tag:blogger.com,1999:blog-34121791452879532862024-03-19T01:47:56.337-07:00Yoha's ThoughtToday's Life You Will Never Forget Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.comBlogger469125tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-72607237731604291512024-03-03T15:05:00.000-08:002024-03-03T15:08:48.702-08:00Review Anime My Happy Marriage: Korban Bully yang Ternyata Seorang Dream Sight <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWpjU-9Rwicq57u5dE9QIrp9aBklnx9C2b51bO9OJcAqF5koczrvxJ9v-0HsNJEgSjr4MwnZ3J8v3dR1Y9KWJskcuuX1R968lYino607PRRbn352OjwoZtaTjKbfnGpm3r1e7rtsicDH8D0WYgjieI8FSgZAd0c_lpajggs2MyHU0v6Jkzekhde5Yi9bkM/s2240/review-anime-my-happy-marriage.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="review-anime-my-happy-marriage" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWpjU-9Rwicq57u5dE9QIrp9aBklnx9C2b51bO9OJcAqF5koczrvxJ9v-0HsNJEgSjr4MwnZ3J8v3dR1Y9KWJskcuuX1R968lYino607PRRbn352OjwoZtaTjKbfnGpm3r1e7rtsicDH8D0WYgjieI8FSgZAd0c_lpajggs2MyHU0v6Jkzekhde5Yi9bkM/w640-h360/review-anime-my-happy-marriage.jpg" title="review-anime-my-happy-marriage" width="640" /></a></div><p>Nonton anime itu asyik, ya? Eh, kamu juga suka? Sama ya? hehe. Aku jadi ingat, dulu suka banget baca manga hingga berjam-jam. Seru!</p><p>Nah, aku baru nonton anime My Happy Marriage. Oh ya, nggak perlu khawatir, ceritanya aman buat 13 tahun ke atas kok. Dan, dari cerita ini, kita bisa belajar tentang penerimaan diri, keluarga, dan cinta. </p><p>Okay, kamu mungkin penasaran dengan ceritanya kan? Yuk, cek review Anime My Happy Marriage ini sambil ngemil hehe..</p><h3 style="text-align: left;">Sinopsis Anime My Happy Marriage</h3><p>Terlahir sebagai anak yang dianggap nggak berharga, hidup Miyo bagai di neraka. Ia selalu mendapatkan perlakuan buruk dari keluarganya. Bahkan ayah kandungnya pun sering membentaknya.</p><p>Dalam ingatannya, Miyo hanya mengenal kasih sayang ibunya yang telah meninggal. Dan, kini ia hanya memiliki sebuah sisir yang telah patah sebagai peninggalan sang ibu. </p><p>Miyo yang merasa hampa dan putus asa. Ia pasrah saat sang ayah menikahkannya dengan seorang pria terpandang. Ia mengerti bahwa hidupnya tidaklah berarti. Apalagi saat ia tahu pria itu terkenal dengan kekejamannya.</p><p>Hari itu, Miyo keluar dari rumah masa kecilnya dengan mengenakan pakaian baru. Berbeda dengan pakaian hariannya yang lusuh dan penuh tambalan.</p><p>Ia pun berjalan menuju rumah calon suaminya. Ia nggak tahu, nasibnya akan berubah di rumah barunya itu.</p><p>Ia disambut dengan baik oleh pengurus rumah keluarga Kudo. Miyo dan Yuri pun bersahabat. Meskipun perasaannya tak menentu, Miyo berusaha untuk kuat. Ia pun memasak buat calon suaminya tersebut. Sayang, Kiyoka Kudo yang belum mengenal Miyo, tidak menyentuh hasil masakannya. </p><p>Miyo yang patah hati, dihibur oleh Yuri. Yuri menjelaskan alasan keraguan Kiyoka pada orang asing.</p><p>Merasa sedikit terhibur, Miyo kembali bersemangat. Apalagi, saat Kiyoka minta maaf atas sikapnya tersebut.</p><p>Dalam hatinya, Kiyoka merasa heran saat melihat penampilan Miyo. Sebagai gadis muda keturunan bangsawan, penampilan Miyo nggak lebih seperti seorang pelayan. Kiyoka Kudo pun menyelidiki asal-usul keluarga Miyo.</p><p>Kudo merasa marah dan kecewa dengan keluarga Miyo yang telah menelantarkannya. Kudo bertekad untuk menjaga dan melindungi Miyo. Ia pun mengatakan keinginannya untuk segera menikahi Miyo.</p><p>Miyo merasa bahagia saat Kiyoka memberikan hadiah sisir indah padanya. Perlahan, kepercayaan dirinya mulai muncul. Apalagi Kiyoka yang selalu mendorongnya dengan sikap dan ucapannya yang lembut. Kiyoka juga mengajak Miyo jalan-jalan dan belanja. Pengalaman yang belum pernah ia rasakan saat hidup bersama keluarganya.</p><p>Sayangnya, pertemuan Miyo dengan Kaya, adiknya, memicu mimpi buruk bagi Miyo. Hampir setiap malam, Miyo mimpi buruk. Kejadian ini membuat Kudo khawatir. Apalagi, Miyo terlihat makin kurus. Kelelahan akibat mimpi buruk yang mengganggunya tiap malam.</p><p>Lalu, Miyo pingsan di jalan. Untungnya, seorang pria menolongnya. Miyo nggak tahu kalau pria itu adalah Arata, sepupunya sendiri. Orang yang jadi pembuka rahasia tentang siapa Miyo sebenarnya.</p><p>Kudo marah besar saat tahu Miyo diculik untuk kedua kalinya. Ia pun duel dengan Arata untuk metebut kembali Miyo. </p><p>Nah, gimana kisah Miyo selanjutnya? Penasaran kan dengan alasan mimpi buruk Miyo? Kenapa Arata bisa jadi pembuka rahasia Miyo? Yuk, tonton bareng di Netflix hehe.. seru lho!</p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-92157836813033258882024-01-23T08:06:00.000-08:002024-01-23T20:29:08.863-08:00Seni Merelakan Teman Terbaik dalam Hidup Kita <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvHLZFktuKYp7J0RtFXU82SkbdG6auw2MMm55tKVpQYyRiP3M_LizHRFusEt_PRzfpFbpWsMlXj-ZMWhSe2hQcjiwKSS3_m7UaLSgzHyd6DFcmJcbP-xIdGSaorBtjuabzi3XvqStts0sUZvpQU-l92r7Yjcwr7H4IsFuTd1EKAiy_RSwArk5RgV5mRvdz/s2240/seni-merelakan-teman-terbaik-dalam-hidup.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="seni-merelakan-teman-terbaik-dalam-hidup-kita" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvHLZFktuKYp7J0RtFXU82SkbdG6auw2MMm55tKVpQYyRiP3M_LizHRFusEt_PRzfpFbpWsMlXj-ZMWhSe2hQcjiwKSS3_m7UaLSgzHyd6DFcmJcbP-xIdGSaorBtjuabzi3XvqStts0sUZvpQU-l92r7Yjcwr7H4IsFuTd1EKAiy_RSwArk5RgV5mRvdz/w640-h360/seni-merelakan-teman-terbaik-dalam-hidup.jpg" title="seni-merelakan-teman-terbaik-dalam-hidup-kita" width="640" /></a></div><p>Hari itu, kami merasa terharu. Beberapa teman meneteskan air mata saat mendengar ucapan penyemangat dari kepala sekolah. Bagaimana nggak? Setelah sekitar 16 tahun bersama, sekitar 14 orang teman kami akan pindah tugas karena diterima PPPK.</p><p>Bagi keempat belas orang tersebut, aku pikir pasti ada rasa gembira dan cemas. Perasaan yang biasa kita alami saat menghadapi masa depan dan harapan baru. </p><p>Bagi aku yang masih tertinggal, belajar untuk menerapkan seni merelakan teman terbaik dalam hidup kita bukanlah hal mudah. Tapi, aku sadar, bahwa dalam hidup ini perubahan adalah sesuatu hal yang niscaya. </p><p>Begitu pun pertemuan dan perpisahan yang bagaikan mata koin. Keduanya adalah hal yang satu.</p><p>Lalu, gimana cara mempraktikkan seni merelakan teman terbaik dalam hidup?</p><h3 style="text-align: left;"><b>Menikmati moment bersama orang tersayang dan teman terbaik dengan sepenuh hati</b></h3><p>Kalau kata temanku sih, hidup ini harus dinikmati. Konsepnya seperti YOLO, <i>you only life once</i>, dalam pemahaman sederhana. Nikmati yang ada dengan bahagia, karena kamu nggak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok.</p><p>Contohnya, saat duduk bersama temanmu, pandanglah wajahnya saat bicara. Bukan memandang layar gawaimu. Ngobrol dan nikmati harimu dengannya. </p><p>Ya, nikmati teman di sampingmu, jangan malah sibuk dengan teman yang jauh di belahan dunia lain. Paling nggak, jangan buat sahabat di sampingmu kecewa karena kamu sibuk ngobrol dengan teman online-mu. Meskipun, mungkin sahabatmu mengerti, ia pun lama-kelamaan akan marah dan pergi meninggalkanmu. </p><p>Ah, jadi ingat dengan seorang teman yang saat bertemu, pasti sibuk dengan gawai dan laptopnya. Jadi, kehadirannya pun seolah tak ada. Aku sudah mengingatkan doi. Tapi, doi emang sibuk dengan kerjaannya. Entahlah, kelekatannya dengan pekerjaan bikin aku khawatir pada kesehatannya.</p><p>Meskipun begitu aku sadar, pengetahuanku tentang dirinya hanya sebatas yang kulihat dan kudengar. Mungkin saja, begitulah caranya menikmati hidup bersama diri Dan orang lain untuk menghindari keterikatan terlalu dalam dengan orang-orang di sekitarnya. <i>Who knows? Who am I to judge others? </i></p><p>Apa pun itu, cara seseorang menikmati diri dan waktunya adalah hak masing-masing. Aku harus mampu menerimanya, agar aku pun dapat menikmati hari-hariku dengan baik. Seperti menikmati sebuah es krim. Jika kamu sibuk dengan yang jauh, es krim di tangan akan meleleh. Dan, kamu pun nggak bisa menikmati kelezatannya secara utuh.</p><h3 style="text-align: left;">Tidak Menyalahkan Diri dan Orang Lain atas Keberhasilan yang Belum Tercapai</h3><p>Saat mendengar hasil pengumuman PPPK kemarin, beberapa guru yang lulus merasa cemas. Kenapa? Karena gosipnya adalah mereka harus mencari tempat/ sekolah penempatan secara mandiri.</p><p>Duh, galau ya? Kok bisa, guru mencari sendiri? Lalu, apa tugas pemerintah? Begitu kata mereka sambil gelisah mencari sekolah yang bersedia menerima mereka.</p><p>Sementara teman-teman sibuk, kami yang bukan calon guru PPPK hanya jadi penonton. Rasanya aneh sih, menurutku, terkadang saat seseorang yang telah mendapatkan keinginannya, ia justru makin sering mengeluh.</p><p>Sementara orang yang masih berjuang menggapai mimpi tersebut, terlihat lebih bahagia dan tenang.</p><p>Aku pikir, kita nggak bisa menjamin bahwa tercapainya mimpi seseorang akan menjadikan hidupnya lebih baik. </p><p>So, nggak ada alasan untuk menyalahkan diri dan orang lain saat kita belum meraih keberhasilan. Anggap aja, kita akan meraih sukses saat kita siap. InsyaAllah.</p><p>Seperti kisah Sylvester Stallone yang pernah merasakan titik terendah dalam hidupnya. Ia nggak berhenti berusaha. Hingga, ia pun sukses dengan filmya Rocky. </p><h3 style="text-align: left;">Menerima keadaan sebagaimana adanya </h3><div style="text-align: left;">Kadang dalam hidup ini, kita membandingkan hidup dengan orang lain. Mungkin, nggak salah, kalau hidup orang tersebut untuk memotivasi diri agar lebih semangat dalam hidup. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Karena kalau kita terlalu menerima keadaan, hidup kita mungkin nggak akan berubah. Eh, itu sih seperti sikap malas berusaha karena udah betah di zona nyaman. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Seorang kawan pernah cerita tentang dua orang tukang bangunan. Tukang pertama, orangnya rajin, mau belajar, dan sangat bersemangat dalam bekerja. Ia pun sukses menjadi mandor dan mampu membangun rumahnya sendiri.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Sementara tukang kedua, orangnya santai dan bekerja sebisanya. Ia nggak mau belajar. Jadi, kemampuannya sebagai tukang tidak berkembang. Setelah bertahun-tahun, ia masih ngontrak rumah dan tidak punya investasi. </div><p>Mungkin, mirip dengan guru yang malas belajar. Ilmunya nggak berkembang dan nasibnya nggak berubah.</p><p>Bandingkan dengan guru innovative, seperti guru <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/10/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat.html">maman</a> atau guru Sulis. Mereka sukses membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Penghasilan mereka pun jadi lebih baik dibandingkan guru biasa. Keren kan?</p><p>So, menerima keadaan sebagaimana adanya dapat membantu kita berdamai dengan diri. Kita jadi bisa lebih fokus dalam proses pengembangan diri agar jadi pribadi yang lebih baik.</p><h3 style="text-align: left;">Berusaha Berbagi Kebaikan meskipun dengan hal yang sederhana</h3><p>Memberi itu nggak harus banyak. Kita pun nggak harus memberi atau berbagi kebaikan dalam hal materi. Tenaga dan waktu adalah dua hal sederhana yang mungkin bisa lebih berharga dibandingkan materi.</p><p>Seperti saat seorang temanku, Lia yang kehilangan suaminya karena COVID. Semua teman berusaha membantunya dari duduk di sampingnya untuk mendengarkan hingga mengantarnya pulang saat terlalu sedih.</p><p>Sikap perhatian sederhana ini adalah usaha sederhana dalam berbagi kebaikan. Usaha yang menyadarkanku bahwa pada akhirnya kita pun harus merelakan teman terbaik kita. Dan, kita nggak punya cara lain, karena itulah salah satu cara untuk terus hidup dan <i>move on.</i></p><p>Kita pun nggàk bisa hidup sendiri dan membiarkan orang lain yang membutuhkan kita. Sehingga, berusaha berbagi kebaikan adalah Seni merelakan teman terbaik dalam hidup kita. Seperti menyumbangkan uang di saku kita untuk orang yang lapar di dekat kita. </p><p>Meskipun tahu bahwa kita menghasilkan uang dengan kerja keras, kita berusaha merelakan untuk orang lain. Kita mengerti bahwa uang mungkin bisa jadi teman terbaik di saat sulit. Tapi, orang-orang yang membutuhkan tersebut, bisa jadi DOA terbaik buat kita. Bukankah kebaikan itu akan kembali pada diri kita?</p><h3 style="text-align: left;">Selalu Bersyukur atas Keberuntungan yang Dimiliki</h3><p>Dalam obrolan dengan Santi, temanku, ia bilang begini, "kita kadang harus menulis keberuntungan kita." Bukan. Bukan untuk membandingkan diri dengan orang lain yang hidupnya lebih tidak beruntung dari kita. Kita menghitung keberuntungan diri, agar kita selalu bersyukur.</p><p>Emang sih, aku pernah dengar seorang ustad yang harus bertobat selama 30 tahun hidupnya, karena ia mengucapkan syukur saat rumahnya selamat dari kobaran api. Padahal saat itu rumah tetangganya habis terlalap api. </p><p>Ah, mungkin rasa syukur itu yang harus aku hindari, karena seperti rasa bahagia di atas kesusahan orang lain. Ya kan?</p><p>Rasa syukur atas keberuntungan diriku ini adalah murni rasa terima kasihku pada Allah tanpa membandingkannya. Karena aku percaya, Allah pasti memberikan padaku apa-apa yang terbaik bagiku. </p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-55773619507226975832024-01-20T08:06:00.000-08:002024-01-20T09:32:15.905-08:00Siapa bilang Orang Biasa tidak Berpolitik?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKvjmT1TiC2HK5Numur6hls0DLVQ1qXoUBSr0cmB9pUM-MY_AcYCmCdX5PxElg2cBVkMbPzb_2H17YLPfWTP8MEnUSyRXXrs8qhyphenhyphenPVoNrSDIzORf5VQxFkymHm_LJNOgirTOr3vMp_XmLuzjO3vfPleo68jD54jyGhWsOGtK2gTKy1Y6fweN_t7h-NoWgh/s2240/siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKvjmT1TiC2HK5Numur6hls0DLVQ1qXoUBSr0cmB9pUM-MY_AcYCmCdX5PxElg2cBVkMbPzb_2H17YLPfWTP8MEnUSyRXXrs8qhyphenhyphenPVoNrSDIzORf5VQxFkymHm_LJNOgirTOr3vMp_XmLuzjO3vfPleo68jD54jyGhWsOGtK2gTKy1Y6fweN_t7h-NoWgh/w640-h360/siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik.jpg" title="siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik" width="640" /></a></div><div><br /></div>Sebentar lagi kita akan merayakan pesta politik terbesar di Indonesia. Memilih calon pemimpin rakyat untuk memimpin negeri tercinta Indonesia. Aktivitas yang juga merupakan bukti peran aktif kita dalam berpolitik.<div><br /></div><div>Jadi, siapa bilang orang biasa tidak berpolitik? Karena tanpa kita, pesta demokrasi tiap lima tahun ini mungkin nggak akan berhasil.</div><div><br /></div><div>Lalu, apa aja sih peran orang biasa seperti kita dalam dunia politik di negeri ini?</div><div><br /></div><div>Seperti halnya dalam keluarga, setiap anggota keluarga pun punya peran politik di dalamnya, seperti aktivitas diskusi/ rapat untuk pemecahan masalah keluarga, ikut serta dalam kegiatan keluarga, dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>Dan, peran kita dalam berpolitik sebagai warga negara, pastinya sih, adalah ikut pemilu nanti. Untuk itu, kita perlu mengenal calon para wakil rakyat yang akan kita pilih. </div><div><br /></div><div>Okay, sebelumnya, yuk kita cek pengertian dari berpolitik. </div><h3 style="text-align: left;">Pengertian Berpolitik</h3><div>Berasal dari bahasa Yunani, polis, politik berarti negara. Dalam pengertian luas, politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan digunakan untuk masyarakat untuk menegakkan peraturan yang ada di masyarakat tersebut. </div><div><br /></div><div>Lalu, pengertian ini pun berkembang menjadi suatu interaksi antara individu satu dengan individu yang lain agar bisa mencapai kebaikan bersama.</div><div><br /></div><div>Artinya di sini, di dalam keluarga sebagai lingkungan terkecil pun, kita melakukan aktivitas politik. Wuih, baru sadar kalau aku pun berpolitik di rumah, karena semua aktivitas di dalam rumah kita dilakukan untuk kebaikan bersama.</div><div><br /></div><div>Sebut aja, saat seorang ibu akan pergi ke pasar, maka ia akan melakukan aktivitas politik bersama anak-anak. Biasanya sih, kalau tidak dilakukan kesepakatan, anak-anak akan meminta jajan melebihi uang saku mereka. </div><div><br /></div><div>Nah, dengan aktivitas berpolitik ini, ibu bisa belanja sesuai kebutuhan dan kebaikan semua anggota keluarga.</div><h3 style="text-align: left;">Contoh aktivitas berpolitik bagi orang biasa</h3><div>Sebagai orang biasa, kita pun berpolitik. Kenapa? Karena kita adalah warga masyarakat dan warga negara yang punya peran penting dalam kemajuan masyarakat dan negara kita.</div><div><br /></div><div>Nah, berikut contoh kegiatan berpolitik yang biasa kita lakukan.</div><div><br /></div><div>1. Dalam keluarga, yaitu: diskusi penentuan tempat liburan, rapat keluarga saat ada konflik, diskusi untuk karir anak dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>2. Lingkungan RT/RW, yaitu: rapat jadwal siskamling, rapat pemilihan ketua RT/ lingkungan, dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>3. Sekolah, yaitu: pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua osis, rapat osis, rapat kenaikan kelas, dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>4. Warga negara, yaitu: mengikuti pemilu, mengikuti pilkada, dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>5. Warga dunia, yaitu: aktivitas ikut memberikan opini atas peristiwa genosida di Palestina, ikut menyuarakan pendapat atas kekejaman perang di media sosial, dan lain-lain.</div><h3 style="text-align: left;">Mengetahui visi dan misi</h3><div>Dalam kehidupan ini, kita pasti selalu dihadapkan pada pilihan. Pilihan yang mungkin nggak mudah diambil, karena memiliki konsekwensi yang nggak main-main.</div><div><br /></div><div>Tapi, pilihan untuk abstain pun bukanlah pilihan bijak. Bayangkan aja, kalau semua warga negara abstain dalam pemilu, bagaimana efeknya bagi kestabilan politik negara kita. Duh, nggak usah dibayangkan ya?!</div><div><br /></div><div>Memilih itu harus! </div><div><br /></div><div>Memang, kalau hanya pilih makanan yang mau kita makan, mungkin nggak terlalu sulit, karena dampak pilihan hanyalah diri sendiri. Tapi, kalau nggak milih, dan nggak makan? Efeknya tubuh jadi lapar. Lalu, kita bisa jatuh sakit saat kebiasaan tidak memilih ini terjadi. </div><div><br /></div><div>Begitu pun saat memilih sesuatu atau seseorang sebagai pemimpin hidup atau negara, selalu ada risiko atas pilihan. Jadi, kita harus kritis dan bertanggungjawab dengan pilihan kita. </div><div><br /></div><div>Kenapa? Karena hasil dari pilihan kita akan berdampak bagi kehidupan banyak orang selama kurun waktu tertentu. Kalau salah pilih, kehidupan orang banyak bisa sulit. Dan, kalau kita memilih orang yang tepat, hidup masyarakat bisa lebih sejahtera.</div><div><br /></div><div>Duh, seperti milih jodoh ya? wkwk</div><div><br /></div><div>Lalu, bagaimana cara memilih calon pemimpin yang baik? Caranya sih susah-susah gampang. Apalagi, teknologi membuat informasi tentang calon pilihan kita mudah untuk diakses. Sayangnya, kita harus kritis dengan informasi yang tersebar tersebut. Kita kudu cross-check informasi, agar kita memperoleh data akurat.</div><div><br /></div><div>Dan, cara kita untuk ikut aktif berpolitik adalah dengan memberi kontribusi untuk negeri ini, yaitu ikut menyoblos saat pemilu nanti. Lalu, agar nggak salah pilih, kita harus mengetahui visi dan misi calon pemimpin kita.</div><div><br /></div><div>Lha iya lah, kalau nggak tahu, nanti kita bisa asal coblos aja. Jangan-jangan, yang dilihat itu asal gambar oke, trus dicoblos. Duh.</div><div><br /></div><div>Untuk itu, kita bisa cek visi misi calon kita, misalnya; program pengentasan kemiskinan, menghadirkan keadilan, mempercepat pembangunan generasi unggul, dan lain-lain.</div><div><br /></div><div>Insya Allah, kalau udah tahu visi misi calon pemimpin, kita bisa memilih sesuai kata hati. </div><div><br /></div><div>Harapannya, pilihan kita nantinya dapat mengemban amanat rakyat sesuai janji yang telah dilakukan. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgiVhqi7HGLBV3kwxnnMoV9h0u0VW9e3XbQdA_-TnNg0syQRYfVrD9zx-jKHGxTFkPhwNz1bSPsx0rZF8gUkCw_5UO_k4AY-ImyA3ceUQ4z9xmz_kp7UyFlho3ykDx30FxHlhxH2aHSKG-04U_TcqHfZ6zkGjLXJ99gpyxJcD3cXlx7jHUKV5IBviDP1si/s2240/siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik-medsos.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgiVhqi7HGLBV3kwxnnMoV9h0u0VW9e3XbQdA_-TnNg0syQRYfVrD9zx-jKHGxTFkPhwNz1bSPsx0rZF8gUkCw_5UO_k4AY-ImyA3ceUQ4z9xmz_kp7UyFlho3ykDx30FxHlhxH2aHSKG-04U_TcqHfZ6zkGjLXJ99gpyxJcD3cXlx7jHUKV5IBviDP1si/w640-h360/siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik-medsos.jpg" title="siapa-bilang-orang-biasa-tidak-berpolitik" width="640" /></a></div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Orang Biasa Berpolitik</h3><div>Dulu, aku mengira bahwa hanya kalangan elit aja yang bisa berpolitik. Lalu, saat bagaimana sebuah revolusi besar di beberapa negara yang dilakukan oleh orang biasa terjadi, aku pun mengerti bahwa orang biasa pun berpolitik.</div><div><br /></div><div>Mungkin, kejadian yang agak baru adalah bagaimana sekumpulan anak muda pecinta K-Pop pernah mengeluarkan petisi untuk perlindungan hewan. Bahkan, aku pun membaca bahwa seorang Trump pun pernah mengancam penutupan Twitter cs, karena cuitan yang dilakukan orang biasa.</div><div><br /></div><div>Dan, peristiwa yang masih terjadi hingga hari ini adalah orang-orang biasa yang menyuarakan anti kekerasan dan kekejaman yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Suara rakyat di seluruh dunia ini pun mengguncang para sekutunya yang akhirnya menyutujui gencatan senjata selama beberapa hari. </div><div><br /></div><div>Sayangnya, suara rakyat di seluruh dunia ini belum membuka mata dan telinga para penjajah ini untuk menghentikan aksi brutalnya pada anak-anak dan perempuan di Palestina. </div><div><br /></div><div>Namun, nggak ada yang bisa membungkam hati nurani semua orang. Bahkan, kini, banyak orang yang mulai menyadari bahwa kemanusiaan itu haruslah ada di atas kekuasaan. Bukankah seharusnya politik itu memberi kekuasaan bagi pemimpin negara sebagai pelindung bagi rakyat atau orang-orang tertindas di seluruh dunia?</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-38546125024068786652024-01-17T08:43:00.000-08:002024-01-17T13:53:50.269-08:00Tanggung Jawab Legacy Terbaik bagi Peserta Didik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiAprIFwetePXotkoqtnC_pFIJVIzgxWKqdviV_66-bFM9ggfMJtFhoajR_u-Lo0HvbK-jR-bfntuMEvwKGwv8fJ1Fe9_-NpjfA7l_5y_tbJhuVlun8XlWAVlWmM-FgqkDoGKu_DOW5tgB68ydwKQZhcgdCiu-PcQgNzCAZ_KaJ-AtClc3M-xbt4sj-V12/s2240/tanggung-jawab-legacy-terbaik-bagi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tanggung-jawab-legacy-terbaik-bagi-peserta-didik" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiAprIFwetePXotkoqtnC_pFIJVIzgxWKqdviV_66-bFM9ggfMJtFhoajR_u-Lo0HvbK-jR-bfntuMEvwKGwv8fJ1Fe9_-NpjfA7l_5y_tbJhuVlun8XlWAVlWmM-FgqkDoGKu_DOW5tgB68ydwKQZhcgdCiu-PcQgNzCAZ_KaJ-AtClc3M-xbt4sj-V12/w640-h360/tanggung-jawab-legacy-terbaik-bagi.jpg" title="tanggung-jawab-legacy-terbaik-bagi-peserta-didik" width="640" /></a></div><p>"Duh, hampir aja." Seorang guru bicara pada sahabatnya di ruang guru. Ia pun bercerita tentang anak yang hampir saja tersambar truk gara-gara lompat pagar. Aktivitas bolos yang melanggar tata tertib sekolah ini sangat tidak terpuji dan berbahaya bagi keselamatan siswa tersebut.</p><p>Perilaku tidak baik tersebut merupakan bentuk kurangnya rasa tanggung jawab siswa pada dirinya. </p><p>Sehingga, aku pun berpikir bahwa menumbuhkan rasa tanggung jawab merupakan legacy terbaik bagi peserta didik. Lalu, apa sih arti dan kenapa tanggung jawab itu penting bagi peserta didik? </p><p>Okey, aku akan ceritakan pengalamanku selama mengajar peserta didik di SMK selama beberapa tahun ini. Pengalaman ini mungkin ada kaitannya dengan alasanku mengatakan bahwa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada peserta didik dapat dijadikan legacy.</p><p>Namun, sebelumnya, kita cek dulu pengertian tanggung jawab ya.</p><h3 style="text-align: left;">Apa sih tanggung jawab itu?</h3><p>Sederhananya sih, tanggung jawab adalah melakukan tugas dan kewajiban dengan baik. Kita juga dapat mengartikan tanggung jawab sebagai keadaan wajib menanggung risiko atas perbuatan yang kita lakukan atau tidak lakukan sesuai dengan kesepakatan yang sudah dilakukan sebelumnya.</p><p>Sebagai contoh, saat anak mendaftar sekolah, orang tua murid/ wali murid dan siswa akan menyetujui kesepakatan tata tertib sekolah dengan menandatangani surat perjanjian bermaterai. </p><p>Dalam kesepakatan tersebut, tertera kesediaan orang tua/ wali murid dan siswa untuk mentaati aturan dan tata tertib sekolah. Aturan dan tata tertib sekolah biasanya berisi kewajiban dan tanggung jawab peserta didik.</p><p>Tujuan kesepakatan tersebut adalah agar orang tua/ wali murid mengetahui, mengerti dan menyadari hak dan kewajiban anak sebagai peserta didik. Setelah itu, harapannya peserta didik tersebut dapat menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik.</p><h3 style="text-align: left;">Contoh Tanggung jawab peserta didik di sekolah</h3><p>Meskipun sudah lama nggak sekolah, aku masih ingat tanggung jawab saat bersekolah dulu. Tentunya, itu dikarenakan aku seorang guru ya? wkwk. </p><p>Salah satu contoh tanggung jawab saat bersekolah yang aku ingat adalah datang tepat waktu. Kewajiban yang dulu kadang-kadang lalai aku lakukan. Ah, aku jadi malu wkwk.</p><p>Dan, sebagai akibatnya adalah aku dihukum bersih-bersih kantor wkwk. </p><p>Nah, sebagai guru dan wali kelas, aku sekarang sering memberikan nasihat bagi peserta didik yang tidak hadir tepat waktu di sekolah. Aku menyampaikan risiko bagi seseorang yang memiliki kebiasaan terlambat. Apalagi, sebagai anak SMK, mereka dipersiapkan untuk menjadi lulusan yang siap kerja. </p><p>Nah, kalau terbiasa terlambat, bagaimana bisa bekerja dengan baik? Jangan sampai, pas sudah bekerja, dipecat atau dipotong gajinya karena terlambat. Duh, nggak enak kan? </p><p>Dan, selain datang tidak terlambat, peserta didik memiliki tanggung jawab lain yang wajib dipatuhi , seperti:</p><div style="text-align: left;">1. Menggunakan seragam sesuai jadwal sekolah</div><div style="text-align: left;">3. Mengenakan atribut sekolah, seperti: topi, dasi, badge, dan lain-lain.</div><div style="text-align: left;">4. Mengikuti proses pembelajaran sesuai jadwal yang telah dibuat sekolah.</div><div style="text-align: left;">5. Patuh pada guru dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik.</div><div style="text-align: left;">6. Mengikuti kegiatan eskul sekolah yang diminati agar peserta didik dapat mengasah minat dan bakatnya.</div><div style="text-align: left;">7. Mengenakan seragam sekolah dengan rapi, berambut pendek bagi anak laki-laki.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Kewajiban di atas biasanya terpampang jelas di poster besar yang dipajang di dinding sekolah. Sehingga, siswa nggak punya alasan untuk lupa atau tidak tahu dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peserta didik.</div><h3 style="text-align: left;">Arti tanggung jawab bagi Peserta Didik</h3><p>Aku selalu ingat ucapan kepala sekolah bahwa tanggung jawab guru SMK itu bukan hanya meluluskan siswa, tapi juga membantu mereka untuk dapat bekerja di dunia industri. Tugas besar yang nggak mungkin tercapai tanpa kerja sama dari semua pihak.</p><p>Dulu sih, aku sempat berpikir bahwa peserta didik akan sukses hidupnya saat nilai di raportnya bagus. Bahkan, parahnya, aku kita seorang anak itu keren, kalau ia selalu jadi penurut dan diam di kelas. Pemikiran yang mungkin harus aku rekonstruksi ulang.</p><p>"Nggak nyangka lho. Anak itu sekarang sukses buka bengkel besar di Morotai. Udah buka cabang lagi." Itu kata teman saat ke sekolah. Wajahnya cerah. Ia bilang, servis mobilnya gratis karena pemilik bengkel adalah alumni sekolah.</p><p>Wah, rasanya ikut senang. Namun, sejak itu pemikiranku berubah. Aku nggak lagi melihat anak yang terlihat aktif sebagai anak yang bermasalah. </p><p>Kenapa?</p><p>Karena aku pikir anak-anak tersebut mungkin nggak menemukan jawaban atas pertanyaan yang ia miliki di sekolah. Atau sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai atas semua bakat yang anak-anak miliki. </p><p>Sebut aja untuk eskul, di sekolahku hanya ada eskul sepak bola, tari, voli, silat, pramuka, dan paskibra. Sementara eskul lain, belum dapat difasilitasi dengan alasan keterbatasan dana dan lain-lain. Sehingga, anak-anak dengan minat dan bakat lain tidak memiliki kesempatan untuk menyalurkan bakatnya di sekolah.</p><p>Karena itulah, pemikiranku lebih terbuka sekarang. Dalam setiap kegiatan PPK (Pendidikan Penguatan Karakter) yang aku dan teman-teman lakukan, kami lebih menekankan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab. </p><p>Sederhananya sih, aku menyampaikan seperti ini,</p><p></p><blockquote>"Urus urusanmu sendiri."</blockquote><p></p><p>Contoh sikap yang kuberikan adalah</p><div style="text-align: left;">1. Merapikan tempat tidurmu sendiri<br />2. Mencuci bekas makanmu sendiri<br />3. Mencuci bajumu sendiri<br />4. Beribadah pada Tuhan</div><p>Keempat sikap tanggung jawab ini, menurutku bisa jadi awal pencapaian yang bisa memberi stimulus kesuksesan siswa di kelas. </p><p>Bukankah kesuksesan kecil bisa jadi awal kesuksesan yang lebih besar?</p><h3 style="text-align: left;">Kenapa peserta didik harus memiliki rasa tanggung jawab?</h3><p>Setiap manusia mengalami beberapa fase penting dalam hidupnya. Salah satunya adalah masa sekolah yang memiliki tantangan sesuai dengan zamannya. </p><p>Artinya, kita nggak bisa membandingkan zaman sekarang dengan zaman saat kita bersekolah dulu. </p><p>Tapi, apakah peserta didik tetap harus memiliki rasa tanggung jawab?</p><p>Yups. Benar sekali. Peserta didik wajib memiliki rasa tanggung jawab disesuaikan dengan level usia dan tingkatannya dalam belajar. Seperti anak SD yang memiliki level tanggung jawab lebih sederhana dibandingkan anak SMP. </p><p>Sehingga, menanamkan rasa tanggung jawab bagi peserta didik ini dapat membantu mereka untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih besar. </p><p>Aku sih membayangkan bagaimana guru atau orang tua dari Putri Ariani dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab pada penyanyi Indonesia yang sudah mendunia ini. Kesuksesan seorang Putri, pastilah nggak terlepas dari peran orang tua dan guru dalam membimbingnya untuk mencapai impian. </p><p>Begitu pun bagi seorang anak yang melakukan tindakan tidak terpuji, seperti tawuran. Anak tersebut harus bertanggung jawab dengan menerima konsekwensi perbuatannya. Dalam beberapa kasus ringan, si anak akan dimintai kesaksiannya di hadapan penyidik kepolisian di kantor polisi. Namun, dalam kasus lebih berat, anak tersebut bertanggung jawab dengan menerima hukuman di hotel prodeo.