Postingan

Hujan dan Rinduku

Pernahkah kau bisikkan rindu yang membiru dalam retak tanah yang mengejang Bergulir menggelepar dalam penantian Menunggu mendung Menunggu awan hitam yang tak kunjung menghampiri Seolah rindu akan hadirnya bisikkan air mata dedaunan meranggas Panggilan nyanyian katak yang menjerit membelah langit Belum membuka tabir hujan, tersendat di sudut Arsy Doa pun menjulurkan kesabaran yang panjang tak bertepi Lalu, tanyakan pada sang Hujan yang merindukan jatuh Rindu bertemu sang kekasih Malu menunggu yang hadirnya pun menuakan asa Mengatupkan tangan hamba yang mengeriput Ia pun terjatuh kehilangan nyawanya Terbang menemui kekasih hujannya Membumbung tinggi Mereguk pelukan yang paling dirindukan Wahai yang dirindukan melebihi kemarau kering Datang dan temuilah cintamu yang berharap Harap seorang hamba yang telah berlalu masanya Kering nafasnya, memanggil namamu, berteriak dalam lirih doa 'Aku rindu' Bandarlampung, 10 Oktober 2019

Menikmati Kreasi Bakso Bonanza di Lampung

Gambar
f oto bareng usai kelas masak bakso bonanza bareng chef Gaby dan Tapis Blogger  sumber foto: team bonanza Bakso merupakan panganan yang enak dan disukai hampir semua orang. Bakso juga beragam; ada bakso goreng, bakso kuah dan bakso bakar. Aku sih, suka semua. Alasannya, bakso bisa aku beli dengan harga terjangkau. Apalagi kalau baksonya enak dan sehat. Aku suka banget! Hari Jumat, 4 Oktober 2019 Tapis Blogger   memberi kesempatan buatku untuk ikut kelas masak kreasi Bakso Bonanza di Mall Boemi Kedaton Bandarlampung. Duh, senangnya! Selain bisa bertemu teman baru, aku juga bisa menikmati panganan favoritku. Bakso. Acara kelas masak bakso Bonanza akan dimulai jam 2 siang. Aku berangkat dari rumah jam 12.30 karena aku dapat informasi bahwa acara akan dimulai lebih awal.  Sebenarnya sih, jarak rumahku ke Mall Boemi Kedaton hanya kurang dari 2 kilometer. Hanya perlu beberapa menit untuk sampai ke tempat acara kelas di Mall Boemi Kedaton dengan menggunakan motor.  Tap

Mirror Syndrom: Syndrom Langka dalam Kehamilan

Gambar
Mungkin kita belum familiar dengan yang namanya mirror syndrom yang menimpa bayi kembar Iris Bella. Eh, Ini tidak ada hubungannya dengan cermin, lho. sumber gambar: tribunnews.com Mirror Syndrom yang menimpa Iris Bella  yang menikah di bulan Apri 2019 ini memang tergolong langka. Bayi Iris Bella yang mengalami kelahiran stillbirth (bayi mati) pada usia kandungan 6 bulan. Stillbirth yang dipicu oleh mirror syndrom dan twin--to-twin transfusion syndrom (TTTS) yang belum dapat diketahui pasti proses penyebabnya. Kondisi Mirror syndrom merupakan kondisi langka ibu hamil yang biasa dikenal dengan Ballantyne syndrom atau edema rangkap tiga. Tidak mengerti? Okey, kita bahas sedikit tentang syndrom yang berkaitan dengan ibu hamil ini. Tujuannya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi lagi. Gejala mirror syndrom Kondisi mirror syndrom bisa diketahui pada usia kandungan 22, 5 minggu hingga 27, 8 minggu. Gejala mirror syndrom ditandai dengan pembeng

