Postingan

5 Efek Menonton Sinetron ysng Wajib Diwaspadai Orang Tua

Gambar
Tayangan televisi atau sinetron yang banyak dikonsumsi oleh keluarga di Indonesia mengakibkan anak - anak ikut menontonnya. Padahal, sinetron adalah tontonan yang selayaknya diperuntukkan oleh orang dewasa. 18 tahun ke atas. Ini disebabkan oleh efek yang wajib diwaspadai orang tua. Ada 5 efek yang dapat kita ketahui dari kejadian - kejadian yang terjadi pada anak akibat tontonan  sinetron. sumber gambar,clipart portal        1.   Lupa belajar   Keasyikan menonton sinetron dapat menyebabkan anak enggan dan melupakan belajar. Kewajiban yang seharusnya dilakukan anak. Tebtu saja keasyikan ini berbuntut nilai belajar anak yang merosot.  Meniru adegan atau dialog yang cukup berbahaya atau tak pantas Tontonan yang seharusnya memberikan sarana pendidikan pada anak dan keluarga saat ini tak begitu diminati. Dan, tontonan sinetron yang menayangkan adegan yang belum seharusnya dikonsumsi anak - anak menyebabkan anak meniru adegan tersebut. Sebut saja kisah anak yan

10 Tips Menjaga Sebuah Persahabatan

Gambar
Manusia adalah mahluk sosial. Tak ada seorang pun manusia dapat hidup tanpa manusia yang lain. Manusia butuh yang namanya hubungan.  Hubungan yang mengikat seorang manusia dengan manusia lainnya. Salah satu hubungan itu bernama persahabatan. Aku dan sahabat - sahabatku Dilihat dari segi etimologi bahasa, persahabatan adalah istilah yang menggambarkan prilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.  Hubungan yang merekatkan dan membahagiakan. Hubungan yang membuatmu betah bersama dan rindu saat tak jumpa. Meski demikian, segala sesuatu pasti punya batasan. Seperti juga batasan dalam hubungan persahabatan. Batasan yang baiknya dihargai untuk menjaga keberlangsungan suatu persahabatan. Ada 10 tips yang dapat kita terapkan untuk menjaga persahabatan. 1. Menjaga rahasia Seorang sahabat biasanya mempercayakan rahasianya pada kita. Dan, sebagai sahabat yang baik kita harus menjaganya alias tidak 'bocor'. Menceritakan pada

Belenggu Kata dalam Perangkapku Sendiri

Gambar
Tanya padaku yang jawabannya masih tersimpan di antara bintang - bintang Bintang - bintang yang tak terlihat saat gelap Gelap yang menutupi ruang pandang mataku yang terbatas Mataku yang hanya dua Quote of the day, 19 September 2019 Tulisanku di atas mungkin menggambarkan kegelisahanku atas pertanyaan yang hadir di sekelilingku. Pertanyaan yang jawabnya, mungkin tersebar di hadapanku. Terang dan jelas. Tapi, mataku telah rabun untuk mengerti. Mengenali jawaban. Seperti kemampuan binokular predator yang melemah hingga tak bisa mendeteksi buruannya. Hingga insting untuk bertahan hidupnya pun terbantahkan. Ia pun tak sanggup untuk bertahan hidup. Kecuali ia peroleh jawaban yang lain. picture courtesy from LovePik, google Jawaban dari masalah yang timbul dari jawaban yang kemudian melemah adalah beradaptasi dengan kondisi yang ada. Layaknya seorang aku yang berusaha untuk menulis meski dengan kemampuan diksi yang terbatas dan ruang belajar yang terlalu luas. Diksi

Zulfina, Penulis Skenario Aqidah Cinta: Lulusan SMK yang Kreatif

Gambar
Berani bermimpi setinggi langit Berteriaklah di saat tergelincir dan Yakinlah kalau pun harus terjatuh  Niscaya akan terjatuh di antara bintang - bintang berkilauan Zulfina , penulis skenario Aqidah Cinta Dalam sesi ke tiga dalam acara Workshop Seni dalam Kebersamaan di SMKN 1 Bandar Lampung, 18 September 2019 ini diangkat tentang 'Bagaimana Siswa SMK berani di dunia Perfilman'. Sesi ini banyak membicarakan tentang kiprah siswa SMK dalam proses pembuatan film dan harapan dari eksistensi siswa SMK di dunia perfilman di Indonesia. Sesi ini dipandu oleh Kepala Sekolah SMK Dewi Sartika, Gilang Gerrialga, seorang pendidik yang bercita - cita untuk berkarya bersama anak - anak didiknya. Foto bareng Pak Gilang dan Zulfina Gambar dari kiri (aku, Soneta, Tika, Syukma, Pak Gilang , Iwan, Dani, Dicky, dan Zulfina Pak Gilang bercerita tentang proses pembuatan film yang penuh perjuangan. Ditambah latar belakang anak - anak SMK Dewi Sartika yang berasal dari menengah ke bawah

