Menjadi Guru Bahagia di Masa Pandemi
Menjadi guru adalah cita-citaku sejak kecil. Namun, aku nggak pernah menyangka bahwa pandemi akan mempersempit ruang gerak semua orang. Termasuk guru. Hingga, aku harus mengajar peserta didikku di rumah saja. Banyak sekolah yang akhirnya kehilangan murid, karena wali murid memutuskan untuk menyekolahkan anak mereka di rumah saja. Aku termasuk guru yang beruntung, karena sekolahku mampu mempertahankan jumlah siswa. Sistem pembelajaran hybrid yang dilakukan membantu anak-anak untuk terus bertahan di sekolah. Kami pun bisa terus berusaha berkomunikasi lewat medsos dengan wali murid dan siswa agar tetap bersemangat dalam belajar. Aktivitas yang nggak mudah. Hingga menjadi guru bahagia di masa pandemi pun nggak mudah. Apalagi keterbatasan wali murid dalam pengadaan fasilitas gawai dan internet. Kami pun sering mengadakan home visit. Kunjungan ke rumah-rumah wali murid yang kami jadwal. Menemui wali murid yang memiliki beragam masalah. Meski aku merasa optimis bahwa pandemi ini m