Postingan

MPLS SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung 2021

Gambar
Pembicara MPLS 2021, Pak Fery Poernomo, Pak Riyanto, dan Pak Tatang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan program tahunan SMK BLK Bandar Lampung yang harus diikuti oleh peserta didik baru. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan profil sekolah, jurusan, tata tertib, hak dan kewajiban sekolah,  eskul, LSP,  dan BKK SMK BLK Bandar Lampung.   MPLS SMK BLK Bandar Lampung Tahun Ajaran 2021/2022 dilaksanakan pada tanggal 21-21 Juli 2021 via daring.  Youtube dan Facebook. Pembukaan Acara MPLS SMK BLK Bandar Lampung Acara MPLS SMK BLK Bandar Lampung 2021 dibuka oleh  Sekretaris Yayasan SMK BLK Bandar Lampung, Bapak Fery Poernomo, S.H, S.T.  Pak Fery yang juga merupakan pengusaha muda Lampung ini mengucapkan selamat datang pada peserta didik baru SMK BLK Bandar Lampung tahun ajaran 2021/2022.  Harapannya, peserta didik baru dapat menjadi lulusan unggul, sesuai dengan tema MPLS tahun ini Menciptakan Generasi Unggul di Masa Pandemi. Selanjutnya, pemaparan materi Pengenalan Sekola

Pentingnya Menghargai Diri Sendiri Secara Obyektif dan Realistis

Gambar
Pernah mendengar ucapan, "Kalau bukan kita yang menghargai diri sendiri, siapa lagi?" Layaknya tubuh, rasa itu pun menyatu dan nggak lengkap tanpa saling menghargai masing-masing fungsinya. Kita nggak bisa membayangkan bagian kaki pada tubuh yang nggak dihargai, lalu ia ngambek. Nggak mau berjalan lagi. Diam.  Lalu, apakah tubuh lain yang menghina bisa menggantikan fungsi kaki? Misalnya, si penghina adalah lidah, apakah lidah bisa beralih jadi kaki? Pasti, nggak bisa ya? Karena itu, aku berpikir bahwa nggak ada satu pun bagian tubuh yang tidak penting. Semua punya arti. Seperti diri kita. Sehingga, kita harus menyadari pentingnya menghargai diri sendiri. Sebuah tangga, sebagai proses tiap diri Secara alami, kita akan merasa hebat dan penting saat ada di puncak tangga. Dapat melihat di ketinggian dan merasa bahwa yang di tangga terbawah lebih kecil, hingga kita terkesan meremehkan. Menganggap nggak penting. Kita lupa, berkat tangga terbawah itulah kita bisa naik ke atas. Menuj

Melawan Malas di Masa Pandemi

Gambar
Hari ini sudah memasuki hari kelima Tahun Ajaran Baru 2021/2022. Tapi, seorang temanku yang juga guru masih belum membuat kelas di Google Classroom. Alasannya adalah anak-anak malas belajar. Ia merasa percuma membuka kelas, karena nggak ada siswa yang masuk dan belajar. Mendengar jawaban temanku itu, aku merasa kecewa. Bukankah guru itu model bagi siswanya? Kalau guru malas, bagaimana dengan siswa-siswinya? Aku sih berpikir, apa pun alasannya, guru harus berusaha melaksanakan pekerjaan dengan hati. Terus semangat untuk mengajar, meskipun kelas kosong. Memang, rasa bosan dan malas pasti muncul. Sebagai guru dan orang tua, aku menyadari sulitnya melawan rasa malas selama pandemi. Aku harus membangun kesadaran bahwa guru harus memiliki kompetensi dalam membantu peserta didiknya dengan mengembangkan asas merdeka belajar. Metode yang menitikberatkan pada pembelajaran yang terpusat pada siswa. Mengutamakan capaian belajar dengan menggunakan profil pelajar Pancasila dengan metode assess

