju banget dengan filosofinya Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Pendidikan diartikan sebagai "tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak". Maksud pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sayangnya, belakangan ini beredar luas kekhawatiran guru-guru terkait pendidikan karakter siswa, karena bayang-bayang rasa takut melanggar hukum. Pengalaman Seorang T...
Pedagang sayur veteran. Teman Bude Yem jualan di pasar Koga Bagi kamu yang suka belanja di pasar tradisional, pasti sering bertemu bakul sayur. Ya kan? Penampilan sederhana dan apa adanya, seolah melebur dengan sayur segar yang murah dan mudah didapat di pasar. Namun, kesederhanaan bakul sayur itulah yang bikin aku belajar banyak. Yups, aku belajar tentang kejujuran dari seorang bakul sayur. Seorang perempuan paruh baya yang lebih dari separuh hidupnya berjualan di pinggir pasar koga. Lengkap dengan bakul sederhana yang telah menemaninya bertahun-tahun. Berbeda dengan kita yang memiliki benda-benda bermerk lebih dari satu. Padahal benda-benda itu hanya dipakai sekali atau dua kali saja dalam satu minggu. Bakul sayur ini, memiliki satu benda yang ia gunakan sehari-hari untuk berjualan. Dan, ia hanya membeli yang baru saat yang ia gunakan telah rusak. Ah, ini sih definitely definisi dari very frugal yak? wkwk Ah, benarlah kata orang bijak bahwa orang yang kaya itu sesungguhn...
Kelvin and Daffa. My students who still have problems in learning process Learning is a hardship. You'll find obstacles in your way to get your target done. To make it worse, we often postpone what should be done now and then. It's natural since we thought we had all the time in the world. Then, since our opinions and feelings matter, we do nothing to cope with our biggest nemesis. Laziness. This one word makes such a fuss my whole life. Anyway, I've done what I can to cope with it. That's why I think I should write these 3 Tips to Speak English in English. It's not to show off my learning curve. It's only to prove myself I can do what I want to do when I want it. And, I think you should try too. It's freeing. Trust me! To make it easier, I think you have to do it one step at a time. Then, I am sure you'll enjoy the process. About me and my teaching struggle As an English teacher at a private vocational school, I found many difficulties in doing my j...
Komentar
Posting Komentar