</p><p>Dalam PPK atau diskusi yang aku lakukan bersama siswa, biasanya kami membahas isu-isu tawuran yang kerap terjadi belakangan ini. Aku menggambarkan risiko bagi siapa pun yang lalai melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.</p><p>Selain contoh tersebut, aku pun mengajak mereka memperhatikan orang sukses di sekitarnya. Bagaimana tanggung jawab ini mempengaruhi seorang anak dalam berperilaku. Kalau kata seorang siswaku sih begini, "Bu, saya memang nakal, tapi saya sih nggak mau nyusahin orang tua. Gini-gini, saya masih punya tanggung jawab."</p><p>Dan, anak ini selalu jujur kalau melakukan kesalahan, seperti bolos pas pelajaran, terlambat masuk kelas dan lain-lain. Ia berani mengakui perbuatannya dan menanggung risikonya. Salut, sih. Tapi, kadang gemes juga. Kok, bisa diulang-ulang wkwk.</p><p>Sehingga, aku pun memanggil orang tuanya dan berdiskusi dengan mereka. Harapanku sih, di rumah, orang tua dapat mengajak anaknya tersebut untuk sharing tentang pentingnya rasa tanggung jawab sebagai seorang anak, siswa, anggota masyarakat, dan hamba Allah. Aku yakin, dengan komunikasi baik yang terjalin ini, anak dapat memahami bahwa tanggung jawab merupakan filosofi hidup bagi seorang manusia.</p><p>Karena bukankah mahluk lain nggak memiliki privilege tanggung jawab seperti kita? Paling nggak, aku belum pernah menyaksikan pengadilan ayam, karena ia mencuri jagung tetangga. Konsekwensinya sih bukan pada ayam, tapi pada manusia sebagai pemilik ayam.</p><p>Meskipun mungkin, tanggung jawab dan budaya kerja beberapa hewan pun, ada yang dapat dijadikan bahan perenungan. Sebut aja, lebah, semut, dan lain-lain. Namun, tentunya, budaya kerja hewan nggak akan lebih rumit dari budaya kerja kita.</p><p>Tanggung jawab juga erat kaitannya dengan budaya kerja yang diptaktikkan di dunia usaha atau dunia industri. Budaya kerja yang merupakan nilai, karakteristik, dan atribut yang dimiliki oleh perusahaan dan dijalankan oleh pekerja. </p><p>Budaya kerja yang masuk dalam mata pelajaran wirausaha dan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ini secara praktik dicontohkan dalam kegiatan di kelas, seperti: </p><div style="text-align: left;">1. Menyesuaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu<br />2. Berani mengakui kesalahan, menerima konsekwensi dari perbuatan sebagai usaha perbaikan<br />3. Mengatasi masalah dengan segera<br />4. Komitmen dengan tugas yang diberikan</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Aku pikir dengan legacy tanggung jawab yang tertanam pada peserta didik akan menjadi modal utama untuk kesuksesan anak di masa depan.</div><h3 style="text-align: left;">Tanggung jawab legacy terbaik bagi peserta didik</h3><p>Menanamkan rasa tanggung jawab pada peserta didik merupakan proses pembelajaran seumur hidup. Proses yang membutuhkan konsistensi usaha dari semua pihak, seperti guru, orang tua dan masyarakat.</p><p>Tugas ini nggak bisa dilakukan sendiri.</p><p>Harapannya, dengan menanamkan tanggung jawab sebagai legacy terbaik bagi peserta didik, kita dapat mempersiapkan generasi emas ini dalam menghadapi perubahan zaman yang serba cepat ini. </p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-90478243370613217242024-01-14T07:34:00.000-08:002024-01-14T08:49:48.334-08:00Tip Bahagia Menjadi Diri Sendiri <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrONdxAKTfbAVvQZ3sWz2JbJ-c8XTQThJVI6GjxvPkMBCpSekVdzM-psEKZOOtbzF4fRKCDpwL8PsbEFl_1U6rKmxoAHXLzAxelWw2g8duUlHff5LIP44_wDnK4hDnt0awg8rxsReGPctptNJxcTSABpcgz8ovaPKBcWnrNlGLIivNAcozp7y-fHsxv7B4/s2240/tip-bahagia-menjadi-diri-sendiri.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tip-bahagia-menjadi-diri-sendiri" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrONdxAKTfbAVvQZ3sWz2JbJ-c8XTQThJVI6GjxvPkMBCpSekVdzM-psEKZOOtbzF4fRKCDpwL8PsbEFl_1U6rKmxoAHXLzAxelWw2g8duUlHff5LIP44_wDnK4hDnt0awg8rxsReGPctptNJxcTSABpcgz8ovaPKBcWnrNlGLIivNAcozp7y-fHsxv7B4/w640-h360/tip-bahagia-menjadi-diri-sendiri.jpg" title="tip-bahagia-menjadi-diri-sendiri" width="640" /></a></div><p>"Sudah nikah? Anaknya berapa? Kok, nggak lanjut kuliah? Kenapa kamu nggak bisa? Dan, masih banyak pertanyaan lain yang pasti sering kamu dengar baik dari teman dekat atau keluargamu. Ya kan?</p><p>Bahkan, mungkin aja orang yang kenal biasa denganmu ikut bertanya hal-hal seperti itu. </p><p>Padahal, bisa aja, mereka hanya sekedar bertanya karena kepo. Bukan karena benar-benar peduli dengan kamu. Karena orang yang peduli, tidak hanya bertanya, mereka akan mendukung apa pun pilihan hidupmu. Asalkan kamu bahagia. </p><p>Ah, itu hanya pemikiranku lho hehe..<i> no pun intended.. as long as you know you,</i> <i>everything is gonna be okay.</i> Dan, kalau pun hidupmu sedang nggak baik-baik aja, yakin aja, semua pasti berlalu.</p><p><i>So, anyway</i>, aku ingin berbagi tip bahagia menjadi diri sendiri ala diriku yang sudah sekitar 4 dekade hidup di dunia ini. </p><h3 style="text-align: left;">Tersenyum aja</h3><p>Pernah dimarahi orang pas lagi di jalan? Atau pernah dimarahi karena kesalahan orang lain? Padahal kamu nggak kenal orang itu dan kamu pun nggak mengganggunya. Aneh kan? Tapi, aku pernah mengalami masalah ini. </p><p>Mungkin, kejadian ini mirip dengan netizen yang julid dengan orang lain di media sosial. Padahal mereka nggak kenal, nggak tahu, dan nggak mau tahu tentang orang tersebut. Tapi, mereka (netizen) bisa dan tega memberi komentar yang mungkin menyinggung perasaan orang lain.</p><p>Lalu, apa responku? Tak peduli? Tak mendengarkan? Yups, opsi tersebut bisa aku lakukan. Tapi, layaknya manusia biasa, aku kadang pun tidak dalam kondisi yang dapat mudah menerima omelan orang lain yang tanpa sebab. </p><p>Kalau kata temanku sih,<i> loe jual gue beli.</i> </p><p>Tapi, aku sadar apa pun yang dilakukan dengan emosi berlebihan, dapat menghasilkan masalah baru dan penyesalan di masa depan.</p><p>Jadi, bagaimana sebaiknya? </p><p>Aku ingat temanku, Daisy namanya, ia bilang begini, "Semarah apa pun orang lain pada kita, kalau kita hadapi dengan <b>senyum</b>, pasti akan reda juga." </p><p>Aku pun mencoba trik ini. Eh, orang yang marah itu tambah kesal melihat aku tersenyum. Lalu, ia pun pergi, karena nggak aku ladeni..hehe.</p><p>Mungkin, orang itu pikir, ia benar dan aku yang salah ya? Kadang-kadang emang gitu ya? Si doi yang salah, eh, si doi sendiri yang marah-marah dan menyalahkan orang lain. <i>What a twisted mind </i>wkwk..</p><p>Memang ya, kita nggak bisa mengatur cara orang bersikap pada kita. Tapi, kita bisa mengatur respon kita atas sikap orang lain. Ya kan? Dan, tersenyum mungkin nggak menyelesaikan masalah, tapi, paling nggak masalah nggak akan bertambah. </p><p>Lalu, dengan tersenyum, hati yang terasa panas karena marah perlahan akan tenang. Kita pun bisa berpikir jernih untuk mencari solusi terbaik dari masalah yang sedang kita hadapi.</p><p>Sayangnya, mungkin kita nggak terbiasa atau sulit tersenyum saat sedang emosi. Rasanya dada ini berat banget. Ya kan? Nah, kalau aku pernah mencoba trik yang disampaikan oleh seorang mentor saat pelatihan <i>mindfulness</i> kemarin.</p><p>1.Duduklah di tempat yang nyaman. Usahakan dirimu sesantai mungkin. </p><p>2. Pejamkan mata. Hitunglah dalam hati dari 1 sampai 20. Lalu, perlahan tarik napas. Tahan hingga hitungan kesepuluh atau limabelas. Selanjutnya, hembuskan napas perlahan lewat mulut.</p><p>3. Buka mata perlahan dan bernapaslah dengan tenang. Fokus aja pada hal positif dalam hidup ini. Fokus pada hal yang bisa kamu selesaikan saat itu. Insha Allah, kamu bisa tersenyum.</p><p>Jika posisimu nggak memungkinkan untuk duduk atau memejamkan mata, kamu bisa bernapas perlahan dan mengeluarkannya pelan-pelan. Tenangkan diri. Fokus aja pada hal positif dalam hidupmu. InsyaAllah, kamu bisa tersenyum. </p><p>Dan, kamu tahu, tersenyum itu bisa membuat wajahmu terlihat lebih menawan. Percaya deh!</p><h3 style="text-align: left;">Jalanin aja</h3><p>Urip mung mampir ngombe. Hidup itu seperti mampir minum. Nggak usah terlalu <i>nemen</i> dipikir. Kalau kata anak gaul sih, <i>do not overthink. </i>Toh<i>, </i>hidup hanya sesaat. Nikmati aja yang ada saat ini.</p><p>Ucapan di atas biasa kita temukan dan dengar di YouTube atau podcast motivasi. Memang sih, ucapan seperti ini bisa jadi pedang bermata dua bagi beberapa orang.</p><p>Kadang ucapan ini, bikin orang malas untuk bekerja keras dalam hidupnya. Alasannya ya hidup kan hanya sebentar, nggak perlu <i>ngoyo-ngoyo</i>. Tapi, kalau nggak kerja keras, emang mau hidupmu jadi beban orang lain? Tentu nggak, kan?</p><p><i>So,</i> gimana seharusnya? Ya, kita jalanin aja hidup ini tanpa berlebihan. Salah satu caranya ya dengan membagi waktu dengan baik. Kita harus bisa membagi waktu untuk bekerja, keluarga, dan diri sendiri. </p><p>Tip manajemen waktu yang efektif yang bisa kita lakukan adalah</p><p><b>1. Membuat perencanaan</b>. Biasanya sih dalam bekerja, kita sering lupa untuk melakukan perencanaan. Alasannya sih, pekerjaan yang dilakukan merupakan rutinitas sehari-hari. Istilahnya sih, sambil memejamkan mata aja, pekerjaan bisa selesai. Bener juga sih, sambi memejamkan mata, perkerjaan beres. Tapi, pasti, waktunya nggak diketahui dan hasilnya pun mungkin aja nggak sesuai dengan ekspektasi.</p><p>Lha ya iya, kan tidur? Gimana mau beres? wkwk.</p><p>Aku bisa ambil contoh seorang ibu rumah tangga yang asyik ngobrol pagi-pagi dengan tetangganya. Beliau belum masak, cuci piring, cuci baju, apalagi mandi. </p><p>Ia bilang sih, "gampang, bentar lagi juga beres." Dan, seperti yang kita duga, beberapa pekerjaan tersebut belum selesai dikerjakan dan ditunda keesokan harinya, karena beliau harus mengerjakan pekerjaan lain. Akhirnya, pekerjaan di rumah berantakan dan konflik terjadi, seperti: anak belum makan, telat pergi ke sekolah, dan lain-lain.</p><p>Dengan kata lain, meskipun pekerjaan rutin terlihat sederhana, kita perlu perencanaan waktu dan to do list. Tujuannya agar pekerjaan selesai sesuai target.</p><p><b>2. Disiplin waktu</b>. Manajemen waktu yang baik akan memudahkan kita dalam menyelesaikan pekerjaan. Saat kita disiplin dalam pekerjaan, kita bisa meluangkan waktu untuk hal lain, seperti rekreasi atau melakukan hobi.</p><p>Oya, kalau pekerjaan sudah selesai, kamu bisa tidur kok. Asalkan, jangan kelamaan, takutnya bablas wkwk. </p><p>Anyway, kata disiplin waktu inilah yang sering jadi kata kunci bagi kesuksesan seseorang. Kebiasaan yang sampai saat ini pun masih belum bisa aku kuasai. Aku masih berlatih agar bisa disiplin waktu. </p><p>Aku sadar bahwa dengan disiplin waktu, aku bisa memudahkan diriku untuk mengerjakan pekerjaan lain.</p><p><b>3. Fokus</b> dengan apa yang sedang dikerjakan. Kita bisa selesaikan pekerjaan satu per satu. Biasanya saat kita mengerjakan satu tugas dan memikirkan pekerjaan lain, maka penyelesaian tugas akan lebih lama. </p><p><b>4. Berani mengambil keputusan</b>. Dalam mengerjakan apa pun, kita harus berani mengambil keputusan. Contohnya sih, seperti saat kita mengendarai kendaraan, kita harus memutuskan waktu keberangkatan, jalan yang kita tempuh, dan lain-lain. Artinya, dalam hidup ini kita harus berani ambil keputusan dan risikonya. </p><p>Nggak ada aktivitas yang berjalan baik di dunia ini tanpa keberanian untuk mengambil keputusan. Ya kan?</p><p><b>5. Menjaga kesehatan</b>. Dan, aku pikir, saat kita mampu mengatur waktu kita dengan baik, hidup akan lebih mudah. </p><p>Kalau kata guruku sih, "kita semua punya 24 jam dalam sehari. Tinggal dibagi aja, 8 jam kerja, 8 jam tidur, 8 jam lagi untuk hobi atau aktivitas lain.." Yah, paling nggak, kamu bisa atur waktumu, agar sesuai dengan kebutuhanmu sendiri. </p><p>Kenapa? Karena tiap orang itu berbeda. Manajemen waktu ibu rumah tangga dan pekerja wanita pasti berbeda. Masing-masing harus bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan dalam hidup mereka.</p><p>Contohnya sih, temanku yang ibu rumah tangga, memiliki jam kerja di rumah yang lebih panjang. Mereka bisa bekerja lebih dari 14 jam sehari. Lebih panjang dari pekerja pabrik. So, mereka harus pintar mengatur waktu agar selalu sehat dan bahagia.</p><h3 style="text-align: left;">Fokus pada diri sendiri. Nggak perlu membandingkan diri dengan orang lain</h3><p>Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Itu sebabnya, kita disebut unik. Nggak ada seorang pun yang sama, meskipun dengan kembarannya sendiri. </p><p>Aku ingat dengan kisah seorang guru dalam kisah <a href="https://www.yoharisna.xyz/2021/08/review-buku-matilda-karya-roald-dahl.html">Matilda</a> yang dengan sabar membantu suswanya. Karena fokus dengan tujuannya, guru ini sukses membantu peserta didiknya.</p><p>Seperti aku yang guru honor, nggak mungkin membandingkan diri dengan guru ASN baik dalam hal honor, penghargaan prestasi, atau pun jam kerja. Aku sangat sadar bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu bisa jadi aktivitas yang melelahkan. </p><p>Selain bikin lelah, membandingkan diri dengan orang lain pun dapat membuat seseorang terkena depresi dan jatuh sakit. Ah, jadi ingat dengan peserta PPG yang meninggal dunia karena kelelahan dan stress. Ia terlalu membandingkan kemampuan dirinya dengan orang lain. </p><p>So, belajar dari peristiwa ini, aku berusaha untuk mengukur kemampuan diri. Fokus aja dengan kekuatan diri. Lalu, kalau aku merasa lelah, aku istirahat sejenak. Tidak memaksakan diri, agar tubuh tetap sehat.</p><p>Nah, di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat. Ya kan? Mens sana in corpore sano. </p><h3 style="text-align: left;">Bersyukur dengan apa yang dimiliki. </h3><p>Rasa syukur akan membuat hidup lebih bahagia. Aku ingat dengan cerita dalam buku <a href="https://bookreviewyoha.blogspot.com/2020/11/the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami.html">The Vegetarian</a> karya Han Kang tentang seorang istri yang memiliki masalah dengan keluarganya.</p><p>Mungkin, kisah The Vegetarian ini mengingatkan kita akan trend masa kini tentang body goal, depresi, dan masalah lain yang erat kaitannya dengan cara pandang kita tentang hidup.</p><p>Aku pernah menyaksikan video pendek anak-anak di negara maju dan anak-anak di daerah konflik. Mereka diberikan pertanyaan yang sama, yaitu: "What do you want in life?" Dan, kamu tahu, respon anak-anak ini berbeda.</p><p>Sementara anak-anak di negara maju menginginkan hal-hal seperti uang banyak, mobil, dan lain-lain, anak-anak di daerah konflik hanya menginginkan hal sederhana, seperti: roti dan bertemu lagi dengan orang tua mereka. Hal sederhana yang sering kita lupakan, karena kita menganggapnya biasa. <i>Taken for granted</i>.</p><p>Dan, menurutku, begitulah hidup ini, kadang kita lupa bersyukur dengan hal-hal biasa dalam hidup kita. Hal biasa yang bisa saja bagi orang lain, merupakan harapan atau keinginan terbesar dalam hidup mereka.</p><p>Sebut aja, seorang teman yang sering mengeluh tentang anak, mertua, atau orang tuanya. Sementara, teman yang lain masih belum memiliki anak, mertua, atau telah kehilangan orang tua.</p><p>Ah, begitulah hidup ya? Kita menyadari dan menghargai seseorang atau sesuatu itu berharga, mungkin, pada saat kita telah kehilangan atau belum atau tidak memilikinya lagi.</p><p>Sehingga, mungkin, mengunjungi teman sakit, tetangga meninggal, atau merasakan sendiri kehilangan itu akan menyadarkan kita akan arti rasa bersyukur. Menyadarkan kita bahwa hidup ini pun adalah amanah yang harus disyukuri. </p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-39855677441872024032024-01-11T06:41:00.000-08:002024-01-11T14:32:38.821-08:00Digital Decluttering Cegah Gawai Lola<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOTLmfmBmcT6eEcD04DG9_iR038O9tnuyBVxkPi3Rm-bzSp-Zz-RwWOWdw5cmmkSccPeNowYtYx9QZSGekMV5r-EcIuHs7kSrH7qV-_26yBUqqQP721hB7OFFcMZ70dbuRgNhC1ZNsoPtfUnCHQDxLAEIN_mLw-pQb5pRkiLifKPlv1q1tx8amx-DmZB6F/s1400/digital-decluttering-cegah-gawai-lola-proses.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="digital-decluttering-cegah-gawai-lola" border="0" data-original-height="788" data-original-width="1400" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOTLmfmBmcT6eEcD04DG9_iR038O9tnuyBVxkPi3Rm-bzSp-Zz-RwWOWdw5cmmkSccPeNowYtYx9QZSGekMV5r-EcIuHs7kSrH7qV-_26yBUqqQP721hB7OFFcMZ70dbuRgNhC1ZNsoPtfUnCHQDxLAEIN_mLw-pQb5pRkiLifKPlv1q1tx8amx-DmZB6F/w640-h360/digital-decluttering-cegah-gawai-lola-proses.png" title="digital-decluttering-cegah-gawai-lola" width="640" /></a></div><p>Pernah merasakan gawai lola? Aku sih sering hehe. Jadi, aku kudu sering bersih-bersih arsip di gawai. Arsipnya bisa berupa foto-foto lama, jadwal pelajaran, dokumen-dokumen RPP atau modul ajar, tugas siswa, dan lain-lain.</p><p>Aktivitas decluttering cegah gawai lola ini bukanlah hal yang mudah. Kebayang kan kalau harus buang foto lama, kenangan di sekolah dan teman-teman yang bisa jadi sudah resign dari sekolah. Ah, aku sih sering merasa nggak tega.</p><p>Sehingga, niat decluttering bisa memakan waktu berjam-jam. Lha, kan nggak mungkin membuang kenangan lama. Hati ini nggak rela.</p><p>Tapi, kalau nggak dilakukan, gawaiku bisa tambah berat. Nggak enak dipakai. Kadang, mati sendiri. So, aku pun harus belajar mengikhlaskan. Duh, sedih banget deh.</p><h4 style="text-align: left;">Apa sih Digital Decluttering itu? </h4><p>Digital Decluttering adalah aktivitas untuk membersihkan komputer, ponsel, atau tablet dari semua applikasi dan file yang tidak lagi digunakan. </p><p>Dalam kegiatan ini, kita harus menerima kenyataan bahwa data yang berupa foto, video, audio, dan dokumen sifatnya hanya sementara. Kita nggak perlu terlalu terikat secara emosional.</p><p>Proses memulai digital Decluttering</p><p>Sebagai proses awal aktivitas digital Decluttering adalah</p><p>1. Mengecek data penyimpanan di gawai</p><p>2. Menyortir prioritas data dari waktu, orang, dan tujuan data tersebut dibuat. Contohnya, data jadwal pelajaran 2021. Kita bisa buang data ini, karena sudah tak terpakai.</p><p>3..Memindahkan data ke tempat penyimpanan lain, seperti fb atau google drive. Kita bisa melakukan opsi ini saat kita berpikir bahwa data tersebut punya nilai emosional yang tinggi.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPruKlD6qRz9UHB4tSRP5guvcYtxZeAVFbVPUn5JDbbua7Ld2Q-tXgDhuRDjljWUgx3_04ZKxlo7YvLDbdp-dnf1dcgu_rfD6DgVUB7cEYOZ0ngqdldY3qX-Iqua5QzN1zXhix9xT7iWtY4P3Iii8INoUDtjGDBmBw8hHOVxYtls4uXnfQwkfgwUj2KXLB/s2240/digital-decluttering-cegah-gawai-lola.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="digital-decluttering-cegah-gawai-lola" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPruKlD6qRz9UHB4tSRP5guvcYtxZeAVFbVPUn5JDbbua7Ld2Q-tXgDhuRDjljWUgx3_04ZKxlo7YvLDbdp-dnf1dcgu_rfD6DgVUB7cEYOZ0ngqdldY3qX-Iqua5QzN1zXhix9xT7iWtY4P3Iii8INoUDtjGDBmBw8hHOVxYtls4uXnfQwkfgwUj2KXLB/w640-h360/digital-decluttering-cegah-gawai-lola.jpg" title="digital-decluttering-cegah-gawai-lola" width="640" /></a></div><p>4. Menghapus data yang tidak penting dari gawai setelah data diperiksa atau dicek dengan hati-hati.. Jangan sampai data penting terhapus selamanya, seperti: foto pernikahan, foto anak, dan lain-lain.</p><p>5. Lakukan aktivitas digital Decluttering ini rutin agar gawai kita sehat.</p><p>Apa aja digital Decluttering yang mudah dilakukan?</p><p>1. Menghapus history pencarian</p><p>2. Menghapus semua app caches data.</p><p>Nah, itu sih yang mulai kulakukan agar gawaiku tidak lola. Gimana dengan kamu?</p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-25173029189870254022024-01-07T23:04:00.000-08:002024-01-08T09:41:21.195-08:00Ditolak? Siapa takut!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfznSvrJECcadaOHJDo0QTVddP3L2qkR646KK2FpoGPxoM19WWjA77JfLxJZKR-iM3T2g671tWmjBMTTQ8Dms3jT0p5_ktIVKkVRZliIBidHbn5XdGAv0mRujTI-Qx3FnD2UyTYtysv0UyvFZuQwo9mXf1ousq-pOBzfyuWfNOTOAsO1Lr1eV0YPKnxBq/s2240/ditolak-siapa-takut.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: medium;"><img alt="ditolak-siapa-takut" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfznSvrJECcadaOHJDo0QTVddP3L2qkR646KK2FpoGPxoM19WWjA77JfLxJZKR-iM3T2g671tWmjBMTTQ8Dms3jT0p5_ktIVKkVRZliIBidHbn5XdGAv0mRujTI-Qx3FnD2UyTYtysv0UyvFZuQwo9mXf1ousq-pOBzfyuWfNOTOAsO1Lr1eV0YPKnxBq/w640-h360/ditolak-siapa-takut.jpg" title="ditolak-siapa-takut" width="640" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">"Kenapa jurusan kita nggak ada formasi ya, mbak?" Begitu tanya temanku, Eka, hari itu. Saat itu pengumuman PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dapat dilihat secara terbuka lewat <a href="sscasn bkn https://daftar-sscasn.bkn.go.id/">SSCASN</a>. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Dan, perasaan ditolak seperti ini tidaklah enak. Rasanya gimana gitu melihat teman-teman sibuk belajar untuk persiapan tes dan mengurus pemberkasan untuk daftar di laman SSCASN bkn Ah, seperti tersisih gitu rasanya..wkwk.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">So, melatih perasaan Ditolak? Siapa takut! bukanlah proses pembelajaran diri yang mudah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Apalagi, aku dan guru-guru lama di sekolah, sudah mengabdi selama 15 tahun lebih. Bahkan temanku, bu Mukholifah sudah mengabdi di sekolah ini lebih dari 20 tahun! </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Sayang, kesempatan untuk mendaftar aja belum ada. </span></div><h4 style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Lalu, apa aja sih syarat daftar PPPK itu?</span></h4><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">1. Guru yang mengabdi 5 tahun atau lebih dan terdata di dapodik, dapat mendaftar formasi yang dibutuhkan oleh instansi pemerintah. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">2. Lowongan untuk jurusan kita tersedia. Jika tidak, ya kamu nggak bisa Ikut mendaftar. Kamu bisa coba lagi nanti. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Alhamdulillah, pemerintah provinsi Lampung, tidak membuka lowongan untuk jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, dan PKN, kecuali yang sudah termasuk dalam P1.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">P1 merupakan pelamar prioritas yang merupakan THK-II Guru Non-ASN, lulusan PPG, dan Guru swasta yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK Guru tahun 2021 dan belum pernah dinyatakan lulus pada seleksi JF guru periode sebelumnya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Dan, aku adalah guru Bahasa Inggris. Jadi, aku pun tidak dapat mendaftar PPPK tahun 2023 kemarin. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Apalagi, gossip terbaru adalah guru Non-ASN lebih diprioritaskan yang mengajar di sekolah negeri. Sedangkan, aku mengajar di sekolah swasta. "Kita masuk dalam data tunggu.," keluh seorang guru sambil mengecek layar gawainya. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Sementara guru yang lulus PPPK pun merasakan panik. Mereka khawatir ditempatkan di sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya. Ah, aku bisa melihat raut kecemasan dan harapan di wajah mereka. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Kenapa panik? Ya iyalah. Kebayang kan? Guru-guru khawatir nanti dapat tugas di sekolah yang jauh di kabupaten. Meskipun ada gosip bahwa penempatan guru akan disesuaikan dengan alamat domisili, prioritasnya adalah guru honor di sekolah negeri. So, guru honor di sekolah swasta masih dalam proses menunggu informasi penempatan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Ah, mungkin kamu bingung ya kenapa guru-guru honor sibuk ikut pendaftaran PPPK atau ASN? </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Alasannya sih simple, jaminan kesejahteraan hidup yang lebih baik. Hal ini juga yang bikin stigma kalau jadi ASN itu keren dan dianggap mapan. Faktor utama ini mendorong guru-guru honor untuk Ikut daftar PPPK. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Memang sih, sebagian besar gaji honor masih di bawah UMR provinsi. Wajar aja kalau guru honor pingin jadi PPPK. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Anyway, jadi, gimana nasib guru honor yang nggak bisa ikut PPPK? Ya, tetap jadi guru dong. Kami tetap berusaha untuk memotivasi diri untuk menjadi guru keren. <i>So, my students.. you don't need to worry that we will neglect you. Okay?</i></span></div><div style="text-align: left;"><i><span style="font-size: medium;"><br /></span></i></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Lalu, bagaimana cara guru untuk tetap keren meskipun gagal atau nggak bisa jadi PPPK? </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b>1. Bersyukur</b>. Jadi guru honor biasa bisa keren kok. Kalau kamu honor di satu sekolah negeri yang honornya kecil, kamu bisa honor di dua atau tiga sekolah. Dari ketiga honor itu digabungin, InsyaAllah lumayan kok.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Beberapa teman bisa dapat Rp600-900 Ribu per sekolah. Kalau digabungin lumayan kan? hehe.. Paling nggak, ditambah dengan rasa syukur, pasti cukup. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b>2. Upgrade diri sebagai guru</b>. Sebagai guru yang baik, kita harus terus belajar. Dan, guru honor yang sudah 5 tahun mengajar, biasanya sudah memiliki NUPTK dan terdata di dapodik dan SIMPKB. <i>So</i>, guru tersebut bisa ikut tes UKG.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Tes UKG ini sebagai syarat untuk ikut PPG. Nanti, setelah lulus PPG, guru akan jadi guru yang bersertifikasi. Nah, guru bersertifikasi akan dapat tunjangan sertifikasi sebesar Rp1.500.000 yang dicairkan 3 bulan sekali. Dapatnya sekitar tiga jutaan lebih setelah potongan administrasi. Lumayan kan?</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Lalu, guru bersertifikasi dapat ngecek data di SIMPKB untuk program inpassing. Program ini adalah penyetaraan golongan guru non ASN. Kalau aku kemarin tahun 2019 ikut program inpassing. Dan, sekarang dapat tunjangan sesuai golonganku sekitar tiga jutaan. Jadi, aku dapat pertiga bulan sekitar delapan jutaan setelah potongan pajak dan lain-lain. Alhamdulillah.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Selain ikut PPG, setiap tahun juga ada lomba guru Inspiratif dan inovatif. Hadiahnya keren. Kata Pak Sulis yang menang tahun 2022 kemarin, ia dapat laptop dan uang juga. Wow!</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">So, update diri itu pasti memberi manfaat kan? Paling nggak, <i>we've got nothing to lose. It's better than do nothing and blame others</i>.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b>3. Kreatif dengan pekerjaan sampingan</b>. Well, aku punya banyak teman guru yang super kreatif. Sebut aja Pak Solihin, selain sebagai guru mesin otomotif, kaprodi otomotif di sekolah yang super sibuk, dan ayah dari dua anak serta suami dari satu istri, beliau adalah ojek maxim, tukang paket, dan bekerja serabutan lain. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Wuih, keren ya? Beliau selalu bergerak dan nggak berhenti bekerja. Aku sering lihat beliau tertidur di bengkel pas jam istirahat. Kelihatannya capek banget. Tapi, ia terlihat menikmati semuanya dan semangat. 'Demi istri dan anak.." kata beliau sambil tersenyum. Aku salut banget dengannya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Lalu, ada juga ibu Mukholifah. Beliau adalah guru agama yang keren. Selain sibuk mengajar mengaji anak-anak di sekolah dan mengisi pengajian di kampungnya, beliau pun sibuk berdagang. Setiap pagi beliau membawa gorengan hasil karyanya untuk dijual di sekolah. "Uangnya aku kumpulin untuk haji, bu.."ungkapnya sambil tersenyum.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Dan, masih banyak teman-teman guru honor hebat yang jadi konten kreator, tukang reparasi, tukang listrik, tukang las, dan lain-lain. Kadang aku terkagum-kagum dengan skill mereka. Serba bisa wkwk. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;">Hatiku hangat dengan semangat guru-guru hebat ini. Mereka jadi inspirasi bagiku untuk terus menulis. Alhamdulillah, aku mulai dapat job. Meski belum besar honornya, aku jadi termotivasi untuk terus belajar. Aku juga bisa memberi contoh pada siswa di kelas bahwa banyak pekerjaan yang bisa menghasilkan <i>cuan</i> dengan cara terus belajar.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><i>So</i>, ditolak siapa takut? Yakin aja, semua orang punya kesempatan yang berbeda. Dan kita pasti bisa melakukan hal yang terbaik untuk diri kita dan orang lain. Semangat! </span></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-73151277430784353212024-01-05T06:48:00.000-08:002024-01-05T07:00:26.448-08:00Camilan Enak Ngeblog <p>Siapa bilang ngeblog itu asyik? Apalagi sambil ngemil. Kamu salah. Ngeblog itu asyik banget. Nggak cuma karena kamu bisa menulis apa pun yang kamu suka, nantinya blog kamu bisa jadi warisan buat orang-orang setelah kamu.</p><p>Nggak percaya? Nggak apa. Semua hal kan nggak perlu dibuktikan. Asalkan kita menikmati prosesnya, nanti kita pun merasakan kebahagiaan. Dan, kita bisa makan camilan enak sambil ngeblog. Perut <i>full</i>, blog <i>cool</i>. Yeay!</p><h3 style="text-align: left;">Minum Air Putih dan Ngeblog </h3><p>Anyway, ngomongin tentang camilan enak, aku sih nggak punya yang spesial. Aku sukses makan semua. Terutama yang disediakan emak di rumah. Biasanya, kalau lagi ngeblog aku hanya minum air putih. </p><p>Kenapa? Karena kalau sambil makan camilan, aku pasti nggak fokus ngeblog-nya hehe. Aku biasanya ya menghabiskan camilan dulu, lalu lanjut ngeblog lagi.</p><p>Selain itu, aku pikir minum air putih itu rasanya menyegarkan. Dan, air putih itu sehat dan gratis.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF6RWtDW5nSksQjPQKvMXrO0I3674w6aRbhPTR4-pHaYErJUIGM-eBbdrfK-swvF9S7m1f3Pfm2vsKCfWcE0nnaMKU4IvJnDqz6ZUrEyVER5Y5WNun5sKQwvuGGQhul9jr2z5dR3P_tRF08suEfAKeGJu8QQV5NZ5TWK1bTejyTktQ5y9vRkEFgBdK3GFh/s2240/camilan-enak-ngeblog.