Yuk Bersosialisasi Asyik Lewat Media Sosial

Gambar
Dulu, aku sangat enggan bermain gawai. Apalagi media sosial yang menurutku membuang waktu. Namun, zaman telah berubah. Sekarang, aku nggak bisa lepas dari gawai dan media sosial. Kisah yang  mungkin kamu alami juga. Kemana pun aku melangkah, aku akan melihat orang-orang yang sibuk dengan gawainya. Belajar, bekerja, dan berekreasi lewat media sosial yang makin beragam. Media yang bisa mempermudah hidup. Menghubungkan kita dengan orang-orang di seluruh dunia. Sehingga ucapan Yuk, bersosialisasi asyik lewat media sosial adalah hal yang alami. Media sosial kini dianggap sebagai jantung perubahan gaya hidup kita. Dulu, kita butuh uang banyak hanya untuk menelpon keluarga di luar pulau. Sekarang, kita bisa menghubungi siapa pun gratis! Syaratnya hanya jaringan internet saja. Keren ya! Kemudahan hidup ini bikin media  sosial makin digandrungi terutama oleh generasi Z.  Walaupun kita nggak bisa pungkiri bahwa generasi Y pun merasa terpesona dengan kehebatan media sosial sebagai wadah ber

Menjadi Guru Bahagia di Masa Pandemi

Gambar
  Menjadi guru adalah cita-citaku sejak kecil. Namun, aku nggak pernah menyangka bahwa pandemi akan mempersempit ruang gerak semua orang. Termasuk guru. Hingga, aku harus mengajar peserta didikku di rumah saja. Banyak sekolah yang akhirnya kehilangan murid, karena wali murid memutuskan untuk menyekolahkan anak mereka di rumah saja. Aku termasuk guru yang beruntung, karena sekolahku mampu mempertahankan jumlah siswa. Sistem pembelajaran hybrid yang dilakukan membantu anak-anak untuk terus bertahan di sekolah. Kami pun bisa terus berusaha berkomunikasi lewat medsos   dengan wali murid dan siswa agar tetap bersemangat dalam belajar. Aktivitas yang nggak mudah. Hingga   menjadi guru bahagia di masa pandemi pun nggak mudah. Apalagi keterbatasan wali murid dalam pengadaan fasilitas gawai dan internet. Kami pun sering mengadakan home visit. Kunjungan ke rumah-rumah wali murid yang kami jadwal. Menemui wali murid yang memiliki beragam masalah. Meski aku merasa optimis bahwa pandemi ini m

9M Protokol Kesehatan saat Bekerja di Sekolah

Gambar
Gambar siswa jurusan listrik sedang praktik di bengkel listrik Meski pandemi telah berlangsung selama lebih satu setengah tahun, masih banyak orang yang abai dengan prokes. Bahkan, temanku pun kerap lupa untuk menggunakan masker dengan baik saat berada di sekolah. Hingga, petugas gugus Covid yang datang ke sekolah ikut mengingatkannya. Rasanya ikut malu sih, karena guru kan seharusnya jadi contoh bagi sekitarnya. Contoh yang baik. Karena selain sebagai pendidik yang mengajarkan tentang merdeka belajar, aku pikir seorang guru pun harus dapat mengimplementasikan perbuatan baik yang dapat menjaga keselamatan orang di sekitarnya. Tentunya, dengan tanpa diingatkan dan diawasi. Baca juga: Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning Selanjutnya, aku mulai belajar untuk mempraktikkan 9M protokol kesehatan saat bekerja di sekolah. Aku ingin konsisten untuk menjaga diriku dan orang lain dari paparan virus mematikan ini.   Kajur otomotif sedang bertugas di bengkel otomotif Menggun

Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning

Gambar
Pak Solihin (baju merah), ketua MPLS SMK BLK Bandarlampung 2020/2021 berfoto bersama pemateri dunia usaha secara daring Sejak pandemi berlangsung, guru dan peserta didik dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring. Meski terbentur dengan banyak masalah yang menghambat proses pembelajaan, peserta didik dan guru harus berusaha untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi baru. Masalahnya, sebagai siswa SMK yang dituntut memiliki kompetensi keterampilan, siswa harus praktik di bengkel atau laboratorium. Aktivitas yang belum bisa dilakukan di rumah, karena keterbatasan pengawasan dan fasilitas di rumah peserta didik. Hingga sekolah pun mengadakan hybrid learning. Kombinasi pembelajaran luring dan daring yang diadakan sejak tahun lalu. Baca juga: Meraih Pekerjaan Impian Bersama SMK Nah, menjelang Tahun Ajaran Baru yang akan berlangsung tanggal 12 Juli 2021, SMK BLK Bandarlampung akan menerima tantangan baru. Memperkenalkan sekolah pada calon peserta didik lewat kegiatan