Postingan

Grit Menjadi Seorang Guru Profesional

Gambar
Suaranya lembut. Senyum ramah selalu menghiasi wajahnya. Pak Sujas. Dia adalah guru SD ku. Hingga sekarang  aku masih mengingatnya. Mungkin, karena kebaikan Pak Sujas itu yang jadi titik awal aku ingin menjadi guru.  Aku ingin seperti Pak Sujas. Sejak itu, kupikir, grit menjadi seorang guru professional adalah asa dan harapan terbesarku. Apa sih Grit itu? Pentingkah Grit untuk meraih keinginanku menjadi Guru? Dalam bukunya yang berjudul Grit karya Angela Duckworth, aku terkesan dengan seorang Chia. Wanita yang sukses meraih gelar sarjana di bidang psikologi dengan predikat magna cum laude nilai tertinggi. Ia juga memiliki dua gelar master   di bidang ilmu sejarah dan psikologi sosial, sambil menyelesaikan PhD di bidang organizational behavior dan psychology di Harvard dan PhD di bidang musik. Nah, aku pun penasaran dengan istilah grit ini. Menurut buku ini,   Grit adalah perseverance . Ketahanan seseorang untuk terus konsisten melakukan pekerjaan yang menjadi passion nya. Grit

Pasar Koga Old and Now: Kejayaan Pasar Tradisional yang Tinggal Kenangan

Gambar
  Pasar Koga merupakan salah satu pasar tradisional yang punya nilai sejarah bagi orang-orang di sekitarnya. Sejak pertama kali pasar ini ada di sekitar tahun 1984. Waktu yang cukup lama. Dulu, pasar Koga nggak mempunyai nama. Orang menyebutnya pasar Kagok. Pasar kaget. Ibuku, yang menghabiskan masa kecil di pasar sering ikut berjualan. Rumah nenekku (almarhumah) tepat berada di belakang pasar koga. Sebelumnya sih, pasar kagok ini merupakan mess tentara Korem. Sebelum akhirnya dialih fungsikan menjadi pasar hingga hari ini. Pasar tradisional ini pun sempat ramai sekali. Banyak pedagang yang transit dari kampung dan berjualan di Koga. Sayang, Pasar Koga old dan now sangatlah berbeda. Kejayaan pasar Koga sebagai pasar tradisional sekarang hanya tinggal kenangan. Apalagi sejak krisis ekonomi yang menghantam dunia di tahun 1997. Musibah kebakaran juga menimpa Pasar Koga. Ia pun makin sepi dan ditinggalkan pelanggannya. Sejarah Pasar Koga: Pasar Tradisional Milik Korem 043 Pasar y

Puisi Buatmu: Harapan Baru Dalam Tarian Cinta

Gambar
  Mungkin kita masih ingat dengan kisah cinta Romeo dan Juliet. Kisah tragis yang muncul karena rasa egois dan nggak mau melepaskan kebencian masa lalu. Lalu, membunuh cinta masa depan yang baru tumbuh. Kisah ini pun menginspirasiku untuk membuat Puisi Buatmu: Harapan Baru dalam Tarian Cinta ini. Selain untuk memenuhi tantangan ODOP Komunitas ISB untuk menulis puisi. Puisi tentang harapan di tahun baru ini.   Puisi Buatmu Sebenarnya, kehidupan ini adalah sebuah tarian kehidupan. Sebuah drama dan babak yang skenarionya telah diatur. Tertulis jauh sebelum kita lahir. Ada putaran kebaikan yang akhirnya kembali kepada pelakunya. Begitu pun sebaliknya. Ah, aku hampir lupa menuliskan puisiku ini. Puisi sesaat yang muncul tiba-tiba. Namun meresap dalam hatiku.   Puisi Buatmu Aku bukan Rumi pada Shamsi Atau Sincero pada cinta dirinya Atau seperti matahari pada bumi Hingga aku nggak melihat dunia seperti mereka   Seperti hari ini, berbeda dengan hari kemarin Aku mema