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="gorengan-camilan-enak-ngeblog" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF6RWtDW5nSksQjPQKvMXrO0I3674w6aRbhPTR4-pHaYErJUIGM-eBbdrfK-swvF9S7m1f3Pfm2vsKCfWcE0nnaMKU4IvJnDqz6ZUrEyVER5Y5WNun5sKQwvuGGQhul9jr2z5dR3P_tRF08suEfAKeGJu8QQV5NZ5TWK1bTejyTktQ5y9vRkEFgBdK3GFh/w640-h360/camilan-enak-ngeblog.jpg" title="camilan-enak-ngeblog" width="640" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Gorengan</h3><p>Sebagai anak yang tinggal di Bandar Lampung, aku merasa beruntung. Di halaman rumahku tumbuh tanaman pisang, hingga aku sering makan gorengan pisang tanpa harus beli. </p><p>Kadang, kalau bosan makan camilan ini, aku mengukus pisang atau mengolahnya dicampur dengan ketan. Dan, dibungkus dengan daun pisang. Lalu, dikukus sekitar 15-20 menit. Ehmm, rasanya enak. Aku makan camilan ini sambil baca buku. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2qa1OgmucmgNFGvpbLjYb2ADDdgreaJo_orYHDloqwYXXDulg1Otw36GsipGzen-F1Ny7gDeA08aofJe91DwIk1yGmB8yV7YudI6M2zZkgOHYN5QskFL9AYHJMEbucTcoT-mwFZCK0UsNOuCN19JtEnfCJJYB8LFAhaXmBO9N9HFYvAelkR5_W7pAVXBm/s2240/camilan-enak-ngeblog-martabak-manis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="camilan-enak-ngeblog-martabak-manis" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2qa1OgmucmgNFGvpbLjYb2ADDdgreaJo_orYHDloqwYXXDulg1Otw36GsipGzen-F1Ny7gDeA08aofJe91DwIk1yGmB8yV7YudI6M2zZkgOHYN5QskFL9AYHJMEbucTcoT-mwFZCK0UsNOuCN19JtEnfCJJYB8LFAhaXmBO9N9HFYvAelkR5_W7pAVXBm/w640-h360/camilan-enak-ngeblog-martabak-manis.jpg" title="camilan-enak-ngeblog-martabak-manis" width="640" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Martabak Manis</h3><p>Camilan ini rasanya enak. Manis dan lembut. Pilihan rasa martabak yang biasanya aku makan pun disesuaikan dengan selera hari itu.</p><p>Kemarin sih, aku makan camilan martabak manis rasa nanas keju. Enak dimakan saat hangat. Nyamm.</p><p>Asyiknya lagi, martabak manis ini dapat dibeli di dekat rumahku. Sekitar 15 meter dari rumah. Jadi, pas pingin bisa langsung beli deh.</p><h3 style="text-align: left;">Varian Snack </h3><div>Benar kata orang, camilan itu semuanya enak. Aku suka snack apa pun, dari kacang sukron hingga <i>biscuits</i>. </div><div><br /></div><div>Aku menikmati snack ini ditemani secangkir teh panas. Sambil minum teh dan makan camilan, aku bisa mendapatkan inspirasi untuk menulis. Kalau pun nggak dapat inspirasi, aku merasa senang karena camilannya enak.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Apakah semua camilan itu sehat?</h3><div>Tidak sih. Aku sadar bahwa kandungan gula, tepung, garam, dan minyak dalam camilan yang aku makan ini nggak sehat. Tapi, kok sulit menahan diri ya hehe.</div><div><br /></div><div>Mungkin terbiasa dengan istilah YOLO ya? You only live once. Istilah yang sering diucapkan kalau kita menahan diri untuk makan atau menikmati sesuatu.</div><div><br /></div><div>Misalnya aja, pas tukang gorengan lewat. Niatnya sih pengin nggak makan gorengan. Eh, teman bilang gini, "hidup cuma sekali, nikmati aja selagi bisa." </div><div><br /></div><div>Dan, aku pun makan gorengan enak itu. Begitu pun saat emak di rumah menggoreng pisang, singkong atau camilan lain. Pasti, aku makan. Lha, sayang kan kalau nggak dimakan? Mubazir. Wkwk.</div><h4 style="text-align: left;">Lalu, bagaimana cara konsisten makan camilan sehat?</h4><div>Sebenarnya, cara konsisten makan camilan sehat itu mudah kok. Hanya satu, yaitu: <b>MAU</b>.</div><div><br /></div><div>Kalau kita bersungguh-sungguh mau konsisten pasti bisa. Ya kan? Apalagi kesadaran bahwa apa yang kita makan dapat memengaruhi tubuh kita. YOLO itu kan asyik kalau sehat. Kalau hidup cuma sekali dan sakit-sakitan, karena camilan nggak sehat pasti nggak asyik. Ya kan?</div><div><br /></div><div>Alternatif camilan sehat dan enak ngeblog adalah mengubah dari yang digoreng jadi dikukus/ direbus, misalnya:</div><div>1. Pisang rebus</div><div>2. Mantang rebus</div><div>3. Singkong rebus </div><div>4. Lemet</div><div>5. Lambang sari dan lain-lain</div><div><br /></div><div>Selain camilan Kukus/ rebus tersebut, aku juga suka makan buah sebagai pengganti. </div><div><br /></div><div>Memang, mengubah kebiasaan makan camilan nggak sehat itu nggak mudah. Tapi, aku ingin hidup sehat dan bahagia. So, aku harus berusaha untuk diriku sendiri, karena aku mencintai diriku. </div><div><br /></div><div>Nah, gimana dengan kamu?</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-20290860689557526112023-12-30T07:34:00.000-08:002023-12-31T07:02:29.460-08:00Konsisten dengan Usaha Sederhana dalam Belajar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZkwxmTyrWDfsabmpPs_VnvSU-NJuJGxEUcSnDdCNsg5W8c-0eAJKE5CfmTAVXdHZBY1I9xpnrFwNdV_MdyFXPTbB7LPqbkb5fmzbLKp5rCHDQu8IpbSP0dVS1fFXYbDEWY-LN5sSNYNJx8o_G-Q79jMgRwS6Y51foAVi3ei1kFvO3E6jivheyWJUu_T77/s2240/konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZkwxmTyrWDfsabmpPs_VnvSU-NJuJGxEUcSnDdCNsg5W8c-0eAJKE5CfmTAVXdHZBY1I9xpnrFwNdV_MdyFXPTbB7LPqbkb5fmzbLKp5rCHDQu8IpbSP0dVS1fFXYbDEWY-LN5sSNYNJx8o_G-Q79jMgRwS6Y51foAVi3ei1kFvO3E6jivheyWJUu_T77/w640-h360/konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar.jpg" title="konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar" width="640" /></a></div><p>Belajar adalah proses melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik. Proses yang dilakukan seumur hidup. Sehingga mau konsisten dengan usaha sederhana dalam belajar adalah langkah awal.</p><p>Mungkin analoginya belajar itu seperti menaiki tangga untuk sampai ke kelas. Bisa saja, tangga milikmu dan orang lain terlihat sama. Mungkin juga berbeda. Tapi, kita semua memiliki tujuan yang sama. Ruang kelas. </p><p>Dan, ada yang gigih hingga sampai tujuan. Tapi, ada juga yang merasa sudah cukup atau berhenti saat di tangga awal atau tangga kedua. Alasannya tentu bermacam-macam. </p><p>Seperti alasan seseorang untuk terus melanjutkan usaha hingga tuntas.</p><p>Untuk lebih sederhananya, aku akan ceritakan tentang usahaku untuk menjadi <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/12/privilege-sebagai-guru-smk-dan-tanggung-jawabnya.html">guru</a> professional dan blogger prolific. </p><h3 style="text-align: left;">Usaha sederhana dalam belajar jadi guru Professional </h3><p>1. Mengikuti UKG (uji kompetensi guru) dua kali. Aku baru lulus di tahun 2017. Dari sekitar 17 guru dari sekolahku yang ikut, hanya 9 guru yang lolos tes. </p><p>2. Mengumpulkan berkas dari SK awal hingga akhir mengajar. Biasanya, guru yang bisa ikut UKG adalah guru yang sudah mengabdi lebih dari 5 tahun dan terdata di Simpkb.</p><p>3. Mengikuti program ppg daring dan luring (kombinasi). Program ini berjalan sekitar 6 bulan. Aku ingat banget pas daring, aku masih jadi ketua Pelaksana MPLS. Mantap riwehmya wkwk.</p><p>4. Setelah proses daring, aku menjalani PPGDJ (Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan) di Unila. Program ini seperti pelatihan guru di LPMP. Bedanya adalah penyelenggaranya adalah pihak universitas. </p><p>Oya, untuk tahun 2023 ini, hanya 1 guru aja di sekolahku yang lulus UKG kemarin. Bu Soneta. Ia dapat di UNNES. Bedanya sih, sejak pandemi, guru PPG-nya menggunakan sistem daring. </p><p>5. Mengikuti UKIN (Uji Kinerja) dan UP UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru). UKIN ada yang dilakukan satu bulan di sekolah yang ditunjuk universitas. Kalau aku kemarin sih, hanya satu hari di SMAN 1 Metro Lampung. </p><p>Sedangkan UP UKMPPG dilakukan di Universitas yang ditunjuk. Aku sih ujian di Unila secara luring. Tapi, sejak 2020, ujian dilakukan online dengan kamera dihidupkan. </p><p>Alhamdulillah, aku lulus dan mendapatkan sertifikat guru dengan gelar Gr.</p><p>6. Mengikuti program pelatihan yang diadakan MGMP Bahasa Inggris. Biasanya sih, waka kurikulum yang menugaskan aku untuk mewakili sekolah. Bukan karena aku lebih pintar sih, tapi aku emang selalu mau kalau disuruh belajar wkwk. Mumpung ada kesempatan kan?</p><p>Biasanya kegiatan ini rutin sebulan sekali tiap hari Rabu di minggu pertama. Sekarang sih, ketuanya Pak Ayub yang masih baru dilantik. Suasananya agak beda. Tapi, who cares, aku hanya mau fokus belajar. Bukan ngerumpi.</p><p>Apalagi pas pembahasan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Ada perbedaan dengan yang kurikulum sebelumnya. Sebut aja yang dulunya RPP, sekarang jadi modul ajar. </p><p>Namun, point-nya sih ya, untuk kurikulum merdeka ini, lebih student-oriented. Mungkin, kalau dalam bisnis disebut customer-oriented gitu ya?</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg55taqbQWO2osI3XgfZH8jpDRZJ7AM300SV7YJOsGTozfTIbLjnBiZT6567Yo-mfy0Wez4QRicTqa01ubJe2lygjLpPBbDU7Ek5Cq3iFoXE6yRqll-AY6jnWgWZ1JGKTdzCHeGZ_Otyiw2hOq0QpYgZbAEqHj1hWZxzoueqV79WL2BIl9-PMWWS9PTBT1V/s2240/konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar-cgp.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar-cgp" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg55taqbQWO2osI3XgfZH8jpDRZJ7AM300SV7YJOsGTozfTIbLjnBiZT6567Yo-mfy0Wez4QRicTqa01ubJe2lygjLpPBbDU7Ek5Cq3iFoXE6yRqll-AY6jnWgWZ1JGKTdzCHeGZ_Otyiw2hOq0QpYgZbAEqHj1hWZxzoueqV79WL2BIl9-PMWWS9PTBT1V/w640-h360/konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar-cgp.jpg" title="konsisten-dengan-usaha-sederhana-dalam-belajar" width="640" /></a></div><p><br /></p><p>7. Tahun ini sih, aku lagi mencoba program CGP (Calon Guru Penggerak) Angkatan 10. Alhamdulillah, aku lulus tes tahap 2. Nanti, aku akan mengikuti program ini sekitar 9 bulan. Kalau nggak salah. Aku belum lihat kontraknya wkwk.</p><p>Dan, jangan tanya untuk persiapannya ya? Untuk awal daftar CGP aja, guru harus jawab pertanyaan essay yang cukup panjang. Alhamdulillah, aku terbiasa nulis di blog. Jadi, udah biasa mengarang indah wkwk. </p><p>Lalu, tes <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/10/contoh-10-menit-simulasi-mengajar.html">micro teaching</a>-nya aja, aku latihan hampir sebulan. Sampai aku hapal titik komanya. Ehh, pas tes, tetap aja improvisasi wkwk.</p><p>So, bisa dibilang, belajar untuk jadi guru professional itu asyik. </p><p>Oya, sekarang sepertinya sedang proses CGP Angkatan 11. Dan, kalau kamu pingin daftar, sebentar lagi dibuka CGP Angkatan 12. Rajin cek Simpkb aja.</p><h3 style="text-align: left;">Usaha sederhana dalam belajar jadi Blogger Prolific </h3><p>1. Mengikuti program komunitas blogger baik online ataupun offline. Salah satu yang berusaha aku ikuti adalah program Odop ISB. </p><p>2. Menulis satu tulisan satu hari. Dan, alhamdulillah, berkat program Odop ISB, aku jadi lebih termotivasi. Yah, aku merasa kalau semua orang punya ritme yang berbeda. Tapi, paling tidak, aku harus bisa sampai ke tujuan.</p><p>3. Membaca buku dan menulisnya di blog. Mudah-mudahan, nanti tulisan ini ada manfaatnya.</p><p>4. Mengikuti lomba blog, agar aku lebih termotivasi untuk belajar dan belajar lagi.</p><h3 style="text-align: left;">Konsisten Belajar</h3><p>Aku berpikir, siapa pun diri kita, yang terpenting bukanlah seberapa hebat atau sebanyak apa uang atau pengetahuan yang kita punya. Tapi, bagaimana kita dapat membagi apa pun yang kita miliki ini agar memberi manfaat pada sekitar kita.</p><p>Mungkin, pemikiran ini yang membuatku memilih untuk jadi guru. </p><p>Dan, guru terbaik adalah dengan memberikan contoh yang baik pada peserta didik kita. Ah, itu kata guruku lho. </p><p>Sederhananya sih, seperti seseorang yang konsisten untuk merapikan tempat tidurnya sendiri saat bangun tidur. Kesuksesan awal yang sederhana yang bisa jadi awal pencapaian yang lebih besar di hari itu. Ah, kalau itu kata seseorang di TikTok. Aku lupa namanya wkwk.</p><p>Ya, apa pun itu, usaha sederhana atau kecil yang rutin dilakukan, pasti bisa jadi awal pencapaian yang luar biasa. </p><p>Nah, bagaimana dengan pendapat kamu?</p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-69349670882548298772023-12-27T07:55:00.000-08:002023-12-27T08:17:50.710-08:00Karena Kemerdekaan ialah Hak Segala Bangsa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOKsBNd1Re6PYMtxO4zQX0GlVuqZQM2is2HpMiyWDjeWRcd6PGZxk_75YjiAX_Q-Nv_I96H178IMKuYDn2ByRmVsffb3S-ay7TGaIe4GT4PL_R73V9F2uCPaL8oUP5mVsMBH86QPrNL56HdxetrQtmoClIg3hmdSUstjfCY4QIQKZ_m34a8MDswugXw_NR/s1400/karena-kemerdekaan-ialah-hak-segala-bangsa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="karena-kemerdekaan-ialah-hak-segala-bangsa" border="0" data-original-height="787" data-original-width="1400" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOKsBNd1Re6PYMtxO4zQX0GlVuqZQM2is2HpMiyWDjeWRcd6PGZxk_75YjiAX_Q-Nv_I96H178IMKuYDn2ByRmVsffb3S-ay7TGaIe4GT4PL_R73V9F2uCPaL8oUP5mVsMBH86QPrNL56HdxetrQtmoClIg3hmdSUstjfCY4QIQKZ_m34a8MDswugXw_NR/w640-h360/karena-kemerdekaan-ialah-hak-segala-bangsa.jpg" title="karena-kemerdekaan-ialah-hak-segala-bangsa" width="640" /></a></div><p><br /></p><p>Dulu, aku pernah membaca sebuah komik strip anak-anak yang berkesan di hatiku. Latarnya adalah sebuah kelas yang sedang belajar. Dalam ingatanku itu, sang guru menjelaskan tentang pelajaran geografi. Ia menjelaskan begini,"Bagian gambar ini pun adalah negara Prancis." </p><p>Lalu, seorang siswa kelas itu berdiri dan berkata,"Pak, setahu saya, bagian itu adalah negara Aljazair. Bukan Prancis." Guru itu marah mendengarnya. Si anak pun dihukum di luar kelas.</p><p>Kenapa hal itu terjadi? </p><p>Karena <i>setting</i> waktu peristiwa di kelas itu adalah sekitar tahun 1830 an.</p><p>Menurut sejarah yang aku baca, ternyata Aljazair yang mayoritas penduduknya adalah penganut Islam bermazhab Maliki ini pernah dijajah oleh Prancis di tahun 1830. Dan, tentara payung Prancis kala itu, sangat terkenal dengan kekejamannya.</p><p>Ah, sejak itulah, aku sangat membenci penjajahan, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Itulah pesan yang diceritakan oleh anak-anak yang ada dalam komik itu. Oya, aku belum pernah membaca komik strip perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saat itu aku belum mengerti bahwa Indonesia pun pernah dijajah oleh beberapa negara. Dan, Prancis pun termasuk satu dari 6 negara yang pernah menjajah Indonesia selain Inggris, Portugis, Belanda, Jepang, dan Spanyol.</p><p>Duh, sejarah Indonesia tenyata sangat kelam, ya?</p><p>Sehingga, persamaan nasib ini menjadikan Indonesia sangat mengerti dengan penderitaan rakyat Palestina. Negara yang sejak tanggal 7 Oktober 2023 ini mengalami masa-masa sulit akibat gempuran bom dari Israel. Dan, kalau kita tengok lagi sejarah, konflik ini telah dimulai sejak kesultanan ottoman dikalahkan Inggris di awal abad 20.</p><h3 style="text-align: left;">Sejarah singkat Konflik Israel Palestina</h3><p>Lalu, wilayah Palestina pun diambil alih oleh Inggris. Dalam deklarasi Balfour tahun 1917 didoronglah pendirian pemukiman Yahudi di wilayah Palestina. Hingga, berbondong-bondonglah warga Yahudi dari seluruh dunia untuk mendirikan rumah di tanah Palestina. Konflik pun terjadi.</p><p>Sayang, konflik ini makin memperburuk kondisi warga Palestina. PBB pun mengambil alih masalah Palestina setelah perang dunia kedua. PBB membagi Palestina menjadi dua negara. Keputusan yang ditolak mentah-menah oleh Arab. Sayangnya, perang Arab- Israel yang terjadi di tahun 1948 dimenangkan oleh Israel, maka terbentuklah negara Israel dan pengungsian Palestina.</p><p>Sebenarnya, upaya untuk menyelesaikan konflik ini telah dilakukan, seperti perjanjian Oslo, perundingan Camp David, dll. Tapi, konflik ini masih berlangsung hingga hari ini. Konflik yang mengakibatkan jatuhnya korban anak-anak, perempuan, orang sakit, dan orang-orang nggak berdosa. Jumlahnya sudah ribuan orang.</p><p>Untuk gempuran Israel terhadap pemukiman penduduk Palestina dalam kurun waktu 30 hari ini aja sudah mencapai 5000 orang. Ya Allah, aku rasanya mau menangis. </p><h3 style="text-align: left;">Perang mengakibatkan penderitaan</h3><p>Dalam sebuah rekaman video yang banyak beredar di X dulu twitter, aku melihat seorang korban serangan Israel. Seorang bayi yang baru berumur beberapa hari. Terbaring seorang diri di pinggir jalan. Menurut seorang reporter yang menemukannya, semua keluarga bayi ini telah menjadi korban serangan bom, Rumah bayi itu pun hanya tersisa puing-puing.</p><p>Aku lihat, reporter itu menangis. Ah, aku pun pasti nggak kuat melihat kondisi bayi mungil nggak berdosa ini. Ia tak lagi memiliki pelindung, rumah, dan apa pun. Hanya Allah penolong bayi tak berdosa ini.</p><p>Dalam sebuah catatan jurnal seorang penulis, aku pernah membaca tentang seorang anak Palestina yang berkata bahwa ia nggak ingin apa-apa. Ia hanya ingin bertemu dengan ayah dan ibunya yang kini telah tiada. Ya, Allah, mohon beri kekuatan pada Palestina,</p><p>Lalu, aku teringat cuitan dari. warga X dulu Twitter bahwa dalam perang itu seharusnya pihak yang berperang sama-sama memegang senjata. Dan, bukannya menyerang warga sipil dan anak-anak. Ah, ini sungguh di luar nalar. </p><h3 style="text-align: left;">Karena Kemerdekaan adalah hak segala bangsa</h3><p>Semua orang memiliki hak yang sama. Hak bahagia, hak untuk hidup, dan hak kemerdekaan yang lazimnya adalah fitrah semua manusia.</p><p>Dalam sebuah wawancara tentang AI, seorang ilmuwan Yahudi, Yuval Noah Harari mengatakan bahwa apa pun yang kamu rasakan itu nyata dan ada, meskipun semua orang tidak mengakuinya. Kata-kata ini bisa aku terjemahkan bahwa semua orang itu berhak atas apa pun yang memang haknya, meskipun semua orang tidak mengakuinya. </p><p>Yah, walaupun beliau termasuk salah satu orang yang mendukung negaranya sendiri, aku mengerti bahwa hal yang benar itu adalah benar dari mana pun ia datangnya. Sebenarnya, dalam fitrah diri manusia, kita selalu mengakui bahwa tidak ada satu pun orang yang berhak mengambil kemerdekaan atau barang milik orang lain apa pun alasannya. </p><p>Hal ini pun sesuai dengan amanah rakyat Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang selalu dibacakan saat upacara bendera. </p><p></p><blockquote><p>...bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan...</p></blockquote>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-81982401468699280422023-12-24T06:03:00.000-08:002023-12-24T20:59:41.293-08:00Cara Menyampaikan Rasa Kasih Sayang Kepada Orang yang Telah Meninggal<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw_3s3qz3EE4WQdZSQfRM0bCfN2Gh3aVqZGZRGd_oK7xUSvvCFO_0DnGm1kT5NpJNNpx89DRI8Zsv7I-X1sqDDeiXkTb170NFyQevSedbB7J1dqEhXA3WpkQ1pZuJ84vxPDigKKnXmlJPx0kcMQFk46gNkOpTuBA_5sR32YeOMWCf6ZO8vrYfP7AElQM72/s2240/cara-menyampaikan-rasa-kasih-sayang.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="cara-menyampaikan-rasa-kasih-sayang-pada-orang-yang-telah-meninggal" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw_3s3qz3EE4WQdZSQfRM0bCfN2Gh3aVqZGZRGd_oK7xUSvvCFO_0DnGm1kT5NpJNNpx89DRI8Zsv7I-X1sqDDeiXkTb170NFyQevSedbB7J1dqEhXA3WpkQ1pZuJ84vxPDigKKnXmlJPx0kcMQFk46gNkOpTuBA_5sR32YeOMWCf6ZO8vrYfP7AElQM72/w640-h360/cara-menyampaikan-rasa-kasih-sayang.jpg" title="cara-menyampaikan-rasa-kasih-sayang-pada-orang-yang-telah-meninggal" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br /></span><p></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Kasih sayang merupakan fitrah setiap umat manusia. Islam dan semua agama di dunia mengajarkan semua pemeluknya untuk menebarkan rasa kasih sayang pada semua ciptaan Allah SWT. Termasuk pada orang yang telah meninggal dunia. </span></p><div><span><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span>Menurut <i>Imam al-Nawawi</i> dalam <i>al-Adzkar</i>, para ulama telah sepakat tentang doa yang dibacakan kepada orang yang sudah meninggal, di mana pahala dan manfaatnya bisa sampai pada almarhum. </span></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span>Lalu, bagaimana cara menyampaikan rasa kasih sayang kepada orang yang telah meninggal? Seperti disebut di atas, cara terbaik adalah mendoakan almarhum dan memohonkan ampunan untuknya. </span></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span><span><b>1. Mengucapkan doa saat mendengar orang yang meninggal dunia.</b></span></span></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span><span style="font-family: arial;"><span>Biasanya, kita mengucapkan doa yang singkat, yaitu: </span><i>Innalillahi wa inna ilahi raji'un</i></span><span><span style="font-family: arial;">. Kita pun bisa membaca doa berikut.</span></span></span></p><div style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"><span face=""Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا </span><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333; font-size: large;">بَعْدَهُ</span></span></div><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"></p><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><i>Innalillahi wa inna ilahi raji'un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahumaktubhu indaka fil muhsinin, waj'al kitabahu fi'illiyyin, wakhufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba'dahu.</i></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><i><br /></i></span><span><span>Artinya: </span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><span><br /></span></span><span><span>"Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di illiyyin. Gantilah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Janganlah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya."</span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><span><br /></span></span><span><span>Ah, aku jadi teringat saat adikku, pakde, nenek, kakek, mbah, tante, dan sepupu meninggal dunia. Saat itu, kami hanya bisa mengucapkan doa ini sambil meneteskan air mata. Apalagi saat adikku, sepupu, pakde, dan nenek yang meninggal dunia dalam waktu yang berdekatan. Ah, masa itu adalah tahun berkabung bagi keluarga kami. Mohon mengucapkan Alfatihah bagi mereka dan umat muslim di dunia. </span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><span><br /></span></span><span><span>Karena telah merasakan kehilangan keluarga terdekat, aku makin menyadari bahwa hidup ini adalah singkat masanya dan sebentar lalunya. Nggak akan ada yang bisa menyangkal atau menghindar dari kematian, karena setiap langkah kita akan mendekat padanya. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kematian pasti akan datang menghampiri kita. </span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><span><br /></span></span><span><span><b>2. Mengucapkan doa untuk orang meninggal</b></span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span><span><br /></span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span face=""Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ</span></span></div><div style="text-align: left;"><span face=""Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><br /></span></span></div><span style="font-family: arial;"><span><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><i>Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa'aafi haa wa'fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.</i></span></span></span><p></p><p style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span style="color: #212529;"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">Artinya:</span></span></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">"<i>Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah, dan lepaskanlah dia. Dan, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran</i>.</span></span></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #333333; font-family: arial;"><i>Dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksa kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka."</i></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #333333; font-family: arial;"><br /></span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529; font-family: arial;"><b>3. Mengucapkan doa saat takziah atau</b> melayat</span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"></p><div style="color: #212529;"><span><span style="color: #333333; font-family: arial;">Umat muslim dianjurkan untuk membaca doa, saat datang takziah atau melayat. Doa yang dapat pelayat ucapkan adalah sebagai berikut:</span></span></div><p style="color: #212529;"><span style="font-family: arial;"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ</span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><i>A'dlamallahu ajraka wa ahsana aza'aka wa ghafaraka li mayyitika</i></span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">Artinya:</span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><i><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">"Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu."</span></i><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">إِنَّ لِلهِ تَعَالى مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى فمُرْهَا فَلْتَصْبرْ وَلْتَحْتَسِبْ</span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><i>Inna lillahi taala ma akhadza wa lahu ma a'tha wa kullu syai-in 'indahu bi ajalin musamma famurha faltashbir wa tahtasib</i></span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">Artinya:</span><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">"<i>Sesungguhnya Allah maha memiliki atas apa yang dia ambil dan dia berikan. Segala sesuatu mempunyai masa-masa yang telah ditetapkan di sisi-Nya. Hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala dari Allah." (HR Bukhari dan Muslim)</i></span></span></p><p style="color: #212529;"><span style="font-family: arial;"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;"><i>Biasanya </i>juga pelayat akan datang memakai pakaian berwarna hitam atau gelap untuk menghormati keluarga almarhum dan sebagai tanda ikut berduka.</span></span></p><h3 style="color: #212529; text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span face="CNNsans, sans-serif" style="color: #333333;">Cara menyampaikan rasa kasih sayang pada orang tua yang telah meninggal </span></span></h3><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><br style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / .5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; -webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-color: rgb(229, 231, 235); border-style: solid; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; transition: all 0.5s ease 0s;" /><span face="Helvetica Neue, Helvetica, Arial, sans-serif" style="color: #212529;">Dikutip dari tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc, M.H.I حفظه الله , beliau menyampaikan tentang bagaimana cara menyampaikan rasa kasih sayang pada orang tua yang telah meninggal.</span></span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">1. Mendoakan dan memohonkan ampunan bagi ke dua orang tua yang telah meninggal dunia</span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Rasulullah bersabda: </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><i>Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di Surga kelak. Ia pun bertanya, "Bagaimana hal ini?" Maka dijawab: " Ini karena permohonan ampunan anakmu untukmu. (HR. Ibnu Majah)</i></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Biasanya sih, dalam tradisi keluargaku akan diadakan tahlilan. Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun di keluargaku pada malam ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Tahlilan ini merupakan aktivitas keagamaan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Pada hari ke-1 kematian, tahlilan akan dihadiri oleh keluarga dan tetangga almarhum. Acara ini dilakukan di rumah almarhum. Biasanya setelah tahlilan, doa dan ayat-ayat Al-quran akan dibacakan untuk memohon ampun dan rahmat Allah. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pembacaan shalawat dan zikir yang bertujuan untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri pada Allah.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Tahlilan hari ke-3 dan ke-7 biasanya dilakukan sebagai penghormatan terakhir pada almarhum dan memperkuat Iman pada Allah SWT. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Untuk tahlilan hari ke-40 dan ke-100 adalah saat terberat bagi keluarga. Biasanya sih di keluargaku acara tahlilan diadakan sesuai kesepakatan keluarga besar. Hal ini berkaitan dengan masalah waktu dan biaya. Jadi, untuk tahlilan hari ke-40 dan ke-100 biasanya hanya diikuti oleh keluarga dekat. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Waktu adikku sih, waktunya tahlilan ke-40 bersamaan dengan ke-100 nya nenek. Kami pun melaksanakannya di rumah nenek. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Sementara pas acara tahlilan ke-1000 nenek kami lakukan di rumah. Momen ini pun bersamaan dengan ngijing kuburan nenek dan adik. Ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya tanpa mengurangi rasa kasih sayang dan penghormatan terakhir kami pada almarhum. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Selain tradisi tahlihan sebagai sarana penghormatan dan mengenang almarhum, kita juga bisa mengirim doa setiap hari dengan mengucapkan Al Fatihah dan surat Yasin. Terutama di malam Jumat. Harapannya doa-doa kita dapat memohonkan berkah dan ampunan bagi almarhum.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;"><b>2. Melunasi hutang orang tua, menunaikan nadzarnya dan menjalankan wasiatnya. </b></span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;">Kewajiban kita adalah membayar hutang dan melaksanakan nadzar selama hidup. Saat seseorang meninggal, maka kewajiban tersebut akan diwariskan pada ahli warisnya. Begitu pun menyelesaikan wasiat, seperti: pembagian warisan dan lain-lain.</p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;">Bahkan seorang anak atau ahli waris pun berkewajiban membayar utang puasa, shalat, dan lain-lain.