Krui, Wisata Pesisir Pantai yang Mendunia

Gambar
Pernahkah kamu merasakan ombak yang berdebur di tepi pantai? Lalu, menikmati indahnya sunset dan sunrise di balik langit. Atau sekedar berlari di pasir pantai  dengan kaki telanjang. Dan, merasakan lembutnya pasir pantai yang putih di ujung jemari kaki. Memejamkan matamu sejenak dan melupakan segalanya. Hanya meresapi keheningan alam yang dengan nyanyian burung dan desiran angin di kulit pipimu. Jika belum kamu rasakan itu, datanglah ke Krui. Sentuhlah tanah Lampung yang ada di pesisir Barat yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat ini.  Temukan sensasi yang bahkan melebihi jika kamu hanya melihatnya di Instagram. Bukankah mengalami langsung sebuah perjalanan rekreasi itu bisa membuatmu jadi orang yang  lebih bahagia, dibanding hanya menonton via Instagram atau Youtube.  Penasaran? Baiklah akan kuceritakan padamu tentang keindahan 3 pantai Krui yang terkenal dengan surfing spot  yang menantang di mata dunia ini. Krui yang berada di Pesisir Samudra Hindia. Sp

Syair Rindu buat Pujangga Kopi

Tersebutlah kisah pada zaman keemasan kopi Lampung, hingga tak ada sebuah rumah pun yang tak beraroma kopi. Kuat. Pekat. Hitam. Lembut. Bercampur cita rasa karamel, coklat, rempah – rempah dan kacang. Menggugah selera. Saat itu, seorang saudagar kopi yang juga begitu cinta pada puisi dan syair menyanyikan lagu tentang cintanya pada tanah kelahirannya, Lampung. Lampung sai kaya raya sangon jak jaman timbai alami khik budaya unyin hulun kak pandai Artinya: Lampung itu kaya raya sejak jaman dahulu alam dan budayanya Saudagar itu tak tahu, seorang gadis kecil memperhatikannya sejak tadi. Lirih, ia mengikuti syair lagu yang dinyanyikan oleh sang saudagar. Setiap pagi sebelum sekolah gadis kecil itu selalu bersembunyi di balik pohon kopi di halaman rumah sang Saudagar. Mendengar sang Saudagar bernyanyi dan bersyair di teras rumahnya sambil menikmati secangkir kopi hitam yang baunya sangat harum.  Gadis kecil itu begitu suka dengan bau kopi sang Saudagar. Rasa

Secangkir Kopi Lampung: Pahitnya Bikin Rindu Kampung Halaman

Gambar
Bagi pecinta kopi, secangkir kopi hitam panas di pagi hari itu bagai menghirup udara yang menyegarkan. Tak lengkap tanpanya. Seperti saat kamu ingat kekasihmu, ingatanmu pun akan melayang pada Lampung Barat. Kabupaten yang menyuplai 38% kebutuhan kopi di Lampung. Kabupaten yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1991.  Kabupaten yang merupakan pecahan Lampung Utara ini didominasi oleh daerah pegunungan yang merupakan punggung Bukit Barisan. Tanahnya subur dengan temperatur 20 -24 derajat Celcius, hingga daerah ini cocok ditanami kopi. Kopi Lampung Barat juga cukup dikenal di masyarakat setelah mendapat gelar Biji Kopi Robusta terbaik Nasional di tahun 2009.  Kabupaten yang juga punya potensi wisata pantai menakjubkan ini juga berbenah untuk meningkatkan pariwisata yang berhubungan dengan kopi. Untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Lampung Barat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kopi. Hingga Satu keluarga rata - rata bisa memiliki 3 hektar kebun kopi. Ka

Kisah Keratuan Ratu Dipugung Zaman Now: Minak Kejalo Bidin Jr. dan Minak Kejalo Ratu Jr.

Gambar
Diadaptasi dari Kisah Ratu Dipugung, Lampung Timur Taman Purbakala Pugung Raharjo, Lampung Timur (sumber gambar: google) Tersebutlah kisah di tanah Lampung, Pugung Raharjo. Tanah pegunungan yang subur. Sejauh mata memandang pertanian yang hijau menghiasi tanah kelahiran Kejalo Bidin dan Kejalo Ratu ini. Tanah yang kini merupakan salah satu dari 15 desa yang ada di Sekampung Udik, Lampung Timur.  Tanah yang dulu terkenal dengan pencurinya ini sekarang makmur dan sejahtera.  Sejak Ratu Dipugung yang mulai memerintah desa itu sejak tahun 2000-an, desa itu jadi desa percontohan teknologi yang viral. Bahkan cucu –cucu Ratu Dipugung III yang baru duduk di bangku SMP itu menjadi anak jenius yang berhasil membuat platform e-commerce KopiLampung yang makin disukai masyarakat. Berkat terobosan penjualan kopi khas Lampung yang dipasarkan oleh perusahaan Ratu Dipugung, desa Pugung bebas dari pencuri. Mantan – mantan pencuri yang bertebaran di wilayah Jabung dan sekitarnya pun

