Promo Belanja Online Vs Promo Belanja Konvensional

Promo Belanja Online Vs Belanja Konvensional


Ngomongin promo pasti bikin perempuan tergiur. Termasuk aku. Meski dompet pas-pasan, pasti pingin belanja karena tertarik dengan harga yang murmer. Apalagi kalau yang sedang promo itu produk branded yang lagi trend. Wuih, pasti pasti para perempuan dan ibu-ibu berbondong-bondong ngantri untuk ndapetin produk tersebut. 

Problemnya, nggak semua produk promo merupakan produk dengan kualitas baik yang dapat memuaskan pembeli. Hal itu terjadi karena minimnya pengetahuan pembeli tentang produk atau pandainya pedagang mengemas produknya. Yups, strategi pemasaran yang heboh juga menambah nilai tambah promo suatu produk.

Bisa dibilang, mayoritas ibu - ibu pasti akan berebut promo minyak goreng. Meski stok minyak goreng di dapur masih sekotak. Bener kan?

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan berburu barang promo. Dengan uang yang biasanya hanya bisa mendapatkan satu produk, kamu bisa dapat dua. Atau istilahnya, beli satu dapat dua. Hemat kan? Nah, kalo promo langsung kan ibu - ibu bisa cek langsung barangnya. Gimana dengan promo online. Berikut trik sederhana hasil nanya - nanya temen yang hobi hunting produk promo online.

Trik Belanja Promo Online
1. Pilih produk Branded yang sudah terpercaya
2. Cek review yang bisa kita lihat di produk tersebut. Kalau tak ada review, berarti meragukan.
3. Pilih Situs Belanja yang Terpecaya. Berdasarkan rujukan teman yang sudah nyobain situs itu          sebelumnya

Bisa dibilang bahwa belanja online itu ya, seperti game juga. Game kan menyenangkan dan selalu mengikuti perkembangan jaman. So, target pasar utama produk promo online ya tentu saja adalah kaum milenial. Kaum muda yang lebih update dengan perembangan teknologi kekinian yang sifatnya online.

Itu menurutku sih, meski promo produk online ini juga menyebabkan rendahnya minat belanja secara konvensional di pasar tradisional.

Aku masih ingat waktu aku masih kecil, aku biasa ke pasar tradisional yang penuh sesak oleh orang belanja. Apalagi di akhir pekan dan menjelang hari Raya. Sekarang, jangankan weekend, saat menjelang hari Raya pun pasar tradisional tidak seramai dulu. Efeknya, banyak toko - toko di pasar tradisional yang tutup. Sisanya tetap bertahan karena pedagangnya sudah terlalu tua untuk pindah profesi lain.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menyatukan visi dan misi pasar online dan konvensional agar dapat menciptakan pasar yang punya daya saing sehat ? Persaingan yang dapat menghasilkan keharmonisan bagi kedua kepentingan.

#day6
#30HariKebaikanBPN
#bloggerperempuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Resensi Buku: Inteligensi Embun Pagi

Resensi Novel Kembara Rindu: Dwilogi Pembangun Jiwa