</p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;">Dalam tradisi di keluargaku, seseorang bisa membayar orang lain untuk melunasi utang shalat atau puasa dari almarhum. </p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Al Bahuti mengatakan:</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">ويجب أن يسارع في قضاء دينه، وما فيه إبراء ذمته؛ من إخراج كفارة، وحج نذر، وغير ذلك</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">“Wajib menyegerakan pelunasan hutang mayit, dan semua yang terkait pembebasan tanggungan si mayit, seperti membayar kafarah, haji, nadzar dan yang lainnya”</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">(Imam al-Bahuti, Kasyful Qana, vol. 2 hal. 84)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Alhamdulillah sih, untuk almarhumah nenek dan almarhum adik, kami nggak repot mengurus masalah utang uang. Justru, ada orang yang masih berutang pada almarhum adikku. Tapi, entahlah, orang tersebut tak ada kabar. Mudah-mudahan utang itu jadi amal kebaikan buat almarhum. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Sementara untuk utang puasa dan shalat, kami berusaha untuk membayarnya saat lapang waktu dan tenaga. </span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: arial; font-weight: bolder;">3. Bershodaqah atas nama kedua orang tua, termasuk wakaf dan Amal jariyah.</span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. al-Bukhari)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Ayahku selalu mengingatkan kami untuk mengingat almarhum dan bersedekah atas nama mereka. Biasanya sih, saat bersedekah walau hanya seikat daun kelor, aku niatkan pahalanya buat almarhum. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: arial; font-weight: bolder;">4. Menghajikan kedua orang tua dengan ketentuan anak harus haji terlebih dahulu.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ « مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى. قَالَ « حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ. قَالَ « حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ »</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?” Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?” Ia menjawab, “Belum.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.”<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. Abu Daud, no. 1811)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Untuk ibadah haji ini, kami belum menunaikannya. Insya Allah, bapak dan emak dapat melaksanakan semasa hidup mereka. Aamin ya Allah.</span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: arial; font-weight: bolder;">5. Menyambung silaturahim dengan kerabat orang tua, memuliakan teman dan orang-orang yang dulu dicintai kedua orang tua.</span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.”<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. Muslim)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">من أحب أن يصل أباه في قبره فليصل إخوان أبيه بعده</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">“Barangsiapa yang ingin menyambung ayahnya di kuburannya, maka hendaknya ia menyambung teman-teman ayahnya dahulu waktu hidupnya.”<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Aku sering memperhatikan bapak dan emak yang selalu berusaha menjalin hubungan dengan keluarga almarhum mbah. Kadang bapak membawa kami untuk menemui keluarga atau teman mbah yang masih hidup. Kata bapak, menyambung silaturahmi itu pun bisa memperpanjang umur dan menambah rezeki.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Semoga tradisi baik ini bisa terus kami lakukan untuk menjaga hubungan baik keluarga.</span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: arial; font-weight: bolder;">6. Melanjutkan kebaikan yang dirintis atau dilakukan orang tua </span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Rasulullah bersabda:</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">"<i>Barang siapa merintis atau memulai perbuatan kebaikan dalam agama, maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka.</i>"<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. Muslim no 1016)</span></p><h4 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="box-sizing: border-box; font-family: arial; font-weight: bolder;">7. Setiap amal shalih yang dilakukan anak, orang tua pun dapat bagian pahalanya.</span></h4><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Seperti petani yang menggarap sawah, maka ia akan panen sesuai usaha tanamannya. Kalau ia menanam padi, maka ia akan panen padi. Lalu, ia pun harus merawat tanaman padinya agar panennya bagus.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Begitu juga orang tua, dalam mendidik anak harus dengan ilmu agama yang memadai. Jika pendidikan agama anak-anak baik, maka kelak saat dewasa anak-anak itu pun akan jadi anak berbakti. Insya Allah.</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Allah Ta’ala berfirman,</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">(Artinya) “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”<br style="box-sizing: border-box;" />(QS. An-Najm: 39)</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Seorang anak adalah bagian dari usaha ayahnya. Saat orang tua mau berusaha upgrade ilmu parenting-nya sebagai bekal untuk mendidik anak-anaknya, maka mereka akan jadi anak hebat dan beramal soleh. Sehingga, para orang tua pun wajib menjaga asupan makanan anak-anak yang baik. </span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلْتُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ وَإِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ</span></p><p style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">“Sesungguhnya sebaik-baik makanan yang kalian makan adalah makan dari hasil yang kalian usahakan. Sesungguhnya anak-anak merupakan bagian dari yang kalian usahakan”<br style="box-sizing: border-box;" />(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)</span></p></span></span></div><h3 style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Hikmah Mengingat Rasa Kasih Sayang kepada Orang yang meninggal</span></h3><div style="box-sizing: border-box; color: #212529; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><p style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Dalam doa ini, aku memahami 2 hal sederhana tentang kematian sebagai bukti kasih sayang Allah pada kita.</span></p><h4 style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">1. Doa dapat meringankan kesedihan. Sementara kematian dapat membebaskan</span></h4><p style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">Mungkin itulah sebabnya, bagi hamba Allah, kesedihan dan kematian itu tidaklah menakutkan. Keduanya adalah bagian dari kehidupan.</span></p><p style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">Seperti kisah para pejuang dalam medan perang kemerdekaan Indonesia yang nggak gentar melawan penjajah, meskipun hanya bermodalkan senjata seadanya. Keyakinan yang teguh atas janji Allah menjadikan kematian tidak menakutkan. </span></p><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">Kesadaran ini pun hadir bagi orang-orang yang menderita sakit. Bagi mereka, kematian adalah jalan untuk membebaskan dari rasa sakit. Meskipun pengetahuan manusia atas penyakit dan obat-obatan telah mencapai titik terbaik, keterbatasan pengetahuan manusia atas beberapa penyakit baru menjadikan penderita sakit sampai titik pasrah. Berserah diri pada Allah sebagai penyembuh segala penyakit.</span></div><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="font-family: arial;">Aku pun ingat pada seorang pahlawan yang meskipun dalam kondisi sakit, ia tetap berjuang. Emang level Iman beliau beda ya? Sepertinya kematian dan kesedihan sudah begitu akrab baginya. Ah, ini pun pasti kekuatan doa ya?</span></div><h4 style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: left;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">2. Kematian sebagai pengingat </span></h4><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529; font-family: arial;">Karena kesadaran inilah, aku sekarang sangat menghargai waktuku bersama keluarga. Menikmati setiap detiknya. Dan, dalam doa saja seseorang bisa terhubung dengan Allah. Sedangkan kematian adalah jalan kembali pada Allah.</span></div><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529;">Sehingga, aku pikir, sebagai manusia biasa yang kebahagiaannya hadir karena ketidaktahuan dan keterbatasan pengetahuan atas rahasia kematian, maka aku akan hidup dengan bahagia. Bersyukur pada Allah dengan nikmat ini semampuku lewat tulisan ini.</span></div><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529;">Semoga ini pun jadi doa terbaik buat kita semua. Aamin.</span></div><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px;"><span style="color: #212529;">Catatan: Dikutip dari berbagai sumber</span></div></div></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-91801964368463447322023-12-21T08:55:00.000-08:002023-12-31T06:57:51.256-08:00Privilege sebagai Guru SMK dan Tanggung Jawabnya <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4QRMDzlOnfJUWXedZSNMQxz2Dra8DLglFSyP5lgFH0y01ektfqTPK97meD-XzFFP8mLuZvGFbOkEdyBTJCMqh8vdVFKWiK232poyJUjo22zyzJjQwUyQBG7CEOE9foqoqkvp3PPASkDwbcUq8FQjHlfSFPz6JYwTokguvKwManpE9a7IyClTH4lzeOcx2/s2240/privilege-sebagai-guru-smk-dan-tanggung-jawabnya.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="privilege-sebagai-guru-smk-dan-tanggung-jawabnya" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4QRMDzlOnfJUWXedZSNMQxz2Dra8DLglFSyP5lgFH0y01ektfqTPK97meD-XzFFP8mLuZvGFbOkEdyBTJCMqh8vdVFKWiK232poyJUjo22zyzJjQwUyQBG7CEOE9foqoqkvp3PPASkDwbcUq8FQjHlfSFPz6JYwTokguvKwManpE9a7IyClTH4lzeOcx2/w640-h360/privilege-sebagai-guru-smk-dan-tanggung-jawabnya.jpg" title="privilege-sebagai-guru-smk-dan-tanggung-jawabnya" width="640" /></a></div><p><br /></p><p>"Terima kasih, bu. Alhamdulillah, sekarang Kelvin sudah rajin sekolah. Berangkatnya selalu pagi." Begitulah curhat seorang wali murid padaku pagi itu. Rasanya senang dapat apresiasi ini. Privilege sebagai <a href="https://www.yoharisna.xyz/2021/01/ikigai-the-secret-to-a-long-and-happy-life.html">guru</a> yang mungkin nggak didapatkan oleh profesi lain. </p><p>Aku bisa ngobrol dengan wali murid dan anak-anaknya tentang proses pembelajaran sejak anak awal masuk sekolah hingga lulus nanti.</p><p>Aku masih ingat saat pertama kali mengajar di SMK tahun 2009 lalu. Aku mendapat amanah kelas TKR yang dikenal sebagai kumpulan anak-anak 'b*ndel' dan sulit diatur. Jangan lupa dengan stigma anak SMK yang dianggap suka tawuran dan berantem. </p><p>Dan biasanya stigma ini melekat pada anak teknik otomotif. Untungnya sih, aku saat itu nggak 'ngeh' aja. Maklumlah, meskipun aku lulusan SMK tapi bukan SMK teknik. Jadi ya nggak paham wkwkwk.</p><p>Awal-awal sih sering kaget kok kelasnya sering kosong, karena anak-anak lebih sering nongkrong di bengkel. Tapi, sekarang sih sudah biasa wkwk. Aku biasanya minta <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/10/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat.html">guru</a> bengkel untuk menggiring anak-anak ke kelas. </p><p>Jadi, kamu jangan heran kalau mengajar di kelas setelah pelajaran praktik di bengkel, duh, harus ekstra sabar. Anak-anak mungkin sudah lelah dan lapar. So, ya gitu deh wkwk.</p><h3 style="text-align: left;">Apa sih Privilege itu?</h3><p>Dari pengertian tradisionalnya, privilege adalah keistimewaan atau keuntungan yang diperoleh seseorang tanpa kerja keras, karena beberapa perbedaan aspek dalam hidupnya, seperti usia, warna kulit, pekerjaan, latar belakang pendidikan, gender, sesio-ekonomi, dan lain-lain.</p><p>Contoh sederhana yang dapat terlihat sehari-hari adalah privilege secara sosio-ekonomi di mana seseorang dengan latar belakang sosio-ekonomi yang baik, memiliki privilege untuk meraih pelayanan kesehatan, kecantikan, pendidikan, dan lain-lain dengan lebih mudah dibandingkan orang lain dengan latar sosio-ekonomi yang lebih rendah. </p><p>Sedangkan bagi seseorang dengan status sosio-ekonomi yang lebih rendah akan memiliki privilege untuk menerima bantuan subsidi listrik, bbm, rumah, dan lain-lain. Privilege ini diberikan agar kehidupan masyarakat lebih baik. Paling tidak, kebutuhan dasar sebagai warga negara terpenuhi hingga terciptalah masyarakat sejahtera.</p><p>Bisa dibilang, setiap orang memiliki privilege yang dapat memberinya kekuatan dan kesempatan untuk bekerja dan berkarya untuk kelangsungan hidupnya sebagai seorang manusia. Hingga, pada akhirnya orang tersebut dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negaranya.</p><p>Dan, karena aku seorang guru SMK, maka aku akan bercerita tentang privilege yang selama ini aku rasakan.</p><h3 style="text-align: left;">Privilege sebagai guru SMK dan tanggung jawabnya</h3><p>Yups, aku akan bilang kalau jadi guru SMK itu asyik! Kami memiliki pengalaman dan tanggung jawab yang menantang dibandingkan guru lain.</p><p>Pertama, guru SMK mengajarnya lebih santai. Nggak perlu terlalu banyak menjelaskan. Ajak ke bengkel, praktik bareng. Dan mereka pun sibuk belajar. </p><p>Kedua, guru SMK punya jaringan pertemanan luas. Dari polisi, universitas, dan dunia industri, wali murid, dan masyarakat sekitar adalah mitra guru. Aku aja kenal dengan beberapa mitra industri, karena pengantaran PKL. Kami juga mengenal polisi, babinkamtibmas, dan warga sekitar, karena kejadian tawuran kemarin. </p><p>Meski kurang mengenakkan, kejadian itu menyadarkanku bahwa tanggung jawab guru untuk mendidik anak akan sukses dengan dukungan semua pihak.</p><p>Ketiga, tanggung jawab guru SMK itu berlanjut hingga anak diterima bekerja di perusahaan, wiraswasta (self employed), atau kuliah. Itulah alasan guru SMK biasanya punya hubungan yang cukup dekat dengan anak-anaknya. Contohnya aja, beberapa teman yang lulusan SMK masih sering berkunjung ke rumah gurunya, meskipun sudah puluhan tahun lulus. Mungkin itu sebabnya, sebagian besar teman-temanku bahkan tahu siapa nama pacar terbaru anak didiknya. wkwk</p><p><b>Kenapa</b>?</p><p>Karena guru SMK yang merangkap jabatan sebagai wali kelas sepertiku, biasanya bertanggung jawab untuk membantu pendataan lulusan hingga 3 tahun berikutnya. Jadi, seandainya aku wali kelas XII TKJ 1 yang lulus di tahun 2025, maka aku bisa melakukan tracer study dari 2025 hingga 2028. </p><p>Menurut teman-teman wali kelas, saat anak-anak di kelasnya nggak bisa dihubungi, mereka bisa mengisi data kelasnya dengan menghubungi satu anak saja. Yah, biasanya satu atau dua anak terpercaya dapat membantu wali kelas untuk mengisi data teman-teman sekelasnya.</p><p>Oya ini contoh link tracer study untuk lulusan 2023.</p><p><i>https://tracervokasi.kemdikbud.go.id/</i></p><p>Data yang biasanya diperlukan adalah data pribadi lulusan, seperti: nama, tempat/ tanggal lahir, nik, nisn, alamat, pekerjaan sekarang (jika bekerja berikut penghasilan dan nama perusahaan, mulai bekerja, alamat perusahaan), kuliah (jika kuliah berikut nama universitas, jurusan, mulai kuliah, alamat universitas)</p><p>Data lulusan ini diinput oleh BKK SMK PK yang berada dalam naungan kemendikbud. Tujuannya adalah untuk menentukan kebijakan vokasi selanjutnya. </p><p>Wuih, tanggung jawab yang nggak ringan ya? Kalau melihat siklusnya sih, emang cukup kompleks dan panjang. Proses yang nggak bisa dianggap sukses dengan melihat hasil raport, karena ada beberapa aspek penilaian anak yang mungkin nggak terbaca oleh raport. Dan, gurulah yang paling tahu peserta didiknya. </p><p>Privilege yang bisa memotivasi anak untuk maju, jika gurunya mengerti potensi anak tersebut. Jika tidak, potensi tersebut akan tenggelam dan nggak tergali, hingga anak itu bertemu guru yang tepat.</p><p>Sebut aja Putri Ariani yang terkenal berkat bakat menyanyinya. Sebagai peserta didik di SMKN 2 Kasihan jurusan musik, Putri menjadi salah satu bukti bahwa guru SMK itu hebat. </p><p>Atau kamu juga bisa cek Rizkisyah jebolan MasterChef Indonesia yang sukses mengalahkan lulusan luar negeri. Keren kan?</p><p>Dari pengalaman hampir dua dekade mengajar di SMK, kita nggak bisa menjamin anak yang terlihat gemilang nilai akademisnya, akan cemerlang juga karir pekerjaannya. Aku sering bertemu lulusan yang di sekolah terlihat biasa aja, tapi sukses bisnis atau karir pekerjaannya.</p><p>Bahkan nggak menutup kemungkinan, anak yang dulunya bandel, saat lulus jadi pengusaha sukses. Emang kalau yang terlihat bandel itu, kecil kemungkinan jadi pegawai kantoran ya? Mungkin ini karena sisi kreatifnya yang dominan, hingga dulu saat sekolah belum tersalurkan secara maksimal. Dan, alhamdulillah, saat bekerja, mereka sudah menemukan dirinya.</p><p>Serunya lagi, SMK teknik biasanya didominasi oleh anak-anak laki-laki yang secara psychology akan dewasa secara pemikiran di saat berumur 18 tahun. Artinya, guru SMK harus ekstra sabar menghadapi peserta didiknya. Privilege yang pastinya wajib dimiliki oleh guru. Ya kan?</p><h3 style="text-align: left;">Bangga jadi Guru SMK</h3><p>Dalam beberapa pelatihan yang kami ikuti, karena kami guru SMK PK, aku makin bangga sebagai guru SMK. Selain privilege dapat bertemu dengan orang-orang hebat seperti guru-guru inspiratif nasional atau kepala sekolah inspiratif nasional yang menjadi mentor kami, kami juga belajar bahwa update diri itu dapat dilakukan siapa pun asalkan kami mau dan konsisten. Kesempatan yang mungkin nggak didapatkan oleh guru sekolah lain.</p><p>So, aku menyadari bahwa dalam privilege sebagai seorang guru SMK ada tanggung jawab dunia akhirat yang kami emban. Seperti yang dikatakan oleh mentor dari Save the Children yang pernah mengisi acara di sekolah. "JIka guru gagal, maka gagallah satu generasi ini. Dan jika guru sukses, maka makmurlah negeri ini." Semoga doa terbaik bagi cita-cita para guru terkabul. Aamin.</p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-67105967646405670672023-12-18T07:25:00.000-08:002023-12-18T07:25:34.592-08:00Yuk, Ketahui Cara Mudah Mengatasi FOPO<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwirVUR6OGy0SNCJYNyX5mnDqpy0T5saE8Lw_x_8AbN4s0y_3ieIWqPIKgbD2HFQBs1Sk6U7ePAbvZ6h7qVvQKEbs3R3oWHYRAgTBg6HK82Mjq-QxRbSv4m3z4wTQcQBN_7pPCV3T9yEGE-vI-xVC3zKZWKuObCrd_SasTdQobW3KBZby5KNwF9gkBx8nD/s2240/yuk-ketahui-cara-mudah-mengatasi-fopo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="yuk-ketahui-cara-mudah-mengatasi-fopo" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwirVUR6OGy0SNCJYNyX5mnDqpy0T5saE8Lw_x_8AbN4s0y_3ieIWqPIKgbD2HFQBs1Sk6U7ePAbvZ6h7qVvQKEbs3R3oWHYRAgTBg6HK82Mjq-QxRbSv4m3z4wTQcQBN_7pPCV3T9yEGE-vI-xVC3zKZWKuObCrd_SasTdQobW3KBZby5KNwF9gkBx8nD/w640-h360/yuk-ketahui-cara-mudah-mengatasi-fopo.jpg" title="yuk-ketahui-cara-mudah-mengatasi-fopo" width="640" /></a></div><br /><p></p><p>"Ayo, siapa yang mau maju?" ajak seorang mentor yang berdiri dengan senyumnya yang paling ramah di pelatihan guru pagi itu. Tapi, nggak ada satu pun bapak atau ibu guru yang mau maju ke depan. Semuanya menggeleng sambil tersenyum malu-malu. Termasuk aku wkwkwk.</p><p>Karena itu aku pun ingin mengajakmu, yuk, ketahui cara mudah mengatasi FOPO. </p><p>Oya, aku yakin, sama sepertiku, guru-guru itu pun merasa takut atas pendapat orang lain. Kondisi yang disebut oleh Michael Gervais, PhD sebagai FOPO atau fear of people's opinion. Kondisi yang sebenarnya bisa dialami siapa pun. FOPO dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk meraih potensi terbaiknya, jika tidak diatasi dengan baik.</p><h4 style="text-align: left;">Kenapa bisa begitu? </h4><p>Menurut Gervais sih, manusia sebagai mahluk sosial pasti menginginkan pengakuan dari orang lain dan menjadi bagian dari masyarakat.</p><p>Nah, dalam prosesnya, sayangnya, pendapat orang lain pun jadi lebih penting dibandingkan diri kita. Kita sering memilih cara aman untuk membaur dengan tidak memperlihatkan pendapat berbeda dibanding orang lain. Dan, sistem pendidikan di rumah dan sekolah kita pun masih memaksa keseragaman sebagai suatu keharusan.</p><p>Contohnya aja, saat seorang guru bertanya pada peserta didik di kelas tentang materi hari itu, kita akan lebih sering menemukan kelas hening. Nggak ada respon. Anak-anak yang ingin bertanya pun akan takut untuk bertanya. Takut dibilang carmuk (cari muka), sok pintar, sok rajin, dan lain-lain. </p><p>Akibatnya, rasa FOPO ini pun menghambat kemampuan berpikir kritis anak-anak tersebut. Selanjutnya, mereka jadi Pasif atau main aman aja.</p><p>Kondisi yang terbawa hingga anak-anak tersebut dewasa dan bekerja. Dan, mungkin anak-anak itu jadi guru yang mengajar generasi masa depan. </p><p>Nah, ini seperti efek domino ya?</p><p>Duh, jadi sedih ya?</p><h3 style="text-align: left;">Cara mudah mengatasi FOPO</h3><div>FOPO dianggap sebagai epidemic yang tersembunyi dan dapat menghambat kemajuan potensi terbaik manusia. </div><div><br /></div><div>Kamu bisa membayangkan kalau kamu harus mengikuti pendapat orang lain kan? Pasti rasanya capek ya? Dan, seperti ada yang membelenggu kita, karena kita seolah hidup untuk orang lain. Bukan diri sendiri.</div><div><br /></div><div>Padahal, seperti apa pun pendapat orang lain terhadap kita, seharusnya nggak mempengaruhi diri kita. Bukankah yang lebih tahu tentang diri kita itu ya kita sendiri. Bukan orang lain.</div><div><br /></div><div>So, gimana cara mudah mengatasi FOPO?</div><div><br /></div><div>Cara mudah untuk mengatasi FOPO adalah dengan memiliki filosofi pribadi. </div><div><br /></div><div>Contohnya seperti ungkapan <i>don't give a fu*k </i>atas pendapat toxic yang nggak relate dengan pengembangan diri kita. Seorang selebriti yang terbiasa dengan komen negatif bilang begini, "<i>They don't know you. So, don't let it be you."</i></div><div><i><br /></i></div><div>Filosofi pribadi bisa kita ambil dari orang bijak, seperti kata mutiara Ali bin Abi Thalib. "Jangan menjelaskan dirimu pada orang lain, karena orang yang mencintaimu tidak butuh itu. Sedangkan orang yang membencimu tidak percaya itu."</div><div><br /></div><div>Lebih jauh, Garvais menjelaskan bahwa kita dapat mempraktikkan langkah-langkah berikut:</div><div><br /></div><div><b>1. Be mindful.</b> Kita harus fokus pada hal yang sedang kita lakukan. Nggak usah memikirkan orang lain. Ingat aja bahwa setiap orang pun sibuk dengan urusannya masing-masing untuk memperhatikan orang lain secara intens.</div><div><br /></div><div>Percayalah bahwa rasa takut itu sebenarnya hanya ada di pikiran kita sendiri. Jangan biarkan rasa takut melebihi dari realitas yang terjadi.</div><div><br /></div><div><b>2. Breath</b>. Bernapaslah dengan perlahan selama beberapa detik. Tenangkan dirimu.</div><div><br /></div><div><b>3. Accept</b>. Refleksikan dirimu dan kenali dirimu. Kamu bisa mulai menerima dirimu sebagai pribadi unik yang berbeda dan luar biasa.</div><div><br /></div><div><i>4. Redirect</i>. Pusatkan diri untuk mengalirkan energi pada tujuan utama. Fokus hanya pada yang kamu inginkan. Praktik Attentional Control. Untuk praktik ini, mindfulness dapat membantu.</div><div><br /></div><div>Contohnya, kamu bisa mengambil posisi duduk santai yang nyaman. Lalu, kamu bisa memejamkan mata dan bernapas perlahan selama beberapa detik. Fokuskan energimu pada tujuan saat itu aja, lupakan hal lain. Setelah selesai praktik ini, InsyaAllah kamu akan lebih tenang.</div><div><i><br /></i></div><div>Nah, gimana? Pingin coba praktik mindfulness ini? Aku udah mencobanya bareng teman-teman di sekolah. Alhamdulillah. Hasilnya cukup menggembirakan. Beberapa guru sekarang sudah mulai berani menyampaikan pendapat saat ada pelatihan.</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-52136988181510615492023-12-15T08:05:00.000-08:002023-12-16T03:24:39.663-08:00Bahaya KDRT bagi Perkembangan Mental Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihjAHhsIq-6pS7hvLXH3CYvDWRG8UXULFLweEqdnH-Iy1BqpfSV00vg1O5goJlxvZa9627AVFMUt1ikzNzCnkq7fUoxt_Tn_d7YWWRkFwWI2K-qIycFwvu1QUhUXfqg048d7HrQHYOGd5MgWFsjZlc8cf2J0v2lrBaXLOPvOD6OqknJSXAmGYqIVxoas8J/s2240/bahaya-kdrt-bagi-perkembangan-mental-anak.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="bahaya-kdrt-bagi-perkembangan-mental-anak" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihjAHhsIq-6pS7hvLXH3CYvDWRG8UXULFLweEqdnH-Iy1BqpfSV00vg1O5goJlxvZa9627AVFMUt1ikzNzCnkq7fUoxt_Tn_d7YWWRkFwWI2K-qIycFwvu1QUhUXfqg048d7HrQHYOGd5MgWFsjZlc8cf2J0v2lrBaXLOPvOD6OqknJSXAmGYqIVxoas8J/w640-h360/bahaya-kdrt-bagi-perkembangan-mental-anak.jpg" title="bahaya-kdrt-bagi-perkembangan-mental-anak" width="640" /></a></div><p><br /></p><p>"Duh, kasian tetanggaku. Emaknya baru ninggal. Tapi, anaknya hanya mengurung diri di kamar." Pagi itu temanku, Win menceritakan tentang anak-anak tetangganya yang terlihat berbeda. </p><p>"Rumahnya penuh sampah. Pak RT bersama warga gotong royong membersihkan rumah. Mobil pick up nya sampe mondar-mandir tiga kali. Sampahnya bau banget. Mungkin udah tahunan nggak dibersihkan," lanjut Win. Kami pun menyebut nama Allah bersamaan.</p><p>"Iya. Emak-nya kan galak banget. Anak-anaknya gak pernah keluar rumah," kata Tri yang juga tinggal di dekat Win. Ah, bahaya KDRT bagi perkembangan mental anak terbukti dari cerita mereka. </p><p>Bahkan kata Win, dari keempat anak tetangganya itu, tinggal dua yang masih hidup. Itu pun kondisi mentalnya memprihatinkan. Kadang terlihat tertawa atau menangis sendiri tanpa sebab.</p><p>Kata Win lagi, keadaan kedua anak yang sebenarnya sudah lulus kuliah itu, sudah nggak seperti orang normal. Mereka seharusnya sudah dalam penanganan ahli. Nggak dibiarkan tinggal berdua di rumah itu. Entahlah, Pak RT sudah berusaha mendekati kedua anak tersebut. </p><p>Tapi, keduanya menolak. Mereka menutup diri dari orang lain. Ah, aku jadi sedih mendengarnya.</p><h3 style="text-align: left;">Ciri-ciri anak korban KDRT </h3><div>Menurut Win, kedua anak tetangganya dari kuliah pun masih diantar dan ditunggu emaknya. Ia bilang, mungkin itu karena terlalu sayang. Tapi, kok seperti tidak memberi kepercayaan pada anak, ya? Padahal anak kan sudah dewasa?</div><div><br /></div><div>Mendengar cerita Win, aku pun teringat ciri-ciri anak korban KDRT menurut para ahli.</div><div><br /></div><div>1. Mudah cemas, khawatir. Kedua anak itu nggak pernah mengendarai motor atau mobil. Padahal, kendaraan tersebut ada di garasi rumah mereka.</div><div><br /></div><div>2. Kurang percaya diri. Kedua anak tersebut, nggak mau bicara pada orang di sekiranya. Menunduk aja. Kalau keluar rumah, hanya untuk belanja. Bicara hanya satu atau dua kata. Kasian banget, kata Win. Padahal, anaknya cantik dan ganteng.</div><div><br /></div><div>3. Terlihat tertekan dan tidak bahagia. Wajah anak-anak korban KDRT biasanya suram. Tidak ceria seperti anak-anak yang hidup dalam naungan keluarga harmonis. </div><div><br /></div><div>4. Mudah marah, tersinggung, dan terprovokasi dalam hal negatif. Biasanya anak-anak tersebut punya dua kecenderungan. Pertama, mereka menjadi agresif. Kedua, mereka menarik diri dan hidup dalam dunianya sendiri. </div><div><br /></div><div>Aku pernah ngobrol dengan seorang anak korban KDRT yang cenderung agresif. Ia mengakui bahwa rasanya ada kemarahan yang terpendam dan meluap di dada. Tapi, ia nggak tahu gimana cara meluapkan atau menyalurkan emosi itu.</div><div><br /></div><div>Yah, mungkin itu sebabnya anak-anak sering berkelahi dengan temannya. Ah, masalah KDRT ini emang pelik. Dan, korban yang paling menderita adalah anak.</div><div><br /></div><div>Belum lagi dengan sikap mental anak yang menutup diri. Aku pernah menerima japri dari siswiku tengah malam. Ia bilang mau bundir. Duh, aku degdegan. Lalu, aku pun ngobrol lewat WA dengan siswi tersebut.</div><div><br /></div><div>Alhamdulillah, siswi ini sepertinya masih baik-baik saja. Aku sering mengajaknya ngobrol. Tapi, ya itu, aku berpikir rasanya jadi anak di zaman ini berat. Masalah mereka sepertinya rumit banget. </div><div><br /></div><div>Namun, sebagai guru, aku berusaha mengingatkan anak-anak bahwa nggak ada masalah tanpa solusi. Tidak ada masalah yang terlalu kecil atau besar. Yakin aja, Allah memberi masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita. Kita hanya bisa berusaha keras sebaik kita dan berdoa pada Allah untuk kemudahan urusan. </div><div><br /></div><div>5. Suka cari perhatian berlebihan. Anak-anak suka curi-curi perhatian itu adalah hal lumrah. Tapi, kalau anak-anak suka cari perhatian berlebihan dengan hal negatif itulah yang bahaya. Contohnya sih, seperti: menggunakan obat terlarang, mengonsumsi minuman keras, atau melakukan hubungan bebas, dan tawuran.</div><div><br /></div><div>Dari kejadian di akhir bulan Oktober lalu, beberapa anak yang diringkus polisi adalah penyintas KDRT. </div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Jika KDRT dibiarkan</h3><div>Contohnya terlihat dari kisah tetangga Win. Keempat anak-anak tersebut nggak ada yang hidup mandiri. Kadang aku berpikir, gimana nasib anak-anak itu sekarang ya?</div><div><br /></div><div>Kata Win sih, Pak RT dan warga terus mengawasi kedua anak tersebut. Secara suka rela, ibu-ibu tetangga mereka bergantian memberikan nasi dan lauk setiap hari. Yah, kalau bukan tetangga, siapa lagi yang memperhatikan nasib kedua anak malang tersebut.</div><div><br /></div><div>Kabar terakhir, Win bilang, ada petugas dari RSJ yang rutin berkunjung ke rumah anak-anak itu. Aku berharap, mereka bisa sembuh. Paling nggak, bisa hidup bergaul dengan masyarakat sekitar. Semoga.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Bagaimana Respon kita saat ada peristiwa KDRT dalam keluarga atau lingkungan terdekat?</h3><div>Ngomong soal KDRT sebenarnya dekat dengan lingkungan keluargaku. Nggak usah liat di televisi. Itu sebabnya, aku mengerti dan memahami perasaan penyintas. </div><div><br /></div><div>Dulu, saat kecil, aku sering melihat pakde (alm), memukuli sepupuku dengan batang kayu atau tali pinggang. Dan, kejadian ini berlangsung di luar rumah. Sehingga, semua orang ikut menyaksikan dan mengetahui peristiwa ini.</div><div><br /></div><div>Tapi, tidak ada yang melakukan apa-apa.</div><div><br /></div><div>Mungkin, itu karena nggak mau ikut campur urusan keluarga lain. Mungkin juga, karena nggak peduli. Toh, itu anaknya sendiri, kata mereka. Mau diperlakukan seperti apa pun itu hak orang tuanya.</div><div><br /></div><div>Ya, Allah.. semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan alm. Pakde. </div><div><br /></div><div>Ah, aku membuka luka lama ya? Tapi, Luka ini nggak hilang atau sembuh. Sekarang, seperti keadaan tetangga Win, sepupuku itu nggak pernah keluar rumah. Minder.</div><div><br /></div><div>Entah ini keberuntungan atau kesialan, hanya sepupuku yang tertua aja yang sering dipukuli pakde. Adek-adeknya sih aman.