Botol Minum Teman Ngonten

 

botol-minum-teman-ngonten-paling-sering-dipakai

Liburan telah datang. Mulai tanggal 17 Desember 2022 ini, aku libur. Lalu, aku akan mulai masuk sekolah tanggal 3 Januari 2023. Libur cukup panjang, hingga aku punya banyak waktu buat nyantai dan ngonten. Alhamdulillah.

Untuk aktivitas yang satu ini, aku butuh banyak minum. So, aku punya botol minum teman ngonten yang ukurannya cukup besar. Botol biru ukuran sekitar 2 liter. 

Terkadang aku suka bawa botol ini di sekolah. Teman-teman di sekolah awalnya heran dan kagum dengan botol besarku ini.

 "Apa habis sebanyak ini, Bu?" Namun, sekarang mereka sudah terbiasa. Bahkan beberapa teman pun mulai membawa botol ukuran besar, meskipun dengan merk berbeda. Yah, maklumlah, kalau mengajar seharian pasti merasa haus.

Kenapa Botol Minum?

"Waduh, basah," keluh temanku sambil mengelap laptopnya dengan tisu. Di mejanya ada segelas kopi yang tinggal separuh. Wajah sababatku itu sudah panik. Bagaimana nggak? Di laptop itu ada data-data penting yang baru saja ia kerjakan. Sepertinya juga belum ia simpan di Google deive. 

Untunglah, laptopnya dapat diperbaiki di tempat servis laptop. Alhamdulillah.

Kejadian yang menimpa temanku itu terjadi, karena ia sering meletakkan gelas minumnya di dekat laptop. Sayang, ia menyenggol gelas yang masih penuh kopi itu. Lalu, air kopi itu tumpah ke laptop yang ada di samping gelas. Otomatis, laptop pun mati. 

Untuk itulah, aku pikir bahwa botol minum adalah pilihan aman saat bekerja di depan laptop. Selain bisa memuaskan haus, botol itu anti tumpah.

Pilihan Botol Minum Aman buat Kesehatan Tubuh

Sebelum mengenal produk botol Tupperware, aku biasanya menggunakan botol bekas minum. Seperti botol minum mineral  ukuran besar yang telah habis diminum, aku isi ulang. 

Namun, sejak tahu bahwa botol bekas minum tersebut kurang baik digunakan berulang kali, aku mulai menggunakan produk botol yang lebih aman.

Salah satu produk yang aku pikir cukup aman adalah keluaran Tupperware. Selain bebas kimia BPA (bisphenol A), produk ini aman, tidak mudah bocor, dan tahan lama. Produk botol Tupperware juga punya pilihan yang beragam yang elegan dan unik, hingga enak dibawa ke sekolah atau jalan-jalan.


Kenapa Memilih Botol Plastik yang lebih Aman?

Alasan kesehatan adalah faktor utama memilih botol Tupperware. Produk berbahan plastik pilihan ini telah ada sejak 1907 dan direkomendasikan oleh FDA (Food and Drug Administration). 

FDA ini fungsinya sama dengan BPOM kalau di Indonesia. Tugasnya adalah mengawasi peredaran obat dan makanan.

Dengan kata lain, produk Tupperware telah melewati test yang menyatakan bahwa produk ini aman untuk manusia.

Produk yang juga memiliki varian lain untuk peralatan makan ini bikin aku suka minum air putih. Hingga, sariawan yang dulu sering menyerang lidahku pun mulai berkurang. Alhamdulillah.

Botol Minum Teman Ngonten

Teman di sekolah sering heran saat melihatku makan tanpa minum. "Melihat kamu makan, kok aku yang seret ya," katanya sambil meminum segelas air putih. 

Mungkin itu sebabnya aku dulu sering sariawan ya? Aku baru sadar sekarang hehe. Kebiasaan ini ditularkan oleh bapak yang juga nggak suka minum air putih. Bapak lebih suka minum kopi. 

Nah, kalau aku keluhannya sariawan, bapak itu sering merasa pegal-pegal. Lucky us, beliau sehat, karena mulai mengurangi kopi manis dan minum air putih. Alhamdulillah.

Anyway, bentuknya yang mudah dibawa ini menjadikan botol minum ini teman ngonten setiaku. Aku selalu bawa kemana-mana. Termasuk di atas tempat tidur. 

Kenapa di atas tempat tidur?

Karena aku terkadang mengetik dan membaca buku di atas tempat tidur. Apalagi saat liburan seperti ini. Santai.

Ngonten asyik dengan Botol Minum

Aku sering merasa prihatin dengan banyaknya bekas produk kemasan plastik yang berserakan di jalan. Sampah yang bisa mengakibatkan masalah banjir di saat musim hujan.

Joko, seorang temanku di Koga, mengaku pindah rumah, karena rumah lamanya sering dilanda banjir. 

Ia bilang, sampah plastik menyumbat aliran air kali di samping rumahnya yang lama. Belum lagi, limbah kotoran manusia yang juga dibuang ke kali. Duh, kebayang kan gimana kalau hujan?

Sambil memikirkan pengalaman Joko, aku pun berusaha untuk membeli produk plastik yang lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, ngonten sekarang pun makin asyik dengan botol minum, karena komunitas sering mengadakan kegiatan yang concern dengan lingkungan. So, peserta diminta untuk membawa botol minumnya sendiri. 

Sebelum pandemi, aktivitas offline dengan cara ini sangat diminati peserta. Rasanya seru bisa ikut kegiatan yang mendukung keharmonisan lingkungan dengan mengurangi penggunaan minuman kemasan plastik sekali pakai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa