Postingan

Yuk Bersosialisasi Asyik Lewat Media Sosial

Gambar
Dulu, aku sangat enggan bermain gawai. Apalagi media sosial yang menurutku membuang waktu. Namun, zaman telah berubah. Sekarang, aku nggak bisa lepas dari gawai dan media sosial. Kisah yang  mungkin kamu alami juga. Kemana pun aku melangkah, aku akan melihat orang-orang yang sibuk dengan gawainya. Belajar, bekerja, dan berekreasi lewat media sosial yang makin beragam. Media yang bisa mempermudah hidup. Menghubungkan kita dengan orang-orang di seluruh dunia. Sehingga ucapan Yuk, bersosialisasi asyik lewat media sosial adalah hal yang alami. Media sosial kini dianggap sebagai jantung perubahan gaya hidup kita. Dulu, kita butuh uang banyak hanya untuk menelpon keluarga di luar pulau. Sekarang, kita bisa menghubungi siapa pun gratis! Syaratnya hanya jaringan internet saja. Keren ya! Kemudahan hidup ini bikin media  sosial makin digandrungi terutama oleh generasi Z.  Walaupun kita nggak bisa pungkiri bahwa generasi Y pun merasa terpesona dengan kehebatan media sosial sebagai wadah ber

Menjadi Guru Bahagia di Masa Pandemi

Gambar
  Menjadi guru adalah cita-citaku sejak kecil. Namun, aku nggak pernah menyangka bahwa pandemi akan mempersempit ruang gerak semua orang. Termasuk guru. Hingga, aku harus mengajar peserta didikku di rumah saja. Banyak sekolah yang akhirnya kehilangan murid, karena wali murid memutuskan untuk menyekolahkan anak mereka di rumah saja. Aku termasuk guru yang beruntung, karena sekolahku mampu mempertahankan jumlah siswa. Sistem pembelajaran hybrid yang dilakukan membantu anak-anak untuk terus bertahan di sekolah. Kami pun bisa terus berusaha berkomunikasi lewat medsos   dengan wali murid dan siswa agar tetap bersemangat dalam belajar. Aktivitas yang nggak mudah. Hingga   menjadi guru bahagia di masa pandemi pun nggak mudah. Apalagi keterbatasan wali murid dalam pengadaan fasilitas gawai dan internet. Kami pun sering mengadakan home visit. Kunjungan ke rumah-rumah wali murid yang kami jadwal. Menemui wali murid yang memiliki beragam masalah. Meski aku merasa optimis bahwa pandemi ini m

9M Protokol Kesehatan saat Bekerja di Sekolah

Gambar
Gambar siswa jurusan listrik sedang praktik di bengkel listrik Meski pandemi telah berlangsung selama lebih satu setengah tahun, masih banyak orang yang abai dengan prokes. Bahkan, temanku pun kerap lupa untuk menggunakan masker dengan baik saat berada di sekolah. Hingga, petugas gugus Covid yang datang ke sekolah ikut mengingatkannya. Rasanya ikut malu sih, karena guru kan seharusnya jadi contoh bagi sekitarnya. Contoh yang baik. Karena selain sebagai pendidik yang mengajarkan tentang merdeka belajar, aku pikir seorang guru pun harus dapat mengimplementasikan perbuatan baik yang dapat menjaga keselamatan orang di sekitarnya. Tentunya, dengan tanpa diingatkan dan diawasi. Baca juga: Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning Selanjutnya, aku mulai belajar untuk mempraktikkan 9M protokol kesehatan saat bekerja di sekolah. Aku ingin konsisten untuk menjaga diriku dan orang lain dari paparan virus mematikan ini.   Kajur otomotif sedang bertugas di bengkel otomotif Menggun

Menggali Potensi Peserta Didik dengan Hybrid Learning

Gambar
Pak Solihin (baju merah), ketua MPLS SMK BLK Bandarlampung 2020/2021 berfoto bersama pemateri dunia usaha secara daring Sejak pandemi berlangsung, guru dan peserta didik dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring. Meski terbentur dengan banyak masalah yang menghambat proses pembelajaan, peserta didik dan guru harus berusaha untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi baru. Masalahnya, sebagai siswa SMK yang dituntut memiliki kompetensi keterampilan, siswa harus praktik di bengkel atau laboratorium. Aktivitas yang belum bisa dilakukan di rumah, karena keterbatasan pengawasan dan fasilitas di rumah peserta didik. Hingga sekolah pun mengadakan hybrid learning. Kombinasi pembelajaran luring dan daring yang diadakan sejak tahun lalu. Baca juga: Meraih Pekerjaan Impian Bersama SMK Nah, menjelang Tahun Ajaran Baru yang akan berlangsung tanggal 12 Juli 2021, SMK BLK Bandarlampung akan menerima tantangan baru. Memperkenalkan sekolah pada calon peserta didik lewat kegiatan

Self Love: Me Before You

Gambar
  Pernah merasa nggak enak karena harus menolak permintaan keluarga atau teman baik? Aku sih pernah. Saat itu, saudaraku mengajakku pergi ke Pringsewu karena ada keluarga yang menikah. Karena aku nggak ikut, rasanya aku selalu ketinggalan gossip di kalangan keluarga. Namun, itu risiko yang harus aku ambil. Baca juga: Cara Mendapatkan Pelayanan Obat dan Konsultasi di Rumah Sakit Jiwa Pesawaran Memang sih, lebih mudah jika kita selalu bilang ya pada semua orang. Berusaha sebisa mungkin untuk menyenangkan orang lain. Sayangnya, dengan melakukan hal tersebut, kita jadi mengorbankan kepentingan dan kesenangan diri sendiri. Lalu, kita akan merasa tersiksa. Bukan hanya merasa menderita, kita pun akan mudah cemas, depresi, dan kehilangan rasa percaya diri, karena kita selalu melihat diri kita dari kaca mata orang lain. Selalu khawatir dengan pandangan orang. Hal yang bisa mengganggu kualitas hidup kita. Padahal, kita bisa menghindari keadaan tersebut. Caranya ya, self love. Me before you.

Meraih Pekerjaan Impian Bersama SMK

Gambar
  Sekarang sudah memasuki Tahun Ajaran Baru. Meski pandemi masih melanda dunia, anak-anak tetap harus bersekolah. Meraih pendidikan dan mengasah kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Terkadang anak-anak bertanya padaku tentang pilihan antara SMA dan SMK. Lalu, aku akan menanyakan ulang tentang keinginan mereka. Tujuan mereka bersekolah. Jika mereka menjawab ingin langsung melanjutkan kuliah, maka aku akan menyarankan mereka untuk bersekolah di SMA. Namun, kamu bisa pilih SMK, jika ingin langsung bekerja setelah sekolah. Baca juga: Pengaruh Media Sosial dalam Pendidikan Anak Meski nggak ada yang menyangkal saat lulus SMA pun kamu bisa langsung bekerja, lulusan SMK memiliki keunggulan kompetensi keahlian yang membuat lulusan dapat bersaing di pasar kerja. Seorang anak dapat meraih pekerjaan impian bersama SMK , karena keterampilan spesifik lulusan yang dibutuhkan masyarakat, seperti keterampilan menjahit, plumbing, las, memperbaiki motor dan mobil, dan lain-lain.