</div><div><br /></div><div>Mungkin, ini karena sepupuku itu memasang badan agar adek-adeknya nggak dipukuli. Mungkin ia berpikir, biarlah aku aja, adek jangan.</div><div><br /></div><div>Duh, aku mau nangis..</div><div><br /></div><div>Sekali lagi, aku menyayangkan respon orang-orang di sekitarku. Tapi, aku nggak berhak untuk menilai orang lain. <i>Who am I to judge others? </i></div><div><br /></div><h4 style="text-align: left;">Lalu, aku berpikir respon apa yang sebaiknya kita lakukan saat ada peristiwa KDRT?</h4><div><br /></div><div><b>1. Lapor pihak RT</b>. Jika nggak berani menegur langsung, kita bisa lapor RT. Mudah-mudahan dengan adanya teguran dari RT, pelaku merasa malu dan menghentikan tindakannya tersebut.</div><div><br /></div><div><b>2. Lapor polisi</b>. Aku ingat dengan kejadian Lesti yang melaporkan tindakan KDRT suaminya. Hingga, suaminya tersebut masuk penjara.</div><div><br /></div><div>Meski Bilar dibebaskan, aku pun mengerti bahwa tindakan KDRT termasuk pelanggaran hukum pidana. </div><div><br /></div><div>Pasal 44 ayat (1) UU PKDRT, yaitu setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkungan rumah tangga dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp15 juta.</div><div><br /></div><div>Aku pikir, dengan adanya landasan hukum terkait tindakan KDRT ini, pelaku bisa dibuat jera. Sehingga, nggak ada lagi penyintas lain seperti tetangganya Win atau sepupuku.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Cara Membantu Penyintas KDRT</h3><div><br /></div><div><b>1. Mengajaknya bicara</b>. </div><div>Memang nggak mudah mengajak bicara orang yang sudah memutuskan untuk menutup diri. Ia sudah membentengi dirinya. Tak peduli lagi dengan siapa pun dan apa pun. Dalam pemikiran mereka, toh di dunia ini nggak ada lagi yang peduli. Jadi, buat apa?</div><div><br /></div><div>Tapi, ajak aja bicara terus. Butuh proses panjang dan waktu yang lama untuk dapat mengajak mereka bicara. Pelan-pelan aja. Nanti, suatu saat, mereka pasti akan mau bicara lagi. Sabar aja.</div><div><br /></div><div><b>2. Memberi bantuan moral.</b></div><div>Bantuan moral itu dapat berupa apa pun. Duduk menemani saat mereka sendiri, atau sekedar menawarkan segelas air mineral pun sudah merupakan bentuk support moral.</div><div><br /></div><div>Kadang-kadang, <i>action talk louder</i>. Lakukan aja, nanti, mereka pun akan menyadari kalau kamu tulus.</div><div><br /></div><div><b>3. Mendengarkan</b> </div><div>Jika nanti mereka sudah mulai bicara, pasti akan seperti air bah. Nah, tugasmu sekarang adalah mendengarkan. Dan, mungkin, mereka nggak butuh pendapat atau saranmu. Mereka hanya butuh didengarkan.</div><div><br /></div><div>So, dengarkan aja..</div><div><br /></div><div>Point-nya sih, apa pun yang kita lakukan dengan niat tulus, Allah akan menolong kita. Dan, kita dapat membantu diri kita dan lingkungan, agar sehat jasmani dan rohani. Sehingga, terciptalah masyarakat yang adil dan sejahtera. </div><div><br /></div><div>Semoga.</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-9487730391026918892023-12-05T07:20:00.000-08:002023-12-05T07:21:03.006-08:00How to deal with Painful Emotions<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjucvZ7bRVEKKbDLVM_VqhYnBTh1KMWqkqK851uoppmHXs8ienGyNlESCXA3sYRIUOcN-bbOk0hc4KcDZYBIicfx6kdtqpqLUPC_Rs0IK1ADJBZZlIG5auhpzGmf5V1pcG7Bm2U52oujgguEYfV_4XeyBTIF1veStI1P_wWGA3fKGogrncfjRlHrQTtw0Fa/s2560/how-to-deal-with-painful-emotions.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="how-to-deal-with-painful-emotions" border="0" data-original-height="1440" data-original-width="2560" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjucvZ7bRVEKKbDLVM_VqhYnBTh1KMWqkqK851uoppmHXs8ienGyNlESCXA3sYRIUOcN-bbOk0hc4KcDZYBIicfx6kdtqpqLUPC_Rs0IK1ADJBZZlIG5auhpzGmf5V1pcG7Bm2U52oujgguEYfV_4XeyBTIF1veStI1P_wWGA3fKGogrncfjRlHrQTtw0Fa/w640-h360/how-to-deal-with-painful-emotions.jpg" title="how-to-deal-with-painful-emotions" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div>I am now after decades of thinking, I know only a little of how to deal with painful emotions. It's not an easy part of life though. I am sure that you may have the same experience. Right? If not, maybe we perceive life differently. Whatever it is, life does not always happen as we want. I think we only can try our best and deal with it accordingly.<div><br /></div><div>But, that's what makes life more exciting, isn't it? We are living on the same planet, but we are so different. </div><div><br /></div><div>Let's say about my own parent who came from different cultures. You know, my father's ancestors were from Kutoarjo, Central Java and my mam's were from Kuningan, West Java. Though they were born and raised in Lampung, I could feel that they still hold on to their old ancestral beliefs. It is fascinating. </div><div><br /></div><div>They always say things like. "Please, don't sit in front of the door. It is <i>pamali (forbidden)</i>" or "Don't whistle at home." and so on. Oh, okay, some of their advice or superstitions might be rational for a reason. However, some of it is quite questionable. I think it may trigger unpredictable emotions.</div><div><br /></div><div>And, you know that sometimes those emotions are painful. It's not easy to endure. However, we always find a way to stay happy. At least, I will do my best to see things from different perspectives. So, I will not feel so bad. </div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">My latest experiences </h3><div><br /></div><div>A few days ago, one of my neighbors who happens to be my own relative, borrowed something from me and she didn't return it. She often did it. Mam said that relatives must help each other. On another day, she said, "Just let it be.." </div><div><br /></div><div>But, what made things feel awkward was when I wanted to borrow hers, oven or mixer for instance, she would say someone else had already borrowed it. </div><div><br /></div><div>Sometimes, I can't explain how I feel. It's just a bit frustrating.</div><div><br /></div><div>You know that I know blood is thicker than water. But somehow I don't understand why people keep their contaminated blood in their bodies. It's beyond me.</div><div><br /></div><div>But, I know that we can't drain our own blood no matter how bad it is. Right?</div><div><br /></div><div>It's easier to cut the tie. Am I right? But, once again I have to think and consider my parents feeling. As my family believes, people may change. Let's pray they change for the better.</div><div><br /></div><div>Besides, we can't pick and choose our family, can we?</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Emotions</h3><div><br /></div><div>Maybe that's the reason I keep my emotions within me. I can't outburst my feelings coz the risk is too big. At least for me, nobody should know what I feel. It is safer that way.</div><div><br /></div><div>We never know when we are angry and say unthinkable. Then, we regret it for the rest of our life. It is unbearable. </div><div><br /></div><div>But, is it healthy to shut off our feeling to avoid confrontation? Is it okay to conceal our negative emotions and lock them inside?</div><div><br /></div><div>It's easier that way.</div><div><br /></div><div>But, don't you think it's no solution for the long run? Don't you think keep your negative emotion too much may endanger your mental health?</div><div><br /></div><div>I am worry it is. I am afraid it will be blowing up right in my face. </div><div><br /></div><div>So what should I do then?</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">How to deal with painful emotions</h3><div>No matter how wise or how smart we are, we can't solve all of our problem by ourselves. It's like a very good brain surgery who can't operate or fix his or her own damaged brain. He or she needs other surgeon to help him or her. </div><div><br /></div><div>So, how can we deal with painful emotions?</div><div><br /></div><div><b>1. First we can talk about it. </b></div><div><br /></div><div>Okay, I know that we can't solve everything by talking only. But, trust me, when you talk to someone, you may feel a bit lighter. You feel like a weight lifted off your shoulders.</div><div><br /></div><div>However, you need to take care of to whom you talk to. The person you talk to must be a loyal one. Someone you can trust.</div><div><br /></div><div>So, this person can be your listener and confidante.</div><div><br /></div><div><b>2. Confirm and recognize the problem</b>.</div><div><br /></div><div>We know that it's not easy to live under people judgemental eyes. It's hard to confirm the problem and recognize it as a problem coz we hope by doing so it may just disappear.</div><div><br /></div><div>However, we can't avoid elephant in the eyes forever. We eventually must confirm it and recognize it as a reality. </div><div><br /></div><div><b>3. Accept and embrace it as it is. A part of ourselves and our live.</b></div><div><b><br /></b></div><div>After confirming and recognizing the problem, we accept and embrace the problem as ours. A part of us. </div><div><br /></div><div>Maybe it's like when we realize that the air we breathe in is no longer healthy. We accept the reality and try our best to live with it. </div><div><br /></div><div><b>4. Live with it happily </b></div><div><br /></div><div>When we accept our reality, it's easier to live around it. Do our best to survive and more. </div><div><br /></div><div>It reminds me with a friend of mine who just lost her beloved. It was painful to see her struggle with her lost and denial. </div><div><br /></div><div>But, once she accepted her lost and painful emotions as a part of life, she is now happier. Though she know she can't have her lost one back, she still enjoy her life. </div><div><br /></div><div>Anyway, life is just too short. We can only share it with those we love. And no matter how painful it is to lose someone, we can't avoid it. Because every pain we endure is worth every love we have. </div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-8191279903268154152023-11-28T14:39:00.000-08:002023-11-29T01:12:44.759-08:00Perayaan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGMTaDMjemdEkkhWolq5sEr8TtshYe9swNRzR9lm2BRv3XIwUiaA2Yg9DbxfCuXpdOQis9G-2wRYyEAqROKEd_nFvZnHg6iVnNJHvYrHzaJ3NFzWUUrGVENOh1mPOts3NQCa5I4B7cgKl-rIMr1cEYNMWu6R8X2EceJGTPD8_Db26F0aSSc68nv2LdDanQ/s2240/perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk-bandar-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGMTaDMjemdEkkhWolq5sEr8TtshYe9swNRzR9lm2BRv3XIwUiaA2Yg9DbxfCuXpdOQis9G-2wRYyEAqROKEd_nFvZnHg6iVnNJHvYrHzaJ3NFzWUUrGVENOh1mPOts3NQCa5I4B7cgKl-rIMr1cEYNMWu6R8X2EceJGTPD8_Db26F0aSSc68nv2LdDanQ/w640-h360/perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk.jpg" title="perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Guru SMK BLK Bandar Lampung setelah upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung </td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div>Seperti tahun sebelumnya, perayaan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung tahun 2023 dilakukan dengan penuh kebahagiaan. Semua guru mendapatkan ucapan terima kasih dari teman sejawat, peserta didik, dan wali murid. Wajah ibu bapak guru yang serius itu, terlihat santai dan penuh senyum.<div><br /></div><div>Beberapa guru bahkan menerima hadiah kue dan buket bunga dari anak-anak di hari guru yang bertema Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar ini. Sehingga, di meja ruang guru yang biasanya hanya ada buku, sekarang ada kuenya. Meskipun sederhana, tapi meriah.</div><div><br /></div><div>Okay, aku akan ceritakan acara yang dimulai dengan upacara dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama ini. </div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Upacara Memperingati Hari Guru Nasional</h3><div><br /></div><div>Sebagai informasi, hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2023 ini bersamaan waktunya dengan hari Sabtu. Jadi, beberapa sekolah ada yang memperingatinya pada hari Senin, 27 November 2023.</div><div>.</div><div>Untuk petugas upacara Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar adalah seluruh guru dan pegawai SMK BLK Bandar Lampung. Sedangkan, pembina upacara untuk peringatan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung adalah ketua Yayasan SMK BLK Bandar Lampung, bapak Triyono Arifin, M.M.</div><div><br /></div><div>Sebenarnya, upacara peringatan Hari Guru Nasional 2023 ini hampir sama dengan tahun kemarin. Bedanya hanya pada petugas pengibar bendera. Untuk tahun lalu, pasukan pengibar benderanya sekitar 17 orang guru. Tahun ini, kami nggak sempat latihan karena baru menyelesaikan program <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/11/kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung.html">Kunjungan Industri</a>. Masih terasa capeknya wkwk.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Petugas upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung</h3><div><br /></div><div>Adapun urutan petugas upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar Lampung adalah</div><div><br /></div><div>1. Pengatur upacara adalah Kepala SMK BLK Bandar Lampung, bapak Riyanto, S.Pd, M.M</div><div>2. Pemimpin upacara adalah Dwi Mardiani, M.Si</div><div>3. Pembawa acara adalah Windarsih, S.T</div><div>4. Pembaca UUD adalah Drs. Darmadi</div><div>5. Pembawa Pancasila adalah Tatang Setiadi, M.Pd</div><div>6. Pengibar bendera adalah Rika Oktarina, S.Kom., Eti Wijayanti, S.Pd, dan Novi Yulianah, S.Pd.</div><div>7. Pembaca doa adalah Sukron Makmun, M.Pd.I</div><div>8. Danton adalah Dani, S.T, Henriki Dongoran, M.Pd, Hendrik Pranoto, S.Pd.</div><div>9. Dirigen adalah Selviana, S.Pd.</div><div>10. Paduan suara adalah seluruh dewan guru SMK BLK Bandar Lampung</div><div><br /></div><div>Oya, latihan upacara peringatan Hari Guru Nasional ini dilakukan dua kali lho, yaitu hari Rabu dan Jumat. Latihannya cukup seru, karena ikut melibatkan paskibra SMK BLK Bandar Lampung yang terdiri dari Afdhal dari kelas XI TKR 2 dan teman-temannya.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Peserta Upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMK BLK Bandar</h3><div><br /></div><div>Peserta Upacara peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah semua peserta didik di SMK BLK Bandar Lampung yang berjumlah sekitar 786 siswa. </div><div><br /></div><div>Upacara ini jadi istimewa karena bersamaan dengan hari pertama assessment Bersama semester Ganjil 2023 yang diikuti semua peserta didik kelas X, XI, dan XII. Peserta didik kelas XII yang sedang menjalani PKL dilakukan penarikan selama satu minggu untuk mengikuti assessment ini.</div><div><br /></div><div>Yah, hari Senin ini, kami merasa cukup sibuk. Senang rasanya.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Tema Hari Guru Nasional 2023: Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar </h3><div>Jujur aja, melihat Dwi jadi pemimpin upacara, aku ikutan degdegan. Gimana nggak? Beliau kan kemarin agak batuk. Untungnya, pas upacara Dwi terlihat tenang dan cetar dengan senyumnya yang khas.</div><div><br /></div><div>Dalam amanah upacara peringatan Hari Guru Nasional ini, Pak Triyono mengingatkan tentang pentingnya menjaga kebersamaan. Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. </div><div><br /></div><div>"Kita harus bisa belajar dari pengalaman masa lalu. Dan, berterima kasihlah pada bapak ibu guru yang telah bekerja keras untuk membimbing kita" pesannya pada peserta upacara.</div><div><br /></div><div>Pak Triyono juga mengingatkan anak-anak untuk menjaga nilai kebaikan pada sesama dengan ikut mendukung program anti kekerasan. Apalagi, deklarasi damai antar sekolah di Bandar Lampung telah dilakukan beberapa minggu yang lalu di SMKN 2 Bandar Lampung.</div><div><br /></div><div>Setelah memberikan amanah upacara, Pak Triyono sekali lagi mengucapkan terima kasih pada bapak ibu guru atas kerja kerasnya selama ini. Ucapan yang disambut oleh tepuk tangan yang meriah dari seluruh peserta upacara.</div><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4KcKBzcEVlbZmqS6En9WfQaxDjCf1ph19JU65agdQpnkXCikfDuJrxsWpmtMVCPdcc-RhLjzLzH_TS3R1MqeqGXo2xh_L8HQfu0kUdV_hCiEOATCWvK-VDuf0JXWkwp14gCbfvDYLZl8NP5xLk3Xc4_2E4nQ-yqtNO60LRoCozeuTxSTbhKI-JaYV-eww/s2240/perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk-2023.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="perayaan-hari-guru-nasional-smk-blk--bandar-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4KcKBzcEVlbZmqS6En9WfQaxDjCf1ph19JU65agdQpnkXCikfDuJrxsWpmtMVCPdcc-RhLjzLzH_TS3R1MqeqGXo2xh_L8HQfu0kUdV_hCiEOATCWvK-VDuf0JXWkwp14gCbfvDYLZl8NP5xLk3Xc4_2E4nQ-yqtNO60LRoCozeuTxSTbhKI-JaYV-eww/w640-h360/perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk-2023.jpg" title="Perayaan-hari-guru-nasional-smk-blk" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berphoto bareng anak-anak XI TKJ 1 di lapangan Gedung A SMK BLK Bandar Lampung </td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Kejutan bahagia dari Anak-anak di Hari Guru Nasional </h3><div>Setelah upacara, anak-anak beristirahat sebentar di kelas. Sementara bapak dan ibu guru menyiapkan diri untuk jadi pengawas assessment Bersama semester Ganjil di hari pertama </div><div><br /></div><div>Sambil menikmati camilan yang diberikan anak-anak sebagai kejutan bahagia di hari guru ini. Aku pun ikut menerima hadiah dari anak-anak kelas XI TKJ 1. </div><div><br /></div><div>Kami berphoto bersama dengan latar sekolah. Harapanku sih, momen ini akan jadi kenangan berharga mereka saat bekerja nanti. </div><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr0VBueWmqXQcd8kuj9t9xOhwQbqnLSgpUBKMTGO_R14b05ve7rKzPr4zxQvt2eOb7QpP9oSiLkZVIUypDixJKFPzFnqCODfXl6XysAKkbOWLiGj-y7n85hnICXoSeIqUCGb8HLI4Vfzx9jM7B5vJrKHJ4BRVwf5pXEfbfU3pl4eeXtOR8GoIngjHJ3OmO/s2240/perayaan-hari-guru-nasional-smk-blk.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk--bandar-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr0VBueWmqXQcd8kuj9t9xOhwQbqnLSgpUBKMTGO_R14b05ve7rKzPr4zxQvt2eOb7QpP9oSiLkZVIUypDixJKFPzFnqCODfXl6XysAKkbOWLiGj-y7n85hnICXoSeIqUCGb8HLI4Vfzx9jM7B5vJrKHJ4BRVwf5pXEfbfU3pl4eeXtOR8GoIngjHJ3OmO/w640-h360/perayaan-hari-guru-nasional-smk-blk.jpg" title="perayaan-hari-guru-nasional-di-smk-blk--bandar-lampung" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemotongan tumpeng oleh bapak kepala SMK BLK Bandar Lampung, Riyanto, S.Pd, M.M (kiri) dan penerima piring tumpeng kehormatan, Pak Misritaba</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Pemotongan tumpeng dan Makan Bersama Guru dan Karyawan SMK BLK Bandar Lampung</h3><div>Assessment Bersama semester Ganjil hari pertama ini, hanya terdiri dari satu mapel saja, yaitu PKN. Jadi, anak-anak bisa ikut merasakan kebahagiaan Hari Guru Nasional bersama keluarga di rumah.</div><div><br /></div><div>Berbeda dengan hari-hari lain, Senin ini, tawa dan senyum menyelimuti wajah anak-anak. Tentu saja, anak-anak gembira, selama ujian mereka bisa pulang cepat.</div><div><br /></div><div>Dan, bukan hanya anak-anak, guru pun senang kok wkwk. Apalagi di hari Guru Nasional ini, pemotongan tumpeng dan makan bersama seluruh guru dan Karyawan SMK BLK Bandar Lampung jadi agenda rutin yang selalu dilakukan. </div><div><br /></div><div>Harapannya sih, kebahagiaan ini selalu menyertai dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga terciptanya sekolah yang menyenangkan bagi guru dan siswa serta semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran. Semoga proses yang tujuan akhirnya adalah fokus pada anak ini tercapai demi menciptakan generasi emas yang berkualitas dan berkarakter mulia. </div><div><br /></div><div>Semoga.</div><div><br /></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-27018928009837153242023-11-11T21:56:00.000-08:002023-11-13T13:50:18.915-08:00Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung 2023<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUF9wo4cp5Dx7kP-oFBf1DoKl-9AWG67ak4PfadbJ_Aq4lknCSGCKVYlm3PUye9Rl8BLA30YItGgBqJBv3TcwuZ9zH4G4mhOP72FbIpVmZ8COLq52ZgYL0C954RnA2cz_3gfFyTm8SedsH1aeMV1iaXQqlx_ndfZvZ_ThlAQir3VxUxJM3t_YZB-PK6rVG/s2245/kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung-2023-experience-through-the-trips" border="0" data-original-height="2245" data-original-width="1587" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUF9wo4cp5Dx7kP-oFBf1DoKl-9AWG67ak4PfadbJ_Aq4lknCSGCKVYlm3PUye9Rl8BLA30YItGgBqJBv3TcwuZ9zH4G4mhOP72FbIpVmZ8COLq52ZgYL0C954RnA2cz_3gfFyTm8SedsH1aeMV1iaXQqlx_ndfZvZ_ThlAQir3VxUxJM3t_YZB-PK6rVG/w452-h640/kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung.jpg" title="kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung" width="452" /></a></div><br /><p></p><p>Alhamdulillah, Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung tahun 2023 akan dilaksanakan mulai besok, 13-17 November 2023. Rasanya excited sekali!</p><p>Oh ya, bagi kamu yang belum tahu tentang Kunjungan Industri, aku akan ceritakan tentang Kunjungan Industri yang biasa dilakukan peserta didik SMK.</p><p><a href="https://www.yoharisna.xyz/2022/12/kunjungan-industri-smk-blk-bandar-lampung.html">Baca juga: Keseruan Kunjungan Industri Jakarta Jogja SMK BLK Bandar Lampung</a> </p><p>Nah, jadi apa sih Kunjungan Industri atau industrial visit? </p><h3 style="text-align: left;">Kunjungan Industri</h3><p>Kunjungan Industri adalah salah satu jenis kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan untuk melihat langsung suasana atau kondisi Industri yang sesuai dengan program keahlian masing-masing.</p><p>Contohnya sih, untuk jurusan TKR dan TBSM, tahun kemarin kami mengunjungi PT. Laksana. Perusahaan yang bergerak di perakitan dan pembuatan bodi kendaraan bermotor. </p><h3 style="text-align: left;">Peserta Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung tahun 2023</h3><p>Menurut ketua Pelaksana Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung tahun 2023, peserta didik yang mengikuti program KI adalah peserta didik yang duduk di kelas XI yang jumlahnya sekitar 213 siswa.</p><p>Adapun jurusan dari peserta didik tersebut adalah TKJ, DKV, TJTL, TBSM, dan TKR. Untuk diketahui, sebagian besar peserta didik SMK BLK Bandar Lampung adalah anak laki-laki, hingga aspek pengawasannya akan berbeda dibanding sekolah lain.</p><p>Dari jumlah peserta tersebut, peserta KI hanya sekitar 14 anak. So, kamu bisa bayangkan kan? </p><h3 style="text-align: left;">Rundown Acara Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8tjPzvZhZWUtvcp_iWeFeeyatcvG5KUg6ihyjUIK5R5UCLpSXVHcOBQkQm5odpVJwfyY-QGYgzcfyA04SiIAI1GCdqi76TAykpHS5xXTZvqecYog-WsQMLitRJ1rYvzRKCWLEAT7vdrH3sEhCwnFTc_11Qvi9OmQ5EhwnDBD8AMlZTXhGYC30OSF6aLFA/s2000/rundown-acara-ki-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" border="0" data-original-height="2000" data-original-width="1414" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8tjPzvZhZWUtvcp_iWeFeeyatcvG5KUg6ihyjUIK5R5UCLpSXVHcOBQkQm5odpVJwfyY-QGYgzcfyA04SiIAI1GCdqi76TAykpHS5xXTZvqecYog-WsQMLitRJ1rYvzRKCWLEAT7vdrH3sEhCwnFTc_11Qvi9OmQ5EhwnDBD8AMlZTXhGYC30OSF6aLFA/w452-h640/rundown-acara-ki-1.jpg" title="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" width="452" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx-dCe-NveVw-kc3s2NYaxHqhkHOO25QEfuB7YjkmLyrBUpv87oJfFTjMF9wzq1c9E097vCWEfbjTXdS9tBnRMwAYOrCJZnRF517AbvxQ10BGXi3FJEiOYzReids7tuwGX9LDI_rtI0PX5f92NHLHxpvYcAtBnutOpeh4xg48FKyuvUzh2SKUSzdfFFjUU/s2000/rundown-acara-ki-2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" border="0" data-original-height="2000" data-original-width="1414" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx-dCe-NveVw-kc3s2NYaxHqhkHOO25QEfuB7YjkmLyrBUpv87oJfFTjMF9wzq1c9E097vCWEfbjTXdS9tBnRMwAYOrCJZnRF517AbvxQ10BGXi3FJEiOYzReids7tuwGX9LDI_rtI0PX5f92NHLHxpvYcAtBnutOpeh4xg48FKyuvUzh2SKUSzdfFFjUU/w452-h640/rundown-acara-ki-2.jpg" title="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" width="452" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxiF6HkZS5besKL-1nDrftlRnFnk-gPAusm9ifnqsl3ylNi2i3g32sK6k7X8SvHlfqrX57bECIl1SdVbKXrUyv14Zc2caFvhlP1iJDfxhfkn6m52_rjS3XTfXLuKKaPHAl2AB3OyTaBI1vnfgJXlDBfphA0bp5WWJxu_RoWsbW026fiKZzK_AH3ZV6Q2-v/s2000/rundown-acara-ki-3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" border="0" data-original-height="2000" data-original-width="1414" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxiF6HkZS5besKL-1nDrftlRnFnk-gPAusm9ifnqsl3ylNi2i3g32sK6k7X8SvHlfqrX57bECIl1SdVbKXrUyv14Zc2caFvhlP1iJDfxhfkn6m52_rjS3XTfXLuKKaPHAl2AB3OyTaBI1vnfgJXlDBfphA0bp5WWJxu_RoWsbW026fiKZzK_AH3ZV6Q2-v/w452-h640/rundown-acara-ki-3.jpg" title="rundown-acara-ki-smk-blk-bandar-lampung" width="452" /></a></div><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Tujuan Kunjungan Industri</h3><p>Proses pembelajaran peserta didik nggak hanya melibatkan lingkungan sekolah, tapi juga lingkungan luar sekolah, seperti dunia industri/ usaha. Proses pelaksanaannya dilakukan dalam program PKL dan Kunjungan Industri. </p><p>Sementara PKL dilakukan di kelas XII, Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung dilaksanakan di kelas XI semester Ganjil. </p><div style="text-align: left;"><b>Tujuan Pelaksanaan Kunjungan Industri adalah</b></div><p>1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang Industri.</p><p>2. Menumbuhkan kepercayaan diri dan dorongan dalam kegiatan belajar mengajar.</p><p>3. Memberikan informasi tentang ketenagakerjaan yang akan bermanfaat pada saat anak dinyatakan lulus.</p><h3 style="text-align: left;">Manfaat Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung </h3><div>1. Melihat dan merasakan langsung aktivitas dudi.</div><div>2. Menimbulkan semangat untuk optimasi skill</div><div>3. Mendapat ilmu dan informasi baru seputar dudi</div><div>4. Memahami cara kerja alat-alat industri modern</div><div>5. Memiliki gambaran pekerjaan masa depan</div><div>6. Berinteraksi langsung dengan tenaga kerja terlatih dan berpengalaman</div><div>7. Belajar attitude disiplin dan budaya Industri lain.</div><div><br /></div><div>Demikian sekilas tentang Kunjungan Industri SMK BLK Bandar Lampung 2023. </div><div><br /></div><div>Nanti, aku akan ceritakan perjalanan kami ya. Terima kasih.</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-28381325320429516752023-11-11T04:15:00.008-08:002023-11-11T14:03:08.108-08:00Catat 3 Peran Penting Istri Ganjar Pranowo Sukseskan Program Penurunan Stunting<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52DKdCvYGeNVOEsRqpymIercG7Xo7BBF_S9JQO9HTljYjO6Ejvvi6kHxZjCG5q_YqP8a4G0B5e6al-4MjM3_OCqelW6MnyAcG_PXpvQoKfsy2-9KNXYNUVBPNkzeU-1HQF6lfvZam8cQ2wbiMRAzJi0dRGeKrb8mRUJgRDB_73_Lv9GvkM3tbFhbU3zm2/s2240/catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo-sukseskan-program-penurunan-stunting" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52DKdCvYGeNVOEsRqpymIercG7Xo7BBF_S9JQO9HTljYjO6Ejvvi6kHxZjCG5q_YqP8a4G0B5e6al-4MjM3_OCqelW6MnyAcG_PXpvQoKfsy2-9KNXYNUVBPNkzeU-1HQF6lfvZam8cQ2wbiMRAzJi0dRGeKrb8mRUJgRDB_73_Lv9GvkM3tbFhbU3zm2/w640-h360/catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo.jpg" title="catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Stunting merupakan masalah penting di Indonesia. Saat ini angkanya masih sekitar 21, 6%. Harapannya sih di tahun 2024, angka stunting di Indonesia akan menurun. </p><p>Melihat angka ini, aku pun tertarik dengan keberhasilan Provinsi Jawa Tengah dalam menurunkan angka stunting dari 24,4% di tahun 2018 menjadi hanya 11, 9% di tahun 2022. Keberhasilan yang luar biasa.</p><p>Kita bisa <a href="https://www.okezone.com/tag/ganjar-pranowo">catat peran penting istri Ganjar Pranowo </a>sukseskan program penurunan stunting di Jawa Tengah yang terasa begitu detail. </p><p>Dalam sebuah obrolan bersama dalam sebuah acara, istri Ganjar yang biasa dipanggil mbak Atikoh ini menuturkan tentang slogan Jateng Gayeng. Istilah yang menyematkan arti gotong royong di dalamnya.</p><p>Jateng Gayeng yang diluncurkan tahun 2015 ini memiliki arti penuh semangat, berani, tangguh, jujur, ramah, menggembirakan, harmonis, dan hangat. </p><p>Menurut istri bacapres 2024 ini menyampaikan bahwa semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia inilah yang dapat menyukseskan target zero stunting di tahun 2024.</p><p>Lalu, apa aja sih peran istri Ganjar Pranowo ini dalam program penurunan stunting di Jawa Tengah?</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwBFamVveyPfsE1G2A-J-6dZPXwZEiEFIBe23QBuvXqOwc54hTraIddys7hTujgWFwMdtViymdMUq0Xl9rDQ-y5ue__0Oy29xV9dRYwhYcMqcEMXa47pzAvzeUqv270EIPFjJRn7AZVJe0J3IOH_IVzEsI2IOOSqg0xpToq-8H1gWqe00SeRxQgMmVktFV/s2240/catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo-sukseskan-program-penurunan-stunting.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo-sukseskan-program-penurunan-stunting" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwBFamVveyPfsE1G2A-J-6dZPXwZEiEFIBe23QBuvXqOwc54hTraIddys7hTujgWFwMdtViymdMUq0Xl9rDQ-y5ue__0Oy29xV9dRYwhYcMqcEMXa47pzAvzeUqv270EIPFjJRn7AZVJe0J3IOH_IVzEsI2IOOSqg0xpToq-8H1gWqe00SeRxQgMmVktFV/w640-h360/catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo-sukseskan-program-penurunan-stunting.jpg" title="Catat-3-peran-penting-istri-ganjar-pranowo" width="640" /></a></div><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">1. Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 - 2023</h3><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: normal;">Sebagai Ketua PKK, mbak Atikoh melakukan pendampingan pada ibu-ibu, remaja putri, dan bapak-bapak dalam usaha penurunan stunting. </span></div><p>Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya ibu/ bapak asuh bagi anak-anak dari keluarga yang membutuhkan. Minimal anak-anak tersebut tercukupi kebutuhan nutrisinya satu hari satu butir telur. </p><p>Selain pola ibu/ bapak asuh, slogan Gayeng pun diaplikasikan lewat ambulan desa. Jadi, setiap warga yang memiliki Mobil akan didata. Mobil selalu siap untuk mengantarkan ibu-ibu hamil yang membutuhkan layanan transportasi ke rumah sakit. </p><p>Program yang disebut istri Ganjar Pranowo ini sebagai Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng ( Jateng bergotong royong memperhatikan orang hamil). </p><p>Wah, keren yak? Aku sih membayangkan level saling peduli ini diadopsi setiap provinsi, pasti angka stunting cepat zero-nya. </p><p>Membayangkannya aja sudah senang. Ya kan? </p><h3 style="text-align: left;"><b>2. Pembicara di berbagai acara penting.