Cerita Jali

Perjalanan itu tak selalu berwarna hitam dan putih. Seperti juga rasa permen yang selalu manis. Begitu pun rasaku padamu. Catatan Jali, 2019 Rasa Cemburu Rasa kesal membakar dada Jali. Ia selalu merasa bahwa ibunya lebih mencintai ayah tirinya. Perasaan yang selalu dipendamnya dalam hati, hingga ia ingin menjerit. Dengan kesal ia menendang kaleng yang tergeletak di depannya.  Ujung matanya melihat orang yang dipanggil ibunya dengan sebutan Mas Sarjo itu datang. Lelaki kurus dan berkulit hitam manis itu tersenyum pada ibunya sambil menyodorkan sebungkus kue pie kesukaan ibunya.    “Makan, Dek.” Lelaki itu berkata dengan nada lembut pada ibunya. Mendengarnya, Jali ingin tertawa keras. "Pura -    pura," desisnya kesal. Ia ingin sekali merebut kue itu dan menjejalkannya ke mulut lelaki yang selalu tersenyum itu.  Selama bertahun – tahun ini ia selalu melihat wajah itu tersenyum. Rasanya ingin muntah. Apalagi ibunya selalu tertawa di dekatnya. Terlihat selalu gembi

Batik Lampung: Sebuah Kebanggaan Sebagai Warga Lampung

Gambar
'Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak' adalah peribahasa lama yang mengingatkanku tentang rasa cintaku pada Lampung. Tanah kelahiranku. Lampung yang terletak di daerah paling selatan di pulau Sumatera ini memiliki kekayaan khasanah budaya yang mungkin belum sepopuler daerah lain seperti Jawa. Hal ini membuatku ingin menceritakan kreasi budaya yang khas milik Lampung, yaitu: batik Lampung. batik Lampung motif Perahu. Sejarah batik Lampung Ide pembuatan batik Lampung datang dari seorang transmigran dari Jawa yang lama menetap di Lampung. Gatot Kartiko .  Beliau menggabungkan corak kreasi kain tenun tradisional Lampung, kain tapis dan siger. Ide segar perpaduan budaya lokal dan pendatang. Menciptakan batik Lampung yang bernilai seni tinggi.  Batik Lampung yang awalnya diperkenalkan oleh budayawan Lampung, Andrean Sangaji ini sebenarnya telah ada di awal abad 18. Budayawan Lampung ini juga  yang mempopulerkan motif batik perahu, dan batik hayat.  

Cerita Darmi

Rasa Syukur “Mak minta uang!” Darmi menoleh dan menyerahkan uang ke tangan Jali, putra sulungnya yang menyodorkan tangan ke arahnya. “Kok, hanya segini?!” Jali melambaikan uang lima ribuan itu di depan wajah Darmi. “Sabar Nak. Ibu belum dapat penglaris.” Darmi tersenyum ke arah Jali. “Besok ibu tambah kalau dagangan ibu laris. Insya Allah.” Jali merebut dompet yang ada di tangan ibunya dan mengambil selembar dua puluh ribuan. “Jangan diambil, Nak. Itu buat beli daun untuk lontong.” “Kan Mamak bisa ngutang. Aku perlu uang buat cari kerja. Ini juga masih kurang. Makan apa uang segini.” Jali menggerutu, tak menghiraukan ibunya. “Aku ngambil rokok dan roti di warung Andi. Mak, yang bayar!” Jali membalikkan tubuhnya sambil menyambar potongan kue dagangan ibunya. Memakannya sambil berjalan. Darmi memandang punggung anaknya dengan sedih. “Tega sekali kamu, Nak,” gumamnya. “Bu, yang sabar ya.” Hibur bu Ani, langganan pecel yang duduk di hadapannya. Menunggu pecelnya yang sedan