Review of Animal Farm’s George Orwell

Gambar
  Animal Farm, kisah yang pertama kali kudengar dari guruku. Pak Syafiq. Cerita tentang sebuah perternakan milik Mr. Jones. Manor farm. Cerita yang dibintangi oleh Napoleon, karakter binatang babi yang jenius. Ia jadi penerus ide Rebellion melawan perbudakan binatang yang dilakukan manusia. Inspirasi yang Napoleon dan Snowball dapat dari pendahulu mereka. Major. Mungkin, animal farm ini ditulis untuk mengingatkan kita tentang keadaan politik Inggris pada saat itu. Saat perbudakan masih membelit leher orang-orang yang bekerja lebih keras, tapi nggak memperoleh sekedar rasa aman dan makanan yang cukup di perut mereka. Penulis membandingkan karakter manusia dengan karakter binatang yang sifatnya khas. Seperti babi yang jenius dan licik, atau kuda yang pekerja keras dan naïf. Selanjutnya, membaca pidato panjang Old Major, aku pun tertarik menulis Review of Animal Farm’s George Orwell. Kisah mimpi para binatang untuk lepas dari perbudakan. Hidup bebas yang ternyata pun terhempas.

Gardening: Keep My Feet Muddy

Gambar
  Assalamualaikum, gaes. Tabik pun, Keep your feet muddy adalah puisi milik Nanao Sakaki. Puisi yang ada dalam buku Coleman Bark yang membahas tentang puisi Rumi. The Book of Love. Well, aku nggak akan membicarakan tentang bagaimana itu cinta ala Sufi. Apalagi ngomongin tentang sobbet, percakapan mistikal yang berat itu. Aku hanya ingin bicara tentang hobiku. Gardening: Keep my feet muddy. Berkebun yang menyenangkan. Meski begitu,   hobi ini mengingatkan aku dengan puisi Nanao ini. Aku suka dengan puisi ini. Begini bunyinya, Keep Your Feet Muddy When you hear dirty story Wash your ears When you see ugly staff Wash your eyes When you get bad thoughts Wash your mind And Keep your feet muddy (Nanao Sasaki)   Begitulah, kupikir, sebaik apa pun kesenangan itu adalah yang terus mengingatkan kita akan tanah. Bumi ini. Sebagai bentuk rasa cinta kita pada Allah. Gardening: Kebiasaan atau Keterpaksaan? Kalau Aku dalam Dance Dance Dance novel karya Haruki Mura

Kaleidoskop 2020: Karir dan Hobby

Gambar
Kaleidoskop 2020: Karir dan Hobby. Tahun 2020 yang baru saja berlalu memberikan banyak pelajaran hidup berharga buat kita semua. Pandemi Covid yang menyerang Indonesia sekitar bulan Maret 2020 menjadikan banyak perubahan terjadi. Salah satunya adalah pelarangan berkumpul sebagai upaya pemerintah untuk  mitigasi bencana Covid. Upaya yang  mengharuskan orang menunda pelaksanaan berbagai kegiatan sampai waktu yang tidak ditentukan. Bahkan membatalkannya. Pilihan yang harus dilakukan demi keselamatan bangsa. Namun, pandemi yang nggak diketahui kapan berakhirnya menyebabkan kita berpikir kritis. Kita berusaha untuk terus bertahan di masa krisis dengan melakukan inovasi dalam berkarya. Salah satunya adalah mengubah cara berkomunikasi atau belajar dari luring menjadi daring. Aku pun yang sebelumnya belum terbiasa menggunakan berbagai applikasi online, harus belajar dari awal. Aku berusaha mempelajari hal baru ini sebagai wujud rasa tanggung jawab pada  diriku dan pekerjaan yang kujalani. Tahu

Review of A Hathaway Wedding: An Eternal Love

Gambar
  Cinta itu ibarat kopi panas. Lidahmu akan terbakar jika mendadak kamu minum. Kamu harus sabar, menunggu sesaat agar kamu dapat menikmatinya. Sayang, cinta nggak selalu seperti itu. Banyak cinta yang saat muncul begitu membara. Lalu, menghilang secepat cinta itu datang. Seperti itulah harapan Kev Merripen saat pertama kali ia bertemu dengan Win Hathaway bertahun lalu. Kev harap ia bisa melupakan cintanya pada Win. Karena cintanya nggak mungkin. Kisah cinta beda status sosial yang mungkin agak klise tapi indah. Hingga aku menuliskan   Review of Hathaway Wedding: An Eternal Love. Harapanku, kita bisa bersama menikmati kisah cinta nan romantis ini dan tersenyum. Selanjutnya, kamu pun akan bilang. “Ternyata cinta itu pun hidup dalam ilusi.” Dalam sebuah cerita. Hingga cinta itu pun abadi. Sinopsis A Hathaway Wedding: An Eternal Love Kisah ini dimulai bertahun lalu. Saat ayah Win menemukan Kev terluka parah. Ayah Win yang cukup konvensional membawa Kev pulang. Merawat Kev hing