</b> </h3><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: normal;">Sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Kwarda Jateng di tahun 2018 - 2023, istri Ganjar Pranowo ini pun memiliki peran yang cukup penting. Salah satunya sebagai pembicara di berbagai acara yang dihadiri masyarakat terutama ibu-ibu.</span></div><p>Rasa bangganya karena terlahir sebagai perempuan pun terlihat dari peran aktifnya mendukung ibu-ibu dalam program kedaulatan pangan keluarga dan suara empati yang terus disosialisasikan dalam kegiatan-kegiatan tersebut.</p><p>Kenapa mbak Atikoh pikir kedaulatan pangan keluarga penting? Karena dengan tercukupinya pangan keluarga, maka asupan gizi anak pun akan seimbang. Lalu, angka stunting pun dapat ditekan.</p><p>Baginya, peran ibu merupakan peran paling penting dalam mencetak generasi berkualitas, karena ibu yang mendampingi anak-anak selama 1000 hari pertamanya.</p><p>"Ibu itu harus kuat, mau belajar, dan bisa membahagiakan diri," kata istri Ganjar Pranowo ini sambil tersenyum. </p><p>"Stunting bukan hanya tanggung jawab keluarga, tapi juga lingkungan. Kita harus bergandengantangan," katanya lagi.</p><p>Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah, mbak Atikoh pun menggandeng Nasyiatul Aisyiyah (NA). Ia percaya bahwa perempuan cerdas dan responsif terhadap permasalahan seperti NA dapat ikut berkolaborasi dalam program penurunan stunting.</p><p>Apalagi ibu-ibu NA ini adalah guru-guru TK yang dekat dengan lingkungan anak-anak dan ibu-ibu mereka. </p><p>Nah, ibu-ibu NA ini dapat mengedukasi ibu-ibu lain tentang cara penurunan stunting, gizi, dan lain-lain. </p><h3 style="text-align: left;">3. Sebagai Istri Ganjar Pranowo Sukseskan program Penurunan Stunting</h3><p>Meski tidak ikut dalam penentuan kebijakan, sebagai istri Ganjar Pranowo, mbak Atikoh sering menyampaikan keluhan ibu-ibu. Ia juga sering mendampingi Pak Ganjar dalam kunjungan-kunjungan ke masyarakat.</p><p>Dalam program 5Ng (Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng), Ganjar membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Jawa Tengah. Tim yang terdiri dari berbagai sektor, seperti BKKBN, Dinas Kesehatan, OPD, PKK, dan pihak lainnya di tahun 2022 lalu. Program yang sukses menurunkan angka stunting di Jawa Tengah sekitar 50%.</p><p>Tugas Tim ini adalah mendata ibu hamil dan melakukan asesmen dengan menggandeng perguruan Tinggi. Program ini adalah one student one client. Selain itu, Tim juga mengajak kolaborasi Dasawisma hingga babinsa. </p><p>Mantap ya? Kerja keras yang terintegrasi di semua lapisan masyarakat. Ditambah tekunnya mbak Atikoh, sebagai istri Ganjar Pranowo mendampingi suami untuk sukseskan program penurunan stunting ini. Semoga program positif ini dapat diadopsi provinsi lain ya? Aamin..</p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-40856581381650873362023-10-29T05:36:00.002-07:002023-10-29T05:36:35.363-07:00Maman Sulaeman: Guru SMK Gondang Penemu Aplikasi Belajar Mode Darurat Tanpa Sinyal Tanpa Server<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGnzRiBvFQYp-81vP1J1fOSAN0t7pu3qVpzFwuc6OZkpViIYDtIZyrZ03MTDGE4VC0SAgj9dEebmhpu2rlQ_A5GJridAYFo7RueBOwqMxd-CGDEX13lM_ZicC5xmD3s56uwQnO-_CVSXxNKNQgH8HglDBkknl9iDXIY-dqnaTdHXFucxwd513os47z6SV_/s2240/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat-tanpa-sinyal-tanpa-server" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGnzRiBvFQYp-81vP1J1fOSAN0t7pu3qVpzFwuc6OZkpViIYDtIZyrZ03MTDGE4VC0SAgj9dEebmhpu2rlQ_A5GJridAYFo7RueBOwqMxd-CGDEX13lM_ZicC5xmD3s56uwQnO-_CVSXxNKNQgH8HglDBkknl9iDXIY-dqnaTdHXFucxwd513os47z6SV_/w640-h360/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat.jpg" title="maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat" width="640" /></a></div><p><br /></p><p>"Pak, saya nggak bisa mengikuti ujian, karena tempat saya nggak ada sinyal," kata seorang peserta didik pada Pak Maman Sulaeman, guru SMK Gondang Wonopringgo Jawa Tengah ini.</p><p>Karena ingin membantu peserta didiknya itulah, guru yang mengajar Teknik Komputer di SMK Gondang Wonopringgo ini pun berusaha mengembangkan aplikasi belajar tanpa sinyal tanpa <i>server</i>, yaitu aplikasi <i>TCExam Mobile Friendly Computer Best Test untuk Asesmen Kompetensi Minimum (TMFCBT for AKM).</i></p><p>Ia menyadari masalah infrastruktur sekolah belum mampu memfasilitasi jaringan <i>wifi</i> internet yang merata ke semua kelas. </p><p>Peserta didik juga memiliki kendala sinyal dan kuota yang belum memadai. Sebagian anak hanya memiliki kuota untuk <i>chat</i> atau <i>whatsapp</i> saja. Sehingga, aplikasi ujian yang membutuhkan jaringan internet pun nggak bisa dijangkau oleh peserta didik.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMOtFdeqjHusfnBCcBRzPCcKZuEc9WzZPtuth4ru_BAWCyTYbONgSM1odz2nBvTXFYebIylbHCNNhFjuiNDgHgUtsM2SrpFzLclbAyS1BSBkh9J8y9KagFBxBpCrdCwihhPeYSRKxnJLM2t_EE0bL8CI-v4G3VCEpqRKZ0bcx-6WM-qJd1UR0f4IeH8CY-/s2240/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat-tanpa-sinyal-tanpa-server.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat-tanpa-sinyal-tanpa-server" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMOtFdeqjHusfnBCcBRzPCcKZuEc9WzZPtuth4ru_BAWCyTYbONgSM1odz2nBvTXFYebIylbHCNNhFjuiNDgHgUtsM2SrpFzLclbAyS1BSBkh9J8y9KagFBxBpCrdCwihhPeYSRKxnJLM2t_EE0bL8CI-v4G3VCEpqRKZ0bcx-6WM-qJd1UR0f4IeH8CY-/w640-h360/maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat-tanpa-sinyal-tanpa-server.jpg" title="maman-sulaeman-guru-smk-gondang-penemu-aplikasi-belajar-mode-darurat" width="640" /></a></div><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Maman Sulaeman Guru SMK Gondang Penemu Aplikasi Belajar Mode Darurat Tanpa Sinyal Tanpa Server </h3><div><br /></div><p>Tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi telah memengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan kita, termasuk aspek pendidikan. </p><p>Sayangnya, kemajuan teknologi ini pun memunculkan tantangan baru, seperti: ketidakmerataan kesempatan dan kemampuan sekolah dan peserta didik dalam mengakses internet.</p><p>Masalah ini merupakan tantangan bagi guru dan peserta didik selama proses pembelajaran dan penilaian di ruang kelas.</p><p>Apalagi di era digital yang serba cepat ini, guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan besar dalam proses pembelajaran, penilaian, dan pengembangan potensi peserta didik yang sesuai dengan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).</p><p>Memang sih, pandemi COVID-19 telah berlalu, hingga pembelajaran dan penilaian peserta didik dapat dilakukan secara luring. </p><p>Namun, aplikasi penilaian yang menggunakan mode darurat tanpa sinyal dan tanpa server sangat dibutuhkan untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan di masa depan. </p><p>Inovasi ini dapat membantu guru dan peserta didik yang memiliki masalah keterbatasan infrastruktur, seperti jaringan internet wifi yang belum memadai, kuota siswa yang tidak cukup, atau anak-anak yang tinggal di daerah pengembangan sutet atau <i>blank spot</i>.</p><p>Pria kelahiran tahun 1986 ini menjelaskan bahwa ia telah menemukan aplikasi <i>TCExam Mobile Friendly Computer Best Test untuk Asesmen Kompetensi Minimum (TMFCBT for AKM) </i>sejak tahun 2016. </p><p>Dan, ia mulai mencoba aplikasi ini pada akhir tahun 2020. </p><p>"Kami mencoba aplikasi ini pada beberapa anak dengan mendata anak-anak yang memiliki masalah dengan jaringan internet di rumahnya," ungkapnya.</p><p>Cara kerjanya adalah dengan menghidupkan halaman web format html yang berisi soal dan bisa dikirim ke siswa dalam bentuk file menggunakan bluetooth, infra merah, atau media transfer lain. Hingga, siswa dapat mengerjakan soal tanpa khawatir dengan masalah jaringan.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Aplikasi Belajar Mode Darurat Tanpa Sinyal Tanpa Server</h3><div><br /></div><p>Aplikasi ini tidak memerlukan hosting, domain, maupun server. Jadi pihak sekolah nggak perlu cemas untuk menambah kapasitas server atau jaringan internet, karena aplikasi open source ini dapat diaktivasi lewat laptop guru atau panitia ujian.</p><p>Sekarang sudah lebih dari 18 sekolah dari Aceh, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, NTT, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan yang menggunakan aplikasi ini.</p><p>Pencapaian luar biasa yang aku yakin bukan dilakukan sambil rebahan. Tapi, kerja keras dan inovasi yang kreatif baik dalam pengembangan produk aplikasi maupun promosi.</p><p>Perjuangan yang menuntut kesungguhan dan keikhlasan yang dapat dijadikan inspirasi bagi tenaga pendidik di Indonesia.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Dibalik Keberhasilan Maman Sulaeman Mengembangkan Aplikasi Belajar </h3><div>Dalam proses pengembangan aplikasi ini, Maman Sulaeman menemukan banyak tantangan. </div><div><br /></div><div>"Sering error dan hasil tidak sesuai dengan harapan. Apalagi dengan keterbatasan ilmu saya, maka saya terus belajar melalui internet dan juga forum belajar yang saya ikuti," kata guru yang juga sempat mengenyam pendidikan di Universitas Sebelas Maret ini.</div><div><br /></div><div>Bagi pria yang mencintai dunia coding ini, tidak ada alasan untuk berhenti belajar. "Selama ilmu itu bisa dijangkau, pasti bisa dipelajari," lanjut pria yang sedang mengembangkan aplikasi GoUNBK ini.</div><div><br /></div><div>Untuk mempromosikan aplikasi belajar ini, Maman Sulaeman menggunakan Facebook dan Telegram. Ia membagikan link aplikasi ini agar dapat digunakan secara gratis oleh sekolah yang membutuhkan.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Tantangan Teknologi bagi Dunia Pendidikan</h3><div><br /></div><div>Teknologi memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Sebut aja teknologi AI dengan fiturnya yang beragam yang dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran dan penilaian hasil peserta didik di sekolah.</div><div><br /></div><div>Namun, seperti yang telah kita ketahui, akses teknologi pun belum dapat diterima oleh semua guru dan peserta didik di sekolah. </div><div><br /></div><div>Beberapa sekolah dapat akses teknologi yang sangat baik, sedangkan sekolah-sekolah di daerah belum mendapatkan akses yang layak.</div><div><br /></div><div>Masalah yang seharusnya bisa diakomodir oleh pihak sekolah. Salah satunya adalah dengan penggunaan aplikasi open source ini.</div><div><br /></div><div>Menurut Maman Sulaeman, kita bisa mensiasati tantangan ini dengan menggunakan teknologi yang berbeda. Teknologi yang memungkinkan kita untuk dapat beradaptasi dengan keadaan.</div><div><br /></div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Motivasi Mengembangkan Aplikasi Belajar</h3><div><br /></div><div>Sebagai guru, Maman Sulaeman ingin memberikan inspirasi pada peserta didiknya di sekolah dan generasi muda agar tidak melihat keterbatasan sebagai halangan atau hambatan. </div><div><br /></div><div>Ia yakin bahwa semua pasti ada jalan keluarnya ketika kita berproses dengan baik.</div><div><br /></div><div>Untuk itulah, Maman Sulaeman terus berusaha mengembangkan aplikasi belajar agar lebih mudah digunakan, terutama bagi pengguna biasa. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Dengan aplikasi mode darurat ini, sekolah dapat mengakomodir kebutuhan guru dan peserta didik dalam proses penilaian hasil belajar peserta didik.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Harapan Maman Sulaeman</h3><div><br /></div><div>Guru SMK Gondang yang meraih penghargaan Astra Kategori Khusus Pejuang Tanpa Pamrih tahun 2021 ini ingin aplikasi belajar tanpa sinyal tanpa server ini dapat digunakan bersama-sama untuk mengatasi masalah yang sama.</div><div><br /></div><div>"Semoga aplikasi ini bisa jadi alternatif standar bagi dunia pendidikan yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan dari tingkat kabupaten hingga pusat." katanya penuh harap dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Nasional.</div><div><br /></div><div>Sebagai guru SMK yang mengajar di daerah, aku pun berharap aplikasi belajar yang inovatif karya anak bangsa ini dapat diapresiasi oleh kita semua. Ini merupakan aksi nyata sebagai bukti rasa cinta kita pada negeri tercinta ini. Indonesia.</div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-41274340207956652182023-10-25T00:53:00.001-07:002023-10-25T00:56:05.225-07:00Silsilah Siti Atikoh Ternyata Ulama Besar Ini 7 Fakta Menariknya <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghK1bkTvYC5e05MHF1qNs5DytBC8_4fQvoPvX2ujMtr2Y8lUD6wXZJDUE_kq0WXvbHtoMRiEwdCIoQ1cGF1tawC9PVLsDsA2Q4hinEVox7V3YT72h_skyjkxVqrmGHP4BMG9Af8YgHK500BiMLcLjixAVaQGCC0OFb7HcsuMSpyau2QOLnDQxFAusQJFL-/s2240/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar-ini-7-fakta-menariknya" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghK1bkTvYC5e05MHF1qNs5DytBC8_4fQvoPvX2ujMtr2Y8lUD6wXZJDUE_kq0WXvbHtoMRiEwdCIoQ1cGF1tawC9PVLsDsA2Q4hinEVox7V3YT72h_skyjkxVqrmGHP4BMG9Af8YgHK500BiMLcLjixAVaQGCC0OFb7HcsuMSpyau2QOLnDQxFAusQJFL-/w640-h360/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama.jpg" title="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: Instagram @atikoh.id</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div>Tak kenal maka tak sayang. Itulah pepatah lama yang membuatku berpikir dulu sebelum menilai seseorang. Jadi, aku nggak melihat seseorang dari penampilannya aja. <div><br /></div><div>Dan, sebagai seorang perempuan, aku selalu kagum dengan sosok perempuan-perempuan tangguh Indonesia yang memberi kontribusi pada keluarga, masyarakat, dan negara. Seperti sosok Siti Atikoh, istri dari Ganjar Pranowo yang jadi bacapres 2024.<div><br /></div><div>Untuk itu, aku pikir mengetahui <a href="https://www.okezone.com/tag/siti-atikoh">Silsilah Siti Atikoh ternyata ulama besar</a> adalah penting. Bukankah dengan mengenal silsilah seseorang kita bisa belajar dari pengalaman keluarga tersebut? Apalagi kita tahu bahwa sosok ulama memegang peran penting dalam perkembangan pendidikan anak di masyarakat.</div><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkbSBaCEUFjkUPc8-OVEDa4X286tJTJybw6gyxp7QzCeF_EMnmSZENhDHoTQzue3W4jKig53lxMyGQOQpsQwfbFnOZafXG9yVekrXMx2Ov8LbCOzRLkL49cEHJL18-pO1cMOYMphdvU3TegspmHaUF7IHpfzKQTdVT9k9YhwPaUj-zziUFt-0YagBXQC0/s2240/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar-ini-7-fakta-menariknya" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkbSBaCEUFjkUPc8-OVEDa4X286tJTJybw6gyxp7QzCeF_EMnmSZENhDHoTQzue3W4jKig53lxMyGQOQpsQwfbFnOZafXG9yVekrXMx2Ov8LbCOzRLkL49cEHJL18-pO1cMOYMphdvU3TegspmHaUF7IHpfzKQTdVT9k9YhwPaUj-zziUFt-0YagBXQC0/w640-h360/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar.jpg" title="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: Instagram @atikoh.id</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div>Jujur aja, aku penasaran tentang silsilah Siti Atikoh yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Tokyo ini. Apalagi, saat kudengar bahwa ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini merupakan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim. Ulama besar yang disegani di Jawa Tengah. Masya Allah.</div><div><div><br /></div><div>Menurut Gus Baha, sosok ulama besar ini adalah tokoh penting NU di Jawa Tengah. Selain itu, kakek Siti Atikoh ini pun memegang peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. </div></div><div><br /></div><div>Lalu, aku bertanya pada seorang teman yang mengampu mata pelajaran agama di sekolah. Beliau pun membenarkan bahwa sosok KH. Hisyam Abdul Karim bukanlah ulama biasa.</div><div><br /></div><div>Nah, makin penasaran kan? Yuk cek 7 fakta menariknya.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Silsilah Siti Atikoh Ternyata Ulama Besar ini 7 Fakta Menariknya</h3><div>Memang nggak salah kalau ada orang bilang buah jatuh tak jauh dari pohonnya. KH. Hisyam yang lahir di Purbalingga, 8 Agustus 1909 ini merupakan putra dari Abdul Kariem, seorang kepala Dusun di Sukawarah di desa Kalijaran. </div><div><br /></div><div>Sebagai seorang pecinta ilmu, KH. Hisyam memulai pengembaraannya sejak lulus SD. Beliau mengaji pada ustadz - ustadz di kampungnya. Perjuangan menuntut ilmu yang luar biasa. Berikut 7 fakta menariknya:</div><div><ol style="text-align: left;"><li>guru mengaji pertama KH. Hisyam Abdul Karim adalah ayahnya sendiri, yaitu: Kiyai Abdul Karim, seorang kepala dusun yang juga seorang guru kesenian Rodat.</li><li>Rasa cintanya pada ilmu membuat beliau selalu ingin belajar. KH. Hisyam Abdul Karim pun belajar mengaji dari pondok ke pondok sekitar Banyumasan. Kecintaan pada ilmu yang menurun pada keturunan beliau, termasuk Siti Atikoh.</li><li>Kakek Siti Atikoh ini nyantri pada beberapa guru, seperti: Kiyai Dahlan, Kiyai Ikhsan, Kiyai Yusuf, dan Kiyai Nuh Pager Ali, dan Kiyai Rifa'i.</li><li>Beliau menyelesaikan pengembaraannya belajar dari pondok ke pondok selama 15 tahun. Perjuangan menuntut ilmu yang juga dialami cucunya. Siti Atikoh dalam menempuh pendidikan hingga jauh ke Universitas Tokyo, Jepang. Masya Allah. </li><li>KH. Hisyam, atas restu gurunya mendirikan Pondok Pesantren Roudlatus Sholihin di Sukawarah, Kalijaran pada 2 Febuari 1929 atau 22 Rajab 1347. </li><li>KH. Hisyam aktif sebagai pengurus di NU. Beliau menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Purbalingga selama 3 periode, yaitu: tahun 1973 - 1975, 1975 - 1978, dan 1978 - 1983. </li><li>Pondok Pesantren Raudlotus Sholihin sekarang dilanjutkan oleh keturunan beliau, yaitu: KH. Muzammil dan KH. Musta'id Billah.</li></ol><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKR2dIIMMJ9iX827PwCwssAGOwoYf_Shv3OWTJkF5keWB4SBWdYYS2FY8GRB8o67k2HI6xwxixdETTok7QygUfEgkB90OSMCvkgu8-sFKBvcAOpyo_a3a-jn3ntFAODo3RxHyEbUsst9yuOJgEK9s6WJ8aKzo9aZV7j4PYL_Xa3TxdPpjmqzXawQ-F8oCS/s2240/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar-ponpes.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar-ini-7-fakta-menariknya" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKR2dIIMMJ9iX827PwCwssAGOwoYf_Shv3OWTJkF5keWB4SBWdYYS2FY8GRB8o67k2HI6xwxixdETTok7QygUfEgkB90OSMCvkgu8-sFKBvcAOpyo_a3a-jn3ntFAODo3RxHyEbUsst9yuOJgEK9s6WJ8aKzo9aZV7j4PYL_Xa3TxdPpjmqzXawQ-F8oCS/w640-h360/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar-ponpes.jpg" title="silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama-besar" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pondok pesantren Raudlatus Solihin Kalijaran di Jawa Tengah<br />Sumber gambar: YouTube KH.Hisyàm Abdul Karim </td></tr></tbody></table><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Keistimewaan KH. Hisyam Abdul Karim Silsilah Siti Atikoh dari pihak Ayah</h3><div>Selain fakta di atas, KH. Hisyam Abdul Karim pun memiliki beberapa keistimewaan lain. Ini terlihat dari peninggalannya. Ponpes Raudlatus Solihin Kalijaran.</div></div><div><br /></div><div>1. Memiliki pemikiran terbuka dan peduli dengan perkembangan dunia pendidikan. Terbukti dari pembelajaran di pondok yang juga memperhatikan ilmu pengetahuan, seperti: ilmu Komputer.</div><div><br /></div><div>2. Memperhatikan pendidikan yang berpusat pada murid. Aku sih melihatnya dari banyaknya eskul yang disediakan pondok, seperti: basket, bola kaki/futsal, pramuka, dan lain-lain. Kepedulian pada bidang eskul ini diwarisi oleh Siti Atikoh yang telah menjabat sebagai Kwarda Jateng.</div><div><br /></div><div>3. Pendidikan ponpes yang mengutamakan perbaikan karakter. Aku jadi ingat kalau zaman sekarang, orang tua mulai merasakan pentingnya budaya positif. Wacana yang sudah masuk dalam kurikulum merdeka. Konsep yang sudah dilaksanakan ponpes sejak dulu. </div><div><br /></div><div>4. Mewarisi kebaikan. Warisan KH. Hisyam Abdul Karim yang berupa pondok kini juga dikelola oleh keturunan beliau termasuk Siti Atikoh. Harapannya, pondok ini bisa ikut membantu generasi bangsa untuk bergerak dan berkarya demi kemajuan negeri tercinta ini. Ah, aku pun teringat dari sumber NU online bahwa pondok ini pun jadi tempat pemuda pejuang berkumpul untuk melawan Belanda.</div><div><br /></div><div>5. Silsilah Siti Atikoh dari pihak ayahnya, Akhmad Musodik ini berkecimpung di dunia pendidikan ponpes. Dunia yang mengajarkan kita untuk hidup sederhana, bersikap baik pada sesama, dan berjuang demi kesejahteraan bersama. </div><div><br /></div><div>6. Sikap tangguh dan pantang menyerah KH. Hisyam Abdul Karim. Beliau mengabdikan bertahun-tahun hidupnya untuk menuntut ilmu. Hal sama yang dilakukan oleh Siti Atikoh. Hingga, saat kondisi sulit ketika kuliah di UGM karena kehilangan orang tua pun, nggak menyurutkan langkahnya untuk menyelesaikan kuliahnya.</div><div><br /></div><div>7. Rela mengorbankan jiwa dan raga untuk negara. KH. Hisyam Abdul Karim rela melatih santri dalam berbagai ilmu termasuk ilmu bela diri demi membela negara. Beliau nggak hanya mengajarkan santri-santri di pondok ilmu keagamaan, tapi juga ilmu keduniaan agar hidupnya aman dan sejahtera.</div><div><br /></div><div>Ah, bicara tentang seorang ulama pasti nggak ada habisnya ya? Harapannya sih, kita bisa mendapatkan berkah kebaikan dari ulama terkemuka NU Jawa Tengah ini. Paling nggak, kita bisa belajar dari silsilah Siti Atikoh ini untuk menjaga diri kita, hingga kelak kita bisa menjaga keturunan yang baik. Semoga.</div></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-35197138114701544112023-10-20T23:39:00.010-07:002023-10-28T02:33:03.818-07:00Contoh 10 Menit Simulasi Mengajar <div style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwlKeF7VRKo5ueYns-nN-AQuRTGu4j0BkbGemGHb7FL_JyZqmTCTv_xcPzD77OGmWlvXutt9P9gHbtVy59tJFiWBibE9LU2i-E9OWM5PG1oTzgalizpyRdQhO0RGKuhdG5J_FXZpWOb7C29AMqZ_HIBCeUooUYkMGsiFOmdcNVYxdpZLvJo73eqIHJRj3/s2240/contoh-10-menit-simulasi-mengajar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="contoh-10-menit-simulasi-mengajar-bahasa-inggris" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwlKeF7VRKo5ueYns-nN-AQuRTGu4j0BkbGemGHb7FL_JyZqmTCTv_xcPzD77OGmWlvXutt9P9gHbtVy59tJFiWBibE9LU2i-E9OWM5PG1oTzgalizpyRdQhO0RGKuhdG5J_FXZpWOb7C29AMqZ_HIBCeUooUYkMGsiFOmdcNVYxdpZLvJo73eqIHJRj3/w640-h360/contoh-10-menit-simulasi-mengajar.jpg" title="contoh-10-menit-simulasi-mengajar" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Sebagai<b> </b>guru, aku sadar harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan diri. Apalagi perkembangan teknologi sangat memengaruhi kehidupan kita, termasuk dunia pendidikan. Seorang guru nggak bisa menggunakan cara lama dalam mengajar peserta didiknya.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Untuk itu aku harus belajar dan berlatih sebelum mengajar peserta didik di kelas. Salah satu caranya adalah dengan melakukan simulasi mengajar.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/09/perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow.html">Baca juga: Pengalaman Pertama Perawatan Wajah </a></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Nah, aku akan berbagi contoh 10 Menit simulasi mengajar. Simulasi ini berguna untuk mengevaluasi dan mereflekai diri untuk perkembangan proses pembelajaran di kelas. Oya, berlatih 10 menit simulasi mengajar ini dapat membantu kita nggak grogi saat mengajar lho.</div><h3 style="text-align: left;">Contoh 10 Menit Simulasi Mengajar</h3><div style="text-align: left;">Untuk contoh 10 Menit simulasi mengajar ini, aku menggunakan mapel bahasa Inggris ya. Mapel lain silakan menyesuaikan saha. Untuk simulasi ini, usahakan sudah menjelaskan kegiatan Awal, inti, dan penutup. </div><h4 style="text-align: left;">Kegiatan Awal</h4><div style="text-align: left;">Bismillah. Assalamualaikum, students. How are you today? I hope you are all healthy and happy. Ok, before studying, let's pray. May Allah bless us with meaningful knowledge and a happy life. Aamiin.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okay, students. Now, let's check our class. Please, check your friends next to you and ask whether they are healthy and happy. Alhamdulillah. Yes, Pandu. All of you are healthy. It's great. Thanks, Pandu.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okay, happy students. Today we are going to discuss about text descriptive. Tema pembelajaran hari ini What is it? Tujuannya adalah kalian dapat menggunakan teks tulisan dan visual dalam teks deskripsi tentang benda dan tempat.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/09/delay-of-gratification-menumbuhkan-kebiasaan-positif-pada-anak.html">Baca juga: Delay of gratification dapat menumbuhkan kebiasaan positif pada anak </a></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Untuk penilaiannya, ibu akan melakukan observasi selama proses pembelajaran, termasuk saat diskusi dan presentasi. So, keep fighting!</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okay, class. Now, let's see this picture. What is it? Yes, Wawa? Okay, thanks Wawa. It's Ringgung beach. Yes. It's in Lampung. It is also beautiful and has a sandy seashore. Thanks, Irza.</div><h4 style="text-align: left;">Kegiatan Inti</h4><div style="text-align: left;">Okay, happy students, do you know what text descriptive is? </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Yes, Azis. Teks deskripsi adalah teks yang menjelaskan informasi dengan detail tentang orang, benda, dan tempat. Great, Azis thanks. Kalian pasti sering lihat di blog dan media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Untuk teks deskripsi ini bisa dalam bentuk review. Contoh blog review yang cukup terkenal adalah Naked traveler, Y travel blog, Dan Flying Solo, dan lain-lain. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Now, I'd like to give you the example of their writing. Masing-masing kelompok satu tulisan ya. Silakan diamati dan pelajari. And, feel free to ask questions, okay? </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okay, any questions? Well, what do you think? Yes, Pandu. The text uses the present tense. Thank you Pandu. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Students, now we work in a team. Yes, kalian bisa dalam kelompok tadi. Okey, Ms akan bagikan LKPD untuk kalian kerjakan. How much time do you need to finish it? Thirty minutes? Alright. If you have any questions, please feel free to ask me. Great! Now.. good luck!</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><a href="https://www.yoharisna.xyz/2021/01/ikigai-the-secret-to-a-long-and-happy-life.html">Baca juga: Ikigai The Secret to a long and happy life</a></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Ok..how is it? How's your work? Is it done? Wonderful. I'm so proud of you all. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okay, right now we play window shopping. Tiap kelompok memajang hasil kerja dengan menempelkannya di dinding. Tugas dua anggota kelompok untuk menunggu dan menjawab pertanyaan. Yups, seperti pramuniaga. Sedangkan, dua anggota lainnya bertugas menanyakan hasil karya kelompok teman. Yes, Noval. Ya tugasnya seperti pembeli. Minimal kalian bertanya pada tiga kelompok teman ya.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Well, how much time do you need? Thirty minutes? Okay, class. Good luck!</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Ok, well done! How do you feel? Happy? Great! I am so happy too. Btw, how do your friends performances? Great. Fantastic? Yes, I know it! All of you are wonderful. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Class, whose groups are ready to comment on your friends' performance? Oh.. group 1 is ready? Okay please.. next group please.. thanks, students for your spirit. I love it.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Anyway, please lakukan penilaian terhadap kelompok kalian sendiri. Tulis di lembar penilaian di LKPD ya. Thanks all.</div><h4 style="text-align: left;">Kegiatan Penutup</h4><div style="text-align: left;">How is it? What do you get from today's lesson? Yes, Irza? Thanks. Hari ini kita diskusi tentang teks deskripsi. Teks ini menjelaskan dengan informasi yang detail tentang orang, benda, dan tempat. Contoh tulisan teks deskripsi adalah review tempat yang bisa kita cek di blog atau media sosial, seperti di Naked traveler, Y travel blog, dan lain-lain. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Okey, now please write down your reflection on your LKPD. Thanks, students.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Well, I do hope you can practice to write text descriptive. Ini penting untuk meng-upgrade skill menulis kita. Kamu juga bisa dapat penghasilan tambahan dari skill ini lho. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Silakan cek travel blog terkenal untuk bahan berlatih. Dan, tetap semangat! Oya, next meeting we are going to discuss about <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/09/ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade.html">who is he/she?</a> </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Baca juga: <a href="https://www.yoharisna.xyz/2023/10/silsilah-siti-atikoh-ternyata-ulama.html">Silsilah Siti Atikoh ternyata ulama besar ini 7 fakta menariknya </a></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Happy class, time is up now. So, let's close today's class by saying Alhamdulillahirobil alamin. May Allah bless us with meaningful knowledge and a happy life. Aamiin. Assalamualaikum w.w.</div><h4 style="text-align: left;">Model Pembelajaran PBL</h4><div style="text-align: left;">Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka yang digunakan dalam contoh 10 Menit simulasi mengajar ini adalah PBL. Problem based learning. </div><h3 style="text-align: left;">Kelebihan PBL</h3><div style="text-align: left;"><ol style="text-align: left;"><li>Peserta didik dapat melatih skill komunikasinya. </li><li>Peserta didik dapat belajar lebih aktif dalam Tim untuk mencari solusi masalah dan melakukan riset untuk mengevaluasi masalah tersebut</li><li>Life-long learning. </li></ol><div>Berbeda dengan model pembelajaran konvensional, model PBL ini terpusat pada peserta didik. Mereka dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dengan aktivitas yang melibatkan kecerdasan anak yang berbeda-beda.