Rianto Pamungkas, Lulusan SMK asal Pringsewu yang Menginspirasi

Gambar
Lihatlah sekitarmu, dengarkan dan ambilah hikmah. Maka hidupmu akan berkah. Motoku hari ini, 19 September 2019 Mencari ilmu dapat dilakukan di mana saja. Tak perlu pergi jauh atau melangkahkan kaki melebihi dari kesanggupanmu, jika itu memberatkanmu. Itulah yang kupikir saat aku memiliki kesempatan untuk belajar dari kearifan lokal yang tersebar di daerahku sendiri. Lampung. Tanah kaya yang terkenal dengan penghasil berbagai komoditi perkebunan termasuk kopi. Kopi Robusta Lampung memiliki kwalitas yang diakui para pecinta kopi, termasuk emak dan bapakku. Kopi jenis ini juga yang memberikan kontribusi sekitar 70% dari nilai ekspor komoditi kopi Indonesia. Kopi yang juga punya nilai jual tinggi karena cita rasanya yang khas. Bicara tentang kopi, pasti tak terlepas dengan pengusaha kopi yang mendapatkan pundi - pundi Rupiahnya dari komoditi yqng dapat menambah stamina ini. Pengusaha kopi Lampung yang juga mengenalkan dan membudayakan kopi sebagai komoditi komersil yang dapat membant

Gamolan, Kesenian Lampung yang Hampir Dilupakan

Gambar
Bijing Pak salimbangan Pusiban Pitu tanjak Ditunggu tetabuhan Gamolan suai randak (Warahan Raden Jambat) Syair di atas adalah syair lisan penduduk Lampung yang menceritakan tentang kebudayaan Lampung. Adat Lampung terkait perkawinan. Bagaimana seorang anak gadis Lampung dimuliakan menurut cara adat. Hal yang tak begitu kupahami meski pun aku adalah warga Lampung.  Sayangnya, aku bukanlah warga Lampung satu - satunya yang tidak bisa berbahasa Lampung. Banyak warga keturunan Lampung yang juga tidak mengerti bahasa Lampung. Termasuk arti syair tersebut. Sesuatu yang sangat ironis mengingat bahasa Lampung sendiri sekarang hanya diucapkan oleh orang tua atau di kalangan eksklusif suku Lampung. Entah kenapa. Aku pun yang warga Lampung keturunan Jawa yang lahir dan besar di Lampung pun tak bisa berbahasa Lampung, meski aku tinggal di daerah tempat tinggal orang Lampung. Kedaton. Berbeda sekali jika kamu tinggal di Jawa, dalam beberapa bulan saja kamu mungkin sudah me

Pejuang Koin di Tanah Koga

Gambar
Koga, nama sebuah pasar tradisional yang sudah ada jauh sebelum aku lahir. Bahkan emakku yang lahir di  tahun 1956 sempat merasakan masa kanak - kanak berjualan minyak tanah di pasar Koga. Pasar Koga yang awalnya merupakan barak tentara Korem Bandar Lampung. Ya, Pasar Koga kata emakku merupakan satu - satunya pasar milik Korem di Bandar Lampung. Pasar  yang sempat jaya di tahun 90an. Sebelum kebakaran di akhir tahun 90an terjadi. Sebelum toko modern dan pasar online marak dan mendominasi perputaran ekonomi saat ini. sumber gambar clipart portal Kenangan di tahun 1990an Aku masih ingat masa kecilku berjualan di pasar. Membantu ibu yang memang berprofesi pedagang. Beberapa kali ibu beralih produk dagangan, dari jualan baju, sayur asam, sayur - sayuran, cendol, pecah belah, bunga, sembako dan akhirnya sejak tahun 2000an ibu jualan mainan. Aku sempat merasakan betapa ramenya jualan di tahun 90an. Saat jualan sayur, ibu dan bapak ke pasar Gintung jam 1 dini hari. Belanja.