</div><h3 style="text-align: left;">Kelemahan PBL</h3><div><ol style="text-align: left;"><li>Pengalaman belajar anak sebelumnya tidak dapat digunakan sepenuhnya</li><li>Membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak dalam proses pembelajaran</li><li>Menimbulkan perasaan khawatir bagi anak yang memiliki kemampuan rendah</li><li>Pembelajaran terlihat berantakan</li><li>Konten bahasa lebih sedikit yang dipelajari</li></ol></div></div><div style="text-align: left;">Memang sih, kalau dilihat dari kelemahan PBL, seorang guru akan lebih menyukai model konvensional. Teacher centered. Alasannya adalah guru nggak usah capek menyiapkan materi dan media interaktif pembelajaran. Cukup datang ke kelas dan mengajar. Lalu, gugurlah kewajiban.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Tapi, apakah seorang guru tidak ingin peserta didiknya maju dan mampu menjawab tantangan zaman?</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh seorang guru. </div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Seperti yang dikatakan ibu Mukholifah, teman di sekolah, "Kalau bukan guru yang memperjuangkan peserta didik, siapa lagi?"</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Nah, inilah yang membangunkanku, hingga aku mengikuti program CGP. Calon Guru Penggerak. Ya, apa pun itu, aku ingin memberi semangat pada diriku dan bapak ibu guru. Semoga kita jadi guru terbaik buat peserta didik kita, seperti pesan Ki Hajar Dewantara.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Oya, untuk contoh 10 menit simulasi mengajar ini, aku menggunakan rpp ini ya.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><h3 style="text-align: left;">RPP untuk contoh 10 Menit simulasi mengajar </h3><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>RENCANA PELAKSANAAN</b></div><div style="text-align: center;"><b>PEMBELAJARAN</b></div><div style="text-align: center;"><b><br /></b></div></div><div style="text-align: left;">Nama Mata Pelajaran : Bahasa Inggris<br />Tema/ Materi Pembelajaran : What is it? / Teks Deskripsi <br />Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menggunakan teks tulisan dan visual dalam teks deskripsi tentang benda dan tempat<br />Alokasi Waktu. : 3 x 45 menit</div><p><b>Tujuan Pembelajaran</b></p><p>Fase E</p><p>Pada akhir fase E, peserta didik </p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>membaca dan merespon berbagai macam teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, dan report. </li><li>Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu teks atau untuk mendapatkan informasi. </li><li>Mereka mencari dan mengevaluasi detil spesifik dan inti dari berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks visual, multimedia atau interaktif. </li><li>Pemahaman mereka terhadap ide pokok, isu-isu, atau pengembangan plot dalam berbagai macam teks mulai berkembang. </li><li>Mereka mengidentifikasi tujuan penulis dan mengembangkan keterampilannya untuk melakukan inferensi sederhana dalam memahami informasi tersirat dalam teks.</li></ol><p></p><p><b>Element</b></p><p>Membaca dan memirsa</p><p><b>Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran </b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Peserta didik mampu mengidentifikasi teks deskriptif </li><li>Peserta didik mampu memahami generic structure dan feature kebahasaan teks deskripsi.</li><li>Peserta didik mampu memproses, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi dari beberapa contoh teks deskripsi.</li><li>Peserta didik mampu mempresentasikan ide dalam bentuk diskusi kelas dan presentasi</li></ol><p><b>Konsep Utama</b></p><p>Unit 2 (Splash Smart Path to Learning English-Penerbit Erlangga)</p><p>Teks descriptive terkait ciri-ciri tempat dan benda</p><h4 style="text-align: left;">Sarana dan Prasarana</h4><p>Sarana yang digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi adalah white board</p><p>Prasarana yang digunakan dalam pembelajaran materi ini adalah gambar, kertas, lembar kerja, dan instrument penilaian.</p><p><b>Sarana dan Prasarana</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Sarana yang digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi adalah white board</li><li>Prasarana yang digunakan dalam pembelajaran materi ini adalah gambar, kertas, lembar kerja, dan instrument penilaian.</li></ol><p><b>Target Peserta didik</b></p><p>Peserta didik yang menjadi target pembelajaran materi ini adalah peserta didik kelas X regular </p><p><b>Model Pembelajaran</b></p><p>Problem Based Learning (PBL)</p><p><b>Metode Pembelajaran</b></p><p>Diskusi, window shopping</p><p><b>Moda Pembelajaran</b></p><p>Luring</p><p><b>Kompetensi Inti</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Peserta didik mampu mengidentifikasi teks tulis deskripsi</li><li>Peserta didik mampu mempresentasikan ide teks tulis descriptive</li><li>Peserta didik mampu menerapkan prinsip gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.</li></ol><p><b>Pemahaman Bermakna</b></p><p>Peserta didik terampil memahami, mengidentifikasi, dan mempresentasikan ide dari beberapa contoh teks tulis deskripsi tentang ciri-ciri fisik bangunan dan tempat sehingga mampu menyesuaikan dengan visual yang tepat dengan menggunakan teks tulis deskripsi yang diberikan.</p><p><b>Pertanyaan Pemantik</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Pernahkah kamu bertemu atau melihat benda atau tempat tapi tak tahu namanya?</li><li>Bagaimana kamu menjelaskan tentang tempat/ benda kepada orang lain tanpa menyebutkan namanya?</li><li>Apa yang paling mudah diingat dari tempat/ benda ketika kamu tak ingat namanya?</li></ol><p></p><p><b>Urutan Kagiatan Pembelajaran</b></p><p>Kegiatan Awal</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Menyiapkan peserta didik</li><li>Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran</li><li>Memeriksa kehadiran peserta didik</li><li>Mengaitkan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik yaitu pengetahuan tentang teks deskripsi.</li><li>Memberikan pertanyaan pemantik</li><li>Memaparkan tentang manfaat mempelajari materi teks deskripsi</li></ol><p><b>Kegiatan Inti (50 menit)</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Mengorientasi peserta didik pada masalah</li><li>Guru menampilkan gambar tempat/ sesuatu benda di depan kelas</li><li>Peserta didik mengamati gambar tersebut</li><li>Guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait gambar kepada peserta didik</li><li>Peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait gambar yang disajikan</li><li>Mengorganisasikan kerja peserta didik</li><li>Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok. Satu kelompok berisi 4 orang. </li><li>Peserta didik berkumpul dengan grup masing-masing</li><li>Guru membagi lembar kerja peserta didik</li><li>Peserta didik mengidentifikasi kosakata terkait karakteristik tempat/ benda dalam teks deskripsi yang diberikan</li><li>Melakukan penyelidikan dan penelusuran untuk menjawab permasalahan</li><li>Guru meminta peserta didik memahami teks tulis deskriptif yang diberikan</li><li>Guru meminta peserta didik mengidentifikasi kosakata terkait ciri-ciri tempat/ benda pada teks deskriptif yang diberikan ke dalam tabel yang telah disediakan.</li><li>Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompok mengidentifikasi dan mendaftar kosakata beserta arti kedalam tabel yang telah disediakan.</li><li>Peserta didik mempresentasikan karya melalui kegiatan window shopping.</li><li>Guru memantau dan mengevaluasi serta memberikan penguatan terhadap kegiatan kelompok yang dilakukan oleh peserta didik</li></ol><p></p><p><b>Kegiatan Akhir (15 menit)</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan daftar kosakata yang muncul dalam kegiatan pembelajaran</li><li>Guru beserta peserta didik melakukan refleksi kegiatan belajar hari ini.</li><li>Guru memberikan tindak lanjut terhadap refleksi kegiatan hari ini.</li><li>Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya</li></ol><p><b>ASSESSMENT</b></p><div style="text-align: left;">Diagnostik : Menggunakan instrument yang ada di satuan Pendidikan<br />Pre test : Menggunakan instrument untuk mengetahui pengetahuan awal<br />Post test : Menggunakan instrument untuk mengetahui pengetahuan akhir<br />Observasi : Untuk menilai kreativitas, gotong royong, dan bernalar kritis serta presentasi dan diskusi tentang teks deskripsi </div><p><b>REFLEKSI PENDIDIK</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Kendala apa yang dialami saat menyelenggarakan proses pembelajaran?</li><li>Apa solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala?</li><li>Apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai?</li><li>Langkah apa saja yang dilakukan ketika tujuan pembelajaran tidak tercapai?</li><li>Apa rencana tindak lanjut untuk proses pembelajaran yang akan dilakukan?</li></ol><p><b>REFLEKSI PESERTA DIDIK</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Bagaimana proses pembelajaran kali ini?</li><li>Apa yang dapat kalian pahami dari proses pembelajaran ini?</li><li>Apa kendala/ kesulitan terbesar dalam mengikuti proses pembelajaran?</li><li>Apa rencana yang d ilakukan untuk menyelesaikan kesulitan terbesar dalam proses pembelajaran?</li></ol><p><b>LAMPIRAN-LAMPIRAN</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Bahan Ajar</li><li>Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)</li><li>Lembar Refleksi</li><li>Kisi-kisi penugasan</li><li>Lembar observasi pelaksanaan dan hasil diskusi kelompok LKPD</li><li>Lembar instrument penilaian sikap profil pelajar Pancasila</li></ol><p><b>PENGAYAAN DAN REMEDIAL</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Pengayaan : Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi generic structure dan language features pada teks descriptive.</li><li>Remidial : Peserta didik mendaftar bagian-bagian tubuh dan karakteristiknya</li></ol><p><b>BAHAN BACAAN PENDIDIK</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Buku paket Bahasa Inggris kelas X Splash</li><li>Text adapted </li></ol><p><b>BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Buku paket Bahasa Inggris kelas X Splash</li><li>Kamus Inggris-Indonesia lewat gawai</li></ol><p></p><p><b>DAFTAR PUSTAKA</b></p><p>M, Indrianstuti, Anik. 2022. Splash Smart Path to Learning English. Jakarta. Penerbit Erlangga</p><p>http://britishcourse.com/descriptive-text-definition-generic-structures-purposes-language-features.php</p><div style="text-align: left;">Mengetahui, B.Lampung,Juli 2023<br />Kepala SMK BLK Guru Bahasa Inggris,</div><p><br /></p><p>Riyanto, S.Pd, MM Yoharisna, SS</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Tantangan Guru</h3><div>Menjadi guru adalah panggilan hati. Sehingga, seorang guru pun dapat menjawab tantangan zaman digital ini. Untungnya, teknologi mempermudah pekerjaan guru. </div><div><br /></div><div>Teknologi yang juga memberikan tantangan bagi guru untuk terus belajar.</div><div><br /></div><div>So, bapak/ ibu guru, mari terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat membantu peserta didik beradaptasi dengan lingkungan pendidikan dan pekerjaaannya nanti. Mari kita berkolaborasi untuk generasi bangsa. Semangat!</div><p><br /></p>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-15297924379628684312023-09-21T01:44:00.007-07:002023-10-04T15:16:01.443-07:00Ade Utami Ibnu: Sosok Inspiratif Pencetus Mobil Baca Ade <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS656UG9-mi1RcOjcIAroXgZXZXV3Lw-5D3FCotBnT09kEIJq82jxeQUiHCtG9-lwdIh--gvbT3VdzTVhgOFWgA1Gl6OHRQnv9giwK79kxTUpLxD6QSpwAAbq_blWnYYiOEQVdeWTaOurTefYNT92Qx4_MU8Te3rbEl_3KjqfoA3Kcs15eal0z5jieqszw/s2240/ade-utami-ibnu-sosok-inspirasi-mobil-baca-ade.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS656UG9-mi1RcOjcIAroXgZXZXV3Lw-5D3FCotBnT09kEIJq82jxeQUiHCtG9-lwdIh--gvbT3VdzTVhgOFWgA1Gl6OHRQnv9giwK79kxTUpLxD6QSpwAAbq_blWnYYiOEQVdeWTaOurTefYNT92Qx4_MU8Te3rbEl_3KjqfoA3Kcs15eal0z5jieqszw/w640-h360/ade-utami-ibnu-sosok-inspirasi-mobil-baca-ade.jpg" title="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-mobil-baca" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ade Utami Ibnu berfoto di depan Mobil Baca Ade </td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div>Bel sudah berbunyi. Namun, anak-anak di kelas masih sibuk dengan gawainya. Sepertinya, gawai sudah menjadi nyawa kedua bagi mereka, hingga budaya membaca lewat buku nggak lagi jadi pilihan.<div><br /></div><div>Mungkin, ini terjadi bukan tanpa alasan. Saat aku tanya, "Apakah kalian membaca buku di rumah?" Mereka akan menjawab, "Tidak. Kami mah main game, bu. Lebih asyik." </div><div><br /></div><div>Lalu, aku pun bertanya lagi, "Emak bapak kalian baca buku?" Sambil tertawa, mereka menjawab begini, "Emak sih main tiktok. Kalau bapak ya main game juga, bu." Mendengar jawaban mereka, aku hanya bisa tersenyum pahit. Duh, aku jadi prihatin deh. </div><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQu_KJQy8o3H3Zof12KG3cjDyHk_lLyJRYUnq8-cz97J291zEPEmahqK3u295s5E7P_WubeXQwVgHLMidlibR0niz0RdeUBAHkOpafM8BoocwQ0RSnrMffM9kNhUcdNwHVxXCALmZtJf4rNH-aCM_YKGnUp_dIZ2u3Nre3S9hxdMWEiESsJRSXV8XCRCm-/s2240/ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-dibalik-mobil-baca.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade-untuk-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQu_KJQy8o3H3Zof12KG3cjDyHk_lLyJRYUnq8-cz97J291zEPEmahqK3u295s5E7P_WubeXQwVgHLMidlibR0niz0RdeUBAHkOpafM8BoocwQ0RSnrMffM9kNhUcdNwHVxXCALmZtJf4rNH-aCM_YKGnUp_dIZ2u3Nre3S9hxdMWEiESsJRSXV8XCRCm-/w640-h360/ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-dibalik-mobil-baca.jpg" title="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mobil Baca Ade dengan maskot jerapah dan gajah sedang membaca </td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><h3 style="text-align: left;">Awal Dimulai Mobil Baca Ade</h3><div><br /></div><div>Ternyata, keprihatinan atas kurangnya budaya baca anak-anak pun dirasakan oleh Ade Utami Ibnu, sosok Inspiratif pencetus Mobil Baca Ade yang tinggal di Bandar Lampung ini. Apalagi ia menyadari tentang pentingnya membaca untuk membuka wawasan berpikir anak-anak untuk masa depannya. </div><div><br /></div><div>"Kenangan membaca buku saat kanak-kanak itu pastilah sangat berkesan di hati," kata Ade Utami Ibnu. Sosok Inspiratif pencetus Mobil Baca Ade yang juga pernah mengenyam pendidikan pesantren ini adalah pecinta buku kelas berat. </div><div><br /></div><div>Sejak SMP di pondok pesantren At Tohiriyah, Banten, Ade sudah membaca buku-buku penulis besar Indonesia, seperti Cak Nun (Emha Ainun Najib), Cak Nur (Ahmad Nurcholis Madjib), Kang Jalal (Jalaludin Rahmat), dan lain-lain. Saat itu, Ade suka membawa koleksi bukunya. Lalu, membacanya bersama teman-temannya. </div><div><br /></div><div>Saking cintanya pada buku dan dunia anak-anak, ia selalu berusaha meluangkan waktunya untuk menambah koleksi bacaan untuk Mobil Baca Ade. </div><div><div><br /></div><div>Dan, mobil baca yang didominasi warna kuning ini memilki koleksi buku yang cukup banyak, lho! Jadi, anak-anak bisa ikutan membaca buku dengan pilihan buku cerita yang beragam. Sementara orang tua yang mendampingi bisa ikut menikmati bacaan yang bermutu di mobil perpustakaan keliling yang terlihat cukup <i>eye catching</i> ini.</div><div><br /></div><div>Selain itu, mobil baca yang telah beroperasi sejak tahun 2016 ini pun berkeliling ke kampung-kampung yang ada di Bandar Lampung sesuai jadwal yang telah dibuat. Waktunya adalah Sabtu dan Minggu. </div><div><br /></div><h3>Peluncuran Maskot Baru Mobil Baca Ade</h3><div>Untuk menarik minat anak-anak, launching maskot baru mobil baca Ade pun dilakukan pada tanggal 2 Mei 2021. Ini bersamaan waktunya dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Momen penting yang dapat jadi awal gerakan literasi di Lampung.</div><div><br /></div><div>Oya, maskot baru mobil Baca Ade ini adalah gajah dan jerapah yang sedang membaca buku. Lucu ya? Anak-anak pasti senang melihat gambar maskot mobil baca yang seru ini. </div><div><br /></div><div>Ah, kalau saja masih anak-anak, aku pasti ikutan main di mobil baca ini. Bacanya sih nggak usah lama-lama hehe. Apalagi di Mobil perpustakaan keliling ini tersedia permainan tradisional anak-anak, seperti: enggrang, congklak, ular tangga (versi besar), dan engklek. Permainan ini terintegrasi dengan wadah Kampung Dolanan Lampung. </div><div><br /></div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmvWIrO1xAP8QYGTxOO4UrPbd28CO8tIonYpk3GF5HtXDbRuYHVkHdAQEPqufi8RsyMcUpD3tN_Cy74n40akVmu9M9SYildOPxrUIYIAwXvZ7ksTX2Qb8b7Wo6fmTxotKSsu0Cz19G0SQ-PdcDc05u_G3M_DqHYdMG_dOKrvCyv0IiIYpYHoPAbUi7bqqd/s2240/ade-utami-ibnu-bersama-pegiat-literasi-lampung.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade-lampung-bersama-pegiat-literasi-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmvWIrO1xAP8QYGTxOO4UrPbd28CO8tIonYpk3GF5HtXDbRuYHVkHdAQEPqufi8RsyMcUpD3tN_Cy74n40akVmu9M9SYildOPxrUIYIAwXvZ7ksTX2Qb8b7Wo6fmTxotKSsu0Cz19G0SQ-PdcDc05u_G3M_DqHYdMG_dOKrvCyv0IiIYpYHoPAbUi7bqqd/w640-h360/ade-utami-ibnu-bersama-pegiat-literasi-lampung.jpg" title="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-pencetus-mobil-baca-ade-lampung" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ade Utami Ibnu berfoto bareng pegiat literasi Lampung </td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Oya, dalam launching maskot Mobil Baca Ade ini ada lomba cerpen buat anak-anak. Jurinya adalah pegiat literasi Lampung lho. Lombanya itu dimulai dari tanggal 2 Mei - 2 Juni 2021. Hadiahnya adalah uang tunai buat dana pendidikan anak.</div><div><br /></div><div>Lalu, apa sih yang memotivasi Kang Ade yang mengaku suka baca sejak kecil ini untuk menggerakkan Mobil Baca Ade?</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Motivasi Ade Utami Ibnu membuat Mobil baca Ade</h3></div><div><br /></div><div>Sebagai guru SMK di Bandar Lampung, aku sangat memahami keprihatinan Kang Ade atas minat baca anak-anak di Lampung. </div><div><br /></div><div>Dari pengamatanku atas pelaksanaan sulingjar (survei lingkungan belajar) yang diberikan pada peserta didik dan guru ditemukan bahwa peserta sulingjar tidak membaca pertanyaan yang diberikan dengan baik. </div><div><br /></div><div>Mungkin itu sebabnya level literasi untuk SMK masih kuning, ya? </div><div><br /></div><div>"Capek bacanya, bu. Teksnya panjang," keluh mereka. </div><div><br /></div><div>Emang sih, gawai menawarkan berbagai teks bacaan yang baik dan bermutu lewat aplikasi buku digital dari berbagai platform. Tapi, pengalaman membaca buku nggak akan bisa tergantikan. </div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcTM3utUBWMPTFBLoD0tEzGfKG51UcRzYr6T_LZjAl_rfLSk9Xa5GVLAypVe1kBOCo6cwqvEVBLE66nhAzsqtb-y5qHu-ICKv1QjmmPDXCDk6GN0oJzfroDJtp1Zq5EtQSChfhzgN_-I7pQ88RC27FQAyRk4GHHVDnClcsiI9vz7DOqWnkwZxkm8KW-O3f/s2240/ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-mobil-baca.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-mobil-baca-ade-lampung" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcTM3utUBWMPTFBLoD0tEzGfKG51UcRzYr6T_LZjAl_rfLSk9Xa5GVLAypVe1kBOCo6cwqvEVBLE66nhAzsqtb-y5qHu-ICKv1QjmmPDXCDk6GN0oJzfroDJtp1Zq5EtQSChfhzgN_-I7pQ88RC27FQAyRk4GHHVDnClcsiI9vz7DOqWnkwZxkm8KW-O3f/w640-h360/ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-mobil-baca.jpg" title="ade-utami-ibnu-sosok-inspiratif-mobil-baca" width="640" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>"Berbeda dengan gawai yang sangat memanjakan anak-anak, buku akan lebih melatih anak, " katanya. "Imajinasi anak akan lebih terasah dengan membaca buku."</div><div><br /></div><div>Lalu, aku membayangkan seorang anak yang membaca majalah Bobo sambil duduk di bawah pohon jambu yang rindang. Ia akan membayangkan pengalaman yang dialami oleh tokoh-tokoh yang diceritakan dalam majalah anak-anak tersebut. </div><div><br /></div><div>Ia tersenyum, tertawa, dan ikut merasakan pengalaman batin seperti tokoh dalam cerita dalam majalah tersebut.</div><div><br /></div><div>Kenangan membaca yang menyenangkan itulah yang ingin ditumbuhkan oleh pria yang biasa disapa Kang Ade yang dulu pernah mengenyam pendidikan pesantren ini. Hingga, selain menyediakan buku-buku anak gratis untuk dibaca, beliau pun menyediakan permainan anak-anak. </div><div><br /></div><div>Yah, meskipun lebih lama bermain dibandingkan membacanya, anak-anak akan tumbuh dewasa dengan rasa kecintaannya pada buku. </div><div><br /></div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Ade Utami Ibnu sosok Inspiratif pencetus Mobil baca Ade</h3><div>Sebagai warga Lampung, Ade Utami Ibnu punya obsesi untuk menjadikan masyarakat Lampung Pinter, Kaya, dan Bersih atau Terkasih. Karena obsesi itu, Kang Ade melakukan support pada literasi Lampung secara konsisten.</div><div><br /></div><div>Selain melakukan gerakan literasi Mobil Baca Ade, Kang Ade yang menjabat sebagai anggota DPRD Lampung ini pun paling konsen dalam mengadvokasi persoalan literasi lewat berbagai kebijakan, seperti peraturan daerah. </div><div><br /></div><div>Kerennya lagi, Kang Ade pun telah meresmikan dan mengaktivasi Rumah Baca Ade pada 2 September 2019 di Kelurahan Negeri Olok Gading Teluk Betung Bandar Lampung. </div><div><br /></div><div>Wah, aku rasanya senang banget pas tahu ada Mobil Baca Ade dan Rumah Baca Ade ini. </div><div><br /></div><div>Aku pikir memberi tempat dan kesempatan buat anak-anak agar dapat membaca buku adalah investasi masa depan yang luar biasa. Karena dengan buku, generasi muda akan lebih berkualitas. Ya kan?</div><div><br /></div><div>Dari semua rangkaian upaya yang Kang Ade lakukan, ia berharap gerakan literasi ini akan membangun kebiasaan dan karakter masyarakat yang maju dan sejahtera. </div><div><br /></div><div>Oya, kalau ingin kenal lebih dekat dengan pegiat literasi yang satu ini, kamu bisa cek Instagramnya di @ade_ui dan @mobilbacaade. </div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-76450188199075526152023-09-17T08:44:00.004-07:002023-10-28T02:28:48.856-07:00Merasa Insecure? Yuk, Cari Solusinya<p><span style="font-size: medium;">Insecure adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja. Rasa yang bisa muncul akibat masalah keluarga, keadaan fisik, finansial, atau trauma masa lalu. Seperti kisah LuLing dalam <a href="https://www.yoharisna.xyz/2019/12/review-bonesetters-daughter-karya-amy.html">the Bonesetter's Daughter </a>yang harus merasakan sulitnya hidup, karena masa lalunya. </span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoifNEmaSR6bpD4X_tEJ2jY41P7TRl1nvZsYeji76ddkVxzmqWxzOvuS_FZ2i2V2WoGHmV6_WeQHy1VaMbdDLpi7sUhF2V6jktJtnKjtFvzkyrOo7nWNKiF0uOh2n_GgV9-UCdP3i0HxEjWI0CigictwWPHRsyFS7frlIL7x01FWG3u0LOknwt2x1H3IjO/s2240/merasa-insecure-yuk-cari-solusinya.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: medium;"><img alt="merasa-insecure-yuk-cari-solusinya-agar-hidup-bahagia" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoifNEmaSR6bpD4X_tEJ2jY41P7TRl1nvZsYeji76ddkVxzmqWxzOvuS_FZ2i2V2WoGHmV6_WeQHy1VaMbdDLpi7sUhF2V6jktJtnKjtFvzkyrOo7nWNKiF0uOh2n_GgV9-UCdP3i0HxEjWI0CigictwWPHRsyFS7frlIL7x01FWG3u0LOknwt2x1H3IjO/w640-h360/merasa-insecure-yuk-cari-solusinya.png" title="merasa-insecure-yuk-cari-solusinya" width="640" /></span></a></div><span style="font-size: medium;"><br />Meskipun Luling dapat melalui masa-masa sulit dalam hidupnya, ia masih belum bisa melepaskan kenangan buruk yang ia tinggalkan di kampung halamannya. Luka yang menjadikan Ruth, putrinya merasa insecure atas dirinya. </span><p></p><p><span style="font-size: medium;">Ternyata, berada jauh dari kampung halaman pun jadi masalah baru bagi keluarga ini. Belum lagi masalah kehidupan pribadi Ruth dengan pasangannya yang menambah gejolak baru dalam hati kedua wanita ini. </span></p><p><span style="font-size: medium;">Ah, aku dapat membayangkan perasaan kedua wanita perantauan ini. Hidup di negeri asing dengan beban masa lalu yang belum selesai, pastilah nggak mudah dihadapi. Dan, karena aku tahu bahwa bukan hanya LuLing dan Ruth yang pernah merasa insecure, yuk cari solusinya!</span></p><p><span style="font-size: medium;">Sebelumnya, kita cek dulu apa sih insecure itu.</span></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Insecure</span></h3><div><span style="font-size: medium;">Insecure adalah kondisi di mana seseorang merasa nggak nyaman, aman, dan cemas dengan dirinya sendiri. Akibatnya, orang tersebut akan memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah dan merasa bahwa orang lain tidak menyukainya. Kondisi ini akan menyebabkan orang tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan sulit untuk mengembangkan potensi dirinya.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;"><a href="https://www.yoharisna.xyz/2021/04/solusi-sederhana-mengatasi-penat.html">Baca juga: Solusi Sederhana Mengatasi Penat </a></span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Seperti seorang LuLing yang sulit menyampaikan isi hatinya. Ia menganggap bahwa Ruth, putrinya mengerti apa pun yang ia pikirkan. Sayangnya, hal ini menjadikan kesalahpahaman terjadi di antara mereka. Ruth pun sering merasa bahwa ibunya tidak mencintainya. Bahkan perasaan insecure Ruth pun berlanjut hingga dewasa dan memengaruhi hubungannya dengan pasangannya. </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Penyebab Insecure</span></h3><div><span style="font-size: medium;">Lalu, apa sih penyebabnya? Mengapa seseorang merasa insecure? </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Selain insecure karena merasa nggak dicintai oleh orang terdekat seperti kisah LuLing dalam The Bonesetter's Daughter, ada beberapa penyebab insecure lain.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">1. Pernah mengalami kegagalan dalam suatu hal atau trauma akibat pengalaman buruk, seperti: dikhianati, ditipu, di-bully, atau diperlakukan tidak menyenangkan oleh orang-orang terdekatnya. Seperti kisah Ruth yang insecure dengan dirinya, hingga hubungan dengan pasangannya pun gagal.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">2. Kondisi sosial tertentu yang berbeda dengan tempat orang tersebut biasa hidup. Kondisi ini mengakibatkan seseorang nggak merasa nyaman atas lingkungan berbeda tersebut. Seperti kisah <a href="https://www.yoharisna.xyz/2022/09/the-playgrounds-short-story-bullying.html">the Playground Short Story </a> tentang Charlie yang saat dewasa pun masih merasa ketakutan melihat taman bermain.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">3. Lingkungan sekitar, seperti: sekolah, tempat kerja dan lain-lain. Kisah ini mirip dengan cerita Auggie yang mengalami masalah 'one of the wonder'. Dalam buku <a href="https://www.yoharisna.xyz/2021/12/review-buku-wonder.html">Wonder</a> dikisahkan bagaimana Auggie mengalami insecure hingga ia bertahun-tahun mengenakan helm untuk menutupi wajahnya. </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Merasa Insecure? Yuk, cari Solusinya</span></h3><div><span style="font-size: medium;">Saat aku membaca ulang kisah Auggie yang mengalami <i>mandibulofacial dysostosis</i> atau <i>treacher Collins syndrom</i>. Suatu kondisi turunan di mana jaringan tulang di wajah tidak tumbuh dengan baik. Kondisi yang memengaruhi pertumbuhan tulang pipi, rahang, dagu, dan telinga.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Kondisi Auggie dalam buku <i>Wonder</i> ini pun dialami oleh Kitty Wallace seperti yang dilansir <a href="https://www.theguardian.com/society/2022/jan/26/i-had-this-strong-feeling-that-my-face-was-disfigured-kitty-wallace-the-body-dysmorphic-sufferer-turned-campaigner">The Guardian</a> tentang bagaimana ia berjuang melawan rasa insecure sebelum ia didiagnosa <i>Body Dysmorphic Disorder</i> pada usia 19 tahun.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">"Seandainya saya tahu lebih awal, kesulitan selama bertahun-tahun ini mungkin nggak akan saya alami," katanya.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Lalu, apa yang Kitty Wallace lakukan? </span></div><div><span style="font-size: medium;">1. Mengenali masalahnya dan menerima keadaannya. </span></div><div><span style="font-size: medium;">2. Mencari bantuan. </span></div><div><span style="font-size: medium;">3. Mengatasi rasa insecure-nya dan berusaha membantu orang lain yang memiliki masalah serupa. Wallace berharap semua orang punya akses yang sama untuk menerima bantuan yang mereka butuhkan.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Berbeda dengan Wallace yang sudah dewasa dan telah menjalani operasi untuk memperbaiki kondisi wajahnya, Auggie masih harus berjuang di sekolah.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Usianya yang masih anak-anak menjadikan prosedur operasi belum bisa dilakukan. Jadi, yang bisa dilakukan orang terdekat untuk membantu Auggie adalah </span></div><div><span style="font-size: medium;">1. Memberikan semangat agar Auggie tetap bersekolah</span></div><div><span style="font-size: medium;">2. Mendampingi Auggie dengan support terbaik, seperti yang dilakukan keluarga dan teman-teman Auggie.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Memang sih, menyarankan seseorang untuk keluar dari rasa <i>insecure</i> itu mudah. Tapi, proses untuk mencapai tahap "mengatasi' itu nggak semudah membalik telapak tangan. </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Seperti kisah Kitty, Auggie, Charlie, atau Luling dan Ruth yang punya masalah <i>insecure</i> yang berbeda. Hingga, cara mereka menghadapinya pun nggak akan sama.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Nah, beberapa solusi <i>insecure</i> adalah</span></div><div><span style="font-size: medium;">1. Menghadapi masalahnya. Bukan menghindari. Contohnya sih, jika kita merasa insecure karena trauma gagal ujian, kita bisa belajar lebih giat dan mengambil ujian ulang.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">2.. Memiliki growth mindset dan buat tujuan yang jelas. Yakin aja bahwa semua orang berhak untuk terus belajar dan berjuang untuk sukses. Misalnya, kamu ingin jadi guru Penggerak. Ya, berusaha aja. Gagal dan sukses itu hal yang biasa.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">3. Siapkan diri atas kegagalan. Tapi, jangan jadikan kegagalan itu alasan untukmu berhenti berjuang. </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">4. Terima semua kekurangan dan kelebihanmu juga rasa kecintaanmu pada sesuatu. Buatlah dirimu bahagia dengan menerima dirimu sendiri.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">5. Hadapi pikiran burukmu dan berpikir secara kritis. Nggak ada orang sempurna. Tugas kita adalah terus berjuang, belajar, dan berusaha semampu kita dengan cara terbaik.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">6. Berteman dengan orang-orang dengan vibe positif</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">7. Dengar pengalaman orang-orang yang sukses mengatasi rasa insecure-nya</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">8. Hindari orang-orang atau situasi yang memicu rasa insecure</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">9. Coba hal baru yang bikin kamu bahagia</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">10. Bangga dengan pencapaianmu nggak peduli sebesar atau sekecil apa pun itu. Karena pencapaianmu itu adalah langkah awal perubahan dirimu yang lebih baik. InsyaAllah.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"></h3><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Diskusi tentang Insecure yuk cari Solusinya</span></h3><div><span style="font-size: medium;">Meskipun insecure merupakan kondisi kompleks yang melibatkan berbagai aspek hidup kita, kondisi ini bukan tanpa solusi. </span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Bahkan solusi yang ditawarkan pun dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan ia memiliki komitmen. Dan, kerjasama semua pihak akan membantu siapa pun yang perlu pertolongan apa pun bentuknya, baik bantuan konseling atau pengobatan.</span></div><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-size: medium;">Harapannya, dengan kesadaran akan kondisi ini sejak dini akan mencegah teejadinya masalah-masalah sosial di masyarakat. Semoga.</span></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-91232742676964534132023-09-08T14:19:00.010-07:002023-10-11T04:12:19.795-07:00Pengalaman Pertama Perawatan Wajah Zap Photo Facial Glow <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9Q2HbnyZlvMgcs5xRWx78lyOZb_SnsDn-us6jxger6nhR5_eniSIFKxJ_MMJ1m3bFXCEiiF-qahkLIrHkTo-smF42DGNcnjfH6r_pRx_S6D4kSrfre6f-_PjVVqAYZDaIITHgryQ8E04ZMLPv4u037uP2OuhiQUJ24JGv3trYShtPj53ag5igqf49gjc/s2240/perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: large;"><img alt="pengalaman-pertama-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9Q2HbnyZlvMgcs5xRWx78lyOZb_SnsDn-us6jxger6nhR5_eniSIFKxJ_MMJ1m3bFXCEiiF-qahkLIrHkTo-smF42DGNcnjfH6r_pRx_S6D4kSrfre6f-_PjVVqAYZDaIITHgryQ8E04ZMLPv4u037uP2OuhiQUJ24JGv3trYShtPj53ag5igqf49gjc/w640-h360/perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: large;">Berphoto setelah perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow di ZAP Bandar Lampung <br /><br /></span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"> "Àku sih, penginnya memiliki wajah yang bersih dan sehat," kata Bu Mukhol saat kami ngobrol bareng di sekolah. "Kalau terlihat segar kan rasanya lebih percaya diri pas ngajar," lanjut guru yang sudah mengajar lebih dari dua puluh tahun ini. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />Oya, fyi, masalah beliau sama denganku. Flek hitam pada wajah, karena sering terpapar sinar matahari. Maklumlah, kami sering beraktivitas di luar ruangan. Belum lagi, kami sering lupa menggunakan sunscreen. Dan akibatnya adalah flek di wajah yang terasa mengganggu penampilan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />Karena itulah, aku pun berusaha untuk mengatasi masalah di wajahku ini dengan berbagai cara. Hingga, aku mendengar tentang perawatan ZAP Photo Facial Glow yang dapat membantu menyamarkan flek di wajah. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />Ah, kupikir, inilah solusi masalah kulitku. </span></div><p><span style="font-size: large;"><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDVmsfWYEqJ_6LISkJZvafzqscyU5r9g6Z7QClsLa2duxRPx0g5nNdLq3glsuzKNj9k3sDvUxKXnJsTB09ALdh1KmwqL-HetYk6xbB_p2T0DDyv11q3W8i3pQxuauwknX7tpIyerQvSbshyPa7RbDPkCdofyXPD2jc-_faZyYi-0VjZxzc6lWBr308wGp/s2240/booking-online-perawatan-zap-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img alt="booking-online-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgDVmsfWYEqJ_6LISkJZvafzqscyU5r9g6Z7QClsLa2duxRPx0g5nNdLq3glsuzKNj9k3sDvUxKXnJsTB09ALdh1KmwqL-HetYk6xbB_p2T0DDyv11q3W8i3pQxuauwknX7tpIyerQvSbshyPa7RbDPkCdofyXPD2jc-_faZyYi-0VjZxzc6lWBr308wGp/w640-h360/booking-online-perawatan-zap-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></h3><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Pengalaman Pertama Booking Perawatan Wajah ZAP Photo Facial Glow </span></h3><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Sebagai guru yang sibuk menghabiskan waktu di sekolah, aku belum pernah merasakan perawatan kecantikan wajah di klinik ZAP. Aku bahkan memotong rambut di rumah hehe. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Lalu, aku pun disadarkan bahwa memanjakan diri sendiri itu pun penting, karena semua orang berhak untuk menikmati kehidupan ini. Ya kan?</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />"Udah cape-cape kerja, kita pun harus ikut menikmati. Karena diri kita berharga, " kata seorang teman dengan semangat. "Lagipula, kalau cantik dan sehat kan bisa tambah penghasilan. Jadi affiliator, YouTuber, atau profesi lain kan kudu punya penampilan enak diliat.."</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />Anyway, lalu, aku pun booking perawatan kecantikan ZAP untuk pertama kalinya secara online di website ZAP.<br />Cara booking perawatan ZAP itu gampang. Kemarin itu aku melakukan berikut ini:</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">1. Masuk ke website <a href="http://www.zapclinic.com">www.zapclinic.com</a></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />2. Pilih menu booking. Aku diarahkan untuk memilih kota terdekat dengan tempat tinggalku.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />3. Isi email untuk aktivasi data. Setelah itu aku mengaktivasi data lewat email yang kudaftarkan.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br />4. Pilih hari dan jam sesuai dengan jadwal. Aku juga memilih dokter sesuai dengan kenyamanan. Kalau aku, pilih dokter wanita. Kebetulan kemarin dokter yang merawatku adalah dr. Putri. Orangnya baik dan sabar. Beliau mau saja menjawab pertanyaanku yang banyak. Maklumlah, aku belum pernah perawatan wkwk.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">5. Pilih opsi konfirmasi setelah semua pilihan sudah diisi. Tapi, nggak usah khawatir, kalau mau ganti waktu juga mudah kok. Kamu tinggal klik tautan yang tersedia. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">So, booking di ZAP itu mudah. Semua ada di ujung jari aja.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"> </span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Pengalaman Pertama Datang ke Klinik ZAP Bandar Lampung </span></h3><p><span style="font-size: large;">Aku ingat banget, hari itu Selasa, 5 September 2023 pukul 11.05 siang. Sejak pagi aku sudah menyusun rencana agar perjalananku ke ZAP lancar. </span></p><p><span style="font-size: large;">Ya, meskipun nggak mengajar di hari Selasa, sebagai wali kelas aku memiliki kewajiban untuk mengurus anak-anak di kelasku. Dan hari itu matahari bersinar dengan terik, hingga rasanya kok sibuk sekali wkwk. </span></p><p><span style="font-size: large;">Belum lagi aktivitasku yang lebih banyak di luar ruangan.</span></p><p><span style="font-size: large;">Ah, aku tambah khawatir dengan keadaan kulit wajahku. Untunglah, wajahku akan dirawat hari ini. Rasanya aku makin bersemangat.</span></p><p><span style="font-size: large;">Dengan mengendarai motor, sampailah aku di klinik ZAP yang terletak nggak jauh dari SMTI Bandar Lampung. Ah, tempat ini sih sering kulewati, batinku. Nggak sulit menemukan klinik ZAP, karena ada di pinggir jalan Jendral Sudirman. </span></p><p><span style="font-size: large;">Banner besar dengan logo ZAP yang terletak di depan klinik pun bikin aku makin mudah menemukan klinik ini. Biasanya, aku harus mengalami drama tersesat, barulah menemukan alamat tujuanku wkwk.</span></p><p><span style="font-size: large;"> Alhamdulillah, kali ini aku sukses tanpa drama, karena alamat ZAP itu mudah dicari.</span></p><h3><span style="font-size: large;">Pengalaman Pertama Perawatan ZAP Photo Facial Glow</span></h3><p><span style="font-size: large;">Saat pertama membuka pintu, aku merasakan sejuknya ruangan klinik. Ah, sejenak aku memperhatikan paduan warna lembut yang mendominasi klinik. Aku lihat ada sofa untuk dua orang di sebelah kanan saat kita membuka pintu. </span></p><p><span style="font-size: large;">Lalu, aku disambut oleh petugas ZAP. Kalau nggak salah namanya mbak Widya dan mbak Balqis. Mereka meminta KTP-ku untuk konfirmasi booking. </span></p><p><span style="font-size: large;">Dan, karena aku baru pertama kali ke ZAP, aku mendapatkan bonus konsultasi gratis. Alhamdulillah. </span></p><p><span style="font-size: large;"><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxPjfpOrSUeZe3fFhsa5gSXiBSd60-6Xmuj6d8m2Q1OIQ9D_-SxzQnNI0MEezBkH-x1BJAp0ldSggwv8T3wWwNKuXOxTwyxOFYUk_DZQKQp0SiUbmTN0LYXqSQAjFl5OAWK8Mv6Gtp_BQMQlP9BuhvqGd38ukK6bzLWcJ7U32GmSFrNLo7sCjsznHgl-gN/s2240/ruang-perawatan-ZAP-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img alt="ruang-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxPjfpOrSUeZe3fFhsa5gSXiBSd60-6Xmuj6d8m2Q1OIQ9D_-SxzQnNI0MEezBkH-x1BJAp0ldSggwv8T3wWwNKuXOxTwyxOFYUk_DZQKQp0SiUbmTN0LYXqSQAjFl5OAWK8Mv6Gtp_BQMQlP9BuhvqGd38ukK6bzLWcJ7U32GmSFrNLo7sCjsznHgl-gN/w640-h360/ruang-perawatan-ZAP-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><br /></span></h3><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Tahap perawatan ZAP Photo Facial Glow di ZAP Bandar Lampung</span></h3><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: large;"><span>1. </span><span>Konsultasi</span></span></h4><p><span style="font-size: large;">Di ruang konsultasi ini aku bertemu dengan dr. Putri untuk pertama kali. Kesan pertama bertemu cukup nyaman. Meskipun aku nggak bisa melihat senyum dokter berkaca mata ini, aku bisa merasakannya. Dan, rasanya itu, kalau anak-anak bilang 'asyik aja'</span></p><p><span style="font-size: large;">Di sesi konsultasi ini, dr. Putri pun memeriksa keadaan kulit wajahku. Hasilnya sih seperti yang kuduga, flek-flek hitam di wajah yang cukup tebal. </span></p><p><span style="font-size: large;">Menurut dr. Putri, penyebabnya adalah paparan sinar matahari berlebihan yang mengenai kulit wajah. Sementara, kulit wajahku tidak menggunakan sunscreen yang seharusnya bisa melindungi kulit wajahku.</span></p><p><span style="font-size: large;">Lalu, dr. Putri menyarankan perawatan yang sesuai dengan masalah kulit wajahku. Perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow. Dalam penjelasannya, dr. Putri menyampaikan tentang manfaat perawatan ini untuk memperbaiki kondisi kulit wajahku.</span></p><p><span style="font-size: large;">Dan, karena ingin memiliki penampilan yang lebih baik, aku pun mengikuti saran dr. Putri. </span></p><p><span style="font-size: large;"><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFkx-6lrMmTsIFmXQc9bkA3sCsRFhyEB5A-TnD8Apdnl1SG5nebD00ij3cBk-bZ3xcOYEXF1fzaa-bYb_vITgpDIGZT2Bg1-YibN_TXRpHAG2tK4jAkiTC7GeeoGQXeAnWzDkA-cAnxtU2CCJotge6wmy_orV10vw33z32eao8uO_XMPFCGqcQufROoxN/s2240/sebelum-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img alt="sebelum-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFkx-6lrMmTsIFmXQc9bkA3sCsRFhyEB5A-TnD8Apdnl1SG5nebD00ij3cBk-bZ3xcOYEXF1fzaa-bYb_vITgpDIGZT2Bg1-YibN_TXRpHAG2tK4jAkiTC7GeeoGQXeAnWzDkA-cAnxtU2CCJotge6wmy_orV10vw33z32eao8uO_XMPFCGqcQufROoxN/w640-h360/sebelum-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: large;"><br /></span></h4><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: large;">2. Alma Beauty Rejuve</span></h4><p><span style="font-size: large;">Setelah konsultasi dengan dr. Putri, aku pun diantar oleh nurse Indri ke ruang perawatan. Awalnya sih, aku diajak ke ruangan untuk hair removal. Tapi, karena hari itu aku hanya ingin perawatan wajah, nurse Indri pun mengantarkanku ke ruang perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow. </span></p><p><span style="font-size: large;">Ruangannya bagus dan bersih dengan paduan warna hijau, coklat, dan krim. Di ruangan itu, nurse Indri mempersilakan aku untuk merebahkan tubuhku. Lalu, nurse Indri minta izin untuk membersihkan wajahku menggunakan micellar ZAP.</span></p><p><span style="font-size: large;">Setelah itu, nurse Indri mengusapkan Alma Beauty Rejuve ke wajahku. Sebelumnya, mataku udah ditutup dengan kapas dan kaca mata pelindung. Oya, tangan nurse Indri pun menggunakan sarung tangan. Jadi, berasa nyaman hehe.</span></p><p><span style="font-size: large;">Alma Beauty Rejuve ini diusapkan secara merata di kulit wajahku. Lalu, aku merasakan sensasi dingin menyesap di kulitku. Rasanya enak. Adem. Kata nurse Indri, Alma Beauty Rejuve ini digunakan sebelum Laser Toning.</span></p><p><span style="font-size: large;"><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3BVXeQlHDv6fHd_YQG7zgiR75V7BorH9iAVOyL6etKF2bKUH74APi6d8NjyjT3K44oUoCqWd9f5fMXr-l-bx4BIoGdOK1zZguWvEsYD8VE3XWvdBfezccQ_iEAy50xCP7mZB5M92jMHABGVl1m_DRHudXNVPFF0M5pFu5koZ-iSW4EMNGydc3HIPn0rJK/s2240/prosedur-laser-toning-zap-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img alt="prosedur-laser-toning-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3BVXeQlHDv6fHd_YQG7zgiR75V7BorH9iAVOyL6etKF2bKUH74APi6d8NjyjT3K44oUoCqWd9f5fMXr-l-bx4BIoGdOK1zZguWvEsYD8VE3XWvdBfezccQ_iEAy50xCP7mZB5M92jMHABGVl1m_DRHudXNVPFF0M5pFu5koZ-iSW4EMNGydc3HIPn0rJK/w640-h360/prosedur-laser-toning-zap-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></h4><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: large;"><span>3. Laser Toning</span> </span></h4><div><span style="font-size: large;">Setelah proses kedua, dr. Putri datang ke ruangan. Dan, dimulailah proses laser Toning. Rasanya sih seperti digigit semut gitu. "Kalau nggak nyaman, bilang ya..," katanya. </span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Ah, aku pikir sih, proses Laser Toning ini cukup seru. Mengingatkanku dengan proses laser gigiku dulu. Bedanya, perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow ini menggunakan laser Q-Switched Nd Yag. Prosedur perawatan laser dengan panjang gelombang 1064 nm, sehingga memiliki kemampuan untuk menembus lapisan kulit dalam tanpa merusak permukaan kulit luar.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Oya, waktunya juga nggak lama kok. Perasaanku sih baru aja mulai, eeh udah selesai aja. Untunglah nggak ketiduran wkwk.</span></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: large;"><span>4</span><span>. Oxy Infusion</span><span> </span></span></h4><div style="text-align: left;"><div><span style="font-size: large;">Setelah proses laser Toning usai, nurse Indri pun mengaplikasikan spray serum dan oksigen bertekanan tinggi yang akan diserap langsung oleh lapisan kulit melalui pori-pori. Prosedur ini berfungsi untuk mengurangi penumpukan sisa make up dan membantu membuat wajah terasa segar.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Berbeda dengan sensasi laser Toning yang hangat di kulit wajah, aku merasakan sensasi oxi infusion yang dingin. Adem. Segar rasanya. </span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Nurse Indri juga mengaplikasikan pelembab dan sunscreen di wajahku.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Dan, prosedur perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow pun selesai. Kulit wajahku terasa segar dan lembut. Senang rasanya.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUUPRNl0SQbQ0IOzPDNbiVFRW0y_xkalF38yKCaGR22HijGhBHYheLGr97sWWpio2Wu8Lf9u7-EsjdVZDGGeIYUIpvvzCLywmqAS0DcVhpW1UHSHlYH3g5n5LtU19EhEPFCYMyNBFUHFrF0F6ccNhYrjQcDPoZ-zQXPbkWVD0sMICBc6p-urCOVqYfkuD8/s2240/photo-setelah-perawatan-zap-photo-facial-glow.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img alt="photo-bareng-setelah-perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUUPRNl0SQbQ0IOzPDNbiVFRW0y_xkalF38yKCaGR22HijGhBHYheLGr97sWWpio2Wu8Lf9u7-EsjdVZDGGeIYUIpvvzCLywmqAS0DcVhpW1UHSHlYH3g5n5LtU19EhEPFCYMyNBFUHFrF0F6ccNhYrjQcDPoZ-zQXPbkWVD0sMICBc6p-urCOVqYfkuD8/w640-h360/photo-setelah-perawatan-zap-photo-facial-glow.jpg" title="perawatan-wajah-zap-photo-facial-glow" width="640" /></span></a></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Nurse Indri bilang padaku gini, "Sunscreen-nua dipakai per dua atau tiga jam ya, bu..Dan, selama dua hari ini jangan pakai scrub dulu.."</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Aku mengiyakan sambil mengajak nurse Indri photo bareng. Untuk kenangan pengalaman pertama kali perawatan wajah hehe. Biar selalu ingat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Promo ZAP bagi kamu yang Nge-Zap Pertama Kali</span></h3><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Kabar baiknya sih, aku dapat promo bulan September untuk perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow ini aku hanya dikenakan harga Rp749.000 dan bonus dua kali perawatan <i>underarm hair removal</i>. </span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Biasanya, untuk satu kali perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow itu sekitar Rp900 ribuan gitu. So, aku hemat sekitar Rp150 ribu. Lumayan buat jajan hehe.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Kelebihan Perawatan Wajah ZAP Photo Facial Glow</span></h3><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Aku merasakan manfaat dari perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow ini dibandingkan dengan perawatan wajah yang biasa.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">1. Tidak terasa sakit. Berbeda dengan perawatan lain yang bisa menimbulkan sensasi tidak enak dan panas di kulit wajah.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">2. Aman. Tidak menimbulkan efek samping break-out yang sering kulihat pada perawatan wajah lain, karena menggunakan teknologi yang alat dan bahannya sudah tercantim izinnya di BPOM dan KEMENKES.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">3. Dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. Dokternya juga ramah. Jadi serasa punya teman baru wkwk.</span></div><div><span style="font-size: large;"><br /></span></div><div><span style="font-size: large;">Nah, begitulah cerita pengalaman pertamaku perawatan wajah ZAP Photo Facial Glow di ZAP Bandar Lampung. Semoga bermanfaat!</span></div></div><div class="row" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #a8a7a7; font-family: spartan, sans-serif; margin-left: -15px; margin-right: -15px;"><div class="col-md-8 col-md-offset-2 col-lg-8 col-lg-offset-2" style="box-sizing: border-box; float: left; margin-left: 183.156px; min-height: 1px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; position: relative; width: 732.656px;"><div class="row" style="box-sizing: border-box; margin-left: -15px; margin-right: -15px;"><div class="col-xs-12 col-sm-12 col-md-12" style="box-sizing: border-box; float: left; min-height: 1px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; position: relative; width: 732.656px;"><div class="carousel slide" data-ride="carousel" id="ServiceCarrousel" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 0px; position: relative;"><div class="centered-pills hidden-xs hidden-sm" style="box-sizing: border-box; color: #818285; text-align: center;"><ul class="nav nav-pills servicespills text-center" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; left: 295.109px; list-style: none; margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-left: 0px; position: absolute; top: -29.5312px; transform: translate(-50%, -50%); z-index: 999;"><br /></ul></div></div></div></div></div></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3412179145287953286.post-14407894929597562932023-09-01T07:51:00.003-07:002023-09-01T14:41:23.705-07:00Delay of Gratification dapat Menumbuhkan Kebiasaan Positif Pada Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyRjF_fpNprrTv1P_hJQbYgtVYVmEnhSMIB_uhBIeELWz1A1EOKTT-NQ3Gn8BtE_s5ZI5eWQR5fct5OInhE-oZ5a1ERvx_PYGYfDwXx3wr-NJiNIcvOmEDQn6lOu1grFrgYHguWGJFcVNQQHs9ZH2d9d6QhwSykNMWJHUUUgliXubHk-TRlnW7XAa3V-Md/s2240/delay-of-gratification.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="delay-of-gratification-dalam-menumbuhkan-kebiasaan-positif" border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyRjF_fpNprrTv1P_hJQbYgtVYVmEnhSMIB_uhBIeELWz1A1EOKTT-NQ3Gn8BtE_s5ZI5eWQR5fct5OInhE-oZ5a1ERvx_PYGYfDwXx3wr-NJiNIcvOmEDQn6lOu1grFrgYHguWGJFcVNQQHs9ZH2d9d6QhwSykNMWJHUUUgliXubHk-TRlnW7XAa3V-Md/w640-h360/delay-of-gratification.jpg" title="delay-of-gratification" width="640" /></a></div><p>Bel masuk di kelas sudah berbunyi. Sementara anak-anak masih sibuk dengan gawainya. Tidak mengindahkan aku yang sudah ada di kelas. Lalu, saat ketua kelas menyiapkan kelas untuk berdoa bersama, anak tersebut masih belum mematikan gawainya. Sibuk dengan kesenangan bermain <i>game</i> <i>online</i>.</p><p>Aku pun menghampiri anak itu. Saat sudah ada di depannya, anak tersebut baru tersadar. Lalu, sesuai kesepakatan, ia meletakkan gawainya di tanganku. </p><p>Yup, aku sudah membuat perjanjian belajar bahwa hanya boleh menggunakan gawai saat istirahat atau proses pembelajaran yang membutuhkan gawai dengan pengawasan guru. Dan aku akan mengembalikan gawai setelah kelas usai dengan perjanjian tertulis agar siswa tidak mengulang pelanggaran ini lagi.</p><p>Upaya ini aku lakukan agar anak memahami pentingnya menunda kesenangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. </p><p>Dengan fokus belajar dan tidak bermain game saat proses pembelajaran berlangsung, anak dapat menyerap dan belajar mempraktikkan ilmu yang dipelajari di kelas. Nantinya, kompetensi yang dipelajari dapat memudahkan anak dalam bekerja di dunia usaha atau berwirausaha.</p><p>Karena itulah, kupikir delay gratification dapat menumbuhkan kebiasaan positif pada anak. </p><p>Sebelum lanjut diskusi tentang isu ini, mungkin kamu belum tahu tentang <i>delay of gratification</i> ya? Yuk cek dulu pengertiannya.</p><h3 style="text-align: left;">Pengertian Delay of Gratification</h3><p>Delay gratification adalah usaha menahan diri dari kesenangan demi mendapatkan kesenangan yang lebih besar. Contohnya adalah seorang anak yang menunda atau menahan diri bermain gawai saat proses pelajaran agar dapat belajar dengan baik. </p><p>Harapannya dengan proses pelajaran tanpa distraction, anak bisa fokus belajar. Seperti Ari, alumni tahun 2015 yang kini sukses sebagai entrepreneur. Dulu ia dikenal sebagai siswa yang fokus belajar. </p><p>"Ibu saya seorang asisten rumah tangga. Jadi, saya harus tekun belajar supaya bisa bikin orang tua bangga," katanya saat curcol pada bu Retni. Guru Bahasa Indonesia yang saat itu mengajar dengan tema teks narasi di kelas.</p><p>"Lebih baik menahan diri sekarang dengan nggak kebanyakan main. Tapi, sukses dapat kerja enak nantinya," tambahnya lagi. Aku masih ingat ucapannya, karena dulu aku wali kelasnya. Ah, kata-kata sederhana itu bikin aku tersenyum saat melihatnya sukses jadi embassador perusahaan tempat ia bekerja dan dapat bonus jalan-jalan ke Singapura. </p><h3 style="text-align: left;">Delay of Gratification menumbuhkan kebiasaan positif pada anak</h3><p>Aku sih bukan melarang siswa di kelas untuk menggunakan gawai, karena aku sadar bahwa peran gawai di era digital ini cukup signifikan. </p><p>Namun, sebagaimana anak-anak yang suka bermain, mereka masih membutuhkan bimbingan orang tua atau guru untuk mengawasi dan mengingatkan saat mereka melakukan aktivitas yang berlebihan, seperti: main game semalaman atau saat proses pembelajaran berlangsung.</p><p>Jujur aja, kadang aku suka iseng ngobrol dengan anak. Pengin tahu apa sih yang mereka pikirkan tentang isu-isu tertentu di sekolah, seperti: tawuran, geng motor, atau delay of gratification.</p><p>Beberapa anak kutanya tentang main game. "Tapi kalau kebablasan dan nggak tidur, pas sekolah ngantuk. Lalu, dimarahi guru dan dapat nilai jelek. Akhirnya, gawai disita." </p><p>"Jadi, artinya kalian boleh main tapi dibatasi waktunya?" tanyaku yang masih penasaran dengan pendapat mereka.</p><p>"Iya, bu," kata seorang anak yang duduk di belakang. Kalau nggak salah, namanya Riki. "Paling tidak, tugas rumah dan sekolah harus sudah beres." </p><p>Aku tersenyum dan mengangguk saat mendengar jawaban polos Riki. </p><p>"Kalau ibu guru sampai lapor ke bapak saya, bisa-bisa gawai dan motor disita. Trus, saya naik ojek dan gak pegang hape lagi." Riki menambahkan sambil menunduk. Sepertinya ia teringat ancaman ayahnya di rumah.</p><p>Sementara anak lain mengatakan begini, "Kalau aku dapat nilai bagus, ibu akan membelikan motor," kata seorang siswa yang tidak pernah main game di kelas. "Aku mainnya pas libur aja, Bu. Pingin fokus belajar."</p><p>Mendengar pengakuannya, aku pun menyadari kalau nilai siswa ini cukup baik. Meskipun prestasinya biasa saja, nilainya masuk dalam kategori 3 besar. Ia juga fokus dengan pekerjaannya dan bertanggungjawab. Dalam bayanganku, kelak anak ini akan jadi salah satu entrepreneur keren di Lampung. Aamiin. </p><h3 style="text-align: left;">Cara guru memanfaatkan delay of gratification untuk menumbuhkan kebiasaan positif pada anak dalam kegiatan di sekolah </h3><p>1. Kegiatan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang dilakukan wali kelas setiap pagi sebelum pelajaran dimulai. Biasanya wali kelas akan mengabsen peserta didik, menanyakan keadaan siswa yang hadir dan nggak hadir, serta memberi nasihat sesuai isu yang lagi hangat. Wali kelas juga memberi motivasi anak agar semangat dalam belajar.</p><p>Dalam program PPK ini, anak-anak menahan diri untuk tidak mengobrol dengan teman, main gawai, atau makan. Mereka akan menjadi peserta didik yang disiplin dan berakhlak mulia.</p><p>2. Kegiatan eskul pramuka. Dengan kegiatan eskul ini, anak-anak belajar disiplin, kerja sama, berpikir kritis, dan lain-lain. Mereka menunda kesenangan bermain untuk mengikuti kegiatan eskul. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak akan memiliki teman baru dan wawasan luas.</p><p>3. Kegiatan mengumpulkan gawai pada guru saat ujian. Menahan diri untuk tidak memegang gawai, agar peserta didik dapat sukses dan lulus ujian.</p><p>4. Kegiatan latihan upacara bersama. Sementara anak-anak lain sudah pulang ke rumah, beberapa peserta didik yang menjadi petugas ikut latihan di sekolah. Hasilnya adalah mereka dapat pujian guru dan nilai yang baik. </p><p>5. Kegiatan belajar di kelas. Anak-anak belajar dengan tekun di kelas. Menunda atau menahan diri dari kesenangan bermain saat pelajaran berlangsung. </p><p>Harapannya dalam proses pembelajaran ini anak-anak akan dapat mengembangkan potensi terbaik mereka dan memperoleh kebahagiaan karena saat lulus pekerjaan bagus sudah menanti.</p><p>Seperti sosok Ari yang kini sudah memiliki usaha bengkel Mobil sendiri.</p><p>6. Kegiatan piket di kelas. Aktivitas bekerja sama untuk membersihkan kelas adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran anak tentang pentingnya menjaga kebersihan dan empati pada orang lain atau teman yang sudah bekerja keras membersihkan lingkungan.</p><p>Kegiatan piket ini juga akan membangkitkan rasa peduli anak pada sekitarnya.</p><p>7. Kegiatan menulis puisi atau membaca kuat. Biasanya aku akan meminta anak untuk menulis puisi saat pelajaran P5. Tujuannya adalah agar anak terbiasa menyalurkan isi hatinya lewat tulisan. </p><p>Karena puisi dan membaca keras dapat menunda dan menahan diri anak-anak untuk mengucapkan kata-kata tidak baik. Yah, walaupun terkadang suara mereka memekakkan telinga, aku senang melihat mereka bersemangat dan gembira.</p><p>Bonusnya adalah aku jadi tahu kalau ada siswa yang suka menulis puisi atau berbakat jadi YouTuber atau streamers yang punya omzet jutaan di market place. Lumayan kan kalau nanti ada Baim Wong junior di kelas? Gurunya bisa ikutan terkenal. Eh hehe..</p><h3 style="text-align: left;">Delay of gratification untuk menumbuhkan kebiasaan positif pada anak </h3><div>Seperti yang tertulis dalam artikel <a href="https://femaledigest.com/memperoleh-hal-baik-lebih-banyak-dengan-membiasakan-delay-of-gratification.html">female digest</a> bahwa <i>anak akan mampu memahami konsep hidup dengan berproses jika ada fondasi kuat yang ditanamkan sejak dini. </i></div><div><i><br /></i></div><div>Artinya adalah anak yang mendapatkan model terbaik dari orang tua akan dapat menjadi pribadi terbaik juga. </div><div><br /></div><div>Contoh adalah guru terbaik. Mungkin adalah hal yang tepat. Sederhananya sih, orang tua bisa mulai melakukan aktivitas delay of gratification ini di rumah untuk menumbuhkan kebiasaan positif pada anak.</div><div><br /></div><div>1. Menunda membeli barang tidak perlu. Aku ingat seorang teman yang sibuk membeli Tupperware baru yang lagi sale. Padahal, ia sudah punya berlusin-lusin di lemari dan belum dipakai.</div><div><br /></div><div>Lebih baik uangnya disimpan untuk keperluan lain, seperti pendidikan atau untuk mulai bisnis.</div><div><br /></div><div>2. Menunda main game saat waktunya istirahat. Kalau sampai tidak tidur karena kita main game artinya kita memberi contoh nggak baik pada anak.</div><div><br /></div><div>3. Menunda jajan berlebihan. Seperlunya aja. Sebaiknya uangnya disimpan. Lalu, nanti keluarga bisa jalan-jalan.</div><div><br /></div><div>Nah, ketiga aktivitas itu adalah contoh delay of gratification yang bisa kita lakukan. Aku pikir dengan meniru aktivitas tersebut, anak-anak akan jadi pribadi kritis, hemat, dan berakhlak mulia. Pribadi yang memiliki visi akan masa depannya.</div><div><br /></div>Yoharisnahttp://www.blogger.com/profile/14293702153437469551noreply@blogger.com0